5 Hal Salah Pengertian Wacana Smartphone Android
Android, salah satu dongeng sukses bagi dunia opensource, menjadi perangkat andalan bagi puluhan juta pengguna smartphone. Walaupun Android hasil kustomisasi pabrik pribadi sanggup digunakan, bagi sebagian orang (termasuk saya), mempunyai Android tanpa mengopreknya ialah sia-sia, sama menyerupai mempunyai distro Linux tanpa mengopreknya.
Namun, menyerupai halnya Linux, ada beberapa pengoprek Android yang membawa keinginan mengoprek Android-nya terlalu cepat, sehingga muncullah salah pengertian hasil "sok pengetahuan" dari pengoprek ini. Dibawah, saya mencoba membenarkan salah pengertian tersebut.
NB: beberapa poin dibawah sanggup diaplikasikan pada smartphone selain Android, menyerupai iPhone. Namun alasannya ialah iPhone (dan OS smartphone lainnya) tidak sepopuler dan terbuka menyerupai Android, maka ada beberapa hal yang bersifat redundant.
NOMOR 1: More free RAM equals no lags dan menggunakan task killer menciptakan handheld kita lebih cepat!
Bagi yang aneh dengan Android, kebanyakan perangkat menengah dan perangkat jadul mempunyai RAM yang tidak terlalu banyak; sekitar 100 sampai 200 MB. Di Google Play (dan juga bawaan perangkat Samsung) ada tersedia aplikasi task killer. Fungsinya terbaca di namanya, yakni untuk "membunuh" kiprah atau proses yang berlebihan. Pada keadaan idle atau standby, perangkat saya memakan sekitar setengah sampai tiga perempat dari kapasitas RAM. Di Android versi modern (2.1 keatas, sekitar 98% dari semua Android), ia mempunyai semacam proses untuk melegakan RAM dikala sistem Android menerka RAM-nya terlalu sesak. Proses ini sangat mulus, sehingga si pengguna awam tidak menyadarinya.
Yang menciptakan saya gundah ialah mengapa ada orang yang masih menggunakan task killer pada perangkat mereka? Bolehkan saya menjelaskan:
Bagi yang aneh dengan fungsi RAM, RAM ialah suatu perangkat keras penyimpanan yang mempunyai kecepatan hantar data yang sangat cepat (jauh lebih cepat daripada hard disk atau flash media). Ia menyimpan aplikasi-aplikasi yang aktif dan idle semoga prosesor sanggup lebih cepat memanggil dan menjalankan aplikasi tersebut. RAM sama sekali tidak berperan dalam hal pemrosesan data, sehingga ia tidak signifikan pada kinerja sistem kecuali sebuah task killer berperan.
Namun, menyerupai halnya Linux, ada beberapa pengoprek Android yang membawa keinginan mengoprek Android-nya terlalu cepat, sehingga muncullah salah pengertian hasil "sok pengetahuan" dari pengoprek ini. Dibawah, saya mencoba membenarkan salah pengertian tersebut.
NB: beberapa poin dibawah sanggup diaplikasikan pada smartphone selain Android, menyerupai iPhone. Namun alasannya ialah iPhone (dan OS smartphone lainnya) tidak sepopuler dan terbuka menyerupai Android, maka ada beberapa hal yang bersifat redundant.
Baca Juga
NOMOR 1: More free RAM equals no lags dan menggunakan task killer menciptakan handheld kita lebih cepat!
Bagi yang aneh dengan Android, kebanyakan perangkat menengah dan perangkat jadul mempunyai RAM yang tidak terlalu banyak; sekitar 100 sampai 200 MB. Di Google Play (dan juga bawaan perangkat Samsung) ada tersedia aplikasi task killer. Fungsinya terbaca di namanya, yakni untuk "membunuh" kiprah atau proses yang berlebihan. Pada keadaan idle atau standby, perangkat saya memakan sekitar setengah sampai tiga perempat dari kapasitas RAM. Di Android versi modern (2.1 keatas, sekitar 98% dari semua Android), ia mempunyai semacam proses untuk melegakan RAM dikala sistem Android menerka RAM-nya terlalu sesak. Proses ini sangat mulus, sehingga si pengguna awam tidak menyadarinya.
Yang menciptakan saya gundah ialah mengapa ada orang yang masih menggunakan task killer pada perangkat mereka? Bolehkan saya menjelaskan:
Seperti yang saya jelaskan diatas, RAM ialah sebuah daerah penampungan aplikasi semoga lebih gampang dipanggil dan diproses oleh prosesor. Dengan menggunakan sebuah task killer, Anda bekerjsama menciptakan semua aplikasi-aplikasi aktif terhapus dari RAM, sehingga dikala sang prosesor disuruh memanggil sebuah aplikasi, ia harus mengambil dari media flash lagi.
NOMOR 2: More free RAM equals more battery!
Kok dari tadi permasalahannya di RAM melulu, ya?
Jawaban singkat: salah.
Jawaban panjang: malah kebalikannya. RAM yang mempunyai 200MB bebas dengan RAM yang mempunyai 80MB bebas menggunakan daya baterai yang sama besar. Bahkan, sang prosesor mengambil lebih banyak daya baterai dikala mengambil dari media penyimpanan di perangkat daripada pribadi dari RAM.
NOMOR 3: WiFi kills battery!
Sebenarnya, ini relatif. Saya meletakkan ini disini alasannya ialah ada beberapa mitra saya yang beralih dari WiFi untuk jaringan mobile data.
Pada kenyataannya, memang benar, WiFi memakan daya baterai, jikalau dibandingkan dengan menggunakan perangkat tanpa menyalakan WiFi. Tapi jikalau daya minum jus WiFi dibandingkan dengan koneksi 3G atau 3.5G, maka akan jauh terlihat mana yang lebih efisien.
Pengalaman saya: menggunakan koneksi mobile data HSDPA (3.5G) di Bandung 24/7, baterai hanya sanggup tahan sekitar 10 sampai 15 jam. Sedangkan menggunakan koneksi WiFi di rumah (di Banjarbaru besar hati dengan kota sendiri), baterai sanggup tahan lebih dari 24 jam.
Sebenarnya proses dari WiFi yang memakan daya baterai paling banyak ialah dikala beliau men-scan untuk jaringan yang tersedia, sedangkan unduh dan unggah data memakan baterai kurang lebih menyerupai jaringan 2G (EDGE), bahkan saya berani bilang lebih efisien WiFi.
Jadi, dikala kalian tahu bahwa dalam jangkauan kalian ada jaringan WiFi -- contohnya di kampus/sekolah, perpustakaan atau Dunkin' Donuts) -- silahkan nyalakan WiFi dan matikan mobile data.
NOMOR 4: Low Quadrant score means less performance!
Untuk sebagian besar perangkat Android (mungkin semuanya), ada suatu aplikasi [yang sanggup diunduh dari Google Play] yang berjulukan Quadrant. Ia berfungsi sebagai aplikasi benchmarking; aplikasi untuk menilai performa sebuah perangkat. Unsur-unsur yang dinilai, antara lain ialah kecepatan membaca, kecepatan menulis, kecepatan input-output, performa grafik 2D dan performa grafik 3D. Untuk perangkat yang high-end yang belum dioprek, nilai Quadrant sanggup mencapai sekitar 1500; untuk perangkat yang mid-range yang belum dioprek, nilai Quadrant hanya mencapai 600. Sedangkan untuk perangkat mid-range yang sudah dioprek, nilai Quadrant dapat mencapai 2500, sedangkan perangkat high-end sanggup mencapai 6000 keatas.
Namun, nilai hasil benchmarking Quadrant tidak akurat. Sama sekali tidak akurat. Bukan dalam artian melencengnya jauh, tapi alasannya ialah suatu benchmark tidak hanya tergantung pada beberapa unsur. Banyak sekali, bahkan untuk sebuah smartphone, unsur-unsur yang mesti dinilai semoga suatu benchmark sanggup menunjukkan hasil yang adil.
Ada juga aplikasi yang berjulukan Antutu Benchmark. Angka-angka yang diberikan sedikit lebih akurat daripada Quadrant, namun pada ujungnya tidak berarti apa-apa.
Tahu nggak aplikasi benchmark yang paling akurat, paling mudah dan paling gratis? Nggak usah pake unduh dari Google Play lagi. Namanya PENGALAMAN.
NOMOR 5: RAM script + RAM script + RAM script = super RAM script!
Yang sering mengoprek Androidnya niscaya tahu fungsi sebuah RAM script. Bagi yang awam, sebuah RAM script berfungsi untuk mengendalikan penggunaan RAM semoga seefisien mungkin alasannya ialah kadang kala "proses" yang saya bilang dibagian sebelumnya kurang berbakat.
Untuk perangkat yang tidak mengecewakan populer, niscaya tersedia sejumlah RAM script untuk dicoba di forum-forum oprek Android. Namun, ada orang yang berlogika bahwa RAM script + RAM script + RAM script = super RAM script.
Ini sangat, sangat berbahaya. Pertama-tama, RAM script bukan suatu proses (yang bila ditumpuk, akan lebih gesit kerjanya); RAM script hanya "memerintah" proses yang mengendalikan penggunaan penyeimbangan RAM untuk mematuhi nilai-nilai yang telah ditentukan oleh RAM script tersebut. Bila nilai-nilai ini saling ditumpang-tindih, maka akibatnya...
... bekerjsama saya sendiri tidak tahu alasannya ialah saya pintar, dan berpendidikan, dan sering ibadah, dan tidak berani mengambil resiko dari kebijaksanaan miring. Tapi, jikalau dianalogikan, misal saja Anda memasang 3 buah antivirus di komputer Anda. Apa yang akan terjadi?
***
Sekian untuk posting kali ini. Maaf mungkin kurang dengan impian Anda alasannya ialah artikel ini lebih mencondong kearah Android mid-range. Mudahan bermanfaat saja! :D
sumber:
meowwwhoney.blogspot.com/search?q=
Sumber http://aliefsyahru.blogspot.com
0 Response to "5 Hal Salah Pengertian Wacana Smartphone Android"
Posting Komentar