iklan

Asam, Basa Dan Garam


Bila larutan asam, basa atau garam dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion-ion. Ion ialah zat atau partikel yang bermuatan. Karena sanggup menghasilkan ion, maka larutan asam, basa dan garam tergolong penghantar listrik. Larutan yang sanggup menghantarkan listrik dinamakan larutan elektrolit.
Untuk mengetahui apakah suatu larutan asam, basa dan garam sanggup menghantarkan arus listrik atau tidak, dipakai suatu alat yang disebut alat penguji elektrolit Alat penguji elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda (anoda dan katoda) yang dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu serta baskom untuk meletakkan larutan yang akan diselidiki. Jika larutan menghantar arus listrik, maka lampu pijar pada rangkaian itu akan menyala dan terjadi suatu perubahan (misalnya: timbulnya gelembung-gelembung gas) pada salah satu atau kedua elektrodanya.

Asam, Basa dan Garam Bersifat Korosif
Sifat khas lain dari asam ialah sanggup bereaksi dengan logam-logam, marmer dan aneka macam materi lain.  Sifat ini sanggup menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam.
Sedangkan basa secara umum tidak bereaksi dengan logam, namun basa besar lengan berkuasa juga bersifat korosif dan kalau mengenai kulit akan menjadikan luka bakar dan merusak jaringan. Uji sederhana lain yang sanggup membedakan asam dan basa ialah reaksi asam asetat dengan senyawa-senyawa yang mengandung ion karbonat (CO3 2-) membentuk gas karbon dioksida, kalsium asetat dan air.

Sifat Asam dan Basa pada Bahan Makanan
Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam
Di antara aneka macam zat yang ada di alam semesta ini, asam, basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para andal kimia. Asam, basa, dan garam tersebar luas di alam semesta dan banyak dipakai baik di industri maupun rumah tangga.Beberapa pola zat asam yang banyak sekali berperan di bidang industri ialah asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Selain itu, di rumah tangga kau juga mengenal air soda yang merupakan asam karbonat (H2CO3). Di dalam perutmu juga terdapat asam yang disebut asam klorida (HCl). Jumlah asam klorida(HCl) dalam perutmu sedikit, tetapi asam klorida (HCl) ini merupakan asam yang sangat penting dalam proses pencernaan. Di antara pola basa yang ada di alam semesta, basa yang sudah banyak dikenal ialah soda api (NaOH) dan amoniak (NH3). Adapun garam yang paling dikenal ialah natrium klorida (NaCl) atau garam dapur. Garam ini dipakai secara luas dalam bidang industri ataupun rumah tangga. Garam ini terdapat dalam air maritim dan juga di dalam fatwa darah kita.
A Asam, Basa, dan Garam
Zat merupakan materi yang susunan unsur-unsurnya tidak berubah-ubah. Ada banyak sekali zat yang ada di bumi ini. Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, zat diklasifikasikan menurut kriteria tertentu. Zat mencakup zat murni dan campuran. Zat murni sanggup berupa unsur dan senyawa. Sedangkan adonan sanggup berupa adonan homogen dan adonan heterogen. Zat juga sanggup diklasifikasikan menurut derajat keasamannya, yaitu menjadi asam, basa, dan garam.
Sifat-sifat larutan asam ialah sebagai berikut.
a. Rasanya masam.
b. Menghantarkan arus listrik.
c. Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen (H+).
d. Mengubah lakmus biru menjadi merah.
e. Bersifat korosif terhadap logam.
Untuk menyelidiki bahwa asam bisa mengakibatkan karat (korosi) pada logam, cobalah dengan mencelupkan paku yang terbuat dari besi/baja ke dalam larutan cuka. Jika kau biarkan, usang kelamaan paku itu akan berkarat. Asam asetat (CH3COOH) yang terdapat dalam cuka tidak terlalu keras, tetapi dalam keadaannya yang sangat pekat asam ini bisa melepuhkan kulit.
Sifat-sifat larutan basa ialah sebagai berikut.
a. Terasa licin kalau terkena kulit.
b. Menghantarkan arus listrik.
c. Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH¯).
d. Mengubah lakmus merah menjadi biru.
e. Menetralkan larutan asam.
Basa sanggup dibagi atas basa besar lengan berkuasa dan basa lemah. Kekuatan basa bergantung pada kemampuan melepaskan ion OH¯ dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa besar lengan berkuasa bersifat korosif. Contoh basa besar lengan berkuasa ialah natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH), sedangkan pola basa lemah ialah amoniak (NH3).
Garam mempunyai sifat yang berbeda dengan asam dan basa. Sifat-sifat larutan garam ialah sebagai berikut.
a. Menghantarkan arus listrik.
b. Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru.
Indikator ini sanggup berubah warna saat ditetesi zat yang bersifat asam atau basa. Indikator asam dan basa sanggup berupa indikator buatan, menyerupai kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter atau indikator alami, menyerupai bunga kembang sepatu, kubis ungu, dan kulit manggis.
a. Indikator Buatan
Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus, kertas indikator, materi indikator, dan pH meter.

  1. Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah kalau dicelupkan dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga kalau dicelupkan dalam larutan netral atau garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru kalau dicelupkan dalam larutan basa. Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah kalau celupkan dalam larutan asam, tetapi akan tetap berwarna biru kalau dicelupkan dalam larutan basa atau netral. Makara larutan asam memerahkan kertas lakmus biru dan larutan basa membirukan kertas lakmus merah. Kertas lakmus merah dan biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral atau garam.
  2. Indikator Universal
Indikator universal merupakan adonan dari bermacam- macam indikator yang sanggup mengatakan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan Indikator universal ialah indikator yang terdiri dari aneka macam macam indikator yang mempunyai warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi denganwarna standar untuk pH 1 – 14.
Cara memakai indikator universal adalah:
1) Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki pH-nya atau menambahkan beberapa tetes indikator universal dalam larutan yang diselidiki pH-nya,
2) Mengamati perubahan warna dan membandingkan dengan warna standar.




  1. Indikator Kertas (Indikator Stick)
Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan
dengan peta warna yang tersedia.

  1. Larutan Indikator
Salah satu pola indikator universal jenis larutan ialah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning (Gambar 2.11). Contoh indikator cair lainnya ialah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10
  1. pH Meter Pengujian sifat larutan asam basa sanggup juga memakai Ph meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang mengatakan pH larutan.

b. Indikator Alami
Indikator alami yang sanggup dipakai untuk memilih sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu. Untuk menjadikan

indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu terlebih dahulu dibentuk ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan air. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan bermetamorfosis cokelat kemerahan dan kalau ditetesi larutan basa akan bermetamorfosis biru kehitaman.

Sumber http://yubelajaripa.blogspot.com

0 Response to "Asam, Basa Dan Garam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel