✔ 5 Teori Terbentuknya Tata Surya
| Secara umum terdapat dua golongan teori yang mengemukakan pendapatnya perihal terbentuknya tata surya. Golongan pertama beropini bahwa tata surya berasal dari kabut asap (nebula). Teori yang mendukung golongan ini yaitu teori kabut oleh Immanuel Kant dan Piere Simon de Laplace serta teori planetisimal oleh Chamberlin dan Moulton. Glongan ke dua beropini bahwa tata surya berasal dari bahan Matahari. Teori yang mendukung golongan ini yaitu teori pasang surut oleh Buffon dan teori awan debu oleh Carl von Weizsaecker.
![]() |
5 Teori Terbentuknya Tata Surya | meowwwhoney.blogspot.com/ |
A. Teori Nebula
Teori kabut (nebula) intinya mengungkapkan terbentuknya tata surya melalui tiga tahap.
- Pada mulanya Matahari dan planet masih berbentuk kabut yang sangat pekat dan besar.
- Kabut tersebut berputar dan berpilih dengan berpengaruh sehingga terjai pemadatan di sentra lingkarang yang selanjutnya membentuk matahari. Pada dikala yang bersamaan terbentuk juga bahan lain dengan massa yang lebih kecil dari matahari. Materi tersebut dinamakan planet dan bergerak mengelilingi matahari.
- Materi-materi yang terbnetuk tersebut tumbuh menjadi makin besar dan terus melalukan gerakan secara teratur mengelilingi Matahari. Gerakan materi-materi tersebut berada dalam suatu orbit yang tetap dan membentuk susunan yang disebut tata surya (keluarga matahari).
Teori Nebula: Immanuel Kant (1724-1804)
Immanuel Kant yaitu seorang filsuf dan ilmuwan Jerman. Ia merupakan orang yang pertama kali mengemukakan teori nebula. Menurut Kant, tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut (nebula) yang terdiri atas majemuk gas. Awalnya gas-gas di angkasa yang massanya besar menarik gas-gas yang massanya kecil yang berada di sekelilingnya sampai membentuk gumpalan gas yang mirip cakram.
Gumpalan gas tersebut mengalami pemampatan dan penyusutan sehingga mengakibatkan perputaran kabut menjadi makin cepat. Gumpalan kabut bermassa besar yang berada di sentra cakram menjadi Matahari, sedangkan gas-gas disekitarnya mengalami penuruann suhu dan menyusut membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.
Teori Nebula: Piere Simon de Laplace (1794-1827)
Piere Simon de Laplace yaitu spesialis fisika Prancis. Laplace beropini bahwa tata surya berasal dari kabut gas raksasa yang semenjak awal telah berputar dalam keadaan panas. kabut gas tersebut selalu memancarkan panas ke alam semesta yang dngin sehingga kabut tersebut menjai masbodoh dan mengalami penyusutan. Keadaan tersebut mengakibatkan perputarannya makin cepat sehingga terjai pemampatan di keuda kutubnya dan melebar di serpihan ekuator.
Perputaran yang makin cepat mengakibatkan sebagian gas-gas di ekuator terlepas dari bola gas awal. Gas-gas yang terlepas tersebut selanjutnya membentuk bola-bola gas yang lebih kecil dan mendingin mejai planet-planet yang mengelilingi bola gas awal, yaitu matahari.
Meskipun dasar teori yang dikemukakan oleh Kant dan Laplace berbeda, inti teori keduanya mengandung persamaan bahwa tata surya berasal dari kabut. Oleh lantaran itu teori ini lebih dikenal dengan sebutan Teori Kant-Laplace. Teori Kant-Laplace ini selanjutnya menjadi dasar bagi para mahir astronomi dalam melaksanakan penelitian perihal tata surya.
B. Teori Planetesimal
Teori planetesimal dikemukakan oleh dua orang sarjana Amerika, yaitu Chamberlin dan Moulton pada tahun 1905. Seperti halnya teori Kant-Laplace, Chamberlin dan Moulton juga beranggapan bahwa tata surya berasal dari kabut. Namun, berbeda dengan teori Kant-Laplace yang menyampaikan gumpalan kabut berbentuk bola, Chamberlin dan Moulton menyatakan bahwa gumpalan kabut yang akan membentuk tata surya berbentuk spiral atau pilin sehingga disebut kabut pilin.
Kabut pilin tersebut terdiri atas butiaran material pada yang disebut planetesimal. Tiap-tiap planetesimal mempunyai lintasan orbit yang bebas sehingga terjadi tumbukan antar planetisimal. Akibat tumbukan yang berualn dan adanya gaya gravitasi, terjadilah penumpulan planetesimal sehingga menjadi gumpalan yang leibh besar dan lebih mampat. Gumpalan terbesar berada di sentra kabut pilin dan menjadi matahari, sedangkan gumpalan-gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet yang secara bahu-membahu berevolusi terhadap matahari (beredar mengelilingi matahari).
C. Teori Pasang Surut
Teori pasang surut pertama kali dikemukakan oleh Buffon (1707-1788). Menurut Buffon tata surya berasal dari bahan matahari yang terlempar sesudah bertabrakan doengan sebuah komet. Teori ini kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys (1919).
Jeans dan Jefferys mengemukakan bahwa ada sebuah bintang besar yang mendekati Matahari sehingga mengakibatkan adanya imbas pasang pada kabut Matahari. Bintang besar tersebut juga menimbulkan kekuatan yang sanggup menarik dan melepaskan sebagian massa Matahari. Massa yang terlepas dari Matahari itu pecah dan berputar, selanjutnya secara perlahan mendingin menjadi planet-planet dan satelit-satelit mirip yang sekarang. Teori ini lebih dikenal dengan sebutan Hiptesis Tidal James-Jeffreys.
D. Teori Awan Debu (Proto Planet)
Seorang mahir astronomi Jerman, Carl von Weizsaecker pada tahun 1940-an mengemukakan pendapatnya perihal tebentuknya tata surya melalui teorinya yang disebut toeri proto planet. Teori proto planet itu kemudian disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper pada tahun 1950-an dengan melaksanakan perbaikan teori-teori sebelumnya. Teori ini paling banyak diterima orang lantaran dianggap paling memenuhi syarat untuk keadaan yang ditemukan, baik di dalam maupun di luar tata surya.
Dasar teori proto planet yaitu bahwa matahari berserta planetnya (tata surya) berasal dari kabut gas. Kabut gas tersebut tersebar tipis-tipis di angkasa dalam jumlah yang sangat banyak. Karena adanya efek gaya tarik antarmolekul dalam kabut gas tersebut, perlahan-lahan kabut gas menjadi gumpalan-gumpalan yang makin padat. Keadaan tersebut disebabkan oleh gerak gas yang berputas tidak beraturan di dalam kumpulan kaubt. Namun, secara perlahan gerak tersebut menjadi gerak berputar yang memipihkan dan memadatkan kabut. Salah satu gumpalan yang mengalami pemampatan di tengah, sedangkan gumpalan-gumpalan yang kecil hanyut di lingkungan sekitarnya. Gumpalan yang berada di tengah itulah yang dikenal sebagai Matahari.
E. Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar dikemukakan oleh spesialis astronomi Inggris R.A. Lyttleton sekitar tahun 1930-an. Teori itu menyatakan bahwa Matahari dahulu diduga mempunyai sebuah bintang sebagai kembarannya. Bintang yang menjadi kembaran Matahari itu kemudian meledak yang mengakibatkan terlemparnya sejumalh partikel. Partikel yang terlempar tersebut kemudian mendingin membentuk planet-planet dan satelit-satelit yang mengelilingi Matahari.
Artikel Lainnya:
1. Pengertian Tata Surya
2. Terbentuknya Bumi
Itulah klarifikasi mengenai Teori Terbentuknya Tata Surya, biar dari klarifikasi di atas sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan pembaca sekalian. Mohon maaf jikalau ada suatu kesalahan. Kami terbuka akan kritik dan saran dari pembaca sekalian. Terima kasih banyak sudah menyempatkan berkunjung dan membaca!
0 Response to "✔ 5 Teori Terbentuknya Tata Surya"
Posting Komentar