iklan

Bank Benih Dunia


Meski aneka macam benih sanggup dengan gampang diakses dalam 1.700 bank gen di seluruh dunia, potensinya tidak dimanfaatkan secara penuh dalam pembudidayaan tanaman.Kurang dari selusin tumbuhan berbunga dari 300.000 spesies terhitung merupakan 80 persen dari asupan kalori manusia. Dengan fakta demikian, maka diharapkan pemanfaatan tumbuhan yang tak terpakai untuk membantu menambah ketersediaan pangan dunia dalam waktu dekat, klaim mahir genetika tumbuhan Universitas Cornell, Susan McCouch, dalam jurnal Nature
Untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk serta kian meningkatnya pendapatan di seluruh dunia, para peneliti memperkirakan bahwa ketersediaan pangan dunia harus mencapai dua kali lipat dalam 25 tahun ke depan. Keanekaragaman hayati yang tersimpan dalam bank gen tanaman, ditambah dengan kemajuan dalam bidang genetika dan budi daya tanaman, sanggup menjadi solusi untuk memenuhi tuntutan pangan yang lebih banyak dalam menghadapi perubahan iklim, degradasi tanah dan air serta keterbatasan lahan.“Bank gen menyimpan ratusan ribu materi kultur jaringan dan benih yang dikumpulkan dari ladang petani, dan dari populasi liar, tersedia materi baku yang dibutuhkan dalam budi daya tumbuhan untuk membuat tumbuhan pangan di masa depan,
Misalnya, sehabis memindai lebih dari 6.000 varietas dari bank benih, tumbuhan budi daya diidentifikasi dan disilangkan dengan spesies padi liar, Oryza nivara; risikonya yaitu varietas yang tahan terhadap penyakit virus kerdil rumput yang menyerang pada hampir semua varietas padi tropis di daerah Asia dalam kurun 36 tahun terakhir. Demikian pula, di tahun 1997, manfaat penggunaan kerabat liar tumbuhan sebagai sumber ketahanan lingkungan serta ketahanan terhadap hama dan penyakit sanggup menghasilkan laba tahunan sampai sekitar 115 milyar dolar bagi perekonomian dunia. Meski aneka macam benih sanggup dengan gampang diakses dalam 1.700 bank gen di seluruh dunia, “potensinya tidak dimanfaatkan secara penuh dalam pembudidayaan tanaman,” Saat ini, sulit bagi para petani untuk memanfaatkan kekayaan materi genetik dalam bank benih akhir kurangnya isu perihal gen beserta sifat-sifat pada sebagian besar tanaman. Karena dibutuhkan waktu dan upaya untuk mengidentifikasi dan lalu memakai sumber daya genetik liar dan tak teradaptasi, “para petani harus punya gagasan yang manis perihal manfaat genetik dari sumber daya yang tidak dikarakterisasikan sebelum mencoba menggunakannya dalam kegiatan budi daya,” 
Dalam makalah studi ini, McCouch beserta rekan-rekannya menguraikan rencana tiga-poin untuk mengatasi kendala-kendala tersebut:
  • Sebuah upaya pengurutan genetik secara besar-besaran pada bank-benih yang ada untuk mendokumentasikan apa saja yang ada di dalam aneka macam koleksi, bertujuan untuk secara strategis menargetkan percobaan dalam mengevaluasi ciri-ciri apa saja yang dimiliki suatu tumbuhan dan mulai memprediksi kinerja tumbuhan tersebut.
  • Sebuah inisiatif pengevaluasian ciri tumbuhan secara meluas, tidak hanya pada bank-gen, tapi juga pada keturunan yang dihasilkan dari persilangan materi liar dan eksotis dengan varietas teradaptasi yang ditargetkan untuk penggunaan lokal.
  • Sebuah infrastruktur informatika yang sanggup diakses secara internasional untuk mengkoordinasikan data yang gres dikelola secara sanggup bangun diatas kaki sendiri oleh para kurator bank-gen, agronom dan petani.
Menurut McCouch, asumsi biaya untuk upaya global yang sistematis dan kolaboratif dalam membantu mencirikan sumber daya genetik yang diharapkan untuk ketersediaan pangan di masa depan ini, yaitu sekitar 200 juta dolar per tahun.
“Tampaknya nilai yang tak seberapa, mengingat sebagai masyarakat kita menghabiskan sekitar 1 miliar dolar per tahun untuk menjalankan kegiatan Large Hadron Collider CERN di Jenewa, Swiss, dan 180 juta dolar untuk sebuah pesawat jet tempur,” kata McCouch.

Sumber http://biologipedia.blogspot.com

0 Response to "Bank Benih Dunia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel