Konsep Tematik Kurikulum 2013
10 Alasan Kurikulum 2013 Sulit di Implementasikan mengindikasikan bahwa kesulitan pertama yang akan dihadapi guru yaitu membagi alokasi waktu yang “glondongan” disetiap ahad (35 menit x 30 Jam Pelajaran – JP) ke aktifitas pembelajaran sehari-hari. Contoh silabus kelas 1 SD tema Diri Sendiri yang diberikan pada uji publik, ada begitu banyak kompetensi dasar yang mesti diberikan selama 30 JP x 4 minggu. Semua kompetensi dasar tesebut tertuang rapi dalam setiap matapelajaran sebagaimana gambar jaringan tema dan silabus di bawah ini.
Jaringan Tema Diri Sendiri pada bahan uji publik kurikulum 2012
Silabus Tema Diri Sendiri pada bahan Uji Publik Kurikulum 2013
Memperhatikan aktifitas pembelajaran yang tertuang dalam silabus di atas, terperinci guru tidaklah mungkin memberikan pembelajarannya secara berurut apa adanya. Guru mempunyai keterbatasan sebagaimana yang dikehendaki kurikulum 2013 dan administrasi sekolah. Berdasar silabus tersebut, pembelajaran tema Diri Sendiri dialokasikan 26 JP/minggu yang berasal dari pelajaran PPKn 5 JP, Matematika 5 JP, B. Indonesia 8 JP, Penjasorkes 4 JP, Seni Budaya dan Prakarya 4 JP. Artinya, masih ada 4 JP per ahad di luar tema, yang dialokasikan untuk pelajaran Pendidikan Agama. Berikutnya, sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran tadi, administrasi sekolah menciptakan jadwal pembelajaran di kelas sebagaimana situasi dan kondisi sekolah. Sebagai teladan sekolah akan menciptakan jadwal pembelajaran di kelas menyerupai tabel barikut.
Contoh Jadwal Pembelajaran Kelas 1
Guru, berdasarkan silabus dan alokasi jadwal yang dibuat, diperlukan bisa merencanakan pelaksanaan pembelajaran hari ke hari. Untuk itu, guru diminta merunutkan kompetensi dasar yang akan diberikan pada setiap harinya.
Secara sistematis, kerunutan penyampaian kompetensi dasar tersebut mesti memenuhi pedagogic. Menurut Benjamin S. Bloom pedagogic dalam pengajaran mencakup 3 ranah pembelajaran, yang masing-masing disampaikan sedikit demi sedikit sebagaimana tabel berikut.
Tabel Ranah pembelajaran Benjamin S. Bloom
Adapun konsep pendidikan berbasis budaya berdasarkan UNESCO ada 4 (empat) pilar, yaituHow to think, How to do, How to be, dan How to live together. Oleh alasannya yaitu itu, apabila guru benar-benar akan memperlihatkan pendidikan yang berbasis pada budaya, maka ia harus memilih ke tiga ranah pembelajaran apa saja yang setiap harinya akan diajarkan.
Apabila yang direncanakan dan/atau yang direalisakan dalam pembelajaran masih hanya ranah cognitive misalkan, bisa dipastikan pembelajaran di kelas sebagamanai ketika ini banyak terjadi. Guru lebih fokus memperlihatkan bahan pelajaran dan siswa diperlukan untuk menghapal bahan (sebagai ilmu) dengan asesmen ujian tulis. Kalaupun ada dongeng dalam pembelajaran juga diberikan karakter, Insya Allah itu hanyalah sebuah tempelan yang tak akan merubah perilaku siswa, atau paling tidak hanya akan menjadi knowledge siswa yang belum tentu dilakukan.
Inilah salah satu beda kurikulum 2013 dengan KTSP. Di kurikulum 2013, kompetensi dasar yang wajib diberikan guru di dalam kelas sudah mencakup ranah cognitive, psicomotor danaffective. Oleh alasannya yaitu itu, nanti guru tidak bisa lagi hanya mengajarkan knowledge ataupun menempelkan karakter. Tetapi harus secara holistik ke tiga ranah tersebut diajarkan ke siswa, sehingga siswa sanggup mempunyai pengalaman mencar ilmu yang memungkinkan mereka bisa mengkontruksi kemampuannya sendiri. Di sinilah guru diminta kreatif dan bergeser ke paradigma pembelajaran gres dalam pengajarannya di kelas.
Sabagaimana mimpi ingin memajukan pendidikan Indonesia, meningkatkan kemampuan guru dan rasa ingin tau terhadap kurikulum 2013. Diskusi pembahasan implementasi kurikulum 2013 banyak kami dilakukan di Zona Belajar Menyenangkan Menjemput Cita-Cita. Hasilnya pembaca bisa ikuti di http://republikbelajar.org yang salah satunya bisa menjadi teladan solusi bagaimana guru akan merencanakan pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 menyerupai gambar di bawah ini.
Rancangan Pembelajaran Tema Diri Sendiri Kurikulum 2013
Rancangan pembelajaran tema Diri Sendiri di atas berdurasi 26 JP x 4 Minggu, yang per minggunya fokus membahas sub tema yang terkait dengan tema utamanya. Setiap tamat sub tema, siswa diperlukan mempunyai karya sebagaimana ditulis dalam elipe. Adapun kompetensi dasar yang akan diberikan dituangkan dalam kotak yang mensarikan kompetensi dasar kurikulum 2013 terkait. Setiap kompetensi dasar akan diajarkan berdasarkan level 1, 2, dst (sebagaimana jadwal pelajaran di kelas) dan ditetapkan ranah pembelajarannya.
Guna memaksimalkan pembelajaran, alangkah baiknya jikalau di tamat dari pembelajaran tema ini, siswa, guru dan orang renta siswa merayakan keberhasilan belajarnya bersama-sama. Dalam hari yang sudah ditentukan, secara sederhana semua siswa diberi kesempatan bisa mengenalkan diri, menyapa, mempertunjukkan ekpresinya, menceritakan usahanya, dan menampilkan karya hasil pembelajaran dihadapan para orang renta siswa dan tamu yang sengaja diundang. Bisa dibayangkan siswa kelas 1 SD yang polos dan lucu akan ceria berusaha menjadi pembelajar. Apalagi jikalau gurunya pada masa pembelajaran tema ini, sengaja menyiapkan para siswanya bisa menyapa dan mengenalkan dirinya dengan pakaian, gaya dan bahasa tempat asal mereka. Nyanyian Bhineka Tunggal Ika gotong royong hadirin dengan lambaian bendera merah-putih bisa menutup program tersebut. Sungguh pembelajaran yang terindukan.
Semoga sumbangsih yang kecil ini bisa memompa semangat para guru. Kami tahu dan yakin semua guru Indonesia bisa mewujudkannya. Terimakasih.
Sumber http://biologipedia.blogspot.com
0 Response to "Konsep Tematik Kurikulum 2013"
Posting Komentar