✔ Fertilitas
I. Pendahuluan
- Fertilitas sebagai istilah demografi berarti “hasil reproduksi yang konkret dari seorang perempuan atau sekelompok wanita.
- Fertilitas menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup.
- Fertilitas meliputi peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas meliputi peranan kehiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia
Fekunditas sebaliknya, merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak. Kaprikornus merupakan lawan arti kata sterilitas.
II. Konsep –Konsep :
1. Lahir hidup (live birth) :
Menurut UN & WHO, ialah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi mengatakan gejala kehidupan, contohnya : bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali sentra atau gerakan-gerakan otot.
2. Lahir Mati (still birth) :
Adalah kelahirann seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa mengatakan gejala kehidupan.
3. Abortus :
Kematina bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu, ada 2 macam abortus : disengaja (induced) dan tidak disengaja (spontaneous).
- induced abortion berdasarkan : a) alasan medis à alasannya ialah memiliki penyakit jantung yang berat sehingga membahayakan jiwa si ibu
- tidak berdasarkan alasan medis
4. Masa Reproduksi (childbearing age)
Masa dimana perempuan bisa melahirkan, yang disebut juga usia subur (15 – 49) tahun.
III. Sumber Data
1. Registrasi
Data yang tersedia : statistik kelahiran (birth statistics)
Kelemahan :
a. ketepatan definisi yang digunakan dan aplikasinya
b. kelengakapan (completeness) registrasi
c. ketepatan alokasi tempat
d. ketepatan alokasi waktu
e. ketepatan pengelompokan kelahiran berdasarkan karakteristik ekonomi/ demografi
untuk negara maju kelemahan a, b dan d sebagian besar sudah teratiasi. Tetapi di negara2 berkembang ke 5 kelemahan tersebut masih ada. Yang paling menonjol ialah kelemahan b yaitu kelengkapan registrasi.
2. Sensus
Data yang tersedia :
- komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
- jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup
- jumlah anak yang dilahirkan dalam suatu periode yang kemudian (misalnya 1 tahun yang lalu)
- data penduduk yang berafiliasi dengan variabel fertilitas (misalnya penduduk usia kawin).
Kelemahan-kelemahan :
a. keterangan jumlah anak yang pernah dilahirkan sangat tergantung pada daya ingat si ibu
b. keterangan mengenai banyaknya anak yang lahir setahun yang kemudian tergantung pada ketepatan dalam memperkirakan jangka waktu satu tahun sebelum sensus.
c. Keterangan-keterangan penduduk yang dikaitkan dengan variabel fertilitas menanggung kesalahan pelaporan umur oleh penduduk.
3. Data yang tersedia :
- sama dengan sensus s.d. d
untuk e . keterangan suplemen mengenai fertilitas yang lebih terperinci contohnya :
- riwayat kelahiran (birth history/pregnancy history) mulai dari anak pertama sampai anak terakhir
- status kehamilan (pregnancy status)
kelemahan yang ditemui pada sensus berlaku dalam survaikarena kedua jenis sumber data tersebut berdasarkan gosip mengenai bencana kelahiran (birth event) yang sudah lampau.
Data fertilitas bersifat nasional :
- sensus penduduk, BPS
- SUSENAS
- survey fertilitas dan mortalitas indonesia
- SUPAS (survey penduduk antar sensus)
IV. Persoalan mengukur fertilitas
Angka fertilitas diukur berdasarkan pembagian jumlah bencana (events) dengan penduduk yang menanggung resiko melahirkan (exposed to risk)
- Suatu angka (rate) mengatakan ukuran untuk suatu jangka waktu
- Suatu kelahiran melibatkan kedua orang tuanya
- Penentuan penduduk yg exposed to risk didalam pengukuran fertilitas cukup sulit.
- Sulitnya membedakan lahir hidup (live birth) dan lahir mati (still birth)
- Melahirkan lebih dari satu kali ialah hal yang bisa terjadi pada seorang wanita, oleh alasannya ialah itu ada unsur pilihan antara melahirkan atau tidak
- Yearly performance (current fertility)
Mencerminkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk atau banyak sekali kelompok penduduk untuk jangka waktu satu tahun.
a. CBR (Crude Birth Rate)
Dimana : B = banyaknya kelahiran selama satu tahun
P = banyaknya penduduk pada pertengahan tahun
k = bilangan konstan, biasanya 1000
contoh :
banyaknya kelahiran di Indonesia pada tahun 2008 ialah 5.037.900 orang bayi.
Banyaknya penduduk Indonesia pada pertengahan tahun 2008 sebesar 239.900.000
Maka :
per seribu penduduk. b. General Fertility (GFR) atau angka janjkematian umum
Yaitu banyaknya kelahiran tiap seribu perempuan yang berumur 15 – 49 atau 15 – 44 tahun
atau
B = banyaknya kelahiran selama 1 tahun
pf15-49 = banyaknya penduduk perempuan berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun
pf15-44 = banyaknya penduduk perempuan berumur 15-44 tahun pada pertengahan tahun
k = bilangan konstan
Contoh :
Dari pola (1) kalau diketahui banyaknya penduduk perempuan berumur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun sebesar 59.750.000 orang maka :
per seribu penduduk perempuan usia 15 – 49 tahun.
c. Age Specifif Fertility Rate (ASFR) atau angka kelahiran berdasarkan kelompok umur
Yaitu banyaknya kelahiran tiap seribu perempuan pada kelompok umur tertentu
Rumus :
(i = 1 s/d 7)
Dimana : bi = banyaknya kelahiran di dalam kelompok umur i selama 1 tahun
pfi = banyaknya perempuan kelompok umur i pada pertengahan tahun
k = bilangan konstan, biasanya 1000.
Tabel : Perhitungan ASFR, Indonesia 2008
Kel Umur Wanita | Penduduk Wanita (jiwa) | Kelahiran (Jiwa) | ASFR |
(1) | (2) | (3) | (4) = [(3) : (2)] X 1000 |
15 - 19 | 5.975.000 | 158.400 | 27 |
20 - 24 | 7.767.500 | 410.400 | 53 |
25 - 29 | 17.327.500 | 504.000 | 29 |
30 - 34 | 8.962.500 | 498.600 | 56 |
35 - 39 | 4.780.000 | 180.000 | 38 |
40 - 44 | 7.767.500 | 72.000 | 9 |
45 - 49 | 7.170.000 | 72.000 | 10 |
TOTAL | 59.750.000 | 1.895.400 | |
d. Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total
Yaitu jumlah dari ASFR, dengan catatan bahwa umur dinyatakan dalam satu tahunan.
Rumus :
Dimana :
ASFR = angka kelahiran berdasarkan kelompok umur
i = kelompok umur 5 tahunan di muali dari 15 – 19
TFR = 5 (27+53+29+56+38+9+10)
= 5 x 221
= 1.105 per 1000 perempuan usia 15 – 49 tahun
TFR = 1,105 untuk tiap perempuan usia tiap kelompok umur
Berarti :
Setiap perempuan di Indonesia pada tahun 2008 rata-rata akan memiliki 1 orang anak di final masa reproduksinya.
- Reproductive History
- Children ever born (CEB) atau jumlah anak yang pernah dilahirkan
Mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok atau beberapa kelompok perempuan selama reproduksinya; disebut juga paritas
Dimana :
CEBi : banyaknya anak yang dilahirkan hidup oleh kelompok umur i
Pfi : banyaknya perempuan pada kelompok umur i
Kel Umur Wanita | Penduduk Wanita (jiwa) | CEB | Rata rata CEB/wanita |
anak yg dilahrikan | |||
| | | |
15 - 19 | 5.975.000 | 2.345.000 | 0,392 |
20 - 24 | 7.767.500 | 4.326.784 | 0,557 |
25 - 29 | 17.327.500 | 10.986.000 | 0,634 |
30 - 34 | 8.962.500 | 9.647.321 | 1,076 |
35 - 39 | 4.780.000 | 8.345.092 | 1,746 |
40 - 44 | 7.767.500 | 8.567.000 | 1,103 |
45 - 49 | 7.170.000 | 4.657.321 | 0,650 |
TOTAL | 59.750.000 | 1.895.400 | |
Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan untuk kelompok perempuan berumur 45-49 disebut “completed family size”
b. Child Woman Ratio (CWR)
Yaitu kekerabatan dalam bentuk rasio antara jumlah anak di bawah 5 tahun dan jumlah penduduk perempuan usia reproduksi
Rumus:
Dimana : P0-4 = banyaknya penduduk umur 0 4- tahun
Pf 15-49 = banyaknya perempuan umur 15-49 tahun
= bilangan konstanta, biasanya 1000
Contohnya :
Banyaknya penduduk umur 0 – 4 tahun ialah 8.456.760 orang
Banyaknya perempuan umur 15 – 49 tahun ialah 59.750.000 orang
Maka
VI. Transisi Demografi
..teori transisi demografi menjelaskan bahwa suatu masyarakat yang mengalami proses industrialisasi akan melewati tiga tahap: tahap 1 (tahap praindustri yang ditandai tingkat kelahiran dan tingkat janjkematian tinggi dan stabli), tahap 2 (tahap transisi yang dicapai bidang kesehatan sehingga penduduk meningkat dengan cepat, dan tahap 3 (tingkat kelahiran dan janjkematian rendah dan stabil.
0 Response to "✔ Fertilitas"
Posting Komentar