✔ Pendektan-Pendekatan Monitoring Dan Penilaian Dalam Penyuluhan
Pendektan-pendekatan Monitoring
è Pendekatan monitoring langsung
Sebagaimana halnya dengan supervisi, monitoring sanggup memakai pendekatan eksklusif dan tidak langsung. Pendekatan eksklusif dilakukan apabila pihak yang memonitor melaksanakan kegiatannya pada lokasi agenda yang sedang dilaksanakan. Teknik-teknik yang sering dipakai dalam pendekatan ini yaitu wawancara dan observasi. Kedua teknik ini dipakai untuk memantau kegiatan, peristiwa, komponen, proses, hasil dan dampak agenda yang dilaksanakan. Pendekatan tidak eksklusif dipakai apabila pihak yang memonitor tidak terjun eksklusif ke lapangan, namun dengan menelaah laporan terjadwal yang disampaikan oleh pada penyelenggara program, atau dengan mengirimkan kuesioner secara terjadwal kepada para penyelenggaranya atau pelaksana program.
è Pendekatan monitoring bermedia
Tujuan acara monitoring menyerupai ini yaitu untuk menemukenali (to dettect) dan mengantisipasi/mencegah (to detter). Monitoring dilakukan secara terus menerus dan merekam/mencatatnya secara terstruktur. Motif sebuah kegiatan monitoring didasari oleh cita-cita untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan insiden atau insiden baik menyangkut siapa, mengapa sanggup terjadi, sumberdaya publik yang berkaitan, kebijakan dan dampak apa yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang berkaitan.
Pada akhirnya, cara dan motif itu harus dibuktikan dengan catatan tertulis perihal apa yang dimonitor, kapan sesuatu yang dimonitor itu terjadi (dilihat, atau disaksikan, atau dikumpulkan bukti-buktinya, atau ditemukan faktanya) dan bagaimana kejadiannya atau deskripsinya (kronologi dan/atau sebab-musababnya), serta siapa saja yang terlibat atau diduga terlibat. Sekurangnya hasil pemantauan terdiri atas catatan-catatan yang diverifikasi perihal 5W+1H.
Melakukan monitor terhadap pemberitaan dalam media sangat diharapkan oleh praktisi public relations. Hal itu dimaksudkan untuk mendapatan informasi dasar yang diharapkan para praktisi public relations. Ada beberapa pendekatan mudah dalam memonitor media. Dalam tradisi content analisis paling tidak terdapat 8 teknik. Salah satu teknik yang paling populer yaitu clip counting atau klipping, media foto. Pemanfaatan foto sebagai alat dokumentasi sudah lumrah. Namun, masyarakat sekarang memanfaatkan foto lebih dari sekadar alat dokumentasi. Mereka memakai media foto untuk monitoring dan penilaian kegiatan. Foto tidak sekadar untuk dokumentasi dan refleksi, tapi sekaligus pesan berantai untuk masyarakat lainnya.
Dalam monitoring penyuluhan memakai media atau berkomunikasi, terdapat tiga cara yang sanggup diterapkan dalam pemilihan metode penyuluhan pertanian yang nantinya proses monitoring juga sanggup dilakukan memakai cara/metode dibawah ini , yaitu :
· Media lisan, baik yang disampaikan secara eksklusif (percakapan, tatap muka atau radio komunikasi antar penduduk), maupun secara tidak eksklusif (lewat radio, kaset, dll).
· Media cetak, baik berupa gambar dan atau goresan pena (foto, majalah pedesaan, selebaran, poster, dll) yang dibagi-bagikan, disebarkan atau dipasang di tempat-tempat strategis yang gampang dijumpai oleh sasarannya (di jalan pasar).
· Media terproyeksi, berupa gambar dan atau goresan pena lewat slide, pertunjukkan film. Kegiatan penyuluhan melalui media merupakan metode penyuluhan yang paling dimengerti lantaran ada unsur hiburannya. Biasanya Kementerian Kehutanan mengirimkan kendaraan beroda empat unit kegiatan penyuluhan yang dilengkapi dengan perangkap audio visual yang cukup modern dan diperlengkapi dengan beberapa judul film hiburan selain dari film mengenai penyuluhan yang akan ditayangkan.
è Pendekatan monitoring partisifatif
Partisipatory Monitoring merupakan aktifitas yang melibatkan pihak terkait didalam mencari dan merekam informasi yang berkaitan dengan proyek secara reguler – harian. Mingguan atau kwartalan – sebagai belahan pekerjaan rutin dan sebagai belahan desain Monitoring dan Evaluasi. Tujuan monitoring bukanlah menciptakan penilain final atas keberhasilan atau kegagalan tetapi mendorong perubahan dan penyesuaian selama masa aktifitas, yang diperuntukkan bagi tahapan aktifitas kedepan atau aktifitas baru.
Pendektan-pendekatan Evaluasi
è Evaluasi partisifatif
Evaluasi partisipatif belum mempunyai definisi yang jelas, namun secara umum sanggup dipahami sebagai: (1) penilaian dilakukan melalui kerjasama antar banyak sekali pihak stakeholder termasuk didalamnya peserta manfaat tingkat lokal, (2) penilaian dimana banyak pihak yang terlibat secara aktif berpartisipasi di semua proses dari penilaian perenacaaan, pencarian dan analisa informasi, planning tindak untuk pelaksanaan dan perbaikan. Namun demikian, lingkup stakeholder dan keluasan dan partisipasi sangat tergantung pada donor dan proyek.
Participatory Evaluation merupakan aktifitas yang melibatkan pihak terkait dalm periodik pelinaian yang melihat dari aspek effisiensi dan relevansi proyek, termasuk dampaknya terhadap konteks pencapaian tujuan. Participatory Evaluation secara eksklusif melibatkan komunitas – tingkatan stakeholder didalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian lantaran mereka sering mempunyai informasi yang dibutuhkan proyek, dimana hal tersebut diharapkan sanggup merubah sikap mereka untuk memperlihatkan bantuan waktu dan upaya terhadap proyek, dan menindak lanjuti aktitas proyek oleh pihak luar. Keterlibatan semua stakeholder kunci dalam penilaian membantu membangun konsensus terhadap pendekatan proyek dan mendorong saling pengertian.
Tabel 5. Pendekatan penilaian konvensional dan partisipatif.
Evaluasi Konvensional | Evaluasi Partisipatoris | |
Siapa yang merencanakan dan mengelola proses | Manajer Senior atau pakar dari luar | Masyarakat setempat, manajer dan staf proyek, dan stakeholder lain, kerapkali dibantu seorang fasilitator |
Peranan stakeholder Utama (Kelompok sasaran) | Hanya memberi informasi, bahkan sering tidak diterlibatkan | Mendesain dan mengadaptasi metodologi, mengumpulkan dan menganalisis data, menyebarluaskan temuan dan mengaitkannya dengan tindakan, partisipasi luas |
Bagaimana sukses diukur | Ditentukan dari luar, terutama indikator kuantitatif | Indikator ditentukan secara internal, termasuk penilaian yang lebih kualitatif |
Pendekatan | Ditentukan sebelumnya | Adaptif |
Fokus | Akuntabilitas | Pembelajaran |
Metode | Metode formal | Metode partipatif |
Pemilikan | Pendana | Partisipan evaluasi |
Outsiders | Evaluator | Fasilitator |
Pendekatan pertama biasanya dikenal dengan pendekatan konvensional dan kedua yaitu pendekatan partisipatif. Kedua pendekatan ini tidak dimaksudkan untuk saling meniadakan tapi saling melengkapi. Kedua pendekatan ini berbeda secara signifikan, meskipun kadangkala memakai metode dan teknik yang sama dalam operasinya. Alat-alat penilaian tidak bersifat partisipatif atau nonpartisipatif secara inheren (serta-merta). Tergantung pada bagaimana metode digunakan. Juga perencanaan, analisa dan penggunaan data. Makara definisi penilaian partisipatif yaitu adanya keterlibatan konstituen (target group/klien). Jika konstituen hanya berperan memberi informasi maka tidak bersifat partisipatif.
Metode partisipatori memperlihatkan keterlibatan secara aktif dalam pengambilan keputusan bagi yang berkepentingan terhadap agenda atau proyek atau taktik dan membangkitkan rasa mempunyai terhadap hasil dan rekomendasi kegiatan monitoring dan evaluasi. Kegiatan yang dilakukan sanggup mencakup : analisis stakeholder, benefisiaries assessment, dll.
Kegiatan penilaian ini mempunyai tujuan yaitu :
a) Mengidentifikasi permasalahan yang timbul selama implementasi program
b) Memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi masyarakat
Keunggulan pendekatan Evaluasi partisifatif diantaranya :
a) Memeriksa isu-isu yang relevan dengan melibatkan pemain-pemain kunci dalam rancangan
b) Menetapkan kemitraan dan kepemilikan lokal dari agenda yang dilaksanakan
c) Meningkatkan pembelajaran lokal kapasitas administrasi dan ketrampilan
d) Memberikan ketepatan waktu dan informasi yang sanggup dipercaya (reliable) bagi pengambilan keputusan
Kelemahan :
a) Kadang-kadang terlihat kurang obyektif (adanya dominasi atau penyalahgunaan)
b) Menghabiskan banyak waktu bila stakeholders kunci dilibatkan secara penuh
è Survey
Survey sanggup dipakai untuk mengumpulkan informasi standar smpel yang dipilih secara hati-hati dari masyarakat atau rumah tangga. Survey sering dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang sanggup diperbandingkan bagi jumlah penduduk/masyarakat yang relatif besar dalam kelompok sasaran tertentu
Kegunaan survey diantaranya untuk :
a) Menyediakan baseline data dimana kinerja dari strategi, agenda atau proyek sanggup dibandingkan
b) Membandingkan kondisi positif dengan target
c) Menyediakan input kunci bagi penilaian dampak (impact) dari agenda atau proyek
Keunggulan survey :
a) Temuan dari sampel sanggup diaplikasikan pada sasaran group yang lebih luas
b) Perkiraan kuantitatif besar dan luasnya dampak dari program
Kelemahan survey :
a) Proses dan analisis sanggup menjadi terhambat untuk survey yang lebih besar
b) Banyak jenis informasi yang sulit diperoleh melalui wawancara formal
Studi Dampak (Impact Point)
Impact Assessment (Kajian Dampak) merupakan Identifikasi secara sistematis dari suatu tanggapan (baik positif maupun negatif, diharapkan atau tidak), yang diakibatkan oleh pelaksanaan agenda atau kegiatan. Evaluasi dampak sanggup dilakukan dalam skala yang besar (large scale sample surveys) atau skala kecil (small scale rapid assessment).
Kegunaan Impact Assessment (Kajian Dampak) :
a) Mengukur outcome dan impact yang diakibatkan oleh kegiatan yang dilaksanakan dan memisahkannya outcome dan impact dari faktor-faktor lain yang berpengaruh
b) Membantu dalam penjelasan apakah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan acara yang dilaksanakan
c) Proses pembelajaran dalam memperbaiki rancangan dan administrasi untuk kegiatan selanjutnya
keunggulan Impact Assessment (Kajian Dampak) diantaranya:
a) Memberikan asumsi besaran outcome dan impact
b) Memberikan jawaban atas pertanyaan : seberapa besar perubahan yang telah dilakukan ? Apa hasil nyatanya ? Bagaimana kita sanggup melaksanakan lebih baik ?
c) Memberikan embel-embel keyakinan bagi manajer untuk pengambilan keputusan
Sedangkan kelemahan Impact Assessment (Kajian Dampak) sanggup menjadi mahal dan menghabiskan banyak waktu sehingga mengurangi kemanfaatannya bila pengambil keputusan membutuhkan informasi secara cepat.
0 Response to "✔ Pendektan-Pendekatan Monitoring Dan Penilaian Dalam Penyuluhan"
Posting Komentar