iklan

✔ Pengertian Penyuluhan

Penyuluhan mempunyai banyak sekali pengertian diantaranya saja meliputi hal berikut :
è Definisi Penyuluhan Secara Umum
            Pengertian penyuluhan dalam arti umum yaitu ilmu social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat semoga sanggup terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang dibutuhkan (Setiana. L. 2005). Penyuluhan sanggup dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan untuk orang dewasa. Dalam bukunya A.W. van den Ban dkk. (1999) dituliskan bahwa penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melaksanakan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.
            Definisi Penyuluhan Berdasarkan  Undang-undang No. 16 Tahun 2006 perihal Sistem Penyuluhan Pertanian , Perikanan dan Kehutanan ( SP3K) Penyuluhan yaitu proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku perjuangan semoga mau dan bisa menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses informasi informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

è Definisi Penyuluhan berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006
Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 perihal Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K), arti penyuluhan pertanian yaitu proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku perjuangan semoga mereka mau dan bisa menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Metode penyuluhan pertanian sanggup diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani beserta keluarganya baik secara pribadi maupun tidak langsung, semoga mereka tahu, maudan bisa menerapkan penemuan (teknologi baru). Sedangkan teknik penyuluhan pertanian sanggup didefinisikan sebagai keputusan – keputusan yang dibuatoleh sumberatau penyuluh dalam menentukan serta menata simbul dan isi pesan menentukan pilihan cara dan frekuensi penyampaian pesan serta menentukan bentuk penyajian pesan.

è Definisi Penyuluhan berdasarkan Ibrahim, et.al, 2003:1-2
            Penyuluhan berasal dari kata “suluh” yang berarti “obor” atau “pelita” atau “yang memberi terang”. Dengan penyuluhan dibutuhkan terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengetahuan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih tahu. Keterampilan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari yang tidak bisa menjadi bisa melaksanakan suatu pekerjaan yang bermanfaat. Sikap dikatakan meningkat, bila terjadi perubahandari yang tidak mau menjadi mau memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang diciptakan. (Source: Ibrahim, et.al, 2003:1-2).

è Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Perilaku
            Penyuluhan yaitu proses perubahan sikap di kalangan masyarakat semoga mereka tahu, mau dan bisa melaksanakan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan/keuntungan dan perbaikan kesejahteraanya. Dalam perkembangannya, pengertian perihal penyuluhan tidak sekadar diartikan sebagai acara penerangan, yang bersifat searah (one way) dan pasif. Tetapi, penyuluhan yaitu proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh semoga terbangun proses perubahan “perilaku” (behaviour) yang merupakan perwujudan dari: pengetahuan, sikap, dan ketrampilan seseorang yang sanggup diamati oleh orang/pihak lain, baik secara pribadi (berupa: ucapan, tindakan, bahasa-tubuh, dll) maupun tidak pribadi (melalui kinerja dan atau hasil kerjanya).
            Dengan kata lain, acara penyuluhan tidak berhenti pada “penyebar-luasan informasi/inovasi”, dan “memberikan penerangan”, tetapi merupakan proses yang dilakukan secara terus-menerus, sekuat-tenaga dan pikiran, memakan waktu dan melelahkan, hingga terjadinya perubahan sikap yang ditunjukkan oleh peserta manfaat penyuluhan (beneficiaries) yang menjadi “klien” penyuluhan”.

è Penyuluhan Sebagai Proses Belajar
            Penyuluhan sebagai proses pendidikan atau proses berguru diartikan bahwa, acara penyebar-luasan informasi dan klarifikasi yang diberikan sanggup merangsang terjadinya proses perubahan sikap yang dilakukan melalui proses pendidikan atau acara belajar. Artinya, perubahan sikap yang terjadi/dilakukan oleh target tersebut berlangsung melalui proses belajar. Hal ini penting untuk dipahami, alasannya yaitu perubahan sikap sanggup dilakukan melalui bermacam-macam cara, seperti: pembujukan, santunan insentif/hadiah, atau bahkan melalui kegiatan-kegiatan pemaksaan (baik melalui penciptaan kondisi ling-kungan fisik maupun social-ekonomi, maupun pemaksaan melalui aturan dan ancaman-ancaman).
            Berbeda dengan perubahan sikap yang dilakukan bukan melalui pendidikan, perubahan sikap melalui proses berguru biasanya berlangsung lebih lambat, tetapi perubah-annya relatif lebih kekal. Perubahan menyerupai itu, gres akan meluntur kembali, manakala ada pengganti atau sesuatu yang sanggup menggantikannya, yang mempunyai keunggulan-keung-gulan “baru” yang diyakininya mempunyai manfaat lebih, baik secara ekonomi maupun non-ekonomi. Lain halnya dengan perubahan sikap yang terjadi alasannya yaitu bujukan/hadiah atau pemaksaan, perubahan tersebut biasanya sanggup terjadi dalam waktu yang relatif singkat, tetapi lebih cepat pula meluntur, yaitu kalau bujukan/hadiah/pemaksaan tersebut dihentikan, berhenti atau tidak bisa lagi melanggengkan kegiatannya

è Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Sosial
            SDC (1995) menyatakan bahwa, penyuluhan tidak sekadar merupa-kan proses perubahan sikap pada diri seseorang, tetapi merupakan proses perubahan sosial, yang meliputi banyak aspek, termasuk politik dan ekonomi yang dalam jangka panjang secara sedikit demi sedikit bisa diandalkan membuat pilihan-pilihan gres untuk memper-baiki kehidupan masyarakatnya.
            Yang dimaksud dengan perubahan sosial di sini adalah, tidak saja perubahan (perilaku) yang berlangsung pada diri seseorang, tetapi juga perubahan-perubahan relasi antar individu dalam masyara-kat, termasuk struktur, nilai-nilai, dan pranata sosialnya, seperti: demokratisasi, transparansi, supremasi hukum, dll.

è Penyuluhan Sebagai Proses Rekayasa Sosial (Social Engineering)
            Sejalan dengan pemahaman perihal penyuluhan sebagai proses perubahan sosial yang dikemukakan di atas, penyuluhan juga sering disebut sebagai proses rekayasa sosial (social engineering) atau segala upaya yang dilakukan untuk menyiapkan sumberdaya insan semoga mereka tahu, mau dan bisa melaksanakan kiprah sesuai dengan kiprah pokok dan fungsinya dalam sistem sosialnya masing-masing.
            Karena acara rekayasa-sosial dilakukan oleh ”pihak luar”, maka relayasa sosial bertujuan untuk terwujudnya proses perubahan sosial demi terciptanya kondisi sosial yang diinginkan oleh pihak-luar (perekayasa). Pemahaman menyerupai itu tidak salah, tetapi tidak sanggup sepenuhnya sanggup diterima. Sebab, rekayasa-sosial yang pada dasar-nya dimak-sudkan untuk memperbaiki kehidupan dan kesejahteraan kelompok-sasarannya, seringkali sanggup berakibat negatip, manakala hanya mengacu kepada kepentingan perekayasa, sementara masyara-kat dijadikan korban pemenuhan kehendak perekayasa.

è Penyuluhan Sebagai Proses Pemasaran Sosial (Social Marketing)
            Yang dimaksud dengan “pemasaran sosial” yaitu penerapan konsep dan atau teori-teori pemasaran dalam proses perubahan sosial. Berbeda dengan rekayasa-sosial yang lebih berkonotasi untuk “membentuk” (to do to) atau mengakibatkan masyarakat menjadi sesuatu yang “baru” sesuai yang dikehendaki oleh perekayasa, proses pemasaran sosial dimaksudkan untuk “menawarkan” (to do for) sesuatu kepada masyarakat. Jika dalam rekayasa-sosial proses pengambilan keputusan sepenuhnya berada di tangan perekayasa, pengambilan keputusandalam pemasaran-sosial sepenuhnya berada di tangan masyarakat itu sendiri.

è Penyuluhan Sebagai Proses Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment)
            Margono Slamet (2000) menegaskan bahwa inti dari acara penyuluhan yaitu untuk memberdayakan masyarakat. Memberdayakan berarti memberi daya kepada yang tidak berdaya dan atau mengem-bangkan daya yang sudah dimiliki menjadi sesuatu yang lebih ber-manfaat bagi masyarakat yang bersangkutan. Dalam konsep pember-dayaan tersebut, terkandung pema-haman bahwa pemberdayaan tersebut diarahkan terwujudnya masyarakat madani (yang beradab) dan berdikari dalam pengertian sanggup mengambil keputusan (yang terbaik) bagi kesejahteraannya sendiri.

è Penyuluhan Sebagai Proses Penguatan Kapasitas (Capacity Strenghtening)
            Yang dimaksud dengan penguatan kapasitas di sini, yaitu penguatan kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu (dalam masyarakat), kelembagaan, maupun relasi atau jejaring antar individu, kelom-pok organisasi sosial, serta pihak lain di luar sistem masyarakatnya hingga di aras global. Kemampuan atau kapasitas masyarakat, diarti-kan sebagai daya atau kekuatan yang dimiliki oleh setiap indiividu dan masyarakatnya untuk memobilisasi dan memanfaatkan sumber-daya yang dimiliki secara lebih berhasil-guna (efektif) dan berdaya-guna (efisien) secara berkelanjutan.
            Dalam relasi ini, kekuatan atau daya yang dimiliki setiap individu dan masyarakat bukan dalam arti pasif tetapi bersifat aktif yaitu terus menerus dikembangkan/dikuatkan untuk “memproduksi” atau meng-hasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat.

è Penyuluhan Sebagai Proses Komunikasi Pembangunan

            Sebagai proses komunikasi pembangunan, penyuluhan tidak sekadar upaya untuk memberikan pesan-pesan pembangunan, tetapi yang lebih penting dari itu adalah, untuk menumbuh-kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan (Mardikanto, 1987).

Sumber http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.com

0 Response to "✔ Pengertian Penyuluhan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel