iklan

✔ 4 Macam Teori Asal-Usul Terbentuknya Jagat Raya Dalam Geografi

Pernahkah kalian memikirkan perihal asal undangan atau proses terbentuknya alam semesta atau jagat raya ini? Tuhan telah menganugrahkan kita nalar untuk berfikir perihal apa yang ada di bumi dan di langit sebagai ciptaan-Nya. Walau hingga ketika ini, masih banyak sisi gelap dari penciptaan alam semesta ini yang belum diketahui manusia.

Orang melihat kenyataan bahwa matahari dikelilingi oleh planet-planet yang orbitnya berbentuk hampir mendekati bentuk lingkaran dan lintasannya hampir berimpit. Arah peredaran semua planet itu ialah sama, yaitu berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Jika kita memandangnya dari Kutub Utara, ternyata arah revolusi planet-planet itu sama dengan arah rotasi matahari dan juga arah satelit-satelit pada planet.

Arah menyerupai ini merupakan arah negatif, sedangkan arah benda langit yang berlawanan arah dengan arah tersebut dinamakn arah positif, menyerupai arah peredaran matahari terbit dari timur dan terbenam di barat, kalau kita mengamatinya dari bumi.

Melihat kenyataan tersebut, para andal di bidangnya memakai aturan yang berlaku bagi benda yang berputar untuk menganalisis bencana yang berlaku di alam. Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa tata surya terbentuk dari material purba yang berputar dengan arah menyerupai di atas, arah negatif. Sekalipun pada kenyataannya, terdapat penyimpangan arah rotasi dari arah yang umum.

Pengertian Jagat Raya
Sekitar tahun 700  600 sebelum masehi, orang Babilonia beranggapan bahwa jagat raya atau alam semesta merupakan suatu ruangan atau selungkup di mana bumi yang datar sebagai lantinya, sedangkan langit-langit dan bintang merupakan atapnya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi anggapan tersebut mulai sirna.

Jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak sanggup diukur, dalam arti batas-batasnya tidak sanggup diketahui dengan jelas. Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan, hanyalah sebagian kecil dari bahan di jagat raya yang dikenal insan yang hidup di Bumi.

Akan tetapi, secara lebih mendalam semua yang ada di jagat raya masih merupakan diam-diam yang sama sekali belum terungkap. Hal ini antara lain disebabkan lantaran tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki insan dalam mengungkap diam-diam alam semesta masih sangat terbatas. Seperti diketahu Bumi kawasan tinggal insan merupakan suatu bulatan kecil yang dikenal sebagai suatu planet anggota dari sistem tata surya dengan matahari sebagai pusatnya.

Matahari merupakan salah satu bintang dari sekitar 200 miliar bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih). Lebih jauh lagi menurut penelitian, Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagat raya, melainkan terdapat ratusan, jutaan, bahkan terdapat miliaran galaksi pengisi jagat raya ini.

Teori Asal-Usul Terbentuknya Jagat Raya
Proses terjadinya jagat raya atau alam semesta merupakan salah satu misteri yang dicoba untuk dipecahkan oleh manusia. Rahasia mengenai bagaimana terbentuknya asal mula jagat raya telah melahirkan perkiraan dan teori yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut ini ialah teori-teori yang menjelaskan proses pembentukan jagat raya.

1. Teori Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, lantaran adanya reaksi inti, massa tersebut jadinya meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian berantakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi sentra ledakan atau inti ledakan.

Setelah berjuta-juta tahun massa yang berantakan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut jadinya menjadi galaksi yang bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini didukung oleh adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi tersebut selalu bergerak menjauhi intinya.

2. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)

Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut jadinya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.

Teori Big Bang ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, mengatakan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya. Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh andal astrofisika dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya.
Pernahkah kalian memikirkan perihal asal undangan atau proses terbentuknya alam semesta atau j ✔ 4 Macam Teori Asal-Usul Terbentuknya Jagat Raya Dalam Geografi
Penemuan ini kemudian disahkan oleh andal sains dengan memakai alat NASA yang berjulukan COBE spacecraft antara tahun 19891993. Kajian-kajian terkini dari laboratorium CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire atau European Council for Nuclear Research) yang terletak berdekatan dengan Genewa menguatkan lagi teori Big Bang. Semua ini mengesahkan bahwa pada masa dahulu langit dan Bumi pernah bersatu sebelum jadinya terpisah-pisah menyerupai sekarang.

3. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)
Teori ini dikenal pula dengan nama teori perluasan dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya terbentuk lantaran adanya suatu siklus bahan yang diawali dengan massa perluasan (mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi.

Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya ialah tahap mengembang dan kemudian pada jadinya memampat lagi. Teori perluasan dan kontraksi ini menguatkan perkiraan bahwa pertikel-partikel yang ada pada ketika ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.

4. Teori Cretio Continua atau Teori Keadaan Tetap
Teori Creatio Continua atau teori keadaan tetap atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa ketika diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta atau jagat raya ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap ketika ada pertikel yang dilahirkan dan da yang lenyap.

Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasa-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga menjadikan jumlah bahan makin bertambah dan menjadikan pemuian alam semesta.

Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini, 90% bahan alam semesta ialah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.

Teori ini diajukan oleh andal astronomi Fred Hoyle dan beberapa andal astrofisika Inggris menyerupai Bendi dan Gold. Dalam teori keadaan tetap, kita harus mendapatkan bahwa zat gres selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara banyak sekali galaksi, sehingga galaksi gres akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang setuju bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut ialah hidrogen.

Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa andal yang lain, alasannya hal itu melanggar salah satu aturan dasar fisika, yaitu aturan kekekalan zat. Zat tidak sanggup diciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah sanggup diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi. Sampai ketika ini belum sanggup dipastikan bagaimana bekerjsama jagat raya ini terbentuk. Teori-teori yang dikemukakan para andal tersebut tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.

Sumber http://blogmipa-geografi.blogspot.com

0 Response to "✔ 4 Macam Teori Asal-Usul Terbentuknya Jagat Raya Dalam Geografi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel