iklan

✔ Bulan: Pengertian, Ciri, Struktur, Fase, Gerak, Pembentukan, Fungsi, Gambar Dan Penjelasannya

Tentunya kalian telah mengetahui bahwa sistem tata surya kita terdiri atas matahari, planet, asteroid, komet, meteoroit, satelit dan benda-benda langit lainnya. Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan gotong royong beredar mengelilingi matahari.

Peredaran satelit mengelilingi planet disebut dengan gerak revolusi satelit. Satelit juga berotasi yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya, arah rotasi dan revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya yaitu dari barat ke timur kecuali satelit planet Neptunus.

Planet yang telah diketahui tidak mempunyai satelit ialah Merkurius dan Venus. Tahukah kalian apa nama satelit alami milik Planet Bumi tempat kita berpijak? Iya, namanya ialah bulan. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari semua hal yang berafiliasi dengan bulan. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik klarifikasi berikut ini.
Tentunya kalian telah mengetahui bahwa sistem tata surya kita terdiri atas matahari ✔ Bulan: Pengertian, Ciri, Struktur, Fase, Gerak, Pembentukan, Fungsi, Gambar dan Penjelasannya
Pengertian Bulan (The Moon)
Dalam bahasa Inggris, nama untuk satelit alami Bumi adalah moon. Kata benda moon berasal dari kata moone yang juga berkembang dari kata mone. Sebutan lain untuk bulan dalam bahasa Inggris adalah lunar, yang berasal dari bahasa Latin Luna. Sedangkan sebutan lain yang jarang dipakai ialah selenic yang berasal dari bahasa Yunani Kuno Selene.

Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bundar yang beredar mengelilingi bumi dalam suatu lintasan yang disebut garis edar atau orbit tertentu. Oleh sebab bulan selalu bergerak mengelilingi bumi kemanapun bumi bergerak maka bulan merupakan satelit bumi (satelit artinya pengikut). Selain bumi, planet-planet lain yang mempunyai satelit ialah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Diameter bulan lebih kurang 3.476 km atau sekitar 1/4 diameter bumi, jarak rata-ratanya ke bumi sekitar 384.000 km. Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode rotasinya sama dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu peredaran bulan mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh (360°).

Ciri dari bulan yang telah menuntaskan satu lingkaran penuh, ialah posisi bulan terhadap bumi telah kembali pada posisi semula. Bulan merupakan benda angkasa yang sangat kecil gravitasinya kira-kira hanya 1/6 gravitasi bumi. Akibatnya bulan tidak bisa mengikat atmosfer.

Ketiadaan atmosfer di bulan menjadikan keadaan bulan sangat sunyi sebab tidak terdapat media yang berfungsi merambatkan gelombang suara. Akibat lainnya ialah pada siang hari suhu permukaan bulan menjadi sangat panas, yaitu mencapai 100° C, sedangkan pada pecahan bulan yang mengalami malam hari suhu permukaannya menjadi sangat dingin, yaitu mencapai -150° C.

Ciri-Ciri Bulan (The Moon)
Bulan ialah benda langit yang gelap (tak bercahaya sendiri) dan tidak mempunyai panas sendiri. Bulan terlihat dari bumi sebab memantulkan cahaya dari matahari. Ciri-ciri dari bulan ialah sebagai berikut:
jaraknya dari bumi tidak konstan (kekal), tetapi berubah-ubah.
(1) jarak rata-rata 384.000 km dari bumi.
(2) jarak terjauh 405.500 km dari bumi.
(3) jarak terdekat 363.000 km dari bumi.
garis tengahnya ialah 4.480 km.
massanya adalah 1/8 x bumi.
volumenya adalah 1/50 dari bumi.
rotasi bulan (mengelilingi sumbunya) ialah 27 1/3 hari (sideris) dan 29 1/2 (sinodis).
revolusi bulan (mengelilingi bumi) ialah 27 1/3 (sideris) dan 29 1/2 hari (sinodis).

Struktur Bulan (The Moon)
Secara umum, struktur bulan terdiri atas 3 lapisan penting, yakni kerak bulan, mantel bulan, dan inti bulan. Berikut ini pembahasannya.
 Kerak Bulan merupakan lapisan bulan yang paling luar yang melindungi lapisan pecahan bawahnya.
 Mantel Bulan merupakan lapisan di bawah kerak bulan yang menyelimuti lapisan inti.
 Inti Bulan berbeda dengan inti benda langit lainnya. Inti bulan terbagi menjadi dua yaitu inti luar dan inti dalam
 Inti dalam kaya akan besi yang berada pada radius sekitar 240 km.
 Inti luar berupa fluida (cairan) yang tersusun atas besi cair dengan radius sekitar 300 km.

Permukaan Bulan (The Moon)
Permukaan bulan ibarat mirip di gurun, tertutup debu ibarat tepung yang padat. Permukaannya berbentuk dataran rendah, berbukit-bukit kerikil karang, dan berlubang-lubang dengan kedalaman 40 cm - 13 m dan lebar 6 meter. Lubang-lubang tersebut terjadi sebab hujan meteor. Adapun komposisi kimia permukaan bulan diperlihatkan pada tabel berikut ini.
Tabel Komposisi Permukaan Bulan (berasal dari batuan kerak)
Senyawa
Rumus
Komposisi (wt %)
Mare
Dataran tinggi
Silika
SiO2
45.4%
45.5%
Aluminium
Al2O3
14.9%
24.0%
Kapur
CaO
11.8%
15.9%
Besi(II) oksida
FeO
14.1%
5.9%
Magnesia
MgO
9.2%
7.5%
Titanium dioksida
TiO2
3.9%
0.6%
Sodium oksida
Na2O
0.6%
0.6%
Total
99.9%
100.0%

Bulan tidak mempunyai atmosfer, sehingga meteor menumbuk dengan hebatnya ke permukaan bulan. Karena tidak ada lapisan atmosfer itu juga, di bulan tidak ada pemikiran udara (angin). Menurut penelitian, di bulan berlangsung insiden geofisik yang sama ibarat di bumi (bagian dalam bulan masih merupakan cairan yang amat panas, ibarat magma di bumi).

Bentukan-bentukan yang tampak melalui teropong ialah sebagai berikut:
 laut-laut (mare) tanpa air, yaitu bagian-bagian yang rata berwarna hitam, di permukaannya dikelilingi pegunungan-pegunungan tinggi;
 tampak pula rawa-rawa (palus) dan danau (lacus) yang berwarna abuabu (tanpa air);
 pegunungan, gunung-gunung, dan kepundan;
 jurang-jurang berpusat di kompleks Gunung Tycho, yaitu bentuk gunung di bulan yang paling aneh. Pegunungan ini berbentuk gelang dengan tebing yang tinggi dan dataran rendah di dalamnya. Gunung-gunung yang berkepundan di tengah-tengahnya bergaris tengah 10 - 100 km.

Kompleks Gunung Tycho mempunyai tebing atau lereng sekitar 5-6 km dengan gunung di tengah-tengahnya setinggi 1.700 m dan bergaris tengah 87 km. Pegunungan-pegunungan di bulan diberi nama ibarat yang ada di bumi, ibarat Pegunungan Alpina (Alpen), Apenina (di Italia), dan Kaukasus (di Rusia).

Menurut dugaan, lautan-lautan dan danau-danau terjadi sebab vulkanisme, sedangkan kepundan-kepundan terjadi sebab benturan meteor yang jatuh di bulan. Di bulan tidak ada atmosfer sehingga tidak ada air yang berbentuk cairan atau padat. Demikian juga adanya perubahan temperatur yang hebat, di siang hari dari 100oC menjadi 150oC. Di malam hari, temperatur di bawah 0oC.

Fase-Fase Bulan (The Moon)

Bulan mengelilingi bumi dalam jangka waktu satu bulan. Pergerakan bulan dari waktu ke waktu mengakibatkan terjadinya perubahan sudut yang dibuat oleh garis yang menghubungkan antara matahari, bumi, dan bulan. Perubahan sudut tersebut menimbulkan terjadinya perubahan penampakan bulan kalau dilihat dari bumi yang disebut fase bulan. Bulan mempunyai 8 fase, yaitu sebagai berikut.
Tentunya kalian telah mengetahui bahwa sistem tata surya kita terdiri atas matahari ✔ Bulan: Pengertian, Ciri, Struktur, Fase, Gerak, Pembentukan, Fungsi, Gambar dan Penjelasannya
1. Fase  Bulan Baru (New Moon)
Pada fase ini sisi Bulan yang menghadap Bumi tidak mendapatkan cahaya dari matahari, sehingga Bulan tidak sanggup terlihat dari bumi. Fase ini terjadi di hari pertama, dikala Bulan berada di posisi 0 derajat.

2. Fase Sabit Muda (Waxing Crescent)
Pada fase ini, kurang dari setengah pecahan dari Bulan yang menyala. Selama fase ini berlangsung pecahan bulan yang terlihat dari bumi semakin usang akan semakin besar. Fase ini terjadi pada hari keempat dikala Bulan berada di posisi 45 derajat. Jika dilihat dari Bumi, maka terlihat penampakan bulan yang  melengkung ibarat sabit.

3. Fase Kuartal III (Third Quarter)
Pada fase ini bulan tampak ibarat setengah lingkaran. Fase ini terjadi di hari ke delapan dikala Bulan berada di posisi 90 derajat.

4. Fase 4 (Waxing Gibous)
Fase ini dimulai dengan setengah pecahan yang tampak akan lebih besar. Jika diperhatikan dari bumi akan terlihat ibarat cakram yang biasa disebut dengan bulan cembung. Fase ini terjadi pada hari kesebelas, dikala bulan berada pada posisi 135 derajat.

5. Fase bulan purnama (Full Moon)
Pada fase ini, Bulan berada pada sisi berlawanan dengan Bumi, sehingga cahaya Matahari sepenuhnya terkirim ke Bulan. Fase ini terjadi di hari ke empat belas, dikala Bulan berada pada posisi 180 derajat. Fase ini bulan terlihat ibarat lingkaran penuh atau sering dikenal dengan istilah bulan purnama.

6. Fase 6 (Wanning Gibous)
Pada fase ini pecahan bulan yang dari bumi akan semakin kecil secara bertahap. Fase ini terjadi di hari ketujuh belas, dikala Bulan berada pada posisi 225 derajat. Penampakannya kembali ibarat cakram.

7. Fase Kuartal I (First Quarter)
Pada fase ini kembali terihat setengah pecahan dari Bulan terlihat. Fase ini terjadi di hari kedua puluh satu, dikala bulan berada sempurna pada posisi 270 derajat. Penampakannya sama ibarat Bulan pada fase Kuartil III.

8. Fase Sabit Tua (Waning Crescent)
Pada fase ini Sebagian kecil dari bulan terlihat. Fase ini terjadi di hari kedua puluh lima, dikala Bulan berada pada posisi 315 derajat. Penampakan pada fase bulan terlihat sama ibarat pada posisi 45 derajat. Bulan tampak ibarat sabit.

Pergerakan Bulan (The Moon)
Bulan melaksanakan tiga gerakan sekaligus, yaitu berotasi pada porosnya, beredar mengelilingi bumi, dan bersama bumi beredar mengelilingi matahari. Periode revolusi bulan mengelilingi Bumi ternyata sama dengan periode rotasinya. Artinya, kecepatan bulan mengitari bumi sama dengan rotasi pada porosnya. Akibatnya, permukaan bulan terlihat dari bumi selalu sama.

Sama halnya dengan planet, bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi bulan tampak terang pada malam hari. Ini dikarenakan bulan memantulkan cahaya dari matahari. Penampakan bulan dari bumi tidak sama. Perubahan penampakan bulan tersebut dinamakan fase-fase bulan, di antaranya bulan sabit, bulan purnama bulan, bulan separuh, dan bulan susut.

Rotasi Bulan ialah perputaran Bulan pada porosnya dari arah barat ke timur. Bulan mengitari Bumi sekali dalam setiap 27,322 hari. Perputaran ini setidaknya  memerlukan kurang lebih 27 hari untuk bulan berotasi sekali dalam porosnya. Meski terlihat sama, orbit dan rotasi tidak selalu sama.

Bulan mengitari Bumi dengan orbit elips. Ketika bulan sangat bersahabat dengan Bumi, rotasinya akan menjadi lebih pelan. Ketika bulan sangatlah jauh, rotasinya lebih cepat, jadi kecondongan 8 derajat terlihat ke arah barat.

Periode perputaran bulan tidak selalu sama dengan orbit di sekitar planet.  Gravitasi bulan mempengaruhi pasang surut air maritim di Bumi, ibarat gravitasi Bumi mempengaruhi bulan. Tetapi sebab Bulan mempengaruhi lautan, Bumi menarik keraknya, membentuk pasang pada titiknya terhadap Bumi.

Teori Pembentukan Bulan (The Moon)
Terdapat beberapa pandangan yang mengungkap sejarah atau proses terbentuknya bulan menjadi satelit alami bagi planet Bumi. Sejauh ini terdapat 4 teori terbentuknya bulan. Keempat teori tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Teori Co-Akresi
Teori ini merupakan teori yang dikemukakan oleh Seorang astronom Prancis berjulukan Edouard Roche.  Dalam teori ini ia menjelaskan bahwa Bulan tercipta sebab terkondensasi dari materi kemudian berputar ibarat awan debu panas yang membuat Bumi.

Jadi inti dari teori ini sanggup dijelaskan bahwa bumi dan bulan terbentuk dalam waktu yang sama dengan susunan materi yang sama. Awan debu panas ini perlahan terkontraksi kemudian mendingin membentuk cincin gas yang berada di sekitar bumi. Cincin Gas inilah yang nantinya akan membentuk bulan.

Namun teori sanggup terpatahkan dengan alasan ketidakmampuannya dalam menjelaskan momentum sudut dalam sistem Bumi-Bulan. Dengan kata lain  kalau bumi dan bulan terbentuk dari materi yang sama maka kandungannya pun seharusnya sama. Namun kenyataannya bulan hanya mempunyai inti besi yang relatif kecil kalau dibandingkan dengan bumi.

2. Teori Fisi (Pembelahan)
Teori fisi disebut juga dengan istilah teori pembelahan. Teori ini dikemukakan oleh George Darwin putra dari ilmuan populer Charles Darwin. Dalam teori ini menjelaskan bahwa Bulan secara sedikit demi sedikit bergerak menjauh dimana pada awalnya bumi dan bulan merupakan satu benda langit yang menyatu.

Kemudian bumi berputar dengan putaran yang semakin cepat sehingga sebagian kecil dari Bumi terpisah kemudian membentuk Bulan. Jika dikatakan awalnya menyatu maka seharusnya putaran Bumi dan orbit bulan sesuai dengan rujukan yang diprediksi oleh teori fisi ini.

3. Teori Capture (Penangkapan)
Teori penangkapan ini dikenal juga dengan nama teori Capture. Teori ini ditemukan oleh Thomas Jefferson Jackson See pada tahun 1909. Teori ini menjelaskan bahwa gravitasi Bumi menarik Bulan yang terbentuk di tempat berbeda dalam tata surya. Namun, kemudian bergerak mendekati Bumi sehingga ditangkap oleh gravitasi Bumi.

Skenario penangkapan inilah yang menarik astronot Appolo membawa kerikil bulan ke Bumi. Mineral di dalamnya ternyata ibarat dengan yang ada di mantel Bumi. Kelemahan dari teori ini ialah tidak sanggup menjelaskan perbedaan kandungan besi antar Bumi dan Bulan.

4. Teori Tubrukan Besar
Teori ini dikemukakan pada tahun 1974 yang  menceritakan bahwa Bulan diperkirakan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Bulan terbentuk dari serpihan yang terlepas sesudah sebuah benda langit seukuran Mars bertubrukan dengan Bumi.

Serpihan tersebut berjulukan Theia. Tabrakan antara keduanya terjadi cukup besar sehingga terjadi pecahan bumi dan Theia. Pecahan tersebut berupa materi bereda di sekitaran bumi. Materi tersebut kemudian saling terikat oleh gravitasi sampai membentuk Bulan.

Fungsi atau Manfaat Bulan (The Moon)
Bulan bukan hanya sebagai pajangan untuk menghiasi malam di Bumi. Kalian tentunya akan sangat bersyukur kalau mengetahui fungsi utamanya. Berikut fungsi bulan bagi planet Bumi:
 Melindungi Bumi dari hantaman benda langit ibarat komet dan asteroid.
 Mengontrol kecepatan rotasi suatu planet sebab imbas gravitasional tidal wave. Dalam sejarah Bumi, imbas ini menawarkan laba kepada Bumi sebab berdasarkan perhitungan fisika, bulan memperlambat rotasi Bumi, yang dulunya Bumi berotasi dengan cepat (Bumi-Bulan saling menyeimbangkan kecepatan).
 Menyeimbangkan perputaran siklus air maritim yang mengakibatkan pasang surut.
 Meteor yang menuju ke Bumi diblok atau dialihkan melalui gravitasi Bulan serta gaya magnetik Bulan.
 Memblokir radiasi sinar ultraviolet yang berefek jelek bagi badan insan yang tinggal di Bumi.
 Membantu kita melihat di malam hari.
 Tanpa bulan, bumi berputar 10 jam sehari. Bumi berputar 23,5 derajat sebab adanya bulan. Jika tidak ada bulan, maka bumi berputar dalam bentuk tegak lurus.
 Seandainya tidak ada bulan, negara inggris hanya punya dua macam musim, yaitu ekspresi dominan semi dan ekspresi dominan gugur. Di tempat kutub utara dan selatan, matahari tidak bisa terlihat di langit.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bulan

Sumber http://blogmipa-geografi.blogspot.com

0 Response to "✔ Bulan: Pengertian, Ciri, Struktur, Fase, Gerak, Pembentukan, Fungsi, Gambar Dan Penjelasannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel