iklan

✔ Jenis, Struktur, Fungsi Protein


a.         Berdasarkan bentuknya protein dikelompokkan sebagai berikut :
1. Protein bentuk serabut (fibrous)
Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama lain sehingga mirip batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut yaitu rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim pencernaan. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Elasti terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan lentur lain. Keratini yaitu protein rambut dan kuku. Miosin merupakan protein utama serat otot.

2. Protein globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan encer, gampang berubah dibawah imbas suhu, konsentrasi garam dan gampang denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon terdapat dalam jaringan-jaringan mirip timus dan pancreas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.
 3. Protein konjugasi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan pecahan penting DNA dan RNA. Nukleoprotein yaitu kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein yaitu protein yang terikat dengan mineral mirip feritin dan hemosiderin yaitu protein dimana mineralnya yaitu zat besi, tembaga dan seng.
b. Menurut kelarutannya, protein globuler dibagi menjadi :
1. Albumin : maritim dalam air terkoagulasi oleh panas. Ex : albumin telur, albumin serum.
2. Globulin : tak larut air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam, mengendap dalam larutan garam, konsentrasi meningkat. Ex : Ixiosinogen dalam otot.
3. Glutelin : tak larut dalam pelarut netral tapi tapi larut dalam asam atau basa encer. Ex : Histo dalam Hb.
4. Plolamin/Gliadin : larut dalam alcohol 70-80% dasn tak larut dalam air maupun alcohol absolut. Ex : prolaamin dalam gandum.
5. Histon : Larut dalam air dasn tak larut dalam ammonia encer. Ex : Hisron dalam Hb. Protamin : protein paling sederhana dibanding protein-protein lain, larut dalam air dan tak terkoagulasi oleh panas. Ex : salmin dalam ikatan salmon.
c. Berdasarkan senyawa pembentuk
1. Protein sederhana (protein saja ) ex : Hb
2. Protein kojugasi dan senyawa non protein
Protein yang mengandung senyawa lain yang non protein disebut protein konjugasi, sedang protein yang mengandung senyawa non protein disebut protein sederhana. Ex : 9 Glikoprotein terdapat pada hati.
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan pecahan penting DNA dan RNA. Nukleoprotein yaitu kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein yaitu protein yang terikat dengan mineral mirip feritin dan hemosiderin yaitu protein dimana mineralnya yaitu zat besi, tembaga dan seng.
d. Berdasarkan keberadaan asam amino esensial. Dikelompokkan kedelapan asam amino esensial yang harus disediakan dalam bentuk jadi dalam hidangan masakan yang dikonsumsi sehari-hari.
 - Isoleusi
 - Leussi
 - Lisin
 - Methionin (asam amino esensial), fungsinya sanggup digantikan sistin (semi esensial) secara tidak sempurna.
 -Penilalanin, yang fungsinya sanggup digantikan tirosin (semi esensial) tidak secara sempurna, akan tetapi paling tidak sanggup menghematnya.
- Threonin
 - Triptopan
- Valin

         STRUKTUR PROTEIN
Struktur protein sanggup dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):

Gambar:
Struktur tersier protein. Protein ini mempunyai banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibentuk dengan memakai koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH).
1.         struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan proteksi kertas kromatografik. Urutan asam amino memilih fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.

2.         struktur sekunder protein yaitu struktur tiga dimensi lokal dari aneka macam rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder contohnya ialah sebagai berikut:
•           alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk mirip spiral;
•           beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
•           beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
•           gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").

3.         struktur tersier yang merupakan adonan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein sanggup berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
4.         Struktur kuartener protein yaitu struktur kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dikemas bahu-membahu membentuk struktur protein. Sebagai teladan yaitu molekul hemoglobin insan yang tersusun atas 4 subunit
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam besar lengan berkuasa (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan memakai degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan memakai spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6] Spektrum CD dari puntiran-alfa menawarkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menawarkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal yaitu domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya mempunyai satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan mengakibatkan sebuah fungsi gres berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, sehabis struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.

         FUNGSI PROTEIN
1.         Untuk membangun dan mengganti sel-sel jaringan badan manusia
Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein yang ada dan memakai kembali asam amino yang diperoleh dari pemecahan jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan yang lain.Untuk membentuk jaringan gres mirip tulang, masa otot, darah. Untuk tumbuh diperlikan protein dalam jumlah yang cukup. Bila protein dalam masakan tidak cukup dengan sendirinya pertumbuhan badan akan terganggu.
2.         Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh
Hormon-hormon mirip tyroid, insulin dan epinefrin yaitu protein. Demikian aneka macam enzim yna bertindak sebagai katalisator. Hb, pigmen darah yang berwarna merah, berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan karbondioksida yaitu ikatan protein. Asam amino triptofan berfungsi sebagai prekusor nitami niasin dan penganta saraf serotin yang berfungsi membawa pesan dari sel saraf yang satu ke yang lain.
3.         Mengatur keseimbangan air
Cairan badan terdapat dalam tiga kompartemen : intraseluler, ekstraseluler dan intravaskuler. Distribusu cairan badan dalam kompartemen harus dijaga keseimbangannya. Keseimbangan diperoleh melalui sistem komplek yang melibatkan protein dan elektrolit.
4.         Memelihara netralitas tubuh
Protein badan bertindak sebagai bufferuntuk menjaga PH pada taraf konstan.
5.         Pembentukan anti body
Kemampuan badan untuk melaksanakan detoksifikasi terhadap materi racun dikontrol oleh enzim di dalam hati. Kekurangan protein kemampuan badan untuk menghalangi imbas toksik berkurang.
6.         Mengangkut zat-zat gizi
Protei memegang peranan potensial dalam mengangkut zat-zat gizi dalam jalan masuk cerna melalui dinding jalan masuk cerna kedalam darah, dari darah ke jaringan melalui membran sel ke dalam sel.
7.         Sumber energi
Sebagai sumber energi, protein eqiuvalen dengan karbohidrat, sebab menhasilkan 4 kkal/g protein.
Bahan-bahan
Bahan masakan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam jumlah maupun mutu, mirip telur, susu, daging, unggas ikan dan kerang. Sumber protein nabati yaitu kacang kedelai dan alhasil mirip : tempe dan tahu.



Sumber http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.com

0 Response to "✔ Jenis, Struktur, Fungsi Protein"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel