iklan

✔ “Pembangunan Pertanian Berkelajutan”


1. Konsep Pembangunan Pertanian
·         Secara operasional, Turner et al. (1993) mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai upaya memaksimalkan manfaat higienis pembangunan ekonomi dengan syarat sanggup mempertahankan dan meningkatkan jasa, kualitas dan kuantitas sumber daya alam sepanjang waktu.
·         Selanjutnya the Agricultural Research Service (USDA) mendefinisikan pertanian berkelanjutan sebagai pertanian yang pada waktu mendatang sanggup bersaing, produktif, menguntungkan, mengkonservasi sumber daya alam, melindungi lingkungan, serta meningkatkan kesehatan, kualitas pangan, dan keselamatan.
·           Technical Advisory Committee of the CGIAR (TAC/CGIAR 1988) menyatakan “pertanian berkelanjutan yaitu pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk perjuangan pertanian guna membantu kebutuhan insan yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.
Pertanian berkelanjutan merupakan pengelolaan sumber daya alam dan orientasi perubahan teknologi dan kelembagaan yang dilaksanakan sedemikian rupa sanggup menjamin pemenuhan dan pemuasan kebutuhan insan secara berkelanjutan bagi generasi kini dan mendatang (FAO, 1989). Pembangunan di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan harus bisa mengkonservasi tanah, air, tumbuhan dan sumber genetik binatang, tidak merusak lingkungan, secara teknis sempurna guna, secara ekonomi layak dan secara sosial sanggup diterima. Pertanian berkelanjutan yaitu suatu konsep pedoman masa depan . Pertanian berkelanjutan yaitu pertanian yang berlanjut untuk ketika ini , ketika yang akan tiba dan selamanya. Artinya pertanian tetap ada dan bermanfaat bagi semuanya dan tidak menimbulkan tragedi bagi semuanya. Makara dengan kata lain pertanian yang bisa dilaksanakan ketika ini, ketika yang akan tiba dan menjadi warisan yang berharga bagi anak cucu kita.
2.  Langkah-langkah penting untuk menjamin ketersediaan dan keberlangsungan sumberdaya alam
1. Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
            Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus dilandasi hal-hal menyerupai ; meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi, meratanya tugas dan kesempatan perempuan, meratanya ekonomi yang dicapai dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan. Namun pemerataan bukanlah hal yang secara eksklusif sanggup dicapai. Pemerataan yaitu konsep yang relatif dan tidak secara eksklusif sanggup diukur. Dimensi adat pembangunan berkelanjutan yaitu hal yang menyeluruh, kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar, walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat. Aspek adat lainnya yang perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan yaitu prospek generasi masa tiba yang tidak sanggup dikompromikan dengan kegiatan generasi masa kini. Ini berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa tiba dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Menghargai Keanekaragaman
            Pemeliharaan keanekaragaman hayati yaitu prasyarat untuk memastikan bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa datang. Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem.. Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang merata terhadap setiap orang dan menciptakan pengetahuan terhadap tradisi banyak sekali masyarakat sanggup lebih dimengerti.
3. Menggunakan Pendekatan Integratif
            Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara insan dengan alam. Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau merusak. Hanya dengan memanfaatkan pengertian ihwal konpleknya keterkaitan antara sistem alam dan sistem sosial. Dengan memakai pengertian ini maka pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan pembangunan yang sanggup dimungkinkan. Hal ini merupakan tantangan utama dalam kelembagaan.
4.  Meminta Perspektif Jangka Panjang
            Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan,.implikasi pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi evaluasi ini. Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan evaluasi yang berbeda dengan perkiraan normal dalam mekanisme discounting. Persepsi jangka panjang yaitu perspektif pembangunan yang berkelanjutan. Hingga ketika ini kerangka jangka pendek mendominasi pedoman para pengambil keputusan ekonomi, oleh alasannya itu perlu dipertimbangkan.
3. Segi Tiga Pilar Pembangunan (Pertanian Berkelanjutan)

Dimensi Lingkungan Alam:
·         Keragaman Hayati
·         Daya Luntur Ekosistem
·         Konservasi Alam
·         Kesehatan Lingkungan
Dimensi Ekonomi (Profit) :
·         Efisiensi
·         Daya Saing
·         Nilai Tambah & Laba
·         Pertumbuhan
·         Stabilitas
Dimensi Sosial:
·         Kemiskinan
·         Pemerataan
·         Partisipasi
·         Stabilitas Sosial
·         Preservasi Budaya

4. Ciri-ciri pertanian berkelanjutan:
·         Mantap secara ekologis, yang berarti kualitas sumberdaya alam dipertahankan dan kemampuan agroekosistem secara keseluruhan – dari manusia, tanaman, dan binatang hingga organisme tanah ditingkatkan. Dua hal ini akan terpenuhi jikalau tanah dikelola dan kesehatan tumbuhan dan binatang serta masyarakat dipertahankan melalui proses biologis (regulasi sendiri). Sumberdaya lokal digunakan secara ramah dan yang sanggup diperbaharui.
·         Dapat berlanjut secara ekonomis, yang berarti petani menerima penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan, sesuai dengan tenaga dan biaya yang dikeluarkan, dan sanggup melestarikan sumberdaya alam dan meminimalisasikan risiko.
·         Adil, yang berarti sumberdaya dan kekuasaan disistribusikan sedemikian rupa sehingga keperluan dasar semua anggota masyarakat sanggup terpenuhi dan begitu juga hak mereka dalam penggunaan lahan dan modal yang memadai, dan santunan teknis terjamin. Masyarakat berkesempatan untuk berperanserta dalam pengambilan keputusan, di lapangan dan di masyarakat.
·         Manusiawi, yang berarti bahwa martabat dasar semua makhluk hidup (manusia, tanaman, hewan) dihargai dan menggabungkan nilai kemanusiaan yang fundamental (kepercayaan, kejujuran, harga diri, kerjasama, rasa sayang) dan termasuk menjaga dan memelihara integritas budaya dan spiritual masyarakat.
·         Luwes, yang berarti masyarakat desa mempunyai kemampuan mengikuti keadaan dengan ubahan kondisi usahatni yang berlangsung terus, misalnya, populasi yang bertambah, kebijakan, undangan pasar, dll.
      Anggap saja sistem pertanian berkelanjutan dipandang sebagai suatu paradigma ilmu. Sistem pertanian berkelanjutan sebagai paradigma ilmu menciptakan khalayak yang mempercayainya hendaknya (a) mengetahui apa yang harus dipelajarinya, (b) apa saja pernyataan-pernyataan yang harus diungkapkan, dan (c) kaidah-kaidah apa saja yang harus digunakan dalam menafsirkan semua balasan atas fenomena pertanian berkelanjutan.
5.    Strategi Pembangunan Berkelajutan
a.    Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial
Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus dilandasi hal-hal menyerupai ; meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi, meratanya tugas dan kesempatan perempuan, meratanya ekonomi yang dicapai dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan. Namun pemerataan bukanlah hal yang secara eksklusif sanggup dicapai. Pemerataan yaitu konsep yang relatif dan tidak secara eksklusif sanggup diukur. Dimensi adat pembangunan berkelanjutan yaitu hal yang menyeluruh, kesenjangan pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar, walaupun pemerataan dibanyak negara sudah meningkat. Aspek adat lainnya yang perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan yaitu prospek generasi masa tiba yang tidak sanggup dikompromikan dengan kegiatan generasi masa kini. Ini berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi masa tiba dalam memenuhi kebutuhannya.
b.      Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman
Pemeliharaan keanekaragaman hayati yaitu prasyarat untuk memastikan bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa kini dan masa datang. Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem.. Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang merata terhadap setiap orang dan menciptakan pengetahuan terhadap tradisi banyak sekali masyarakat sanggup lebih dimengerti.
c.       Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara insan dengan alam. Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat atau merusak. Hanya dengan memanfaatkan pengertian ihwal konpleknya keterkaitan antara sistem alam dan sistem sosial. Dengan memakai pengertian ini maka pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif merupakan konsep pelaksanaan pembangunan yang sanggup dimungkinkan. Hal ini merupakan tantangan utama dalam kelembagaan.
d.        Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang
Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan,.implikasi pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi evaluasi ini. Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan dilaksanakan evaluasi yang berbeda dengan perkiraan normal dalam mekanisme discounting. Persepsi jangka panjang yaitu perspektif pembangunan yang berkelanjutan. Hingga ketika ini kerangka jangka pendek mendominasi pedoman para pengambil keputusan ekonomi, oleh alasannya itu perlu dipertimbangkan.
e.         Pengendalian Kelahiran
f.         Undang-undang dan aturan aturan pemanfaatan lahan
g.        Preservasi budaya
h.        Penghijauan
i.          Teknologi budidaya ramah lingkungan
j.          Sharing pemilik lahan kepada penyakap dalam pemenuhan kebutuhan input

6. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Hubungannya dengan Pertanian
Corporate Social Responsibilit(CSR)adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.  Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari
·         melakukan kegiatan yang sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan,
·         pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu,
·         pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,
·         sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan mempunyai kegunaan untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena taktik perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul semenjak kala dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang yaitu lebih penting daripada sekedar profitability.
Jenis Tanggapan Perusahaan atas Tekanan Publik :
v  Mengelak: tidak mengakui adanya problem dalam kinerja sosial dan lingkungan.
v  Melawan: memakai pegawanegeri militer dan atau pengaruh di pengadilan.
v  Mengelabui: memakai banyak sekali taktik untuk memberi kesan bahwa telah terjadi perubahan kinerja sosial dan lingkungan (greenwash).
v  Mematuhi: menciptakan banyak sekali perubahan signifikan dalam kinerja sosial dan lingkungan.
v  Melampaui: melaksanakan perubahan kinerja sebelum mendapat tekanan.

Sumber http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.com

0 Response to "✔ “Pembangunan Pertanian Berkelajutan”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel