✔ Pengetian Filsafat
Tulisan ini saya memakai istilah pengertian dan bukan definisi. Dalam hal ini ada beberapa pendapat yang antara lain menyampaikan bahwa pada hakekatnya sukar sekali menunjukkan definisi mengenai filsafat, lantaran tidak ada definisi yang definitif . Sebenarnya pendapat yang demikian ini tidak hanya mengenai filsafat saja akan tetapi juga menganai definisi lain. Terhadap aneka macam kata berikut ini contohnya ekonomi, hukum, politik kebudayaan negara masyarakat insan , juga terdapat definisi itupun majemuk pula.
Oleh lantaran itu dalam goresan pena ini saya ingin mengemukakan pengertian mengenai filsafat dan cirri-ciri berfilsfat, dengan cara ini saya mengharapkan sanggup menggunakannya sebagai modal untuk mempelajari Panca Sila dari sudut pandang filsafat.
1. Pengertian berdasarkan arti katanya, kata filsfat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata Philein artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh.
Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti Hasrat atau Keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
2. Pengertian umum dari pengertian berdasarkan kata-katanya tersebut di atas filsafat secara umum sanggup diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang memeriksa hakekat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakekat atai sari atau inti atau esensi segala sesuatu dengan cara ini tanggapan yang akan diberikan berupa keterangan yang hakiki. Hal-hal mana sesuai dengan arti filsafat berdasarkan kata-katanya
3. Pengertian khsusu, lantaran filsafat telah mengelami perkembangan yang cukup usang tentu dipengaruhi oleh aneka macam factor, mislanya ruang, waktu, keadaan dan orangnya. Itulah sebabnya maka timbul aneka macam pendapat mengenai pengertian filsafat yang mempunyai kekhususannya masing-masing.
Ada aneka macam ajaran didalam filsafat ada suatu bukti bahwa bemacam-macam pendapat yang khsusu yang berbeda satu sama lain. Misalnya.
- Rationalisme mengagunggkan akal
- Materialisme mengagunggkan materi
- Idealisme mengagunggkan idea
- Hedonisme mengagunggkan kesenangan
- Stoicisme mengagunggkan budbahasa salah
Aliran – ajaran tersebut mempunyai kekhususan masing-masing dengan menekankan kepada sesuatu yang dianggap merupakan inti dan harus diberi daerah yang tinggi , contohnya kesenangan, kesolehan, kebendaan, logika dan idea.
B. Fungsi Filsafat
Berdasarkan sejara kelahirannya filsafat mula-mula berfungsi sebagai induk atau ibu ilmu pengetahuan. Pada waktu itu belum ada ilmu pengetahuan lain sehingga filsafat harus menjawab segala macam hal, soal insan filsafat yang membicarakannya, demikian pula soal masyarakat, soal ekonomi, soal negara, soal kesehatan dan sebagainya.
Kemudian lantaran berkembang keadaan dari masyarakat banyak problem yang tidak sanggup dijawab lagim oleh filsafat. Lahirnya ilmu pengetahuan sanggup menunjukkan tanggapan terhadap problem-problem tersebut, contohnya ilmu pengetahuan alam, Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Ilmu Pengetahuan Kedokteran, Ilmu Pengetahuan Manusia, Pengetahuan Ekonomi dan lain-lain.
Ilmu pengetahuan tersebut kemudian berpecah-pecah lagi menjadi lebih khusus. Demikianlah lahirnya aneka macam disiplin ilmu yang sangat banyak dengan kekhususannya masin-masing.
Spesialisasi terjadi sedemikian rupa sehingga hubungan antara cabang dan ranting ilmu pengetahuan sangat kompleks. Hubungan-hubungan tersebut ada yang masih bersahabat tetapi ada pula yang telah jauh. Bahkan ada yang seolah-oleh tidak mempunyai hubungan. Jika ilmu-ilmu pengetahuan tersebutterus bersusaha memperdalam dirinya kesudahannya hingga juga pada filsafat. Sehubungan dengan keadaan tersebut diatas filsafat sanggup berfungsi sebagai interdisipliner sistim. Filsafat sanggup berfungsi menghubungkan ilmu-ilmu pengetauhuan yang telah kompleks tersebut. Filsapat sanggup berfungsi sebagai daerah bertemunya aneka macam disiplin ilmu pengetahuan
Cara ini sanggup pula di gunakan untuk menuntaskan duduk perkara yang ada. Cara ini sanggup saya gambarkan sepertiorang sedang meneliti sebuah pohon wajib meneliti ke seluruh pohon tersebut, ia tidak hanya meperhatikan daunnya, pohonnnya akarnya, bunganya, buahnya dan sebagian lagi, akan tetapi keseluruhannya dalam menghadapi suatu duduk perkara dibutuhkan memakai berbaga disiplin untuk mengatasinya. Misalnya ada problem sosial ihwal kenaikan tngkat kejahatan. Hal ini belum sanggup di selesaikan dengan tuntas kalau hanya menghukum para pelangarnya saja. Di samping itu perlu di cari lantaran pokok. Langkah ini mungkin sanggup menemukan aneka macam lantaran yang saling berkaiatan satu sama lain, contohnya adanya tuna karya, tuna wisma, urbanisasi, kelenbihan penduduk, kurangnya lapangan kerja dan sebagainya. Dari inovasi ini sanggup kita ketahui bahwa duduk perkara kejahatan menyangkut aneka macam disiplin. Oleh lantaran itu untuk mengatasi hal tersebut harus dilakukan pula oleh aneka macam disiplin
C. Guna Filsafat
Berdasarkan atas uraian diatas, filsafat mempunyai kegunaan sbb.
a. Melatih diri untuk berfkir kritik dan runtuk dan menyusun hasil pikiran tersebut secara sistematik
b. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas semoga tidak berfikir dan bersifat sempit dan tertutup
c. Melatih diri melaksanakan peneltian, pengkajian dan tetapkan atau mengabil kesipulan mengenai suatu hal secara mendalam dan komprehensif
d. Menjadikan diri bersifat dinamik dan terbuka dalam menghadapi aneka macam problem
e. Membuat diri menjadi insan yang penuh toleransi dan tenggang rasa
f. Menjadi alat yang mempunyai kegunaan bagi insan baik untuk kepentngan prbadinya maupun dalam hubungan dengan orang lain
g. Menyadari akan kedudukan insan baik sebagai langsung maupun hubungan dengan orang lain alam sekitar dan yang kuasa yang maha esa
Sumber http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.com
0 Response to "✔ Pengetian Filsafat"
Posting Komentar