✔ Satelit: Pengertian, Jenis, Fungsi, Cara Kerja, Contoh, Gambar Dan Manfaatnya
Pada waktu malam hari yang cerah kita sanggup mengamati dengan mata biasa, bintang-bintang di langit yang bertebaran di seluruh jagad raya ini. Apalagi kalau kita mencoba menggunakan alat teropong bintang, jumlah benda-benda langit yang sanggup kita lihat akan lebih banyak lagi. Jagad raya sebagai tempat tinggal semua makhluk hidup merupakan ruang angkasa yang maha luas dan maha besar, disebut juga universe.
Jagad raya isinya berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar benda langit yang disebut bintang (bintang sejati), planet (bintang beredar), komet (bintang berekor), asteroid (planetoid), meteor (bintang beralih), debu-debu udara (debu kosmis) dan satelit. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari pengertian, macam-macam, fungsi, cara kerja, pola dan gambar satelit lengkap. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik klarifikasi berikut ini.
Pengertian Satelit
Kata satelit berasal dari kata latin satelles yang artinya “pelayan” atau “seseorang yang mematuhi atau melayani pihak lain”. Sedangkan secara ilmiah, satelit didefinisikan sebagai suatu benda yang bergerak mengitari benda lain yang berukuran lebih besar dan berada dalam jalur atau lintasan yang sanggup diprediksi yang disebut orbit atau secara singkat sanggup diartikan sebagai benda angkasa yang bergerak mengitari sebuah planet yang membentuk jalur lingkaran atau ekliptikal. Secara umum, satelit didefinisikan sebagai berikut.
Satelit ialah sebuah benda yang mengorbit atau berputar mengelilingi benda lain lantaran terpengaruh gaya gravitasi benda tersebut. |
Contoh yang paling sederhana dari satelit ialah bulan yang mengorbit terhadap Bumi. Bulan mengitari Bumi lantaran terpengaruh oleh gaya gravitasi Bumi. Karena bulan mengelilingi Bumi, maka bulan disebut dengan satelit. Contoh satelit lainnya ialah Palapa D milik Indosat. Satelit ini merupakan pola satelit buatan tangan manusia. Hal ini berbeda dengan Bulan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia.
Satelit bergerak mengikuti rotasi dan revolusi benda yang diputari. Ada tiga istilah yang perlu kalian ketahui maknanya sebelum kalian memasuki pembahasan berikutnya. Ketiga istilah tersebut yakni:
■ Orbit yaitu sebuah jalur atau lintasn yang dilalui oleh sebuah satelit ketika melaksanakan revolusi.
■ Rotasi yaitu perputaran sebuah benda terhadap sumbunya. Misalnya Bumi, Bumi selalu berputar pada sumbunya selama 23 jam 56 menit 4 detik dan jikalau dibulatkan menjadi 24 jam. Akibat dari rotasi Bumi ini, kita sanggup mencicipi perubahan siang dan malam.
■ Revolusi yaitu pergerakan sebuah benda pada orbitnya mengelilingi benda lain. Misalnya Bumi yang berputar mengelilingi Matahari, Bulan yang mengelilingi Bumi atau satelit telekomunikasi yang turut mengelilingi Bumi.
Jenis-Jenis Satelit
Berdasarkan proses terbentuknya atau pembuatan, satelit yang berada di alam semesta dibedakan menjadi dua macam, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Lalu tahukah kalian apa perbedaan kedua jenis satelit tersebut? Dan menyerupai apa contohnya? Berikut penjelasannya.
■ Satelit Alami yaitu satelit yang berasal dari alam dan terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Contohnya ialah Bulan yang menjadi satelit alami bagi planet Bumi. Bumi dan planet-planet lain dalam tata surya kita juga menjadi satelit alami bagi Matahari.
■ Satelit Buatan yaitu satelit yang sengaja dibuat oleh insan dan ditempatkan pada suatu orbit menggunakan kendaraan peluncur (roket) yang mempunyai fungsi tertentu menyerupai komunikasi, pemetaan, monitoring cuaca, dan sebagainya. Contoh satelit buatan di Indonesia antara lain satelit Palapa, Telkom, Garuda, Indostar dan masih banyak lagi terutama satelit luar negeri.
Macam-Macam Satelit Buatan Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, satelit buatan dibuat untuk keperluan tertentu dengan aneka macam macam bentuk dan kegunaannya. Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, satelit buatan dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu sebagai berikut.
■ Satelit Pengindraan Jarak Jauh (Remote Sensing Satellite)
Yaitu satelit yang didesain khusus untuk mengamati Bumi dari orbit yang ditujukan untuk penggunaan non-militer menyerupai pengawasan lingkungan, pemetaan (ex. google earth) dan lain-lain.
■ Satelit Cuaca (Weather Satellite)
Yaitu satelit yang mempunyai fungsi untuk monitoring atau memantau keadaan cuaca dan iklim di Bumi.
■ Satelit Komunikasi (Communication satellite)
Yaitu satelit yang mempunyai fungsi untuk keperluan sistem komunikasi jarak jauh, baik berupa layanan telepon, data ataupun internet.
■ Satelit Militer (Military satellite)
Yaitu satelit yang dipakai untuk kepentingan militer seperti intelligence gathering atau pengamatan intelejen berbasis satelit, navigasi dan komunikasi militer.
■ Satelit Navigasi (Navigation Satellite)
Yaitu satelit yang berfungsi untuk menyediakan posisi geospasial secara berdikari dengan jangkauan global dan biasa disebut satelit GPS (Global Positioning System) yang dipakai untuk navigasi darat, laut, dan udara. Satelit navigasi dipakai untuk aplikasi smartphone menyerupai Google Street View atau Google Maps.
■ Satelit Ilmiah (Scientific Research Satellite)
Yaitu satelit yang berfungsi untuk menyediakan gosip meteorologi, data survey tanah (remote sensing), radio amatir dan aneka macam riset ilmiah lainnya.
■ Satelit Astronomi (Astronomy Satellite)
Yaitu satelit yang dipakai untuk mencari temuan-temuan gres di luar angkasa. Terutama untuk mengamati planet-planet, galaksi, dan benda-benda yang belum diketahui dan jaraknya sangat jauh dari Bumi sehingga sanggup dipelajari dan diteliti. Contohnya ialah teleskop Hubble milik NASA.
Macam-Macam Satelit Buatan Berdasarkan Ketinggian Garis Edar (Orbit)
Orbit satelit merupakan sebuah jalur atau lintasan di angkasa yang dilalui oleh sentra massa satelit. Dalam astronomi dikenal istilah slot orbit satelit. Slot orbit satelit ini sendiri menunjukkan lokasi tertentu pada orbit satelit. Di dunia satelit, setiap satelit di luar angkasa akan mempunyai slot obitnya sendiri-sendir semoga tidak saling bertabrakan. Berdasarkan ketinggian garis edar atau ketinggian orbitnya, satelit buatan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
■ Satelit Low Earth Orbit (LEO)
Merupakan satelit yang mempunyai ketinggian orbit paling rendah di antara yang lain. Ketinggian satelit pada orbit ini sekitar 180 – 2.000 km (di bawah orbit MEO) dari Bumi. Aplikasi pada orbit LEO contohnya ialah satelit cuaca, satelit mata-mata, telepon satelit dan satelit bumi menyerupai satelit Iridium dan Global Star.
Pada orbit LEO, terdapat banyak puing-puing angkasa yang sanggup merusak satelit ketika tertabrak. Tabrakan dengan puing sanggup menghancurkan satelit dan menambah jumlah puing-puing angkasa. Satelit yang mengorbit pada LEO mempunyai karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut.
● | Satelit membutuhkan waktu sekitar 30 – 90 menit untuk mengitari Bumi dengan kecepatan sekitar 28.000 km/jam. |
● | Dengan kecepatan tersebut, satelit akan tampak bergerak jikalau diamati dari Bumi. |
● | Memiliki path loss (melemahnya sinyal elektromagnetik) yang lebih rendah dibandingkan orbit yang lebih jauh. Ini lantaran satelit LEO tidak terlalu jauh dari Bumi. |
● | Roundtrip time atau Latency (waktu yang dibutuhkan untuk mengirim dan mendapatkan sinyal antara Bumi dan satelit) lebih cepat lantaran jaraknya tidak terlalu jauh dibandingkan orbit lainnya. |
● | Cakupan tempat satelit LEO sempit lantaran jaraknya yang bersahabat dengan Bumi, tidak sanggup mencangkup benua bahkan negara sekalipun. Karena cakupannya sempit, untuk menjangkau sebuah negara di perlukan banyak satelit. Oleh lantaran itu pengoperasian dan jumlah pemasangan satelit pada orbit LEO akan menjadi lebih rumit. |
● | Diperlukan sekitar 40 – 80 satelit untuk menjangkau seluruh dunia. |
● | Satelit yang berada pada orbit LEO juga sanggup mempunyai lintasan yang berbeda, tidak harus berada di atas ekuator, sanggup menyilang, atau bahkan melewati kutub utara dan kutub selatan. |
■ Satelit Medium Earth Orbit (MEO)
Merupakan satelit yang mengorbit mulai pada ketinggian 2.000 – 36.000 km dari Bumi. Sama halnya dengan satelit LEO, satelit ini juga jaraknya lebih bersahabat dengan permukaan bumi sehingga periode satelit dalam mengelilingi orbit akan semakin tinggi. Apabila diamati dari Bumi, satelit MEO akan tampak terus bergerak.
Medium Earth Orbit (MEO) biasa dipakai untuk satelit-satelit pengindraan (pengolahan citara, cuaca dan sebagainya) menyerupai satelit GPS (Global Positioning System) milik Amerika yang berada di ketinggian 20.000 km atau GLONASS (Global Navigation Satelitte System) milik Rusia yang berada di ketinggian 19.000 km. Adapun karakteristik dari satelit MEO ialah sebagai berikut.
● | Satelit membutuhkan waktu sekitar 5 – 12 jam untuk mengitari Bumi dengan kecepatan sekitar 19.000 km/jam. |
● | Karena kecepatan orbitnya lebih cepat dari rotasi Bumi, maka satelit akan tampak bergerak apabila dilihat dari Bumi. |
● | Memiliki path loss lebih tinggi dari satelit LEO namun lebih rendah dari satelit GEO. |
● | Roundtrip time lebih usang dari satelit LEO namun lebih cepat dari satelit GEO. |
● | Cakupan tempat satelit lebih luas dari satelit LEO tetapi masih di bawah satelit GEO, sehingga jumlah satelit yang dibutuhkan untuk menjangkau Bumi sanggup puluhan satelit. |
● | Dengan cakupan tempat yang lebih luas, maka satelit MEO sanggup menjangkau hutan yang luas (ex. Hutan Amazon), padang pasir (ex. Sahara) atau suatu perkotaan. |
● | Diperlukan sekitar 8 – 20 satelit untuk menjangkau seluruh dunia. |
● | Satelit yang berada pada orbit LEO juga sanggup mempunyai lintasan yang berbeda, tidak harus berada di atas ekuator, sanggup menyilang, atau bahkan melewati kutub utara dan kutub selatan. |
■ Satelit Geostationary Earth Orbit (GEO)
Merupakan satelit yang mengorbit pada ketinggian kurang lebih 36.000 km di atas Bumi. Pada orbit ini, satelit bergerak dengan kecepatan sekitar 3 km/s. Secara tidak langsung, sanggup dikatakan bahwa satelit GEO bergerak dengan kecepatan yang sama persis dengan kecepatan rotasi Bumi sehingga satelit terlihat seperti membisu jikalau dilihat dari permukaan Bumi.
Hal tersebut berarti bahwa apabila sebuah satelit berada di atas wilayah Indonesia, maka satelit tersebut akan mengorbit selalu di atas wilayah Indonesia dan tidak akan kemana-mana. Orbit di mana fenomena ini muncul disebut Geosynchronous orbit.
Aplikasi satelit yang mengorbit pada GEO ialah satelit telekomunikasi menyerupai VSAT (satelit cuaca skala global), Satelit Palapa, Satelit Telkom, Garuda, IndoStar, PSN, dsb. Karakteristik dari satelit GEO antara lain sebagai berikut.
● | Satelit membutuhkan waktu sekitar 23,9 jam untuk mengelilingi Bumi dengan kecepatan sekitar 11.000 km/jam. Hal ini hampir sama dengan rotasi Bumi. |
● | Karena kecepatan orbitnya sama dari rotasi Bumi, maka satelit akan tampak membisu apabila dilihat dari Bumi. |
● | Memiliki path loss paling tinggi yaitu membutuhkan waktu sekitar 250 ms hingga 1 detik. Hal ini disebabkan jarak yang sangat jauh dari Bumi. |
● | Roundtrip time cukup tinggi, sanggup hingga 1 latency. Ini merupakan problem yang cukup besar. Dengan adanya latency sebesar 1 detik, maka aktivitas yang memerlukan internet dengan akurasi dan kecepatan tinggi tidak sanggup digunakan. Contohnya game online Counter Strike, apabila pemain klik mouse untuk menembak, reaksi tembakan akan terjadi 1 detik sehabis mouse diklik. |
● | Cakupan tempat satelit sangat luas, sanggup menjangkau sebuah negara bahkan benua. Cakupan ini memerlukan karakteristik yang sangat penting. |
● | Dengan cakupan tempat yang sangat luas, maka hanya sedikit saja satelit GEO lainnya yang diharapkan untuk mencangkup seluruh dunia. |
● | Hanya dibutuhkan 3 satelit untuk menjangkau seluruh dunia (global coverage). |
● | Satelit yang berada pada orbit GEO berada dalam 1 ring tunggal di atas ekuator (khatulistiwa), sehingga slot untuk satelit GEO sangat terbatas. |
Mengapa Satelit Tidak Jatuh Ke Bumi?
Dalam pergerakannya mengelilingi Bumi dan bersama Bumi mengelilingi Matahari, maka satelit juga mengalami gaya gravitasi, baik gravitasi Bumi, Bulan maupun Matahari. Pertanyaannya ialah kenapa satelit tidak jatuh ke bumi padahal sudah terang bahwa satelit menerima imbas gravitasi bumi?
Satelit bergerak di angkasa mengelilingi Bumi (revolusi) dengan kecepatan yang sangat tinggi. Gravitasi bumi pada sistem satelit dimanfaatkan untuk menjaga satelit semoga tidak menjauh dari Bumi. Walaupun satelit terkena gravitasi Bumi, tetapi ia tidak jatuh ke permukaan bumi. Hal ini disebabkan lantaran ketika sebuah satelit bergerak melingkar mengelilingi Bumi, satelit menerima dua gaya sekaligus yaitu:
1. Gaya sentripetal yang arahnya menuju sentra Bumi
2. Gaya sentrifugal yang arahnya menjauhi sentra Bumi
Kedua gaya tersebut bekerja secara bersama-sama, dengan besar yang sama namun arahnya berlawanan, sehingga akan tercipta sebuah kesetimbangan. Kedua gaya tersebut hanya terjadi ketika sebuah benda bergerak melingkar. Apabila sebuah benda dalam hal ini satelit tidak bergerak mengelilingi Bumi alias membisu saja, maka satelit tersebut akan tertarik gravitasi dan jatuh ke Bumi.
Spektrum Frekuensi Satelit Buatan
Penggunaan spektrum frekuensi satelit diatur secara global oleh ITU (International Telecomunication Union) yang merupakan tubuh di bawah PBB yang bekerja di bidang telekomunikasi. Badan ini dibuat untuk menghindari adanya gangguan dari penggunaan frekuensi yang sembarangan.
Selain dibedakan menurut orbitnya, satelit buatan juga sanggup dibedakan menurut penggunaan spektrum frekuensi satelit pada transpondernya. Transponder satelit ialah perangkat yang dipakai untuk mengirim dan mendapatkan sinyal. Sebuah satelit sanggup mempunyai banyak transponder, bergantung dari desain dan tujuan penggunaannya.
Sebagai pola contohnya Satelit Palapa-D mempunyai 40 transponder yang terdiri dari 24 transponder C-band, 11 transponder Ku-band dan 5 transponder Extended C-band. Jumlah transponder sebanyak ini dimaksudkan untuk mengatisipasi kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat.
Dulu satelit Palapa generasi pertama (Palapa-A1) hanya membawa 12 transponder saja (C-band) lantaran pada zaman itu (Papala-A1 diluncurkan bulan Juli 1976) kebutuhan akan transponder masih sangat rendah. Berikut ini alokasi spektrum frekuensi satelit secara internasional beserta kegunaan dan karakteristiknya.
Nama | Frekuensi | Kegunaan | Karakteristik |
L-Band | 1 – 2 GHz | Komunikasi telepon, radio satelit, GPS | Sangat berpengaruh terhadap hujan, sangat mahal, bandwidth sangat kecil |
S-Band | 2 – 4 GHz | Sistem radar, sistem komunikasi, broadcast | Cukup berpengaruh terhadap hujan, bandwidth kecil/terbatas |
C-Band | 4 – 8 GHz | Internet, TV, ATM | Kuat terhadap hujan, mahal, bandwidth kecil |
X-Band | 8 – 12 GHz | Komunikasi militer, radar, mata-mata | |
Ku-Band | 12 – 18 GHz | Internet, jaringan retail, jaringan korporat | Lemah terhadap hujan, lebih murah, bandwidth lebih besar |
Ka-Band | 26-40 GHz | Internet | Sangat lemah terhadap hujan, harga retail, broadband high speed |
Fungsi Satelit Alami (Bulan)
Satelit alami bumi ialah bulan. Selama mengelilingi bumi, bulan mengalami tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi bulan mengelilingi bumi dan revolusi bulan mengelilingi matahari. Bulan melaksanakan rotasi selama 29 hari (1 bulan), melaksanakan revolusi terhadap Bumi sebanyak 12 kali dalam setahun dan bersama Bumi mengelilingi Matahari selama 1 tahun. Adapun fungsi dari satelit alami dalam hal ini Bulan ialah sebagai berikut.
● Secara tidak eksklusif melindungi planet yang diorbitnya dari hantaman benda langit lain menyerupai komet dan asteroid.
● Dapat mengontrol kecepatan rotasi suatu planet lantaran efek gravitasional tidal wave.
● Menyeimbangkan perputaran siklus air maritim yang mengakibatkan pasang surut air laut.
● Mengurangi imbas yang ditimbulkan akhir radiasi sinar ultraviolet.
● Memberi penerangan pada malam hari.
Cara Kerja Satelit Buatan
Cara kerja atau prinsip kerja satelit buatan secara umum ialah sebagai berikut: Satelit akan dikirimkan ke luar angkasa denga roket atau pesawat luar angkasa, biasanya lokasi yang dipilih terletak di bersahabat katulistiwa ke arah timur, lantaran pada lokasi ini kita sanggup memanfaatkan kecepatan rotasi bumi secara maksimal.
Setelah hingga di luar angkasa, satelit buatan yang mengorbit bumi akan dikendalikan melalui Master Control Station di bumi. Pengendalian ini menggunakan sistem otomatis menggunakan dua metode utama yaitu:
■ Spin Stabillized Satellite, metode pengendalian satelit dengan cara menggerakkan tubuh satelit secar berputar untuk bergerak ke arah yang diinginkan.
■ Three Axis Body Stabillized, pengontrolan posisi satelit menurut sumbu koordinal X, Y dan Z.
Transmisi yang dikirim dari bumi menuju satelit disebut Uplink, sedangkan transmisi yang dikirim dari satelit ke stasiun bumi disebut downlink.
Contoh Satelit Alami
Berikut ini ialah daftar nama satelit alamiah dari delapan planet yang ada dalam sistem tata surya beserta nama penemu dan tahun penemuannya, yaitu sebagai berikut.
Planet | Nama Satelit | Penemu | Tahun |
Merkurius | - | - | - |
Venus | - | - | - |
Bumi | Bulan | - | - |
Mars | Phobos | Hall | 1877 |
Deimos | Hall | 1877 | |
Jupiter | Amalthea/Fifth | Barnard | 1892 |
Io | Galileo | 1610 | |
Europa | Galileo | 1610 | |
Ganymede | Galileo | 1610 | |
Callisto | Galileo | 1610 | |
Leda | Kowal | 1974 | |
Himalia/Sixth | Perrine | 1904 | |
Lysithea/Seventh | Perrine | 1905 | |
Elara/Tenth | Nicholson | 1938 | |
Ananke/Twelfth | Nicholson | 1951 | |
Came/Elevent | Nicholson | 1938 | |
Pasiphae/Eighth | Melote | 1908 | |
Sinope/Ninth | Nicholson | 1914 | |
XIV/Foutinth | Kowal | 1975 | |
Saturnus | Mimas | Herschel | 1789 |
Enceladus | Herschel | 1789 | |
Tethys | Cassini | 1684 | |
Dione | Cassini | 1684 | |
Rhea | Cassini | 1672 | |
Titan | Huygens | 1655 | |
Hyperion | Bond | 1848 | |
Iapertus | Cassini | 1671 | |
Phoebe | Pickerin | 1898 | |
Janus | Dolfus | 1966 | |
Pan | ? | ? | |
Atlas | ? | ? | |
Promentheus | ? | ? | |
Pandora | ? | ? | |
Ephiteus | ? | ? | |
Telesto | ? | ? | |
Calypso | ? | ? | |
Helena | ? | ? | |
Uranus | Miranda | Kuiper | 1948 |
Ariel | Lassell | 1851 | |
Umbriel | Lassell | 1851 | |
Titania | Herschel | 1787 | |
Oberon | Herschel | 1787 | |
Neptunus | Triton | Lassell | 1846 |
Nereid | Kuiper | 1949 |
Contoh Satelit Buatan
Berikut ini ialah beberapa pola satelit-satelit yang dimiliki oleh Indonesia beserta tahun mulai operasi dan final operasi dan juga perusahaan pengelolanya, yaitu sebagai berikut.
No. | Nama | Mulai Operasi | Akhir Operasi | Pengelola |
1. | Palapa A1 | 1976 | 1985 | Perumtel |
2. | Palapa A2 | 1977 | 1988 | Perumtel |
3. | Palapa B1 | 1983 | 1990 | Perumtel |
4. | Palapa B2 | 1984 | Gagal | Perumtel |
5. | Palapa B2P | 1987 | 1996 | Perumtel & Satelindo |
6. | Palapa B2R | 1990 | 2000 | Perumtel |
7. | Palapa B4 | 1992 | 2005 | Telkom |
8. | Palapa C1 | 1996 | 1999 | Satelindo |
9. | Palapa C2 | 1996 | 2011 | Indovision |
10. | Indostar I (Cakrawarta I) | 1997 | 2011 | Indovision |
11. | Telkom-1 | 1999 | 2016 | Telkom |
12. | Garuda-1 | 2000 | 2015 | Asia Cellular Satellite (ACes) |
13. | Telkom-2 | 2005 | Aktif | Telkom |
14. | INASAT-1 | 2006 | Satelit pertama buatan Indonesia | |
15. | LAPAN-TUBSAT | 2007 | Satelit mikro pertama buatan Indonesia | |
16. | Indostar | 2009 | 2024 | Indovision |
17. | Palapa D | 2009 | 2024 | Indosat |
18. | Telkom-3 | 2011 | 2026 | Telkom |
Daftar hanya menunjukkan satelit yang dimiliki oleh Indonesia, tetapi bukan berarti kita hanya sanggup menggunakan satelit tersebut. Banyak juga satelit milik negara lain yang beroperasi di Indonesia. Hal ini dikarenakan daya cakup satelit yang sangat luas sehingga sanggup meliputi banyak negara bahkan benua sekaligus. Contohnya Thaicom 4 milik Thailand, Apstar 9 milik Cina, dan Koreasat 5 milik Korea serta masih banyak yang lainnya.
Manfaat Satelit Buatan
Mungkin dalam benak kalian timbul sebuah pertanyaan, mengapa kita membutuhkan satelit? Apakah terdapat alternatif lain selain satelit? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kalian harus mengetahui bahwa dalam dunia telekomunikasi dikenal 2 macam sistem komunikasi, yaitu sistem telekomunikasi terestrial dan sistem telekomunikasi satelit.
■ Sistem Telekomunikasi Terrestrial
Adalah sistem telekomunikasi yang dibangun dan dioperasikan di permukaan Bumi dengan menggunakan infrastruktur darat untuk transmisi datanya baik itu melalui kabel, fiber optik, maupun gelombang radio. Contohnya ialah ADSL menyerupai Speedy, Fiber Optik menyerupai IndiHome dan GSM/CDMA menyerupai Telkomsel, Indosat, XL, Tri, Smartfren dan sebagainya.
■ Sistem Telekomunikasi Satelit
Adalah sistem telekomunikasi yang menggunakan satelit di angkasa untuk transmisi data. Sistem telekomunikasi ini biasanya mempunyai area jangkauan yang lebih luas dibanding Terrestrial, sanggup dipakai di mana saja bahkan di tempat yang tidak terjangkau oleh Sistem Telekomunikasi Terrestrial, menyerupai di kedalaman hutan belantara.
Jadi, Apa Manfaat Satelit?
Satelit sanggup mengatasi beberapa hal yang sanggup menjadi hambatan pada sistem telekomunikasi terestrial baik itu waktu, jarak maupun kompleksitas konten. Dengan satelit, tempat yang jauh (ex. pedesaan, pedalaman, pegunungan, pinggiran pantai) sanggup dengan gampang mempunyai sistem komunikasi yang sama dengan di kota dan sanggup menghubungkan dengan tempat lain dengan lebih cepat.
Satelit mempunyai area cakupan yang luas sehingga, bandwidth yang besar dan instalasi yang lebih cepat dengan karakteristik layanan yang seragam.Indonesia membutuhkan satelit lantaran terdiri dari beberapa pulau dan kontur geografisnya yang beraneka ragam, dimana akan sangat sulit untuk sistem komunikasi terrestrial untuk sanggup mengcover seluruh wilayahnya. Satelit juga menjadi solusi untuk pemerataan saluran telekomunikasi hingga ke pelosok nusantara.
Referensi:
Sumber http://blogmipa-geografi.blogspot.com
0 Response to "✔ Satelit: Pengertian, Jenis, Fungsi, Cara Kerja, Contoh, Gambar Dan Manfaatnya"
Posting Komentar