iklan

Perbedaan Perbedaan Budaya

PERBEDAAN - PERBEDAAN BUDAYA : Budaya adalah gaya hidup unik suatu kelompok insan tertentu. Budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh sebagian orang dan tidak dimiliki oleh sebagian orang yang lainnya – budaya dimiliki oleh seluruh insan dan dengan demikian seharusnya budaya menjadi salah satu faktor pemersatu.

Pada dasarnya manusia-manusia membuat budaya atau lingkungan sosial mereka sebagai suatu pembiasaan terhadap lingkungan fisik dan biologis mereka. Individu-individu sangat cenderung mendapatkan dan mempercayai apa yang dikatakan budaya mereka. Mereka dipengaruhi oleh watak dan pengetahuan masyarakat dimana mereka tinggal dan dibesarkan, terlepas dari bagaimana validitas objektif masukan dan penanaman budaya ini pada dirinya. Individu-individu itu cenderung mengabaikan atau menolak apa yang bertentangan dengan “kebenaran” kultural atau bertentangan dengan kepercayaan-kepercayaannya. Inilah yang seringkali merupakan landasan bagi prasangka yang tumbuh diantara anggota-anggota kelompok lain, bagi penolakan untuk berubah dikala gagasan-gagasan yang sudah mapan menghadapi tantangan.

Setiap budaya memberi identitas kepada sekolompok orang tertentu sehingga bila kita ingin lebih gampang memahami perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam msaing-masing budaya tersebut paling tidak kita harus bisa untuk mengidentifikasi identitas dari masing-masing budaya tersebut yang antara lain terlihat pada :

¨ Komunikasi dan Bahasa
Sistem komunikasi, lisan maupun nonverbal, membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat banyak sekali bahasa lisan diseluruh dunia ini demikian pula bahasa nonverbal, meskipun bahasa badan (nonverbal) sering dianggap bersifat universal namun perwujudannya sering berbeda secara lokal.

¨ Pakaian dan Penampilan
Pakaian dan penampilan ini mencakup pakaian dan dandanan luar juga dekorasi badan yang cenderung berbeda secara kultural.

Baca Juga

¨ Makanan dan Kebiasaan Makan
Cara memilih, menyiapkan, menyajikan dan memakan masakan sering berbeda antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. Subkultur-subkultur juga sanggup dianalisis dari perspektif ini, menyerupai ruang makan eksekutif, asrama tentara, ruang minum teh wanita, dan restoran vegetarian.

¨ Waktu dan Kesadaran akan waktu
Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang satu dengan budaya lainnya. Sebagian orang sempurna waktu dan sebagian lainnya merelatifkan waktu.

¨ Penghargaan dan Pengakuan
Suatu cara untuk mengamati suatu budaya ialah dengan memperhatikan cara dan metode menawarkan kebanggaan bagi perbuatan-perbuatan baik dan berani, usang dedikasi atau bentuk-bentuk lain penyelesaian tugas.

¨ Hubungan-Hubungan
Budaya juga mengatur hubungan-hubungan insan dan hubungan-hubungan organisasi menurut usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan, dan kebijaksanaan.

¨ Nilai dan Norma
Berdasarkan sistem nilai yang dianutnya, suatu budaya menentukan norma-norma sikap bagi masyarakat yang bersangkutan. Aturan ini bisa berkenaan dengan aneka macam hal, mulai dari etika kerja atau kesenangan sampai kepatuhan mutlak atau kebolehan bagi anak-anak; dari penyerahan istri secara kaku kepada suaminya sampai kebebasan perempuan secara total.

¨ Rasa Diri dan Ruang
Kenyamanan yang dimiliki seseorang atas dirinya bisa diekspresikan secara berbeda oleh masing-masing budaya. Beberapa budaya sangat terstruktur dan formal, sementara budaya linnya lebih elastis dan informal. Beberapa budaya sangat tertutup dan menentukan daerah seseorang secara persis, sementara budaya-budaya lain lebih terbuka dan berubah.

¨ Proses mental dan belajar
Beberapa budaya menekankan aspek perkembangan otak ketimbang aspek lainnya sehingga orang sanggup mengamati perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam cara orang-orang berpikir dan belajar.

¨ Kepercayaan dan sikap
Semua budaya sepertinya memiliki perhatian terhadap hal-hal supernatural yang terang dalam agama-agama dan praktek keagamaan atau kepercayaan mereka.

MAKNA PERSPEKTIF TEORITIS
Teori-teori Komunikasi Lintas Budaya merupakan teori-teori yang secara khusus menggeneralisasi konsep komunikasi diantara komunikator dengan komunikan yang berbeda kebudayaan, dan yang membahas imbas kebudayaan terhadap acara komunikasi.

DR. Alo Liliweri menyampaikan bahwa paling tidak ada tiga sumber yang bisa dipakai untuk menggeneralisasi teori komunikasi lintas budaya, yakni:
  1. Teori-teori komunikasi antar budaya yang dibangun akhir ekspansi teori komunikasi yang secara khusus dirancang untuk menjelaskan komunikasi intra/antar budaya.
  2. Teori-teori gres yang dibuat dari hasil-hasil penelitian khusus dalam bidang komunikasi antar budaya.
  3. Teori-teori komunikasi antar budaya yang diperoleh dari hasil generalisasi teori ilmu lain, termasuk proses sosial yang bersifat isomorfis.
MAKNA PERSPEKTIF SUBJEKTIF/EMIK
Pada prinsipnya dalam penelitian yang memakai perspektif ini maka peneliti “menjadikan dirinya” sebagai potongan dari kebudayaan yang beliau teliti, atau dengan kata lain, peneliti bertindak sebagai partisipan penuh sebab beliau masuk dalam suatu struktur budaya tertentu.(Liliweri, 2001:34)

Dalam penelitian berperspektif subjektif ini biasanya peneliti akan menolak masukan variabel kebudayaan lain ke dalam kebudayaan yang sedang diteliti. Oleh sebab itu, para peneliti yang memakai perspektif ini kerap kali menerima kritik sebab citra yang diberikan wacana kebudayaan yang ditelitinya terlalu sedikit. Pendekatan subjektif pun sering mengkritik peneliti yang menarik kesimpulan wacana suatu budaya tertentu menurut ukuran-ukuran yang berlaku pada kebudayaan lain.

MAKNA PERSPEKTIF OBJEKTIF/ETIK
Dalam penelitian yang memakai perspektif objektif ini seorang peneliti akan memakai dua pendekatan kebudayaan yang berbeda terhadap objek tertentu.

Penggunaan perbedaan kebudayaan dilakukan untuk memperlihatkan dimensi dan variabilitas kebudayaan dan untuk memperlihatkan bahwa teori-teori komunikasi antar budaya tidak dimaksudkan untuk meneliti perbedaan budaya. 

Berikut ialah tabel yang sanggup memudahkan kita untuk memahami perbedaan perspektif subjektif/emik dengan perspektif objektif/etik dalam komunikasi antar budaya.

Emik

Etik

1. Peneliti mempelajari sikap insan dari dalam kebudayaan objek penelitian
1. Peneliti mempelajari sikap insan dari luar kebudayaan objek penelitian
2. Peneliti hanya meneliti satu kebudayaan
2. Peneliti menguji banyak kebudayaan dan membandingkan kebudayaan tersebut
3. Struktur kebudayaan ditemukan sendiri oleh peneliti
3. Struktur diciptakan oleh peneliti
4) Umumnya kriteria-kriteria yang diterapkan ke dalam karakteristik kebudayaan sangat realtif
4. Kriteria-kriteria kebudayaan bersifat mutlak dan berlaku universal

Demikianlah secara singkat klarifikasi wacana Perbedaan-perbedaan Budaya, agar bermanfaat bagi kawan-kawan Mahasiswa.

Sumber http://tugasakhiramik.blogspot.com/

Related Posts

0 Response to "Perbedaan Perbedaan Budaya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel