iklan

Perjuangan Pendekar Perempuan - Cut Nyak Dien



  Kali ini saya akan membahas tentang  Perjuangan Cut Nyak Dien melawan Belanda dan mengusir pemerintah kolonial Belanda dari Tanah Rencong begitu gigih dan tak kenal menyerah. Perjuangan Cut Nyak Dien semakin menciptakan pemerintah kolonial Belanda kewalahan menghadapinya. Taktik berperangnya memang begitu cerdik. Seorang wanita yang begitu cerdas, berani, dan penuh kecintaan terhadap Bumi Pertiwi.



  Beliau lahir di Lampadang, Aceh, pada 1850. Ayah dan suaminya merupakan p0juang kemerdekaan. Ketika Belanda menduduki tanah kelahirannya, dia mengungsi dan berpisah dengan ayah dan suaminya. Perpisahan ini menjadi selesai pertemuan dia dengan suami tercintanya. Teuku Ibrahim Lamnga, suaminya, gugur dalam pertempuran dengan Belanda di Gletarum, Juni 1878.

Cut Nyak Dien tidak mendapatkan penghinaan yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda yang pada awalnya menyerang Aceh dan membinasakan daerah ibadah. Kemarahannya terhadap Belanda semakin menjadi dikala suami pertamanya, Teuku Cek Ibrahim Lamnga, gugur dalam perang.

  Selang 2 tahun sehabis maut suaminya, dia menikah lagi dengan salah seorang p0juang jago berjulukan Teuku Umar. Cut Nyak Dien dilamar p0juang Aceh berjulukan Teuku Umar. Bersama suami keduanya ini, Cut Nyak Dien semakin bersemangat untuk mengusir penjajah Belanda. Guna mempertahankan wilayah dan kemerdekaan, Cut Nyak Dien tak gentar maju berperang melawan Belanda yang mempunyai persenjataan canggih. Namun sayang, cerita tragis yang pernah dialaminya kembali terulang. Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada 11 Februari 1899. Setelah suaminya Teuku Umar meninggal, Cut Nyak Dien meneruskan perjuangannya sendirian. Namun, ia tak gusar. Tak kalah mental meski ditinggal suami tercinta yang gugur di medan perang. Cut Nyak Dien terus melaksanakan gempuran terhadap markas-markas Belanda bersama para pengikutnya.

 Perjuangan Cut Nyak Dien dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia, menginspirasi sutradara Eros Djarot untuk mengabadikannya dalam sebuah film pada 1988. Christine Hakim didaulat menjadi pemain film yang memerankan Cut Nyak Dien. Film Tjoet Nja' Dhien menerima penghargaan Piala Citra sebagai kategori film terbaik dan film ini menjadi film pertama produksi Indonesia yang diputar di Festival Film Cannes.
Perjuangan Cut Nyak Dien tak berhenti dengan kematiannya. Perjuangan jagoan bangsa ini akan terus tumbuh, hidup, dan abadi, dalam jiwa bangsa Indonesia, khususnya rakyat Aceh.

Sekian gosip yang sanggup saya berikan. Semoga bermanfaat.
 

 




Sumber http://buihkata.blogspot.com

0 Response to "Perjuangan Pendekar Perempuan - Cut Nyak Dien"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel