iklan

Sejarah Singkat Kerajaan Demak


Apakah anda tahu Bahwa Sunan Gunung jati yakni berasa dari kerajaan ini? Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang bangun pada kala ke-16 berkat usaha dan usaha Pangeran Jinbun atau Raden Patah. Beberapa faktor yang menjadikan kerajaan ini berkembang pesat yakni letaknya yang strategis serta terletak di tengah jalur perdagangan nasional yang menghubungkan antara barat dan timur serta mundurnya Kerajaan Majapahit yang menjadikan para pedagang Islam masuk ke Demak. Dari aspek politik, sanggup kita ketahui bahwa Raden Patah yakni keturunanb Brawijaya, penguasa Majapahit. Setelah Raden Patah diangkat sebagai Bupati Demak Bintoro pada tahun 1500 M, ia bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah yang lebih dikenal dengan Raden Patah. Kemudian sehabis menjadi raja, ia memajukan perdagangan dan agama Islam. Demak menjadi negara bahari yang banyak dikunjungi oleh pedagang Islam, terlebih sehabis Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 di bawah Alvonso d'Albuquerque.

Masjid Demak

Pada tahun 1518, ia digantikan oleh Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor). Pada masa pemerintahannya, ia melawan Portugis di Selat Malaka dengan 100 kapal, akan tetapi semua tidak berhasil. Sepeninggal Pati Unus, kekuasaan dipegang oleh Sultan Trenggono (1521 – 1546). Pada masa pemerintahannya ia mengutus Fatahillah untuk menyerang Portugis di Selat Sunda 1527 dan ternyata telah terjadi persetujuan "Henrique Leme" antara Portugis dan Pajajaran untuk mendirikan benteng Sunda Kelapa. Usaha Fatahillah untuk menguasai Sunda Kelapa berhasil. Di sana ia mendirikan dua kerajaan, yaitu Kerajaan Banten dan Cirebon. Kerajaan Banten diberikan kepada Hasanudin puteranya dan Cirebon diperintah sendiri. Namun akhirnya, Fatahillah meninggalkan istana dan menjadi Sunan Gunung Jati.

Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, wilayah Demak mencakup Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur. Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah berjalan dengan teratur. Kehidupan sosial pada ketika itu diatur dengan hukum-hukum yang berlaku dalam aliran Islam. Akan tetapi norma-norma atau tradisi-tradisi usang tidak ditinggalkan begitu saja. Dengan demikian sistem kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak sanggup dikatakan telah menerima dampak Islam. Hasil-hasil budaya Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan Islam. Hasil budayanya yang cukup populer dan hingga kini masih tetap bangun yakni masjid Demak. Masjid ini merupakan lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan yang bercorak Islam. Masjid Demak selain kaya dengan ukir-ukiran yang bercirikan Islam juga mempunyai keistimewaan, sebab salah satu tiangnya dibentuk dari pecahan-pecahan kayu (tatal). Selain masjid Demak, Sunan Kalijaga juga melaksanakan dasar-dasar perayaan sekaten. Perayaan itu dipakai oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat masyarakat biar masuk Islam. Sekaten ini lalu menjadi tradisi atau kebudayaan yang terus terpelihara hingga sekarang. Pada masa tamat pemerintahan Sultan Trenggana terjadi perebutan takhta dengan Arya Penangsang serta Hadiwijaya yang membawa keruntuhan Kerajaan Demak.

Itulah sejaah singkat kerajaan demak, semoga bermanfaat.

Sumber http://buihkata.blogspot.com

0 Response to "Sejarah Singkat Kerajaan Demak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel