iklan

√ 10 Film Sejarah Indonesia Yang Menambah Pengetahuan

Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng. Salah satunya ialah film bertemakan sejarah. Apa kau pernah menontonnya?


Kalau belum, Bacaterus punya daftar film sejarah Indonesia yang bisa kau tonton, mulai dari yang paling usang hingga terbaru. Nah, apa saja film itu? Yuk, cek daftar di bawah ini.


1. Max Havelaar [1976]


Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng √ 10 Film Sejarah Indonesia yang Menambah Pengetahuan

* sumber: www.themoviedb.org


Pernah mendengar Max Havelaar? Atau nama Multatuli, pernah mendengarnya? Nama Ini sering tercatat dalam buku-buku pelajaran sejarah di sekolah. Multatuli ini mengarang buku yang diberi judul Max Havelaar. Kemudian, diangkatlah ke layar kaca.


Film ini berjudul lengkap “Max Havelaar of de Koffieveilingen der Nederlandsche handelsmaatschappij”. Atau jikalau dalam bahasa Indonesia berarti Max Havelaar, Lelang Kopi Maskapai Dagang Belanda. Diproduksi pada tahun 1976 oleh Fons Rademakers.


Havelaar (Peter Faber) diceritakan sebagai seorang Belanda yang idealis dan menyayangi keluarganya. Ketika pergi ke Hindia Belanda (Indonesia), ia diangkat sebagai ajun residen Lebak, Banten. Meski sebagai kompeni, Havelaar punya rasa kemanusiaan yang luar biasa. Ia malah menentang pemerintahannya sendiri sebab memeras pribumi.


Sayangnya, keberadaannya di Lebak tidak begitu lama. Ia dipecat hingga kesannya dikembalikan ke Belanda. Film ini cukup kontroversial. Sempat dihentikan pada masa Orde Baru.


2. Tjoet Nja Dhien [1989]


Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng √ 10 Film Sejarah Indonesia yang Menambah Pengetahuan

* sumber: indonesiafilmz.blogspot.com


Film ini menceritakan tokoh p0juang perempuan asal Aceh beserta teman-teman seperjuangannya melawan tentara Belanda. Aceh sendiri dikenal gigih dalam mempertahankan wilayahnya ketika Belanda menduduki Nusantara. Peperangan yang terjadi di Aceh ialah yang terpanjang dalam sejarah kolonial Hindia Belanda.


Tjoet Nja Dhien, yang merupakan pemimpin kala itu, mempunyai kepribadian yang gigih. Ia terus melaksanakan perlawanan terhadap Belanda. Sayangnya, apa yang dilakukannya itu dibalas pahit oleh kepercayaannya sendiri.


Film ini sangat bersejarah bagi dunia perfilman Indonesia. Bagaimana tidak, pada tahun 1989, Tjoet Nja Dhien menjadi film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes.


3. Murudeka (Merdeka) 17805 [2001]


Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng √ 10 Film Sejarah Indonesia yang Menambah Pengetahuan

* sumber: alifrafikkhan.blogspot.com


Film ini menceritakan peperangan antara Indonesia dan Jepang. Ceritanya menurut kisah nyata  dari para personel tentara Kekaisaran Jepang yang membantu dalam kemerdekaan Indonesia. Murudeka berlatar di Indonesia pada zaman Perang Dunia II, ketika Jepang mengalami kekalahan.


Ada yang menarik dari film ini. Karena harus beradegan peperangan, ada dukungan penuh dari Tentara Nasional Indonesia AD. Kemudian, judul 17805 diambil dari angka, bulan, dan dua angka terakhir dari 17 Agustus 2605. Tanggal ini berasal dari penanggalan Kekaisaran di Jepang.


Meski demikian, film ini tak luput dari kontroversi. Salah satu adegan yang begitu menonjol ialah ketika seorang perempuan baya mencium kaki tentara Jepang sambil menceritakan sebuah ramalan Jayabaya. Selain itu, film ini tidak begitu dikenal di Indonesia sebab sulit beredar.


4. Soegija (2012)


Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng √ 10 Film Sejarah Indonesia yang Menambah Pengetahuan

* sumber: www.goodnewsfromindonesia.id


Mungkin nama Soegija begitu aneh di telinga. Padahal, ia ialah salah satu tokoh pendekar nasional berjulukan lengkap Albertus Soegijapranata. Ia ialah seorang pastor yang ikut ambil tugas ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam sebuah peperangan. Film ini banyak berlatar di Yogyakarta dan Semarang.


Meski bernuansa agamis, film ini tidak begitu menekankan aspek agamanya. Ceritanya lebih berkisah perihal uskup pribumi pertama di Hindia Belanda. Ia mencatat semua yang terjadi di Hindia Belanda dalam catatannya. Mulai dari perang menuju kemerdekaan hingga mempertahankannya.


Atas tugas tersebut, Soegija mendapat gelar Pahlawan Nasional yang diberikan pribadi oleh Presiden Soekarno.


5. Soekarno: Indonesia Merdeka [2013]


Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng √ 10 Film Sejarah Indonesia yang Menambah Pengetahuan

* sumber: tinq.co


Siapa yang tak tahu film ini. Bercerita perihal bapak pendiri bangsa Indonesia. Dalam film ini, diceritakan perjalanan Soekarno muda. Ia harus keluar masuk penjara tanggapan teriakan “merdeka” sebab dianggap menghasut dan memberontak kepada pemerintahan Belanda. Kendati demikian, keberaniannya tak menghentikan langkahnya hingga di sana.


Film yang dibintangi Aryo Bayu ini tak melulu bercerita usaha Soekarno untuk bangsanya. Tetapi, nuansa drama dan percintaannya juga dibahas. Bagaimana Soekarno bertemu dengan Fatmawati dan lainnya. Sayangnya, tanggapan hal tersebut, film ini sempat menuai kontroversi dari keluarganya sendiri.


6. Sang Kiai [2013]


Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng √ 10 Film Sejarah Indonesia yang Menambah Pengetahuan

* sumber: movieeverywhere.wordpress.com


Sang Kiai merupakan film drama yang mengangkat kisah seorang p0juang kemerdekaan sekaligus salah satu pendiri Nahdlatul Ulama dari Jombang, Jawa Timur, yaitu Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari. Film ini dibintangi oleh Ikranagara, Christine Hakim, Agus Kuncoro, dan Adipati Dolken.


Dalam film ini, berlatar ketika Jepang menduduki Indonesia. Saat itu, Jepang melarang pengibaran bendera merah putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan memaksa rakyat Indonesia melaksanakan Sekerei (penghormatan pada matahari). Ketika hal ini terjadi, KH Hasyim yang merupakan tokoh agama menolak untuk melakukannya. Akhirnya, ia ditangkap dan dipenjara.


Salah satu putranya, KH Wahid Hasyim, mencoba berdiplomasi dengan Jepang untuk membebaskan sang ayah. Namun, cara tersebut berbanding terbalik dengan salah satu santrinya berjulukan Harun. Ia mempercayai jikalau jalan keluarnya ialah kekerasan. Sayangnya, jalan yang diambil Harun harus memakan banyak korban.


Untuk diketahui, KH Hasyim Asyari ialah seorang tokoh yang mencetuskan Resolusi Jihad ketika diminta dukungan oleh Presiden Soekarno untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda. Film ini juga menjadi wakil Indonesia dalam Academy Awards ke-86 pada kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.


7. Battle of Surabaya [2015]


Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng √ 10 Film Sejarah Indonesia yang Menambah Pengetahuan


Jika film sebelumnya cukup serius, yang satu ini cukup berbeda. Battle of Surabaya merupakan film animasi 2D yang menampilkan drama, aksi, dan sejarah Indonesia. Meski dongeng dan tokohnya fiktif, tapi latarnya bercerita perang Surabaya pada tahun 1945.


Tokoh utama film ini ialah remaja tukang semir sepatu berjulukan Musa. Ia juga merupakan kurir bagi usaha p0juang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam kejadian pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.


Musa mengirimkan surat dan kode-kode belakang layar yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia. Radio tersebut didirikan oleh Bung Tomo. Perjuangan Musa tak mudah. Ia harus kehilangan harta benda dan keluarga yang disayanginya.


Kala itu, Belanda bersama Sekutu tiba ke Surabaya untuk mengganggu kemerdekaan Indonesia. Namun, masyarakat Surabaya melawan meski harus mengorbankan nyawanya.


Trailer Battle of Surabaya mendapat sejumlah penghargaan, menyerupai Most People’s Choice Award IMTF (International Movie Trailer Festival) 2013 dan Nominee Best Foreign Animation Award 15th Annual Golden Trailer Award 2014.


8. Guru Bangsa: Tjokroaminoto [2015]


Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng √ 10 Film Sejarah Indonesia yang Menambah Pengetahuan

* sumber: amiratthemovies.com


Guru Bangsa: Tjokroaminoto ialah film biografi Pahlawan Nasional Tjokroaminoto. Aktor dan aktris yang ikut andil dalam memerankan film ini ialah Reza Rahardian, Christine Hakim, Didi Petet, Alex Komang, Egi Fedly, Sujiwo Tedjo, Maia Estianty, dan lainnya.


Latar yang diambil ialah tahun 1800-an. Kala itu, Hindia Belanda memasuki babak gres sehabis tanam paksa. Kehidupan masyarakat mulai berubah meski tidak cukup signifikan.


Seorang aristokrat dari Ponorogo, Jawa Timur, berjulukan Oemar Said Tjokroaminoto. Ia yang mempunyai pendidikan tidak tinggal membisu melihat penindasan yang dilakukan Belanda. Makanya, ia mendirikan organisasi resmi pribumi pertama berjulukan Sarekat Islam.


Ia ialah orang yang pandai. Apalagi dalam menyebarkan ilmu. Dalam organisasinya, ia melahirkan tokoh-tokoh yang menggerakkan bangsa hingga bisa merebut kemerdekaan.


9. Kartini [2017]


Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng √ 10 Film Sejarah Indonesia yang Menambah Pengetahuan

* sumber: www.rappler.com


Kartini ialah tokoh usaha emansipasi perempuan Indonesia. Nama Kartini selalu menjadi pembahasan. Termasuk dalam pengangkatannya dalam layar lebar. Untuk pertama kalinya, perjuangannya dibentuk film pada tahun 1984. Kemudian terbaru yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo.


Dalam film tersebut, Kartini tumbuh dari keluarga ningrat. Namun, ia harus melihat kenyataan pahit ketika melihat ibunya terbuang di keluarganya sendiri. Kejadian itu terjadi sebab ibunya tidak mempunyai darah ningrat menyerupai ayahnya berjulukan Raden Sosroningrat.


Sebagai perempuan, Kartini tidak bisa berbuat apa-apa. Ia ingin perlakuan yang didapat ibunya tidak terjadi padanya dan orang lain. Ia pun terus berjuang untuk kesetaraan, terutama dalam pendidikan untuk perempuan.


Ia dan adiknya kesannya mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan membuat lapangan pekerjaan bagi semua masyarakat Jepara. Dalam perjalananya, ia menceritakannya pada sahabatnya yang merupakan seorang Belanda.


10. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta [2018]


Indonesia punya ragam film yang tidak bisa dianggap enteng √ 10 Film Sejarah Indonesia yang Menambah Pengetahuan


Film ini bercerita perihal usaha Sultan Agung ketika beranjak dewasa. Ia dihadapkan dengan permasalahan kepemimpinan kerajaan dan cinta sejatinya. Perjuangannya kian berat ketika VOC mulai masuk dan mengadu domba para adipati kerajaan.


Pengkhianatan didapatkan oleh Sultan Agung. Beberapa adipati bekerja sama dengan VOC dalam menguasai kantor dagang yang berada di Batavia (Jakarta). Ia pun kesannya harus turun tangan dan bertempur untuk menghancurkan VOC yang mulai memeras masyarakatnya.


Kamu sudah pernah menonton salah satu film di atas nggak? Buruan nonton deh. Selain filmnya seru, kau juga bisa mencar ilmu perihal sejarah Indonesia. Baca juga artikel film usaha Indonesia untuk menambah koleksi film-film yang membahas perihal sejarah



Sumber https://bacaterus.com

0 Response to "√ 10 Film Sejarah Indonesia Yang Menambah Pengetahuan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel