√ 8 Cara Menghadapi Anak Yang Mulai Memasuki Periode Pubertas

Masa pubertas merupakan masa-masa yang pernah dialami oleh hampir semua orang. Masa-masa ini biasanya terjadi pada usia remaja yaitu 8-16 tahun. Pada masa pubertas ini, para remaja akan mulai mempunyai ketertarikan terhadap lawan jenis dan mulai mengenal percintaan atau yang lebih kita kenal sebagai “Cinta monyet”.

Masa pubertas ialah masa yang sangat menyenangkan alasannya remaja yang mengalami masa ini biasanya akan mempunyai tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. Akan tetapi, masa pubertas juga merupakan masa yang harus diawasi oleh para orang renta semoga anak-anak yang sedang mengalami masa pubertas ini sanggup terarahkan sebagaimana mestinya.

Tingkat kekhawatiran orang renta biasanya meningkat ketika para anak-anaknya mulai memasuki masa pubertas. Namun masa pubertas ini tak sanggup ditolak atau dihentikan, akan tetapi sebagai orang renta yang baik, kita harus membimbing para anak kita yang mulai memasuki usia puber dengan cara memperhatikannya semoga tidak menyalah artikan masa pubernya.

Lalu bagaimana cara menghadapi anak yang mulai memasuki masa puber semoga gampang diterima oleh sang anak dengan baik tanpa salah arti? Simak cara-cara dari Bacaterus ini.

10 Cara Menghadapi Anak yang Memasuki Pubertas

1. Beri Pengetahuan Seputar Masa Puber

* sumber: www.today.com

Seperti yang telah dikatakan di atas, bahwa masa puber merupakan masa yang tak bisa kita sebagai orang renta hindari. Masa puber bisa membawa dampak kasatmata bagi pertumbuhan anak, akan tetapi juga sanggup menjerumuskan anak pada dunia yang “hitam” maka dari itu, solusinya ialah memperlihatkan pengetahuan seputar masa puber.

Berikanlah pemahaman mengenai dampak kasatmata serta negatif dari masa puber semoga anak bisa memfilter banyak sekali hal yang terjadi pada masa pubernya. Dengan demikian, anak akan merasa terarahkan alasannya menerima perhatian khusus dari orang renta dan terhindar dari banyak sekali hal yang tidak diinginkan.

2. Luangkan Waktu Ngobrol Bersama Anak

* sumber: www.su1cideinfo.ca

Beberapa kasus menjadi bukti bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja ialah kurangnya perhatian serta kasih sayang orang tua. Maka dari itu, peranan orang renta dalam meluangkan waktu untuk mengajak para buah hatinya mengobrol ringan hingga serius sangat diperlukan.

Ajaklah sang buah hati mengobrol ihwal kesenangannya kemudian bicarakan hal-hal serius namun dengan cara yang baik. Berikan perhatian sebanyak mungkin pada sang anak semoga anak merasa lebih nyaman dan tak haus akan kasih sayang. Sesibuk apapun pekerjaan para orang tua, relasi sosial dengan keluarga terutama anak jangan pernah terputus.

3. Beri Pemahaman Mengenai s3k dan Narkoba

* sumber: www.videoblocks.com

Narkoba atau obat-obatan terlarang tak lagi hanya dipakai oleh para orang dewasa, tetapi juga para remaja yang mulai memasuki masa puber bahkan hingga anak-anak di bawah umur. Narkoba juga menjadi problem besar bagi bangsa Indonesia alasannya peredarannya yang sulit dikendalikan.

Bukan hanya narkoba yang menjadi problem besar di negeri ini, sec bebas juga menjadi hal besar yang sudah marak terjadi dan harus kita perangi semaksimal mungkin. Beberapa kasus mengenai sec bebas terjadi di Indonesia dengan final yang sangat tragis yaitu menggugurkan janin dalam kandungan hingga membunuh bayi hasil relasi terlarang.

Mirisnya, kebanyakan pelaku dari kedua hal negatif tersebut ialah remaja dengan usia pubertas. Untuk itu, kita sebagai orang renta harus memperlihatkan pemahaman mengenai narkoba dan sec bebas semoga sang buah hati terhindar dari kedua hal negatif tersebut.

4. Ketahui Aktivitas Anak Di Luar Rumah

* sumber: www.coachup.com

Bukan hanya memperlihatkan pengetahuan mengenai masa puber bersama dampak kasatmata dan negatifnya, tetapi kita sebagai orang renta harus terjun secara eksklusif dalam mengontrol acara anak di luar rumah. Jangan hingga kita dibentuk kecewa alasannya sifat anak yang kita nilai baik di dalam rumah tetapi bertolak belakang dengan ia di luar rumah.

Sebagai orang tua, kita harus mengontrol dan mengetahui apa saja yang dilakukan anak dimulai dari berdiri tidur hingga ia kembali tidur. Pergi kemana sang anak seharian? Dengan siapa ia pergi? Dan hal lain sebagainya. Namun perlu menjadi catatan bahwa mengontrol anak bukan berarti harus mengekangnya semoga tidak pergi kemana pun, ya.

5. Ajar untuk Tidak Terlibat dengan Kenakalan Remaja

* sumber: www.parenttoolkit.com

Kenakalan remaja bukan hanya ihwal narkoba dan sec bebas saja, lebih jauh dari itu kenakalan remaja sangat luas cakupannya dimulai dari hal terkecil di sekeliling kita. Kenakalan remaja tersebut sanggup berupa perkumpulan menyerupai geng atau kelompok yang melaksanakan acara tak sewajarnya menyerupai “geng motor”

Untuk itu, ajarkanlah anak kita mengenai bahayanya pergaulan bebas. Selain itu, pastikan anak kita tak ikut serta dengan pergaulan bebas yang membawa efek negatif terhadap kesehatan mental serta perkembangan masa remajanya.

6. Nasihati Anak

* sumber: www.videoblocks.com

Memberikan pemahaman serta bimbingan mengenai masa puber pada buah hati semoga tidak terjerumus pada kenakalan remaja merupakan kiprah orang tua. Namun tak hanya disitu, para orang renta juga harus memperlihatkan nasehat kasatmata pada anak ketika sang anak menciptakan suatu kesalahan.

Nasehat yang dimaksudkan sanggup berupa teguran atau tindakan tegas asalkan dengan catatan bahwa nasehat tersebut berisi didikan yang cerdas dan tegas semoga sang anak menyadari kesalahannya serta tidak melaksanakan kesalahan yang sama di lain waktu.

7. Tidak Berbicara dengan Keras dan Berlebihan

* sumber: www.careleader.org

Memberikan pemahaman dan menasihati anak dihentikan dengan cara yang salah. Yang dimaksud dengan cara yang salah ialah waktu ketika memberikan nasihat, bahasa yang digunakan, intonasi yang dikeluarkan, serta gerak badan tidak sempurna sesuai porsinya. hal tersebut harus selalu diperhatikan semoga penyampaian nasehat sanggup berjalan baik.

Para orang renta harus arif menentukan suasana yang sempurna untuk menasihati sang anak dimana kondisi sang anak harus sedang baik pula. selain itu kawasan menasihati sang anak juga harus diperhatikan, jangan hingga menasihati sang anak di keramaian alasannya hal tersebut akan menciptakan sang anak merasa malu.

Suasana yang sempurna harus dipilih semoga proses penyampaian hikmah sanggup berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya kesalahpahaman anak dalam menangkap nasihat.

8. Ajak Anak untuk Melakukan Aktivitas Positif

* sumber: www.guideposts.org

Selain mengawasi anak yang tengah memasuki masa pubertas dengan suasana hati yang masih labil, kiprah orang renta selanjutnya yaitu mengarahkan sang anak pada kegiatan lain yang lebih kasatmata dan meninggalkan kegiatan yang dirasa kurang bermanfaat semoga sang anak sanggup menikmati masa pubertasnya dengan baik dan positif.

Beberapa kegiatan kasatmata sanggup dipilih orang renta untuk anaknya menyerupai contohnya kegiatan keagamaan yang bermanfaat dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Bukan hanya itu, masih banyak lagi kegiatan kasatmata yang bisa dipilih semoga sang anak menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan terhindar dari segala hal yang tidak diinginkan.

Itu beliau beberapa hal yang harus para orang renta lakukan dalam menghadapi anak yang tengah memasuki masa pubertas semoga para anak tidak menyalah artikan masa pubertas tersebut. mengingatkan kembali bahwasannya kita sebagai orang renta tidak bisa menghindari masa pubertas yang dialami oleh para buah hati akan tetapi kita bisa membimbingnya semoga tak terjerumus pada jalan yang salah.

Semoga isu mengenai cara menghadapi anak yang mulai memasuki masa pubertas sebagaimana yang telah kami paparkan di atas sanggup bermanfaat bagi kita semua khususnya para orang renta yang selalu khawatir terhadap sang buah hati yang tengah memasuki masa pubertas.

Untuk semua saran dan masukkannya silahkan tulis pada kolom komentar di bawah ini. Sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya!

Sumber https://bacaterus.com

Share this post