iklan

Pembentukan Gel Alginat

Pembentukan Gel Alginat

Salah satu sifat terpenting dalam pemanfaatan natrium alginat, kalium alginat, maupun magnesium alginat yakni kemampuannya untuk membentuk gel yang bereaksi dengan ion-ion kalsium. Sumber-sumber kalsium biasanya kalsium karbonat, kalsium sulfat, kalsium klorida, kalsium fosfat, dan kalsium tartrat. Selain mempunyai kemampuan membentuk gel, alginat juga dipakai sebagai pengental (pengikat air), pengemulsi, penstabil, dan materi pembentuk filmstrip (Kirk dan Othemer, 1994).

Sifat spesifik tersebut di atas ditentukan oleh prosentase dari setiap unit-unit monomer penyusunnya. Misalnya alginat dengan prosentase poli (asam guluronat) lebih tinggi akan membentuk gel yang kaku dan lebih rapuh. Alginat dengan prosentase poli (asam mannuronat) lebih tinggi akan membentuk gel yang elastis. Bentuk gel alginat yang berbeda-beda tersebut dibentuk dari materi baku yang berbeda pula (Hui, 1992).

Alginat yang biasa dipakai untuk kebutuhan industri (misalnya industri makanan, farmasi, kosmetik, tekstil, cat, dan lainlain) mencakup natrium alginat, kalium alginat, ammonium alginat, adonan kalsium amonium alginat, adonan kalsium-natrium alginat yang merupakan garam-garam dari asam alginat dan propilen glikol alginat. Alginat yang larut dalam air ini diproduksi dalam aneka macam bentuk partikel (butiran atau serabut), bobot molekul, kadar kalsium, ukuran partikel dan rasio asam mannuronat terhadap asam guluronat (Kirk dan Othmer, 1994).

Menurut Kirk & Othmer pembentukan gel alginat sanggup dilakukan dengan memakai tiga macam metode, yaitu metode difusi, metode internal dan metode pendinginan.

1. Metode Difusi

Metode difusi merupakan teknik yang paling sederhana dari ketiga metode tersebut di atas dimana pembentukan gel dilakukan oleh ion-ion kalsium melalui proses difusi ke dalam larutan alginat. Oleh sebab proses difusi tersebut berlangsung lambat, cara ibarat ini hanya efektif dipakai untuk membentuk lapisan gel yang tipis pada permukaan produk (misalnya produk makanan).

2. Metode Internal

Pada dasarnya metode internal atau dikenal pula dengan istilah "bulk setting" dilakukan pada suhu kamar, dimana kalsium dikeluarkan dengan kondisi terkontrol dari dalam sistem. Metode ini dipakai pada pengolahan buah-buahan, makanan, binatang piaraan, dan pada kuliner pencuci ekspresi yang disajikan dalam keadaan dingin. Senyawa kalsium yang paling umum dipakai yakni kalsium sulfat dihidrat dan dikalsium fosfat (kalsium hidrogen ortofosfat).

3. Metode Pendinginan

Metode ketiga yang biasa dipakai dalam pembentukan gel alginat yakni metode pendinginan dimana alginat, garam kalsium dan asam dimasukkan bersamaan. Garam-garam kalsium yang dipakai dalam metode ini sama dengan metode internal ibarat yang telah dijelaskan di atas (Kirk dan Othmer, 1994; Chapman dan Chapman, 1980).


Sumber http://materipengetahuanumum.blogspot.com

0 Response to "Pembentukan Gel Alginat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel