Pembuatan Keramik
A. Keramik
Kata keramik berasal dari kata Yunani “keramos” yang berarti tembikar (pottery) atau peralatan terbuat dari tanah (earthenware). Bahan keramik ialah materi dasar penyusun kerak bumi, yaitu: SiO2, Al2O3, CaO, MgO, K2O, Na2O dst. Dari unsur-unsur tersebut sanggup dilihat terdapat paduan dua unsur yaitu logam dan non logam, sehingga sanggup dikatakan keramik ialah materi padat anorganik yang merupakan paduan dari unsur logam dan non logam.
B. Sifat Keramik
Sifat yang umum dan gampang dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik ialah britle atau rapuh, hal ini sanggup kita lihat pada keramik jenis tradisional ibarat barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, niscaya keramik gampang pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan gabungan sintering antara keramik dengan logam. sifat lainya ialah tahan suhu tinggi, sebagai pola keramik tradisional yang terdiri dari tanah liat, flint, dan feldspar tahan hingga dengan suhu 1200 C, keramik hasil rekayasa ibarat keramik oksida bisa tahan hingga dengan suhu 2000 C. Kekuatan tekan tinggi merupakan sifat yang menciptakan penelitian perihal keramik terus berkembang.
C. Bahan Baku Pembuatan Keramik
Secara garis besar materi baku yang dipergunakan untuk menciptakan keramik Terdiri atas 3 macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
Tanah liat (Clay)
Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O), Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah liat memperlihatkan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik antaralain Plastisitas (kemampuan untuk dibuat tanpa gampang retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur), Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai materi non plastik).
Pasir
Berfungsi sebagai materi pengisi, namun jikalau penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
Feldspar
Bahan baku feldspar berfungsi sebagai materi pengikat dalam pembuatan keramik, dan Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis materi feldspar yang diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar.
Bahan lainnya yaitu :
Kaolin
Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti pegunungan tinggi, yaitu gunung yang terletak bersahabat Jakhau Cina yang tanah lempungnya sudah dimanfaatkan dalam pembuatan keramik semenjak beberapa kala lalu. Kaolin ialah tanah liat putih yang memiliki mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan pembakaran. Clay jenis ini merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan keramik dan paling putih di antara clay lainnya, alasannya kandungan besinya yang paling rendah (Hadi 1995: 70).
Sifat-sifat kaolin :
1. Tidak terlalu plastis,
2. Kekuatan keringnya rendah,
3. Titik leburnya 1700oC-1785oC,
4. Dalam keadaan kering berwarna putih,
5. Memberi warna putih pada masse tubuh keramik, dan
6. Setelah dibakar berwarna putih.
Kuarsa
Kuarsa ialah mineral yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan sedimen, dalam bentuk dengan komposisi sebagian besar berupa silika dan terdapat pada sebagian kerikil pasir kuarsa.
Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah benang ialah :
1. Tidak mengurangi keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik,
2. Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat,
3. Memudahkan air untuk menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran,
4. Memberi sifat berpengaruh pada barang-barang yang dibuat dan sanggup mencegah perubahan bentuk pada waktu dibakar, dan
5. Dapat mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi.
D. Tahapan Pembuatan Keramik
Tahapan pembuatan keramik dibagi menjadi lima tahapan yaitu :
1. Pengolahan Bahan
Tujuan pengolahan materi ini ialah untuk mengolah materi baku dari aneka macam material yang belum siap pakai menjadi tubuh keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan materi sanggup dilakukan dengan metode berair maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan materi ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir sanggup dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya memakai ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan ialah 60 – 100 mesh.
2. Pembentukan
Tahap pembentukan ialah tahap mengubah bongkahan tubuh tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan eksklusif (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).
3. Pengeringan
Tujuan utama dari tahap ini ialah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada tubuh keramik. Ketika tubuh keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, hingga kesudahannya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang.
4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang ringkih menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat (Magetti, 1982). Selama pembakaran, tubuh keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).
5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik ialah untuk menambah keindahan, agar lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.
E. Teknik Pembuatan Keramik
Teknik yang umum digunakan dalam proses pembuatan keramik yaitu :
Teknik coil
Merupakan teknik pembuatan keramik dengan cara menciptakan pilinan kecil ibarat cacing.
Gambar 2
Teknik Coil
Teknik tatap kerikil / pijar jari (pinch)
Cara pembuatan keramik dengan menciptakan bulatan tanah liat yang dipijit dari tengah.
Gambar 3
Teknik Pinch
Teknik lempengan (slab)
Pembuatan keramik dengan cara menciptakan lempengan dari tanah liat. Cara pembentukan dengan tangan eksklusif ibarat coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk menciptakan bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering digunakan oleh seniman atau para penggemar keramik.
Gambar 4
Teknik Slab
Teknik putar
Teknik pembuatan keramik dengan memakai alat putar. Teknik pembentukan dengan alat putar sanggup menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering digunakan oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya memakai alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk- bentuk yang sama ibarat gentong, guci dll.
Gambar 5
Teknik Putar
Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak sanggup memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa digunakan ialah berupa gips, ibarat untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, ibarat alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll
Gambar 6
Macam – macam Keramik
DAFTAR PUSTAKA
Esa N Ade. Bahan dan Teknik Yang Digunakan Dalam Pembuatan Keramik. http://wwwsweetbanana.blogspot.com. Diakses pada 20 April 2014.
Anonym. Proses Pembuatan Keramik. http://artenergic.blogspot.com. Diakses pada 20 April 2014.
Tanteri. Proses Pembuatan Ceramic. http://www.tantericeramicbali.com. Diakses pada 20 April 2014.
Gunawan. Proses Pembuatan Keramik. http://mazgun.wordpress.com. Diakses pada 20 April 2014.
sumber:
Sumber http://astersiak.blogspot.com
0 Response to "Pembuatan Keramik"
Posting Komentar