Perjanjian Giyanti, Usaha Voc Memecah Belah Usaha Bangsa Indonesia
Perjanjian Giyanti merupakan salah satu usaha VOC dalam memecah belah usaha bangsa Indonesia. Meskipun secara aklamasi perpecahan kerajaan mataram islam diakibatkan alasannya adanya kudeta antar keturunan Ki Ageng Pemanahan, namun secara intrisik kerajaan mataram islam terpecah alasannya adanya campur tangan pihak VOC terhadap urusan dalam negeri.
Tahukah kau bahwa kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan kasunanan Surakarta dulunya yaitu satu yang tergabung dalam kerajaan mataram islam?
Sebagaimana kenyataan sampai ketika ini Keraton ngayogyakarta hadiningrat dan surakarta menjadi dualisme dalam mengendalikan laju pemerintahan yakni D.I. Yogyakarta dan Surakarta. Sejarah terbentuknya kekuasaan di kedua wilayah tersebut bukanlah alasannya adanya pemekaran wilayah akan tetapi alasannya adanya kudeta yang berakhir pada tahun 1755.
Sebagaimana yang telah kami tuliskan mengenai sejarah kerajaan mataram islam masa pemerintahan amangkurat I memang banyak mengalami kemunduran, selain alasannya pemberontakan Trunajaya hal ini diperparah alasannya adanya kerjasama pihak mataram dengan VOC. Dalam perkembangannya kerajaan mataram islam telah pindah kekuasaan kepada Amangkurat III (pada tahun 1703) yang tidak lain yaitu putra mahkota dari Amangkurat II. Sikap Amangkurat III yang tidak memihak terhadap VOC terang menciptakan VOC dan sekutunya geram, guna melengserkan kekuasaan Amangkurat III VOC membangun siasat memecah belah kerajaan dengan mengangkat Pangeran Puger (saudara Amangkurat II) yang bukan lain yaitu paman dari Amangkurat III sebagai raja Mataram Islam pada tahun 1704 dengan gelar Pakubuwana I. Sontak kerajaan menjadi kacau dan munculah perang saudara antara Amangkurat III dan Pakubuwana I yang dimenangkan oleh Pakubuwana I. Berturut-turut kekuasaan mataram dipegang oleh keturunan Pangeran Puger sampai masa pemerintahan Pakubuwana III.
Dilain sisi peperangan dan kudeta terus terjadi. Adalah Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said yang menjadi tokoh pemberontakan terhadap Matarm Islam waktu itu. Baru pada tahun 1755 peperangan ini berakhir dengan terpecahnya kerajaan Mataram islam menjadi dua yakni Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta.
0 Response to "Perjanjian Giyanti, Usaha Voc Memecah Belah Usaha Bangsa Indonesia"
Posting Komentar