iklan

Penyakit Yang Terjadi Jawaban Lingkungan Rumah Yang Tidak Sehat


Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko sumber penularan beberapa jenis penyakit, ibarat :

1. ISPA

ISPA yaitu penyakit jalan masuk pernapasan atas atau bawah, biasanya menular dan sanggup mengakibatkan tanda-tanda penyakit abuh mulai ringan hingga penyakit yang parah dan mematikan. Patogen yang paling sering mengakibatkan ISPA yaitu virus, namun demikian kuman Streptococcus Pneumoniae merupakan penyebab utama pneumonia di banyak negara.

ISPA dibagi menjadi 2 golongan, yaitu pneumonia dan bukan pneumonia. Untuk penyakit batuk pilek ibarat rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan nafas kepingan atas lainnya termasuk dalam golongan bukan pneumonia. Untuk menurunkan angka insiden ISPA di masyarakat, maka kondisi rumah harus memenuhi syarat kesehatan sehingga penghuninya tetap sehat. Rumah harus mempunyai ventilasi dan kelembaban rumah yang cukup, pemasangan genteng beling sehingga cahaya matahari sanggup masuk ke dalam rumah yang akan mengurangi kelembaban dalam rumah (Depkes, 2000).

2. Diare

Diare merupakan penyakit dimana tinja atau feses bermetamorfosis lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga hingga empat kali dalam 24 jam. Di negara berkembang, diare yaitu penyebab janjkematian paling umum janjkematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang jelek serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga sulitnya menerima air higienis mengakibatkan mudahnya terjadi wabah diare sesudah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru sanggup membahayakan jiwa, lantaran ketika badan kekurangan cairan, maka semua organ akan mengalami gangguan. Diare akan semakin berbahaya bila terjadi pada anak-anak.

3. Malaria

Malaria yaitu penyakit yang disebabkan oleh benalu berjulukan Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi benalu tersebut. Di dalam badan manusia, parasitPlasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah yang kesudahannya mengakibatkan penderita mengalami gejala-gejala malaria ibarat tanda-tanda pada penderita influenza, bila tidak diobati maka akan semakin parah dan sanggup terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.

Penyakit ini paling banyak terjadi di tempat tropis dan subtropis di mana benalu Plasmodiumdapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Apabila lingkungan rumah tidak terjaga dengan baik, kondisi ventilasi dan tempat-tempat dimana nyamuk sanggup berkembang masih tidak dibersihkan maka malaria akan semakin cepat menyebar.

4. Demam Berdarah

Demam berdarah atau demam dengue (DBD) yaitu abuh yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "Breakbone Fever" atau "Bonebreak Fever" (demam sendi), lantaran demam tersebut sanggup mengakibatkan penderitanya mengalami nyeri mahir seolah-olah tulang mereka patah. Sejumlah gejaladari demam dengue yaitu demam, sakit kepala, kulit kemerahan yang tampak seperticampak, dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue sanggup bermetamorfosis satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama yaitu demam berdarah, yang mengakibatkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang mengakibatkan darah membeku). Yang kedua yaitu Sindrom Renjat Dengue, yang menyebabkantekanan darah rendah yang berbahaya. Dengue virus ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk Aedes, khususnya tipe nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di antara garis lintang 35° Utara dan 35° Selatan, di bawah ketinggian1000 m. Nyamuk-nyamuk tersebut lebih sering menggigit pada siang hari. Satu gigitan sanggup menginfeksi manusia.

WHO menyarankan beberapa tindakan khusus untuk mengendalikan dan menghindarkan gigitan nyamuk. Cara terbaik untuk mengendalikan nyamuk “Aedes Aegypti” yaitu dengan menyingkirkan habitatnya. Masyarakat harus mengosongkan wadah air yang terbuka (sehingga nyamuk tidak sanggup bertelur di dalam wadah-wadah terbuka tersebut). Insektisida atau agen-agen pengendali biologi juga sanggup dipakai untuk mengendalikan nyamuk di wilayah-wilayah ini. Para ilmuwan beropini bahwa menyemprotkan insektisida organofosfat atau piretroid tidak membantu. Air membisu (tidak mengalir) harus dibuang lantaran air tersebut menarik nyamuk, dan juga lantaran insan sanggup terkena problem kesehatan bila insektisida menggenang di dalam air diam. Untuk mencegah gigitan nyamuk, orang-orang sanggup menggunakan pakaian yang menutup kulit mereka sepenuhnya. Mereka juga sanggup menggunakan anti nyamuk (seperti semprotan nyamuk), yang membantu menjauhkan nyamuk. (DEET paling ampuh.) Orang-orang juga sanggup menggunakan kelambu ketika beristirahat.





Sumber http://hasanxch.blogspot.com

0 Response to "Penyakit Yang Terjadi Jawaban Lingkungan Rumah Yang Tidak Sehat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel