Teori Lombroso Dan Kejahatan Bawaan
Ia beropini bahwa, insan semenjak lahir mempuyai sifat bawaan tertentu, dan secara perlahan berkembang menuju sociopathy dan sikap criminal. Ia mempercayai bahwa, kejahatan itu menempel dengan langsung insan semenjak lahir. Karena itu seorang penjahat itu semenjak lahir telah mempunyai ciri-ciri tertentu.
Ketika Lambroso mengusut mayatnya, ia meyakini perihal adanya cirri-ciri penjahat yang menempel pada manusia. Ia sepert fosil insan purba yang didalamnya tumbuh naluri hewan buas yang membuatnya tidak bisa mematuhi aturan modern.
Menurut Lambroso didalam bukunya 1876 yg berjudul L’uomo Delinquente (Manusia Penjahat). Melalui hayalanya yang ia terima waktu mengusut mayit Vilella, ia tetapkan ciri-ciri insan penjahat sebagai berikut: (1) mempunyai rahang yang luar biasa besarnya, (2) tulang pipi yang tinggi, (3) ada tonjolan melengkung pada alis, (4) mempunyai garis-garis yang tegas pada telapak tangan, (5) rongga mata yang sangat besar, (6) indera pendengaran berbentuk gagang wajan/yang lazim pada para penjahat, orang primitive, dan kera), (7) tidak mempunyai kepekaan terhadap rasa nyeri, (8) penglihatanya sanagat tajam, (9) mempunyai kegemaran menato tubuh, (10) kemalasanya sugguh berlebihan, (11) mempunyai kesukaan terhadap pesta gila-gilaan, dan (12) harapan untuk menumpahkan darah sungguh tak tertahankan.
Mimpi Lambroso selain dilhami oleh teori evolusi, juga didorong oleh teori cranioscopy. Kranioskopi merupakan metode untuk mengukur kepribadian, perkembangan mental dan moral insan menurut pengkajian terhadap bentuk luar tengorak. Setelah mengalami perkembangan, kranioskopi kesannya lahir dengan nama gres yaitu prenologi (studi perihal pikiran). Melalui pengkajianya, Lombroso memandang empat puluh persen pelaku kejahatan dibuat oleh sikap jahat yang di bawanya semenjak lahir.
Sumber http://hasanxch.blogspot.com
0 Response to "Teori Lombroso Dan Kejahatan Bawaan"
Posting Komentar