Cara Pembesaran Ikan Lele Step By Step
Pembesaran Lele – Salah satu ikan konsumsi air tawar yang sering menjadi buruan masyarakat yakni ikan lele. Ikan ini memang mempunyai rasa daging yang lembut dan gurih.
Selain itu, harga lele di pasaran juga tidak terlalu tinggi sehingga masih sanggup dijangkau oleh banyak sekali kalangan masyarakat. Karena seruan pasar terhadap ikan lele yang tinggi ini, maka potensi untuk membudidayakan ikan lele masih berpeluang besar.
Pada dasarnya, budidaya ikan lele mempunyai dua jenis yakni perjuangan pembenihan dan perjuangan pembesaran. Usaha pembenihan hanya menjual dan memproduksi benih atau bibit ikan lele saja untuk kemudian dijual kepada perjuangan pembesaran.
Disana, bibit akan dipelihara dan dibesarkan hingga pada ukuran tertentu. Nah, ingin tahu lebih dalam perihal cara pembesaran lele? Yuk, simak informasinya!
Artikel terkait: Panduan Pemijahan Lele yang Benar
Apa itu Pembesaran Lele?
Pembesaran lele sendiri merupakan proses pemeliharaan benih lele menjadi lele cukup umur dimana biasanya bibit tersebut didapat dengan cara dibeli dari perjuangan pembenihan.
Usaha pembesaran ikan ini mempunyai resiko kerugian lebih kecil lantaran biaya yang dibutuhkan cukup sedikit, pemeliharaan yang cukup mudah serta segmen marketingnya yang mudah. Untuk menaklukan proses pembesaran ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan-tahapan tersebut harus diperhatikan dan dilakukan secara teliti.
Tahapan dalam Budidaya Lele
Tahapan yang paling utama dan harus kalian perhatikan terlebih dahulu yakni penentuan lokasi. Pada dasarnya, budidaya pembesaran ikan lele tidak mempunyai syarat khusus. Ikan lele sanggup hidup disegala daerah dan lokasi termasuk di ketinggian 1000 mdpl pun.
Kemudian pastikan untuk mengatur suhu. Ikan lele sanggup hidup pada suhu sekitar 26-32 derajat, apabila suhunya terlalu rendah akan mengakibatkan gangguan pencernaan pada ikan lele. Dan sebaliknya, bila suhunya tinggi atau hangat, pencernaan pada ikan lele akan lancar dan berlangsung cepat.
Selain itu, kadar pH lingkungan tersebut harus berada pada kisaran 7-8. Hal-hal tersebut yakni yang paling penting sebelum melaksanakan budidaya pembesaran ikan lele.
Mempersiapkan Kolam Pembesaran
Kolam yang digunakan untuk pembesaran ikan lele tidak seluas dan serumit bak pembenihan. Kalian cukup menyiapkan bak dengan ukuran 5×2 meter untuk menampung sekitar 4000 ekor bibit lele. Jika memakai ukuran yang lebih besar dari itu, maka untuk daya tampungnya tinggal menghitung per meternya.
Setiap per meter persegi dari bak pembesaran sanggup menampung sekitar 400 bibit ikan lele. Disarankan tidak menebar bibit terlalu padat lantaran akan memudahkan bibit lele terjangkit penyakit.
Kolam yang sanggup digunakan untuk pembesaran ada banyak jenisnya menyerupai bak tanah, bak terpal dan bak semen. Ketiga jenis bak tersebut mempunyai kelebihan tersendiri, menyerupai untuk bak semen akan mempunyai nilai pakai yang panjang dan tentunya infinit tidak mudah rusak.
Namun dari ketiga jenis tersebut, bak terpallah yang membutuhkan biaya yang cukup murah. Selain murah, bak terpal juga sangat mudah dan mudah dalam proses pembuatannya namun produktivitasnya tetap tinggi ya. Untuk bak tanah, memang sepintas lebih murah dalam hal pakan lele, namun mempunyai risiko terjangkit hama dan penyakit yang tinggi sehingga hasil yang didapat tidak sanggup maksimal.
Saya anjurkan semoga anda menciptakan bak dengan sistem center drain. Dimana anda menciptakan lubang pembuangan pada penggalan tengah kolam.
Nah, penggalan tengah bak ini harus anda gali sedikit, nantinya penggalan yang kita gali ini menjadi daerah kotoran menumpuk. Saat kita mencabut pipanya maka, air bersama kotoran lele akan ikut terbuang.
Pemilihan Bibit yang Berkualitas
Bibit yang digunakan untuk pembesaran biasanya mempunyai ukuran sekitar 5-7 cm. Usahakan menentukan ukuran yang seragam semoga tidak terjadi kanibalisme antara ikan yang kecil dengan ikan yang besar. Bibit lele yang berkualitas mempunyai tubuh yang seimbang antara tubuh dan kepalanya.
Bibit lele juga harus bebas dari cacat, tubuh mengkilap, gerakan yang lincah serta sungut yang berseri dan tidak pucat. Selain itu, amati tingkah laris bibit ikan lele, bibit yang berkualitas tidak akan menggantung atau bangkit dikala berada di dalam air. Makara kalian harus benar-benar memperhatikan dengan cermat dikala membeli bibit lele.
Baca juga: Panduan Cara Pembibitan Lele Lengkap
Mempersiapkan Kondisi Kolam
Nah, bila kalian sudah tamat menyiapkan kolam, tahapan selanjutnya yakni mempersiapkan kondisi dari bak pembesaran.
Pertama anda harus mencuci terpal semoga zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya sanggup hilang dan tidak mengakibatkan ikan keracunan.
Anda tidak perlu mencuci terpal dengan diterjen, cukup dengan air saja, kemudian anda gosok, sanggup dengan gundar atau sapu rumah, biar mudah.
Setelah terpal dicuci, maka langkah selanjutnya yakni merangkai bak dengan memakai kayu. Pastikan konstruksi bak benar-benar kuat, lantaran akan menampung air yang cukup banyak ditambahkan lagi akan kita gunakan untuk beberapa priode pembesaran lele.
Selanjutnya, isi air sekitar 60 cm. Berikutnya siapkan pupuk sangkar yang berasal dari kotoran domba atau kambing. Masukkan pupuk tersebut ke dalam karung dengan bobot 1-1,5 kg untuk per meter persegi. Isilah pupuk tersebut menjadi 2 dengan ukuran yang sama berat. Untuk satu bak pembesaran akan diberikan 2 karung pupuk.
Selanjutnya, masukkan karung pupuk tersebut ke dalam kolam. Letakkan di tengah ataupun di pinggir yang penting karung tersebut sanggup mengambang dan bergerak bebas. Nah, sehabis seminggu ambil kedua karung tersebut dengan mencelupkan karung secara berulang kedalam bak sebelum mengangkatnya.
Hal tersebut dilakukan semoga semua kandungan yang berada didalam pupuk sanggup terserap maksimal oleh air. Jadi, bak pembesaran ikan lele sudah siap dan siap dilakukan penebaran benih.
Kolam lele anda akan berwarna hijau muda, dan sangat anggun sekali warnanya. saya sendiri mempraktekkan cara ini, dan terbukti berhasil.
Penebaran Bibit
Kemudian sehabis bak siap, tahapan selanjutnya yakni penebaran bibit lele. Penebaran bibit disarankan dilakukan pada pagi atau sore hari semoga terhindar dari terik matahari secara langsung. Jika melaksanakan penebaran bibit pada siang hari, maka kondisi air bak niscaya sedang panas.
Sehingga akan mengakibatkan potensi kematian pada bibit ikan lele lantaran stress. Kalian sanggup menebarkan benih ke bak dengan meletakkan benih didalam baskom plastik terlebih dahulu. Kemudian kalian sanggup memiringkan embernya dan mengeluarkannya bertahap benih lele ke dalam kolam.
Pemeliharaan Lele
Setelah melaksanakan penebaran bibit di bak pembesaran, maka tahapan selanjutnya yakni melaksanakan pemeliharaan. Ada dua hal penting yang harus dilakukan dalam tahapan pemeliharaan, yakni pengelolaan air dan dukungan pakan.
Penggunaan air dalam bak tidak disarankan untuk diganti sebelum memasuki masa panen. Kondisi air bak juga harus hening dan tergenang. Jangan melaksanakan pengurasan air dengan memakai metode sirkulasi lantaran akan kuat mengurangi kestabilan dari pH bak tersebut.
Kalian sanggup melaksanakan penambahan air sehabis benih ditebar dan diberi makan untuk pertama kali. Lakukanlah secara bertahap setinggi 20-30 cm di setiap pergantian jenis pakan hingga mencapai ketinggian 120 cm yang akan digunakan hingga masa panen nanti.
Hal kedua yang juga harus kau perhatikan yakni dukungan pakan lele. Kalian menawarkan pakan lele menyerupai pelet, keong mas, cacing, plankton dan sebagainya yang sanggup kau berikan sebanyak 5-6 kali dalam sehari. Jarak waktu untuk dukungan pakan yakni sekitar 2-3 jam.
Atau pada umumnya peternak menawarkan pakan sebanyak 3 kali. Pagi jam 9, siang sekitar jam 2 dan malam sekitar jam 8 malam.
Jadi, berikan pakan dikala matahari sudah terbit dan hindari memberi pakan dikala hujan. Karena hujan akan mengakibatkan pencemaran pada pakan dan akan menurunkan kesehatan pada lele.
Manajemen Air
Air menjadi salah satu kunci sukses budidaya lele. Sehingga kita harus memperhatikan kondisi air, pastikan air tidak berbau pekat dan tidak terlalu ‘butek’.
Kolam center drain memudahkan kita untuk membuang kotoran lele yang mengendap di dasar kolam. Anda sanggup membuang air setiap sore hari sekitar 20%, kemudian menambahkan air kembali dengan air bersih.
Jika anda melihat ada lele yang bergerak lambat, ada bercak di tubuhnya, atau terlihat sakit, sebaiknya segera anda buang semoga penyakit tersebut tidak menular ke yang lain.
Biasanya penyakit lele disebabkan oleh kondisi air yang kurang steril, jadi langkah mudah untuk mengatasinya yakni dengan memperhatikan kondisi air.
Anda juga sanggup menawarkan daun pepaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh lele. Anda tinggal letakkan daun pepaya di permukaan kolam, maka dalam waktu sekejap daun pepaya tersebut akan tinggal rangkanya saja.
Artikel terkait: Panduan Cara Ternak Lele Bioflok untuk Pemula
Masa Panen Ikan Lele
Ikan lele sanggup dipanen dikala sudah berumur 2-3 bulan dengan ukuran 1 kg untuk 7-8 ekornya. Kalian sanggup memanennya dengan cara menyurutkan airnya kemudian mengambil lele dengan memakai serokan ataupun jaring. Nah, ikan lele pun siap dipasarkan.
*****
Demikian info mengenai budidaya pembesaran lele yang mungkin sanggup membantu kalian dalam melaksanakan budidaya ikan lele. Selamat mencoba!
Simak selengkapnya: Panduan Budidaya Lele Kolam Terpal untuk Pemula
Sumber https://sentrabudidaya.com
0 Response to "Cara Pembesaran Ikan Lele Step By Step"
Posting Komentar