Manajemen Risiko Bank Syariah
MANAJEMEN RESIKO BANK SYARIAH
Ada beberapa alasan mengapa administrasi resiko harus diterapkan di perbankan syariah, dan mengapa begitu penting, kalau kita teliti lagi lebih lanjut apalagi dengan penerapan Bassel Accord II yang merupakan penyempurnaan dari Bassel Accord I, tidak terlepas dari resiko global yang terjadi pada insiden Enron dimana telah terjadi kecerobahan atau manipulasi data, oleh lantaran itu muncullah dua tokoh fokal di dewan legislatif Amerika yang berjulukan Sarbone Oxley, sehingga setiap laopran keuangan harus cmply dengan peraturan SOX atau Sarbone Oxle. Terilham dari hal itu maka berimbas kepada sektor perbankan untuk menerapkan administrasi resiko, ditambah lagi dengan kondisi yang tidak menentu, menyebabkan perbankan mau tidak mau menerapkan administrasi Resiko
Alasan Mengapa administrasi resiko begitu penting
- Bank ialah perusahaan jasa yang pendapatannya diperoleh dari interaksi dengan nasabah sehingga resiko mustahil tidak ada
- Dengan mengetahui resiko maka kita sanggup mengantisipasi dan mengambil tindakan yang diharapkan dalam menghadapi nasabah/permasalahan
- Dapat lebih menumbuhkan pemahaman pengawasan melekat, yang merupakan fungsi sangat penting dalam kegiatan operasional.
Ada beberapa alasan mengapa Bank-bank banyak di luiqidasi pada tahun 1998
- Pembiayaan berlebihan pada sektor ekonomi yang jenuh dan tidak produktif (Properti dan industri lain yang unstable, yang tergantung pada materi baku/jadi import)
Banking risk exposure :
Credit Risk : Akibat unproductive sector
Market Risk, khususnya : Forex Risk akibat:Depresiasi Rp. Thdp Dollar. Forex rate, rate of return risk akhir :repricing gap
Liquidity risk, akibat: long term investment ><> - Pembiayaan pada group sendiri
Pelanggaran BMPK : Bank SUMA,BDNI,BUN,dsb
Credit Risk Exposure akhir tidak ada diversifikasi terhadap portofolio
Credit Fraud dan Incompetence dari faktor manusia
Total Kerugian I donesia : Rp. 600 Trilyun
Defenisi Manajemen Resiko
Manajemen Resiko sebagai rangkaian mekanisme dan metodologi yang dipakai untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan resiko yang timbul dati kegiatan perjuangan BankBagaimana memperlakukan resiko
- Dihindari, apabila resiko tersebut masih dalam pertimbangan untuk diambil, contohnya lantaran tidak masuk kategori Resiko yang diinginkan Bank atau lantaran kemungkinan jauh lebih besar dibandingkan laba yang diharapkan
- Diterima dan dipertahankan, apabila resiko berada pada tingkat yang paling ekonomis
- Dinaikkan, diturunkan atau dihilangkan, apabila resiko yang ada sanggup dikendalikan dengan tata kelola yang baik, atau melalui pengoperasian exit strategy
- Dikurangi, contohnya dengan mendiversifikasi portofolio yang ada, atau membagi (share) resiko dengan pihak lain
- Dipagari (hedge), apabila resiko sanggup dilindungi secara atificial, contohnya resiko dinetralisir hingga batas tertentu dengan instrumen derivatif.
Apakah Fungsi Manajemen Resiko
- Menetapkan arah dan risk appetite dengan mengkaji ulang secara terencana dan menyetujui risk exposure limits yang mengikuti perubahan taktik perusahaan
- Menetapkan limit umumnya meliputi sumbangan kredit, penempatan non kredit, asset liability management, trading dan kegiatan lain menyerupai derivatif dan lain-lain
- Menetapkan kecukupan mekanisme atau mekanisme investigasi (audit) untuk memastikan adanya integrasi pengukuran resiko, kontrol sistem pelaporan, dan kepatuhan terhadap kebijakan dan mekanisme yang berlaku
- Menetapkan metodologi untuk mengelola resiko dengan memakai sistem pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi dengan sistem komputerisasi sehingga sanggup diukur dan dipantau sumber resiko utama terhadap organisasi Bank
Kerangka Manajemen Resiko
- Identifikasi Resiko dilaksanakan dengan melaksanakan analisis terhadap karakteristik resiko yang menempel pada kegiatan fungsional, Resiko terhadap produk dan kegiatan usaha
- Pengukuran resiko dilaksanakan dengan melaksanakan penilaian secara terencana terhadap kesesuaian asumsi, sumber data dan mekanisme yang dipakai untuk mengukur resiko , Penyempurnaan terhadap sistem pengukuran resiko apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor resiko yang bersifat material
- Pemantauan Resiko dilaksanakan dengan melaksanakan penilaian terhadap eksposure resiko Penyempurnaan proses pelaporan terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi, faktor resiko, teknologi informasi dan sistem informasi administrasi yang bersifat material Pelaksanaan proses pengendalian resiko, dipakai untuk mengelola resiko tertentu yang sanggup membahayakan kelangsungan usaha
Jenis Resiko
Resiko Kredit
- Dimana resiko yang timbul akhir kegagalan (default) dari pihak lain(nasabah/debitur/mudharib dalam memenuhi kewajibannya.
- Resiko Kredit sanggup terjadi pada kegiatan : Pembiayaan, Treasuri dan Investasi, pembiayaan dan perdagangan
- Kegagalan client untuk membayar kembali murabahah installment
- Kegagalan client untuk membayar (repayment scheduled) Ijarah
- Kegagalan client untuk membayar kembali (repayment scheduled) Istishna
- Kegagalan client untuk mengirimkan komoditi yang sudah dibeli (salam)
- Dll
Pengelolaan Resiko
- Collateral
- Pricing (higher margin for Higher risk)
- Diversification (Wide geographical and industrial speed)
- Client Credit Rating
Contoh :Pemberian pembiayaan kepada nasabah dengan jangka waktu 12 tahun, padahal masa kerja nasabah tinggal 5 tahun
Pembiayaan Ijarah
Resiko yang timbul dan penyebabnya :
Pembiayaan Ijarah
Resiko yang timbul dan penyebabnya :
- Jika barang milik bank, timbul resiko tidak produktifnya asset iajarah lantaran tidak adanya nasabah
- Jika barang bukan milik bank, timbul resiko rusaknya barang oleh nasabah lantaran pemakaian tidak normal
- Dalam hal jasa tenaga kerja yang disewakan bank kemudian disewakan kepada nasabah, timbul resiko tidak performnya pemberi jasa.
- Resiko yang timbul lantaran ketiadaan nasabah merupakan bussines risk yang tidak sanggup dihindari
- Jika resiko timbul lantaran pemakaian di luar normal, Bank sanggup memutuskan kovenan ganti rugi kerusakan barang yang tidak disebabkan oleh pemakaian normal
- Jika resiko yang timbul lantaran tidak perform-nya pemberi jasa, Bank sanggup memutuskan kovenan bahwa resiko tersebut merupakan tanggung jawab nasabah lantaran pemberi jasa dipilih sendiri oleh nasabah
Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT)
Resiko : ketidakmampuan nasabah membayar angsuran dalam jumlah besar di simpulan periode
Penyebab : Jika pembayaran dilakukand dengan sistem Ballon Payment (pembayaran angsuran dalam julah besar di simpulan periode)
Solusi : memperpanjang jangka waktu sewa
Pembiayaan Salam dan Istishna
Karena kedua skim ini barang diserahkan di simpulan akad
Resiko : Resiko gagal serah barang dan resiko jatuhnya harga barang
Solusi :
Resiko : ketidakmampuan nasabah membayar angsuran dalam jumlah besar di simpulan periode
Penyebab : Jika pembayaran dilakukand dengan sistem Ballon Payment (pembayaran angsuran dalam julah besar di simpulan periode)
Solusi : memperpanjang jangka waktu sewa
Pembiayaan Salam dan Istishna
Karena kedua skim ini barang diserahkan di simpulan akad
Resiko : Resiko gagal serah barang dan resiko jatuhnya harga barang
Solusi :
- Resiko jatuhnya harga barang diantisipasi dengan memutuskan bahwa jenis pembiayaan ini hanya dilakukan atas dasar kontrak/pesanan yang telah ditentukan harganya.
- Resiko gagal serah sanggup diantisipasi bank dengan memutuskan kovenan resiko kollateral 220 %, yaitu 100 % lebih tinggi daripada rasio standar 120 %.
Pembiayaan Mudharabah/Musyarakah
Penilaian Resiko meliputi :
Resiko Bisnis yang dibiayai
Resiko berkurangnya nilai pembiayaan mudharabah/musyarakah
Resiko aksara untuk mudharib/musyarik/nasabah
Penilaian Resiko meliputi :
Resiko Bisnis yang dibiayai
Resiko berkurangnya nilai pembiayaan mudharabah/musyarakah
Resiko aksara untuk mudharib/musyarik/nasabah
Resiko Pasar
- Resiko yang timbul akhir adanya perubahan variabel pasar, menyerupai : suku bunga, nilai tukar, harga equity dan harga komoditas sehingga nilai portofolio/asset yang dimiliki bank menurun
- Berdasarkan bank Indonesia, sebagai bank umum dengan prinsip syariah, maka Bank Syariah hanya perlu mengelola resiko pasar yang terkait dengan perubahan nilai tukar yang sanggup menyebabkan kerugian Bank.
Alasan timbulnya resiko suku bunga
§ Ketidaksesuaian (mismatch) atau gap antara suku bunga dari aset dan kewajiban
§ Peningkatan pada :
§ Ukuran dari mismatch
§ Fluktuatif market rates
§ Pengelolaan resiko bunga :
- Membuat limit posisi untuk mismatch
- Hedging (financial future)
- Pengelolaan dengan teknik statistik : Duration analysis, Simulation Models
§ Ketidaksesuaian (mismatch) atau gap antara suku bunga dari aset dan kewajiban
§ Peningkatan pada :
§ Ukuran dari mismatch
§ Fluktuatif market rates
§ Pengelolaan resiko bunga :
- Membuat limit posisi untuk mismatch
- Hedging (financial future)
- Pengelolaan dengan teknik statistik : Duration analysis, Simulation Models
- Bank Syariah tidak berhadapan dengan resiko suku bunga, tetapi berhadapan dengan pricing risk atau dikenal dengan Direct Competitor market rate (DCMR)
- Bank Syariah juga berhadapan dengan Indirect Competitor Market rate (ICMR) suku bunga konvensional
Pricing pada perbankan syariah yang berafiliasi dengan resiko suku bunga :
Profit Murabahah tidak sanggup ditingkatkan seiring dengan meningkatnya suku bunga Harga komoditi (salam) ditetapkan dan dibayar dimuka pada ketika kontrak/akad ditandatangani Ijarah ditetapkan diawal tetapi sanggup dinegoisasikan kembali di kemudian hari kalau kondisi ini telah ditetapkan sebelumnya didalam kontrak/akad.
Rasio bagi hasil (Mudharabah & Musyarakah) ditetapkan diawal namun sanggup dinegoisasikan kembali dikemudian hari kalau nasabah (Counterparty) oke
Pembiayaan Murabahah
Resiko : Tidak bersaingnya bagi hasil kepada dana pihak ketiga
Penyebab :
Kenaikan DCMR (Direct Competitors Market Rate)
Kenaikan ICMR (InDirect Competitors Market Rate)
Kenaikan ECRI (Expected Competitive Return For Investors)
Solusi :
Resiko : Tidak bersaingnya bagi hasil kepada dana pihak ketiga
Penyebab :
Kenaikan DCMR (Direct Competitors Market Rate)
Kenaikan ICMR (InDirect Competitors Market Rate)
Kenaikan ECRI (Expected Competitive Return For Investors)
Solusi :
Menetapkan jangka waktu maksimal pembiayaan dengan mempertimbangkan :
- Tingkat (marjin) laba ketika ini dan prediksi perubahan di masa mendatang yang berlaku di pasar perbankan syariah (DCMR) semakin cepat perubahan DCMR, semakin pendek jangka waktu maksimal pembiayaan
- Suku bunga kredit ketika ini dan prediksi perubahannya di masa mendatang yang berlaku di pasar perbankan konvensional (ICMR). Semakin cepat perubahan ICRM, semakinpendek jangka waktu maksimal pembiayaan
- Ekspektasi bagi hasil kepada Dana Pihak Ketiga yang kompetitif di pasar perbankan syariah. Semakin besar perubahan ekspektasi tersebut diperkirakan akan terjadi semakin pendek jangka waktu maksimal pembiayaan.
Resiko yang muncul lantaran pergerakan (dengan arah) yang merugikan dari nilai tukar
Foreign currency bussiness
Borrowing atau Lending dalam valuta asing
Resiko nilai tukar meningkat apabila:
- Bank mengambil posisi dengan jumlah besar dalam valuta abnormal
- Pasar menjadi lebih fluktuative (Volatile)
- Pengelolaan resiko Nilai Tukar
- Seeting limit untuk posisi valuta abnormal
- Menggunakan teknik hedging (hedge by other transaction)
Contoh Resiko Pasar
Tanggal 5 Juli Cabang A Bank Syariah membeli bank notes dari nasabah sebesar USD 10.000,00 kurs 9.700 dan pada simpulan hari cabang lupa/lalai untuk menjual ke money changer atau melaksanakan pelimpahan kekantor pusat. Keesokan harinya cabang gres mengingat sanggup menjualnya dengan kurs 9.600, dan bagaimana pula kalau kurs menjadi Rp. 9800
Resiko Likuiditas
Resiko likuiditas pasar dimana resiko yang timbul lantaran bank tidak bisa melaksanakan offsetting tertentu dengan harga lantaran kondisi likuditas pasar yang tidak memadai atau terjadi gangguan dipasar
Resiko likuditas pendanaan dimana resiko yang timbul lantaran bank tidak bisa mencairkan assetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain
Tanggal 5 Juli Cabang A Bank Syariah membeli bank notes dari nasabah sebesar USD 10.000,00 kurs 9.700 dan pada simpulan hari cabang lupa/lalai untuk menjual ke money changer atau melaksanakan pelimpahan kekantor pusat. Keesokan harinya cabang gres mengingat sanggup menjualnya dengan kurs 9.600, dan bagaimana pula kalau kurs menjadi Rp. 9800
Resiko Likuiditas
Resiko likuiditas pasar dimana resiko yang timbul lantaran bank tidak bisa melaksanakan offsetting tertentu dengan harga lantaran kondisi likuditas pasar yang tidak memadai atau terjadi gangguan dipasar
Resiko likuditas pendanaan dimana resiko yang timbul lantaran bank tidak bisa mencairkan assetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain
Contoh Resiko Likuiditasi pasar
Bank Syariah memperlihatkan bagi hasil yang tidak masuk akal misalkan 80% (eq.rate 12 %) supaya nasabah dana mau menyimpan dananya padahal pada ketika yang bersamaan pasar hanya eq. rate 8.5 %
Bank Syariah memperlihatkan bagi hasil yang tidak masuk akal misalkan 80% (eq.rate 12 %) supaya nasabah dana mau menyimpan dananya padahal pada ketika yang bersamaan pasar hanya eq. rate 8.5 %
Contoh Likuiditas Pendanaan
Bank Syariah pada ketika membutuhkan likuditas, Bank Syraiah tidak bisa menjual obligasi yang dimilikinya walaupun sudah diberikan discount cukup besar
Resiko Likuiditas ialah bank tidak bisa memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo lantaran kekurangan likuiditas (cash dan ekuivalen)
Peristiwa resiko likuiditas antara lain :
Bank Syariah pada ketika membutuhkan likuditas, Bank Syraiah tidak bisa menjual obligasi yang dimilikinya walaupun sudah diberikan discount cukup besar
Resiko Likuiditas ialah bank tidak bisa memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo lantaran kekurangan likuiditas (cash dan ekuivalen)
Peristiwa resiko likuiditas antara lain :
- Tingkat dimana dibutuhkan penambahan dana dengan biaya tinggi dan atau menjual aset dengan harga discount
- Ketidaksesuaian jatuh tempo (maturing mismatch) anntara eraning assets dan pendanaan.
- Pinjaman jangka pendek (borrow short) dan pembiayaan jangka panjang (lend long) dengan spread yang lebar.
- Kontrak mudharabah mengijinkan nasabah untuk menarik dananya setiap ketika tanpa pemberitahuan.
Faktor yang meningkatkan resiko likuiditas
§ Penurunan kepercayaan terhadap sistem perbankan
§ Penurunan kepercayaan terhadap suatu Bank
§ Ketergantungan kepada deposan inti
§ Berlebihnya dana jangka pendek atau long term asset
§ Keterbatasan secara Syariah pada asset securization lantaran pembatasan untuk menjual utang (sale of debt)
Mitigasi Resiko Likuidasi§ Diversifikasi terhadap sumber pendanaan
§ Tersedianya hubungan dengan sumber/kelompok pendanaan
§ Pemeliharaan terhadap tingkat/level likuiditas (cash,money at call, marketabe securities)
§ Arranging standby facilities
§ Skema Asuransi pendanaan kontrol atas kesesuaian maturity assets dan liabilities
Resiko Legal
Resiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang anatara lain disebabkan :
§ Adanya tuntutan hukum
§ Ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung
§ Kelemahan perikatan menyerupai :
- Tidak dipenuhi syarat sah kontrak
- Pengikatan agunan yang tidak sempurna
Resiko Reputasi
Resiko reputasi disebabkan antara lain :
§ Publikasi negativ yang terkait dengan kegiatan perjuangan bank terutama dengan pemberitaan media massa
§ Persepsi negative terhadap bank
§ Kehilangan kepercayaan dari costumer, counterpart atau regulator
Alasan kehilangan reputasi
- Kesalahan manajemen
- Tidak mematuhi aturan yang berlaku
- Skandal keuangan
- Ketiadaan kemampuan dalam mengelola, integritas kesehatan Bank
- Resiko ini sulit diukur apalagi terkait dengan persepsi nasabah
Resiko Strategik
Resiko yang antara lain disebabkan :
§ Adanya penetapan taktik dan/atau pelaksanaan taktik bank yang tidak tepat
§ Pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat
§ Kurangnya responsif bank terhadap perubahan eksternal
Resiko kepatuhan
Resiko yang disebabkan bank tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku
Pada prakteknya resiko yang terkait dengan pertauran menyerupai :
-CAR
-KAP
-PPAP
-BMPK
-PDN
-Pajak
-dan sebagainya
Resiko Operasional
Resiko yang timbul akhir tidak berfungsinya :
§ Proses Internal :pelanggaran mekanisme dan ketentuan, pelanggran kontrol (proses review produk baru, berkaitan dengan desain dan implementasi produk baru, kontrol terhadap pelaksanaan produk jasa yang sudah ada
§ Kesalahan manusia : Hubungan antar pegawai (Discriminasi, pelecehan secual), kesalahan pegawai, penyimpangan pegawai, tidak terpenuhinya jumlah pegawai
§ Kegagalan Sistem : kegagalan hardware, kegagalan software, konfigurasi lemah (tanpa proteksi virus), komuniaski (saluran telpon tidak berfungsi, kapasitas jaringan tidak mendukung)
§ Problem Eksternal : Kejahatan eksternal (pencurian, penipuan, pemalsuan), Bencana faktor alam (gempa Bumi, banjir, topan,sunami) Faktor insan (perang, t3r0risme, perampokan), penerobasan sistem teknologi (h4ck3r, penembusan user id)
Yang sanggup menghipnotis operasional bank dan merugikan
§ Melekat pada setiap kegiatan fungsional perbankan :
- Pembiayaan
- Operaional & jasa
- Pendanaan & instrumen hutang
- Teknologi & Sistem Informasi
- Treasury & investasi
- Pembiayaan perdagangan
- Sumber Daya Insani
- Aktivitas umum
§ Penurunan kepercayaan terhadap sistem perbankan
§ Penurunan kepercayaan terhadap suatu Bank
§ Ketergantungan kepada deposan inti
§ Berlebihnya dana jangka pendek atau long term asset
§ Keterbatasan secara Syariah pada asset securization lantaran pembatasan untuk menjual utang (sale of debt)
Mitigasi Resiko Likuidasi§ Diversifikasi terhadap sumber pendanaan
§ Tersedianya hubungan dengan sumber/kelompok pendanaan
§ Pemeliharaan terhadap tingkat/level likuiditas (cash,money at call, marketabe securities)
§ Arranging standby facilities
§ Skema Asuransi pendanaan kontrol atas kesesuaian maturity assets dan liabilities
Resiko Legal
Resiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang anatara lain disebabkan :
§ Adanya tuntutan hukum
§ Ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung
§ Kelemahan perikatan menyerupai :
- Tidak dipenuhi syarat sah kontrak
- Pengikatan agunan yang tidak sempurna
Resiko Reputasi
Resiko reputasi disebabkan antara lain :
§ Publikasi negativ yang terkait dengan kegiatan perjuangan bank terutama dengan pemberitaan media massa
§ Persepsi negative terhadap bank
§ Kehilangan kepercayaan dari costumer, counterpart atau regulator
Alasan kehilangan reputasi
- Kesalahan manajemen
- Tidak mematuhi aturan yang berlaku
- Skandal keuangan
- Ketiadaan kemampuan dalam mengelola, integritas kesehatan Bank
- Resiko ini sulit diukur apalagi terkait dengan persepsi nasabah
Resiko Strategik
Resiko yang antara lain disebabkan :
§ Adanya penetapan taktik dan/atau pelaksanaan taktik bank yang tidak tepat
§ Pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat
§ Kurangnya responsif bank terhadap perubahan eksternal
Resiko kepatuhan
Resiko yang disebabkan bank tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku
Pada prakteknya resiko yang terkait dengan pertauran menyerupai :
-CAR
-KAP
-PPAP
-BMPK
-PDN
-Pajak
-dan sebagainya
Resiko Operasional
Resiko yang timbul akhir tidak berfungsinya :
§ Proses Internal :pelanggaran mekanisme dan ketentuan, pelanggran kontrol (proses review produk baru, berkaitan dengan desain dan implementasi produk baru, kontrol terhadap pelaksanaan produk jasa yang sudah ada
§ Kesalahan manusia : Hubungan antar pegawai (Discriminasi, pelecehan secual), kesalahan pegawai, penyimpangan pegawai, tidak terpenuhinya jumlah pegawai
§ Kegagalan Sistem : kegagalan hardware, kegagalan software, konfigurasi lemah (tanpa proteksi virus), komuniaski (saluran telpon tidak berfungsi, kapasitas jaringan tidak mendukung)
§ Problem Eksternal : Kejahatan eksternal (pencurian, penipuan, pemalsuan), Bencana faktor alam (gempa Bumi, banjir, topan,sunami) Faktor insan (perang, t3r0risme, perampokan), penerobasan sistem teknologi (h4ck3r, penembusan user id)
Yang sanggup menghipnotis operasional bank dan merugikan
§ Melekat pada setiap kegiatan fungsional perbankan :
- Pembiayaan
- Operaional & jasa
- Pendanaan & instrumen hutang
- Teknologi & Sistem Informasi
- Treasury & investasi
- Pembiayaan perdagangan
- Sumber Daya Insani
- Aktivitas umum
Mari Berteman ^^
David Iskandar | Create Your Badge
Sumber http://belajarperbankangratis.blogspot.com
0 Response to "Manajemen Risiko Bank Syariah"
Posting Komentar