Tips Mengatasi Hama Wereng Coklat
Wereng Coklat – Indonesia dikenal dengan tanah suburnya yang cocok untuk menanam apa saja. Maka tidak heran jikalau salah satu sektor favorit Indonesia ialah pertanian. Namun hasil tani yang baik tentunya didukung oleh proses penanaman yang baik pula.
Tentunya sudah menjadi diam-diam umum jikalau pertanian rentan masalah. Salah satu duduk kasus yang sering kali dihadapi oleh para petani selain duduk kasus alam ialah hama.
Hama akan merusak tumbuhan yang telah tumbuh subur dan juga akan mengurangi hasil produksi tumbuhan itu sendiri. Ada banyak jenis hama yang bisa merusak tanaman, salah satunya ialah wereng coklat.
Hama satu ini sering menyerang tumbuhan terutama padi. Hama yang mempunyai nama latin NilaparvataIugensdan termasuk dalam ordo Homoptera atau bangsa kutu-kutuan dan famili Delphacidae ini biasanya mempunyai 3 siklus hidup, yakni telus, nimfa dan imago atau tahap dewasa.
Hama wereng sendiri gres menyerang tumbuhan nanti pada fase nimfa dan imago. Stadia (fase) nimfa ini sendiri akan berlangsung selama kurang lebih 30 hari sebelum memasuki pada fase imago. Imago betina dari hama ini akan mambu bertelur hingga 600 butir telur.
Wah, banyak sekali, bukan? Pantas saja penyebaran hama ini bisa dibilang cukup cepat dan singkat. Lalu bagaimana cara pengendaliannya? Yuk, simak ulasan berikut ini!
Perkembangan dan Gejala Serangan Wereng Coklat
Hama wereng biasanya menyerang tumbuhan padi petani dan bisa bekerja melalui 2 cara, yaitu serangan pribadi dan serangan sebagai vektor virus.
Wereng yang bekerja secara pribadi akan menyerang dan merusak tumbuhan dengan cara menghisap cairan pada sel tumbuhan hingga tumbuhan tersebut kering dan meninggalkan efek menyerupai terbakar pada batang atau daun padi.
Serangan hama wereng yang parah pada area penanaman yang sangat luas biasanya dikenal dengan istilah PUSO. Serangan yang kedua ialah sebagai vektor virus, maksudnya wereng tersebut juga menjadi penyebar virus.
Virus yang dibawa oleh hama ini ialah virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput. Virus ini akan menciptakan tumbuhan padi tidak sanggup tumbuh dengan baik dan maksimal.
Hama wereng coklat biasanya menyerang tumbuhan padi pada ketika memasuki masa pertumbuhan atau tumbuhan muda hingga fase keluarnya malai. Dampak dan kerugian yang ditimbulkan jawaban serangan hama ini ialah penurunan produktivitas panen mulai dari 10% hingga 50% dalam waktu 10 hari saja. Parah sekali, bukan?
Di Indonesia sendiri, serangan wereng dengan populasi 10-15 ekor per rumpun saja sudah bisa mengakibatkan PUSO dalam waktu 10 hari. Tanaman padi muda yang terjangkit wereng juga akan muncul tanda-tanda menyerupai padi menguning, mengering, kemudian mati.
Hal ini disebabkan lantaran cairan pada tumbuhan telah dihisap oleh hama tersebut. Sedangkan pada tumbuhan padi yang sudah bau tanah tanda-tanda yang akan ditimbulkan jawaban serangan hama ini ialah pertumbuhan tumbuhan berhenti dan mengakibatkan bulir padi menjadi kosong.
Untuk perkembangbiakkannya, WBC berkembang biak secara secual dengan masa sehabis bertelur 3 hingga 4 hari untuk brakiptera (bersayap kerdil) kemudian 3 hingga 8 hari untuk makroptera (bersayap panjang). Biasanya, telur akan diletakkan pada belahan pangkal pelepah daun.
Namun jikalau populasinya tinggi, telurakan diletakkan di pada belahan ujung pelepah dan tulang daun. Telur juga diletakkan secara berkelompok dimana setiap satu kelompok telur terdiri dari 3 hingga 21 butir. Satu ekor betina wereng sendiri bisa meletakkan telur 100 hingga 600 butir.
Telur tersebut menetas sehabis 7 hingga 10 hari kemudian muncul wereng muda yang disebut nimfa dengan masa hidup 12 hingga 15 hari. Setelah fase ini, nimfa akan menjadi wereng dewasa.
Dalam perkembangan hidupnya, wereng batang coklat mempunyai tiga stadium pertumbuhan yang singkat, yaitu stadium telur, nimfa, dan dewasa. Tak heran jikalau penyebaran hama ini cukup singkat dan menjadi momok yang mengerikan bagi petani.
Pengendalian Wereng Coklat
Nah, lantaran hama ini sangat merugikan petani dan mengakibatkan jawaban yang fatal, maka perlu dilakukan pengendalian terhadapnya.
Meskipun hama wereng ini cukup sulit untuk dibasmi, tidak ada salahnya melaksanakan pengendalian untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi. Ada beberapa pengendalian yang bisa dilakukan menyerupai hal-hal dibawah ini. Check this out!
1. Tanam Padi Secara Serentak
Menanam padi secara serentak dalam areal yang sangat luas tidak dibatasi oleh batas administrasi. Wereng coklat imigran akan terbang bermigrasi dan tidak sanggup dihalangi oleh sungai atau lautan.
Jika suatu tempat sudah mengalami puso, maka wereng makroptera (bersayap panjang) akan terbang bermigrasi mencari tempat dimana tumbuhan muda berada dengan populasi tinggi. Kemudian, hama ini akan hinggap dan berkembang biak pada tumbuhan padi muda.
Nah, jikalau kita menanam padi secara serentak di areal yang luas, maka umur padi juga otomatis akan sama. Hal tersebut akan memungkinkan untuk mempersempit area yang dipakai wereng untuk bermigrasi.
Jika areal migrasi sempit, maka populasi imigran wereng juga akan padat dan bisa menciptakan wereng tersebut mati lantaran kekurangan makanan.
2. Penggunaan Varietas Tahan Hama
Penggunaan varietas jenis ini sejatinya harus diubahsuaikan pula dengan keberadaan dan keadaan biotipe wereng yang sudah ada di lapangan.
Saat ini, biotipe wereng yang berada di lapangan didominasi oleh biotipe 3, namun di beberapa tempat telah muncul biotipe 4 sehingga memerlukan varietas unggul gres (VUB) yang mempunyai ketahanan yang super terhadap biotipe tersebut.
Badan Litbang Pertanian sudah menyediakan beberapa varietas unggul gres yang tahan terhadap biotipe tersebut, menyerupai Inpari 13, Inpari 31 dan Inpari 33.
3. Gunakan Perangkap Lampu (Light traps)
Wereng yang pertama kali muncul atau tiba dipersemaian biasanya ialah wereng makroptera betina atau jantan imigran. Untuk menangkalnya, pasang lampu perangkap sebagai alat untuk mengetahui kapan kedatangan wereng imigran.
Alat ini sangat penting untuk membuktikan dan mengisyaratkan kedatangan wereng imigran dan sanggup menangkap wereng tersebut dalam jumlah yang cukup besar.
Pasanglah lampu perangkap dengan ketinggian 150-250 cm dari permukaan tanah. Dalam satu malam, lampu perangkap dengan penggunaan lampu 100 watt akan menghasilkan tangkapan mencapai 400.000 ekor. Percaya atau tidak?
Nah, barulah sehabis semua hama tertangkap, kau bisa mengambil keputusan menyerupai pembasmian dengan penggunaan Insektisida.
Dalam memakai insektisida, kau harus memperhatikan beberapa faktor, menyerupai mengeringkan area sawah sebelum mengaplikasikan insektisida baik yang berbentuk semprotan atau butiran. Aplikasikan juga insektisida ketika air embun sudah tidak ada atau sekitar pukul 08.00 – 11.00 yang kemudian dilanjutkan pada sore hari.
Selain itu, pengaplikasian insektisida harus hingga pada batang padi dan dengan takaran dan jenis insektisida yang sempurna pula menyerupai Pymetrozine dan dinotefuran. Namun jikalau penggunaan insektisida kurang manjur, maka bisa didobel dengan memakai insektisida sistemik melalui akar.
4. Waktu Pesemaian Padi
Cara mengendalikan hama wereng coklat selanjutnya bisa anda lakukan dengan cara mengatur waktu persemian padi. Dimana sebaiknya anda untuk waktu pesemaian ditentukan oleh kapan puncak wereng imigran yang tertangkap lampu perangkap.
Nah, jikalau anda perhatikan datangnya wereng imigran tidak tumpang tindih antara generasi maka pesemaian hendaknya dilakukan pada 15 hari sehabis puncak imigran.
Bila datangnya wereng dari generasi yang tumpang tindih, maka akan terjadi bimodal (dua puncak). Pesemaian hendaknya dilakukan pada 15 hari sehabis puncak imigran ke-2.
5. Penggunaan Insektisida
Treatment selanjutnya yang bisa anda lakukan ialah dengan memakai insektisida. Ada beberapa hal yang mesti anda perhatikan jikalau ingin memakai insektisida ini, daintaranya:
- Pertama, yang harus anda lakukan ialah mengeringkan sawah sebelum aplikasi insektisida baik yang semprotan atau butiran
- Lakukan pengaplikasi insektisida pada ketika air embun tidak ada antara pukul 08.00 pagi hingga pukul 11.00, dilanjutkan sore hari. Insektisida harus hingga pada batang padi.
- Pastikan anda memakai takaran yang pas serta sempurna jenisnya yaitu yang berbahan aktif Pymetrozine, dinotefuran.
6. Pengendalian Double Cover
Cara mengendalikan hama wereng coklat yang terakhir ialah dengan metode double cover. Hal ini dilakukan jikalau insektisida semprotan yang dipakai tidak atau kurang manjur maka pengendalian wereng coklat perlu didobel dengan memperlihatkan insektisida sistemik melalui akar.
*****
Nah, demikian gosip mengenai hama wereng coklat yang dilengkapi dengan gejala, perkembangbiakan dan pengendaliannya yang mungkin akan membantu anda dalam mengatasi permasalahan pertanian. Semoga bermanfaat!
Artikel terkait: Penggunaan dan Manfaat Fungisida Mankozeb
Sumber https://sentrabudidaya.com
0 Response to "Tips Mengatasi Hama Wereng Coklat"
Posting Komentar