iklan

Bingung Menghadapi Dosen Pembimbing? Dekati Dengan 7 Cara Ini Biar Skripsimu Lancar!

Di semester-semester akhir, dosen pembimbing yaitu orang tuamu di kampus. Kamu akan banyak sekali berinteraksi dengan beliau. Psst, biar bagaimana pun, nasib kelulusanmu bergantung pada sang dosen juga lho. Nah, biar skripsi berjalan lancar, kau harus bisa menghadapi dosen pembimbing dengan baik. Well, semua juga tahu dosen itu tipenya macam-macam. Ada yang mudah, tapi banyak pula yang sulit didekati. Nah, kau wajib tahu kiat-kiatnya nih, smart buddies. Yuk ikuti 7 tips berikut untuk dekati dosen pembimbing!


1. Kenali

Ada beberapa mahasiswa yang diberi kebebasan untuk menentukan dosen pembimbingnya sendiri. Ada pula yang memang sudah ditentukan. Bagi kau yang bebas menentukan tentu hal ini sangat menyenangkan ya. Nah, kau sudah harus tahu nih semenjak awal semester, dosen mana yang ingin kau jadikan pembimbing. Mulai dari karakter, caranya mengajar, dan sebagainya. Makanya jangan malas kenal banyak sekali macam dosen ya, tidak melulu dosen yang hanya pernah mengajarmu saja.

dosen pembimbing - Berbincang santai dengan dosen Berbincang santai dengan dosen. (Sumber: expertsmind.com)

Kalau dosen pembimbingnya sudah ditentukan ya kau harus terima nasib. Syukur-syukur sanggup mampu dosen yang menyenangkan, hehe. Banyak tanya juga ke senior bagaimana kiat menghadapi para dosen. Jika kau sudah mengenal huruf dosen yang akan jadi pembimbingmu, ke depannya kau akan lebih gampang menghadapi beliau.

 

2. Kesan

Sejak awal kau bertemu dengan dosen yang akan membimbingmu selama proses skripsi, berilah kesan baik. Sopan, berpakaian rapi, dan tidak tiba terlambat akan meninggalkan ingatan yang baik dalam benak dosenmu. Oleh alasannya itu, mulai kini biasakan hidup disiplin ya, smart buddies.

Dengan tiba sempurna waktu, dosen akan menilai kau yaitu orang yang sangat menghargai waktu. Kalau kau tiba saja terlambat, maka waktu bimbingan juga akan molor, kan? Hal yang perlu kau ingat, dosen tidak melulu waktunya untuk kau saja lho. Mereka masih punya kesibukan lain juga yang harus dijalani, sama sepertimu. Jangan hingga kau malah menjadi bottleneck! Emangnya kau mau, lulus tidak sempurna waktu lantaran tidak disiplin waktu? 

dosen pembimbing - Memberi kesan baik terhadap dosen
Memberi kesan baik terhadap dosen. (Sumber: rand.org)

Berpakaian rapi juga akan menciptakan dosen bahagia menyambut kamu. Ini tandanya, kau benar-benar niat menemui sang dosen. Saat bertemu, akan jadi nilai plus jikalau kau juga santun ketika berinteraksi langsung. Dengan kesan baik yang ada akan membuatmu lebih noticeable. Setidaknya dia tahu nama, jurusan, dan penelitian apa yang akan kau kerjakan. Penting lho diingat oleh dosen pembimbing biar jalanmu ke depannya lebih lancar. Yuk banyak-banyak sapa dan senyum ke dosen, hehe.

 

3. Komunikasi

Minta kontak sang dosen sudah niscaya harus kau lakukan. Nah, hal yang biasanya jadi hambatan yaitu gundah bagaimana caranya menghubungi dosen untuk bimbingan. Tidak semua dosen tech savvy lho. Kamu sanggup coba hubungi melalui SMS, WhatsApp, LINE, e-mail, atau eksklusif tiba ke kampus. Jika tidak direspon, jangan eksklusif buru-buru menelepon lantaran belum tentu mereka bahagia mendapatkan telepon. Kalaupun kau hendak menelepon, pastikan kondisinya sudah sangat urgent ya.

Terkadang kesibukan menciptakan dosen tidak merespon pesanmu. Oleh karena itu, kau harus bermuka tebal, kejar ke sana-ke mari demi bertemu sang dosen. Jangan gampang mengalah lantaran sekali atau dua kali tidak direspon. 

dosen pembimbing - Pusing menghadapi dosen pembimbing
Pusing menghadapi dosen pembimbing. (Sumber: timeshighereducation.com)

Etika dalam menghubungi dosen juga ada lho. Jangan hingga kau terkesan annoying ya, smart buddies. Coba perhatikan pola di bawah ini.

A.

"Pak, ke kampus gak hari ini?? Kapan sanggup ketemu saya buat bimbingan?"

atau

B.

"Bu, selamat siang. Saya Ayu, mahasiswa Mass Communication kelas 1B. Maaf bu, saya mau menanyakan apakah besok ibu ada waktu untuk bimbingan skripsi? Terima kasih."

Hayoo, menurutmu lebih baik yang mana? Tentu yang B dong. Mulailah dengan salam, beritahu identitas, dan jelaskan apa tujuanmu. Jangan lupa akhiri dengan terima kasih. Eits, mengirim pesannya di jam-jam yang masuk akal ya, smart buddies.

 

4. Persiapan

Inisiatif sangat diperlukan. Jika sudah berhasil menciptakan janji, maka kau juga tentu harus melaksanakan persiapan sebelum bertemu. Misalnya, kau sudah menciptakan list apa saja yang akan kau tanyakan seputar skripsi. Kemudian, kumpulkan juga beberapa tumpuan yang sudah kau cari, informasi apa yang kau dapat, dan sebagainya. Dengan begitu, kau juga akan aktif ketika bertemu dosen. Tidak hanya datang, duduk, tunggu ditanya dosen “sudah hingga mana?”. Kamu sanggup bertanya, minta pendapat, dan diskusi sehingga pertemuan pun jadi lebih berkualitas. Dosen pembimbingmu dijamin akan bahagia lantaran kau proaktif ketika bimbingan. 

dosen pembimbing - Diskusi dengan dosen pembimbing Diskusi dengan dosen pembimbing. (Sumber: kajarikbela.hu)

Apabila kau beda pendapat dengan dosen, sah-sah saja kok. Biar bagaimana juga, ini tetap skripsimu. Dosen pembimbing tugasnya yaitu mengarahkan, memberi masukan, bukan menjadi otak di balik skripsimu. Sampaikan pendapatmu tetap dengan santun, intonasi rendah, dan berargumenlah dengan cerdas dan bijak.

Jika kau menghadapi dosen yang suka mengubah-ubah keputusan, sebaiknya kau tidak perlu mengajukan opsi. Banyak-banyak juga berdiskusi dengan teman-temanmu yang pintar, bahkan nimbrung bimbingan dengan dosen pembimbing mereka.

 

5. Jangan bebal

Ketika usai bimbingan, kau akan mendapatkan banyak kritik, masukan, dan insight. Nah, hal-hal itu sangat penting untuk kemajuan skripsimu. Jadi, kau wajib mencatat semua dan jangan hingga ada satu hal pun yang kau lewatkan.

dosen pembimbing - Hindari salah berulang-ulang
Hindari salah berulang-ulang. (Sumber: bandarlampungku.com)

Setelahnya, perbaiki semua yang harus direvisi, tambahkan yang kurang, dan kurangi yang berlebihan. Jangan hingga hal-hal yang sudah dibahas di pertemuan sebelumnya masih dikoreksi di pertemuan berikutnya. Tunjukkan bahwa progress kau baik dan cepat.

 

6. Peduli

Agar tidak canggung, kau boleh lho sesekali bertanya mengenai hal di luar urusan skripsi dengan dosen pembimbing. Jangan hal personal, tapi lebih ke hal-hal ringan. Misalnya “Bagaimana selesai pekannya, Pak/Bu?”. Mungkin tidak akan menjawab secara detil, namun sangat membantu untuk memecah ketegangan. Jika ada, kau sanggup coba cari tahu dari akun media umum beliau. Tahu kesibukan di luar mengajar, hobi, dan masih banyak lagi namun jangan hingga mengganggu ranah privasi. Setelahnya, siapa tahu jadi lebih akrab, kan?

 

7. Gunakan buku referensi

Apabila dosenmu menulis beberapa buku, kau sanggup memakai buku tersebut sebagai referensi. Beliau tentu akan bahagia lantaran merasa karyanya diapresiasi.

Dalam pengerjaan skripsi, kau harus serba cepat. Cepat gerak, dan cepat tanggap. Tidak perlu terlalu sering bertemu apabila hal-hal yang ingin kau tanyakan sanggup disampaikan melalui sms/chat. Terlebih untuk hal-hal sepele. Ingat, kau mahasiswa, bukan lagi yang melulu harus didikte untuk tahu mana yang salah dan benar.

Intinya, kerjakan apa yang sanggup kau kerjakan. Jika salah, mungkin kau akan kena teguran. Tapi percayalah bahwa teguran dan revisi berkali-kali akan menghasilkan skripsi yang memuaskan.

 

Kamu punya cara ampuh lainnya? Ceritakan di kolom komentar yuk! Semangat para pejuang skripsi! (TN)

0 Response to "Bingung Menghadapi Dosen Pembimbing? Dekati Dengan 7 Cara Ini Biar Skripsimu Lancar!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel