Mengenal Car Free Day
Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor ialah kegiatan yang telah dilakukan di kota-kota di Indonesia dengan kegiatan utama ialah penutupan jalan selama beberapa waktu dari arus kemudian lintas kendaraan. Namun demikian, kendaraan angkutan umum masih bisa melintasi jalan tersebut. Untuk memanfaatkan ruang jalan yang ditutup maka dilakukan banyak sekali kegiatan menyerupai petunjukan kesenian, hiburan, permainan anak-anak, olahraga, lomba-lomba, parade sepeda dan kegiatan pameran jalanan lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperlihatkan suasana yang berbeda pada kota tersebut.
Car Free Day dimaksudkan untuk mengurangi beban pencemaran udara dan kemacetan dari kegiatan transportasi. Beban polutan di beberapa ruas kota di Indonesia sudah cukup tinggi. Selain itu car free day bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor. Car Free Day bergotong-royong merupakan hari di mana warga kota seharusnya beralih ke transportasi tidak bermotor (non motorized transport) atau beralih memakai kendaraan umum sebagaimana dilakukan di kota Mexico yang dikenal dengan The Day Without Car. Kegiatan ini biasanya didorong oleh pencetus yang bergerak dalam bidang lingkungan dan transportasi.
Tema penting dalam hari bebas kendaraan bermotor, ialah tinggalkan kendaraan bermotor di rumah dan berjalan kakilah atau gunakan kendaraan tidak bermotor ataupun memakai kendaraan umum untuk perjalanan panjang. Kelompok-kelompok pecinta sepeda, sepatu roda, jogging, dan egrang sangat menikmati aktivitasnya dengan ruang yang lapang, lega dan udara yang bersih. Dampak faktual lain yang hadir dari penerapan CFD ini ialah demam isu masyarakat untuk berolahraga yang meningkat. Ruas-ruas jalan yang ditetapkan sebagai tempat CFD hampir selalu dipenuhi masyarkat yang berolahraga. Mulai dari sekedar berjalan kaki, bersepeda bahkan tak jarang yang bermain sepak bola atau bulutangkis. Kondisi ini berdampak eksklusif kepada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Rasa penat dan letih bahkan stres akhir kemacetan selama hampir seminggu berusaha mereka obati dengan memanfaatkan CFD untuk berolahraga atau bersantai bersama keluarga. Tua muda, belum dewasa sampai manula. Tak heran kiranya kalau banyak anggota masyarkat yang berharap CFD dilangsungkan lebih sering dan lebih luas.
Namun demikian, harus diakui kalau Car Free Day gres mengalihkan arus dan volume kendaraan di satu tempat ke tempat lain. Untuk mencapai tujuan substantif memang perlu waktu. Pencanangan Hari Bebas Kendaraan Bermotor harus terpadu dengan penyediaan transportasi publik yang memadai. Sedangkan untuk mendorong warga memakai alat transportasi tidak bermotor menyerupai sepeda atau berjalan kaki harus disertai dengan penyediaan jalur lambat dan trotoar dengan tanaman peneduh yang memadai. Car Free Day juga harus disertai kebijakan untuk mendorong penggunaan kendaraan secara bersama menyerupai komunitas nebeng (car pool) di Jakarta, antar jemput anak sekolah, antar jemput karyawan kantor pemerintah dan swasta. Nampak bahwa Hari Bebas Kendaraan Bermotor bukan kegiatan yang steril dari kegiatan lain.
Spiritnya ialah mengubah budaya bertransportasi dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum dan bersama atau yang tidak bermotor. Mudah-mudahan hal itu bukan sekadar insiden ritual melainkan bisa memancarkan semangat memecahkan salah satu problem lingkungan di kota-kota tercinta di Indonesia. Selamatkan Lingkungan Kita, Selamatkan Bumi, Selamatkan Indonesia!!!
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_bebas_kendaraan_bermotor
http://www.leadership-park.com/new/action/car-free-day-langkah-efektif-kurangi-dampak-pemanasan-global.html
sumber gambar : meowwwhoney.blogspot.com/search?q=car-free-day-efektifkah
0 Response to "Mengenal Car Free Day"
Posting Komentar