iklan

Makalah Hadist Agama Itu Nasihat

        Tugas sekolah kali ini akan membagikan bahan pendidikan agama islam yaitu ihwal nasehat dalam agama yang sudah saya buat dalam format makalah yang berisi ihwal pentingnya nasehat dalam menjalini kehidpuan berdasarkan agama islam berserta hadis yang sudah ada.Berikut ulasanya :
KATA PENGANTAR
    Bissmillahirrahmanirrahiim. Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah swt yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah Nya sehingga kami sanggup menuntaskan penyusun makalah Hadist dengan berjudul “AGAMA ADALAH NASEHAT”.
      Penyusun makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan di dukung derma banyak sekali pihak sehingga sanggup memperlancar dalam penyusunnya, untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu kami dalam menuntaskan makalah ini. 
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lain nya, oleh alasannya yaitu itu dengan lapang dada kami membuka pintu bagi para pembaca yang ingin memberi kritik dan saran.
     Kami sangat berharap semoga dari makalah sederhana ini sanggup di ambil manfaat nya dan besar impian kami sanggup menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah makalah selanjutnya. 

Tegal,    Maret, 2019

Penyusun 


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 
     Hadis yang diyakini sebagai ucapan, perbuatan, ketetapan (taqrir)1 dan hal ihwal Nabi Muhammad SAW merupakan sumber aliran kedua sesudah al-Qur’an. Al-Qur’an dan Sunnah merupakan sumber agama Islam. Keduanya merupakan mukjizat yang secara detail menarasikan kisah umat terdahulu dan kejadian masa lalu, dan memperlihatkan prediksi ihwal problem futuristik. Sebagian mukjizat tersebut telah terbukti secara riil, dan sebagian lagi terus terlaksana seiring dengan perjalanan waktu. Diantara mukjizat terbesar yang tersembunyi dalam kitab Allah dan hadis Rasulullah yaitu isyarat-isyarat ihwal alam dan sejumlah komponennya, banyak sekali fenomena, dan hukum- hukumnya yang dilansir secara lugas di dalam seribu ayat lebih al-Qur’an dan sejumlah hadis-hadis Nabi Saw.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Lafal Hadits 
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تمِيْمِ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، قُلْنَا: لِمَنْ ؟ قَالَ: لِلَّهِ، وَلِكِتَابِهِ، ولِرَسُوْلِهِ، وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ

B. Terjemah Hadist 
    Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiallahu ‘anhu, sebenarnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama yaitu nasihat”. Kami pun bertanya, “Hak (untuk) siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, “Nasihat itu yaitu hak (untuk) Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”. (Diriwayatkan oleh Muslim).
C. Biografi Rawi
    Tamim bin Aus Sang Rahib pendongeng Tamim bin Aus, keturunan Saba dari garis Lakhm, dan bani ad Daar yaitu satu suku klan utama Lakhm, menghuni Syam, terutama Palestina yaitu sekitar Baitul Maqdis. Datang ke Medinah bersama 10 orang dari bani ad Daar pada tahun 9 Hijriyah dan berislam.
  Tamim menjadi tokoh asbaabun Nuzul sebelum ia masuk islam. Ia yaitu seorang Nashrani pedagang parfum yang dikenal masyarakat Mekkah, bahkan Tamim ad Daariy pernah melamar Asma putri bubuk Bakr.
  Ayat yang terkait Tamim yaitu surat al Maidah ayat 106-108. Suatu ketika Tamim bersama ‘Adiy bin Bada melaksanakan perjalanan dagang bersama seorang pekerja Bani Sahm berjulukan Budail bin Abi Maryam. Budail membawa harta Bani Sahm dalam jumlah banyak. Bani Sahm ini yaitu klan nya ‘Amr bin al ‘Ash.
Budail wafat dan menitipkan harta Bani Sahm pada Tamin dan Adiy. Ternyata tidak semua amanah Budail disampaikan Tamim dan Adiy, mereka menjual kepingan emas seharga 1000 Dinar, kemudian dibagi dua.
  Bani Sahm mengenali kepingan emas yang ditemukan di Mekkah. Pemilik gres menyatakan ia membeli dari Tamim dan Adiy. Saat terjadi konfirmasi Tamim dan Adiy berbohong. Kebohongan yang dibongkar langit. Setelah masuk Islam tamim bertaubat dan mengembalikan hak Bani Sahm. Adapun Adiy, apa yang menjadi bab haramnya disita negara yang kemudian dikempalikan pada Bani Sahm.
      Tamim mempunyai kunyah Abu Ruqayyah, ayahnya Ruqayyah.Tamim mempunyai kecerdasan luar biasa dalam waktu singkat menghafal al Qur’an dan termasuk sahabat yang di berikan lisensi atas bacaan qur’annya sebagaimana kesaksian atas Ubay bin Ka’ab dan Utsman Bin Affan. Bacaan regulernya yaitu mengkhatamkan al Qur’an setiap 7 hari, dan sering berlama-lama bangun shalat satu Raka’at hingga khatam.
  Ada satu sudut di Mesjidil haram yang rutin digunakan Tamim untuk tahajud mulai malam hingga fajr, kadang dalam shalat mengulang-ngulang suatu ayat hingga menangis tak henti-henti, yaitu :

أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ

     “Apakah orang-orang yang berbuat jahat menerka bahwa Kami akan menimbulkan mereka menyerupai orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, Yaitu sama antara kehidupan dan maut mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu.” (QS. Al Jaatsiyah : 21)
     Suatu ketika Tamim tertinggal tidak bertahajud maka menghukum diri atas kesalahan itu dengan tidak tidur selama setahun.
  Tamim pernah membeli sarung seharga 1000 Dirham (ekivalen dengan Rp 22juta per bulan April 2012), dan senantiasa menggunakan sarung tersebut untuk shalat.
Tamim mempunyai keajaiban yaitu sanggup memadamkan api dengan tiupan dari mulutnya yang sangat dahsyat, hingga suatu ketika ketika ada kebakaran Umar Bin Khattab memanggilnya untuk memadamkan api.
  Saat melihat umat Islam lalai dari al Qur’an, terjadi di pertengahan zaman Umar Bin Khattab, Tamim mengusulkan suatu ide semoga diizinkan menjadi pendongeng, mengisahkan cerita-cerita kebaikan kepada manusia. Bertahun-tahun Umar tidak mengizinkannya, namun ketika kondisi bertambah parah, kesannya Umar mengizinkan untuk diselenggarakan pagelaran dongeng yaitu satu kali seminggu sebelum shalat jum’at. Dedikasinya menjadi pagelaran kisah sebagai sesuatu yang mengingatkan pada al Qur’an dibuktikan dengan selalu menceritakan kisah-kisah yang tertaut pada al Qur’an, memerintahkan insan berbuat kebajikan dan melarang mereka dari kejahatan.
  Keberhasilan tamim berlanjut hingga zaman Utsman, bahkan Utsman menambah waktu pagelaran tidak hanya dihari jum’at.Tamim juga yaitu sahabat yang pertama mengenalkan sistem pencahayaan Mesjid.
Tamim meriwayatkan 18 Hadits, dan terdapat 1 hadits dalam shahih muslim.
Tamim, wafat pada tahun 40 Hijriyah.
D. Penjelasan Hadist ke-7 
     Tamim Ad Daari hanya meriwayatkan hadist ini, kata nasihat Merupakan sebuah kata singkat penuh isi, maksudnya ialah segala hal yang baik. Dalam bahasa arab tidak ada kata lain yang pengertiannya setara dengan kata nasihat, sebagaimana di sebutkan oleh para ulama bahasa arab ihwal kata Al-Fallah yang tidak mempunyai padanan setara, yang mencangkup makna kebaikan dunia dan akhirat. 
    Kalimat, “Agama yaitu Nasihat” maksudnya yaitu sebagai tiang dan penopang agama, debagaimana sabda Rasulullah, “Haji yaitu arafah”, maksudnya wukuf di arafah yaitu tiang dan bab terpenting haji. 
    Tentang penafsiran kata nasihat dan banyak sekali cabangnya, khathabi dan ulama-ulama lain yang mengatakan: 
1. Nasihat untuk Allah, maksudnya beriman semata-mata kepada-Nya, menjauhkan diri dari syirik dan sikap ingkar terhadap sifat-sifat-Nya, memperlihatkan kepada Allah sifat-sifat tepat dan segala keagungan, mensucikan dari segala sifat kekurangan, menaati-Nya, menjauhkan diri dari perbuatan dosa, menyayangi dan membenci sesuatu semata karna-Nya, berjihad menghadapi orang-orang kafir, mengakui dan bersyukur atas segala nikmat-Nya, berlaku nrimo dalam segala urusan, mengajak melaksanakan segala kebaikan, menganjurkan orang berbuat kebaikan, bersikap lemah lembut kepada sesama manusia. Khatabi berkata: “ Secara prinsip, sifat-sifat baik tersebut, kebaikannya kembali kepada pelakunya sendiri, alasannya yaitu Allah tidak memerlukan kebaikan dari siapapun.” 
2. Nasihat untuk kitab-Nya, maksudnya beriman kepada firman-firman Lalllah dan diturunkan-Nya firman-firman itu kepada Rasul-Nya, mengakui bahwa itu semua tidak sama dengan perkataan insan dan tidak pula sanggup di bandingkan dengan perkataan siapapun, kemudian menghormati firman Allag, membacanya dengan sungguh-sungguh, melafadzkan dengam baik dengan sikap rendah hatu dalam membacanya, menjaganya dari takwilan oraang-oranf yang menyimpang, membenarkan segala isinya, mengikuti huku-hukumnya, memahamu banyak sekali macam ilmunya dan kalimat-kalimat perumpamaannya, mengambilnya, mengamalkan dan mendapatkan apa adanya tentanf ayat-ayat mutasyabih, mengkaji ayat-ayat yang bersifat umum, dan mengajak insan pada hal-hal sebagaimana tersebut di atas dan menemani Kitabullah.
3. Nasihat untuk Rasul-Nya, maksudnya membenarkan ajaran-ajarannya, mengimani semua yang dibawanya, menaati perintah dan larangannya, membelanya semasa hidup maupun sesudah wafat, melawan para musuhnya, mbeembela para pengikutnya, menghormati hak-haknya, memuliakannya, menghidupkan sunnahnya, mengikuti seruannya, menyebarluaskan tuntunannya, tidak menuduhnya melaksanakan hal yang tidak baik, menyebarluaskan ilmunya dan memahami segala arti dari ilmu-ilmunya dan mengajak insan pada ajarannya, berlaku baik ketika membaca sunnah-sunnahnya, tidak memperlihatkan sesuatu yang tidak diketahui sunnahnya, memuliakan para pengikuti sunnahnya, menggandakan akhlakdan kesopanannya, menyayangi keluarganya, para sahabatnya, meninggalkan orang yang melaksanakan kasus bid’ah dan orang yang tidam mengakui salah satu sahabatnya dan lain sebagainya. 
4. Nasihat untuk para pemimpin umat islam, maksudnya menolong mereka dalam kebenaran, menaati perintah mereka dan memperingatkan kesalahan mereka dengan lemah lembut, memberitahu kalau mereka lupa, memberitahu mereka apa yang menjadi hak kaum muslim, tidak melawan mereka dengan senjata, mempersatukan hati umat untuk taat kepada mereka (tidak untuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya), dan makmum shalat di belakang mereka, semoga mereka, berjihad bersama mereka dan mendo’akan mereka semoga mereka mendapatkan kebaikan.
5. Nasihat untuk seluruh kaum muslim, maksudnya memperlihatkan bimbingan kepada mereka apa yang sanggup memperlihatkan kebaikan bagi mereka dalam urusan dunia dan alam abadi , memperlihatkan derma kepada mereka, menutup malu dan cacat mereka, menghindarkan diri dari hal-hal yang membahayakan dan mengusahakan kebaikan bagi mereka, menyuruh mereka berbuat ma’ruf dan mencegah mereka bebuat kemungkaran dengan sikap santun, nrimo dan kasih sayang kepada mereka, memuliakan yang renta dan menyayangi yang muda, memperlihatkan nasihat yang baik kepada mereka, menjauhi kebencian dan kedengkian, menyayangi sesuatu yang menjadi hak mereka, menyerupai menyayangi sesuatu yang menjadi hak miliknya sendiri, tidak menyukai sesuatu yang tidak mereka sukai sebagaimana dia sendiri tidak menyukainya, melindungi harta dan kehormatan mereka dan sebagainya baik dengan ucapan maupun perbuatan serta menganjurkan kepada mereka menerapkan sikap tersebut di atas. 
       Memberikan nasihat merupakan fardu kifayah, kalau telah ada yang melaksanakannya, maka yang lain terlepas dari kewahjiban ini, Hal ini merupakan keharusan yang dinkerjakan aesuai kemampuan. Nasihat dalam Bahasa Arab artinnya membersihkan atau memurnikan menyerupai pada kalimat nashahtul ’asala artinya saya membersihkan madu hingga tersisa yang murni, namun ada juga yang menyampaikan kata nasihat mempunyai makna lain, 

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan 
          "الدين النصيحة"(Agama itu yaitu nasehat).” Kata الدين"” sebagai mubtada’ (subjek), dan kata “النصيحة” sebagai khabar  (Preedikat),dan setiap mubtada’ dan khabar  harus berbentuk ma’rifah(yang tertentu).
          Sabda dia ,” الين” yang dimaksud dengannya yaitu diinul ‘amal (Agama),Karena kata“addiin”sendiri mempunyai dua makna ;yaitu agama dan hari pembalasan.
          Hadits ini ialah hadits yang singkat dan padat yang merupakan ciri khas Rasulullah dalam berbicara ,yaitu kalimat yang singkat tetapi mengandung makna yang banyak dan faedah yang agung sehingga kita melihat bahwa seluruh sunnah dan hokum syariat,baik yang pokok maupun yang cabang,terdapat dalam hadits ini.
          Oleh Karena itu,para ulama menyampaikan sebenarnya hadits ini merupakan poros agama/ajaran islam.

Sumber http://sekolahmaning.blogspot.com

0 Response to "Makalah Hadist Agama Itu Nasihat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel