Manajemen Risiko [Pengertian, Tujuan, Dan Contoh]
Manajemen Risiko [Pengertian, Tujuan, dan Contoh] | Dalam acara di kehidupan sehari-hari kita sudah sangat dekat dengan resiko. Misalnya ketika kita akan mandi, kita berisiko terpeleset lantai yang licin. Saat sedang berjalan kita berisiko tertabrak atau menabrak sesuatu. Apalagi dalam hal marketing dan bisnis, setiap tindakan kita akan menghadapi banyak sekali resiko.
Setiap tindakan yang kita ambil niscaya berisiko. Entah itu resikonya kecil atau besar. Karena itu kita perlu memanajemen risiko semoga bisa mengurangi dan mengatasi risiko yang kita hadapi. Nah artikel ini akan membahas mengenai pengertian, tujuan, dan pola administrasi risiko. (Baca juga: unsur-unsur manajemen)
Isi Artikel
Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko terdiri dari dua kata yang berbeda. Seperti yang kita ketahui bersama manajemen secara umum berarti mengatur atau mengorganisir. Sedangkan dalam KBBI kata risiko adalah jawaban yang kurang menyenangkan (merugikan atau membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Dalam bisnis sendiri, risiko berkaitan dengan hasil faktual yang tidak sesuai dengan hasil yang diharapankan.
Jadi sanggup disimpulkan bahwa manajemen risiko yaitu cara mengatur, mengolah, serta mengorganisir setiap risiko-risiko yang akan terjadi atau dialami oleh setiap perusahaan atau tubuh usaha. (Baca juga: jenis jenis tubuh perjuangan serta fungsinya )
Kategori risiko yang bisa ditoleransi ini bisa dilihat dari besarnya risiko yang dihadapi tersebut. Biasanya risiko dengan tingkat ancaman yang kecil akan dibiarkan. Namun berbeda dengan hal dengan risiko besar, sebagian besar perusahaan akan menghindarinya kalaupun tidak dihindari perusahaan tersebut harus menyiapkan taktik yang sangat hati-hati untuk kedepannya. (Baca juga: jenis dan manfaat reksadana )
Baca juga:
Tujuan Manajemen Risiko
Adapun tujuan administrasi risiko dalam suatu perusahaan atau tubuh perjuangan yaitu sebagai berikut :
- Melindungi perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang sanggup menghambat pencapaian tujuan perusahaan.
- Memberikan kerangka kerja administrasi risiko yang konsisten atas risiko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi dalam perusahaan tersebut.
- Mendorong menajemen untuk bertindak proaktif mengurangi risiko kerugian, mengakibatkan pengelolaan risiko sebagai sumber keunggulan bersaing, dan keunggulan kinerja perusahaan. (Baca juga: fungsi administrasi SDM )
- Mendorong setiap insan perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan, sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai perusahaan demi mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
- Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman mengenai risiko dan pentingnya pengelolaan risiko.
- Meningkatkan kinerja perusahaan melalui penyediaan gosip tingkat risiko yang dituangkan dalam peta risiko/risk map yang berkhasiat bagi administrasi dalam pengembangan taktik dan perbaikan proses administrasi risiko secara berkesinambungan dan terus-menerus. (Baca juga: contoh taktik pemasaran )
Contoh Manajemen Risiko
Contoh risiko, ancaman, ancaman atau kendala dalam suatu perusahaan yaitu :
- Pesaing meluncurkan produk baru,
- Perubahan teknologi mengakibatkan jasa atau produk tidak laku,
- Manajer andalan tiba-tiba mengundurkan diri sebagai karyawan,
- Formula diam-diam dicuri dan dijual oleh karyawan kepada pesaing,
- KKN menggerus keuntungan dan menciptakan perusahaan keropos.
Banyak sekali resiko yang akan terjadi dalam suatu perusahaan atau tubuh usaha, contohnya sebagai berikut :
A. Risiko Bank – Pasar
Risiko pasar adalah suatu resiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (on-and off-balance sheet). Faktor yang mengakibatkan terjadinya resiko pasar :
- Risiko pasar umum
- Risiko residual
Faktor yang memilih harga pasar terkait dengan resiko pasar :
- Penawaran dan ajakan (supply and demand)
- Likuiditas (liquidity)
- Intervensi pemerintah (official intervention)
- Arbitrase (arbitrage)
- Peristiwa ekonomi dan politik (economic and political events)
- Faktor-faktor indikator ekonomi (underlying economic factors). (Baca juga: pengertian dan pola pasar oligopoli )
B. Risiko Di Koperasi Kredit
Koperasi kredit bergotong-royong yaitu miniatur dari perbankan. Yang dikelola hampir sama, yaitu uang masyarakat (anggota koperasi) dan kemudian menyalurkan dalam bentuk pemberian kepada masyarakat (anggota koperasi) yang membutuhkan. (Baca juga: jenis-jenis koperasi dan strukturnya )
Setiap perusahaan niscaya mempunyai resiko dalam menjalankan acara perusahannya, salah satu resiko yang akan dihadapi perusahaan yaitu resiko kredit. Risiko kredit adalah risiko yang dihadapi sebuah perusahaan alasannya pendanaan eksternal yang di usahakan oleh perusahaan.
Dengan risiko tersebut maka sudah semestinya jikalau koperasi kredit menerapkan konsep administrasi resiko, sebagai konsekuensi dari bisnis yang penuh dengan resiko. Artinya risiko yang mungkin timbul dimitigasi (dilindungi) dengan cara menerapkan administrasi resiko di semua bidang. Hal ini menerangkan bahwa pengelola dan pengurus koperasi kredit sudah selayaknya mempunyai kemampuan dalam hal administrasi resiko atau sudah mengikuti sertifikasi administrasi resiko tersebut.
Masalah yang biasanya dihadapi dalam koperasi kredit :
- Lemahnya partisipasi anggota
- Kurangnya permodalan
- Pemanfaatan pelayanan
- Lemahnya pengambilan keputusan
- Lemahnya Pengawasan
Demikianlah artikel diatas yang membahas mengenai Manajemen Resiko [Pengertian, Tujuan, dan Contoh]. Semoga sanggup menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi anda yang membacanya. Jangan lupa like and vote yaaa guys…
Kunjungi artikel terbaru:
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
0 Response to "Manajemen Risiko [Pengertian, Tujuan, Dan Contoh]"
Posting Komentar