Pengertian Gempa Bumi Dan Klarifikasi Lengkapnya
Gempa bumi yakni getaran/guncangan yang terjadi pada bumi sebagai tanggapan tumbukan antar lempeng, patahan/sesar aktif, acara gunungapi, dan runtuhan batuan. Ilmu yang mempelajari perihal gempa bumi ialah SEISMOLOGI, alat yang dipakai untuk mendeteksi getaran gempa disebut SEISMOGRAF, dan hasil catatan gempa dinamakan SEISMOGRAM.
1. Jenis Gempa Bumi
Gempa bumi sanggup dibagi menurut penyebabnya :
- Gempa bumi Vulkanik, bersumber dalam badan gunungapi aktif, pada umumnya berkekuatan kecil (maksimal 2 SR).
- Gempa bumi Runtuhan, diakibatkan oleh runtuhan batuan di kawasan kapur sebab adanya stalaktit yang jatuh dalam gua kapur. Runtuhan di kawasan tambang (runtuhnya terowongan tambang). Kekuatan gempa berkisar antara 2 - 3 SR.
- Gempa bumi Tektonik, terjadi tanggapan acara tektonik di zona batas antar lempeng dan patahanyang menagkibatkan sebaran getaran ke segala arah. Kekuatan gempa sanggup mencapai skala besar sampai 9 SR (gempa di Aceh, 20 Desember 2004).
2. Sebaran Gempa Bumi
Gempa bumi sanggup terjadi dimana saja, tapi hampir 80 % kawasan di bumi ini yang sering terkena gempa ialah di kawasan DAERAH CIRCUM-PACIFIC (circum-pacific belt). Daerah ini mencakup Cili (sepanjang batas sebelah barat Amerika Utara dan Selatan), ke arah utara di Aleutians, Alaska, Jepang, Pilipina, Indonesia, New Zealand, dan beberapa pulau tertentu di Kepulauan Pasifik. Daerah lain yang juga kerap mengalami gempa bumi (sekitar 15 % bumi ini) ialah MEDITERANIAN & TRANSASIATIC, mencakup kawasan Karibia, Himalaya, Alpen, Spanyol, Itali, Yunani, dan India utara. Sisa yang 5 % tersebar di seluruh belahan bumi ini.
Daerah yang paling sering mengalami gempa ialah kawasan Pantai Pasifik (Amerika Serikat), terutama di Kalifornia, dimana di kawasan tersebut terdapat sebuah sesar aktif yang sangat populer ialah Sesar San Andreas, membentang sepanjang ratusan km melewati kawasan Kalifornia, Montana, Utah, dan Nevada.
3. Jenis Gelombang Gempa Bumi
Para jago seismologi membedakan jenis gelombang gempa bumi menurut kecepatan rambatan dan arah getaran :
- Gelombang P (Pressure wave), disebut juga gelombang tekanan, dapat, merambat di media padat dan cair, rambatan gelombangnya paling cepat.
- Gelombang S (Shear wave), gelombang geser, merambat dengan cara menembus batuan.
4. Sumber/Pusat Gempa Bumi
Sumber gempa bumi sanggup dijumpai di darat dan di bawah dasar laut.
- Hiposenter, tempat trerjadinya gempa bumi yang berada di bawah permukaan bumi.
- Episenter, yakni proyeksi hiposenter di permukaan bumi dinyatakan dalam koordinat geografis, biasanya ada keterangan jarak dan arah.
- Kedalaman gempa bumi yakni jarak tegak lurus episenter ke sumber gempa bumi. Gempa dangkal (kedalaman < 33 km), gempa menengah (33-90 km), gempa dalam (> 90 km).

Pusat Gempa Bumi
5. Intensitas dan Kekuatan Gempa Bumi
Tingkat kerusakan yang terasa pada lokasi terjadi gempa bumi disebut INTENSITAS GEMPABUMI. Angkanya ditentukan dengan menilai kerusakan yang dihasilkan, efek pada benda, bangunan, tanah, dan tanggapan pada manusia.
Ukuran/parameter yang dipakai untuk mengetahui tingkat kerusakan ialah MMI (Modified Mercalli Intensity), diperkenalkan pada th. 1902 oleh Giuseppe Mercalli, atau WOOD-NEUMANN SCALE (digunakan di Amerika Serikat). Kisaran angka yang dipakai mulai dari I—XII, angka I berarti ringan, sanggup dideteksi oleh alat, XII menawarkan kerusakan sangat parah.
MAGNITUDA yakni parameter gempa yang diukur menurut yang terjadi di kawasan tertentu tanggapan goncangan pada sumbernya. Satuan yang dipakai ialah SKALA RICHTER (SR), diperkenalkan oleh Charles F. Richter pada th. 1934. Gempa bumi dengan kekuatan 8 skala richter setara dengan kekuatan materi peledak TNT seberat 1 gigaton (1 milyar ton).
6. Mekanisme Terjadinya Gempa Bumi
Teori yang sanggup menjelaskan perihal energi elastik yang sanggup diterima yakni pergeseran sesar dan teori kekenyalan lentur (elastic rebound theory) dari H.F Rheid (1906). Teori ini menjelaskan kalau permukaan bidang sesar saling bergesekan batuan akan mengalami deformasi (perubahan wujud) kalau perubahan tersebut melampaui batas elastisitas/regangannya. maka batuan akan patah (rupture) dan akan kembali ke bentuk asalnya (reboud).
7. Dampak Gempa bumi
Kerusakan tanggapan adanya gempa bumi :
- Tembok bangunan retak, bahkan runtuh
- Bergesernya jalan raya, jalan kereta api
- Runtuhnya jembatan
- Retakan yang besar di tanah/daratan
- Pergerakan/perubahan muka air maritim
Pada th. 1556 terjadi gempa bumi yang sangat hebat di Cina yang menelan korban jiwa sekitar 830.000 orang. Gempa bumi selain menelan korban jiwa, bangunan, jalan raya, juga menimbulkan dampak pada tatanan geologi ibarat longsor, gerakan tanah, fatwa lumpur, gangguan/kekacauan pada sirkulasi airtanah, amblasan dan pecahnya daratan. Gempa bumi yang sumbernya di maritim sering mengakibatkan terjadinya TSUNAMI (gelombang (gempa) laut, seismic sea waves).
9. Skala Intensitas Modified Mercalli
- Skala I : Tidak sanggup dirasakan orang, kecuali dalam keadaan luar biasa.
- Skala II : Terasa oleh orang yang sedang beristirahat atau yang berada di lantai atas gedung bertingkat.
- Skala III : Terasa di dalam gedung. Alat-alat gantung bergoyang. Getaran tanah ibarat imbas truk kecil lewat. Lama getarannya sanggup ditaksir. Tidak disadari bahwa itu yakni gempa.
- Skala IV : Alat gantung bergoyang. Getaran ibarat imbas truk besar lewat, atau ibarat dinding tiba-tiba ditabrak sebuah massa besar. Mobil-mobil bergoyang. Jendela, piring, pintu geme-rincing.
- Skala V : Terasa di luar bangunan. Arah goncangan sanggup ditaksir. Orang tidur terbangun. Alat-alat kecil yang labil berpindah tempat atau roboh. Pintu bergoyang, gantungan potret dan jendela yang tertutup gemerincing. Bandul jam berhenti dan berjalan lagi dengan berubah kecepatannya.
- Skala VI : Terasa oleh semua orang. Banyak yang takut dan mencari jalan ke luar. Orang tidak sanggup berjalan denga tetap. Jen-dela, piring, barang dari beling pecah. Perkakas berpindah tempat atau jatuh. Alat-alat dan buku terlempar dari raknya, potret terlepas dari gantungannya. Plester bermutu rendah dan tembok retak. Lonceng gereja berbunyi. Terlihat goncangan pohon dan dedaunan.
- Skala VII : Orang sulit berdiri, goncangan terasa oleh supir mobil. Per-kakas rumah tangga rusak. tembok rusak, cerobong asap mutu rendah pecah pada cuilan atasnya, plester berjatuhan, genting dan hiasan arsitek lepas. Tembok sedikit retak, air bak menjadi keruh, tanah longsor kecil, pasir dan kerikil runtuh pada cuilan tepi. Bel besar berbunyi, parit dan irigasi rusak.
- Skala VIII : Sulit mengemudikan mobil. Tembok rusak dan sebagian runtuh. Sedikit kerusakan terhadap tembok, sedangkan tidak rusak. Cerobong, monumen dan menara terpuntir atau jatuh. Fondasi bermutu buruk terpisah. Cabang sobek dari pohonnya, bila tidak ada kekerabatan rumah bergeser dari fon-dasinya.
- Skala IX : Kegugupan umum. tembok hancur, tembok rusak berat dan sering runtuh sama sekali, tembok rusak cukup berat. Umumnya fondasi bangunan rusak. rangka struktur bangunan terpuntir. Permukaan tanah retak cukup besar. Bangunan rangka terpisah dari fondasinya bila tidak mempunyai hubungan. di erat sungai terjadi letusan pasir dan lumpur.
- Skala X : Bangunan tembok dan rangka hancur beserta fondasinya. Beberapa bangunan kayu dan jembatan bermutu baik runtuh. Tanggul besar dan dam rusak berat. Tanah longsor besar, pada kawasan yang rata pasir dan lumpur bergeser. Rel kereta api sedikit membengkok.
- Skala XI : Rel kereta api bengkok, pipa terusan rusak berat tidak sanggup digunakan.
- Skala XII : Kerusakan hampir menyeluruh. Batu besar bergeser, penglihatan kabur.
Sumber http://sainsmini.blogspot.com
0 Response to "Pengertian Gempa Bumi Dan Klarifikasi Lengkapnya"
Posting Komentar