iklan

Teks Anekdot

Gambar : https://hidupsimpel.com/contoh-teks-anekdot/

Postingan kali ini mengenai Teks anekdot. Tugas ini ihwal jenis - jenis teks anekdot beserta contohnya, menciptakan teks anekdot dan strukturnya, menganalisis struktur teks anekdot dan unsur sastra serta unsur kebahasaan.



Tugas 1
·         Jenis-Jenis Teks Anekdot

Anekdot Nonfiksi
Ditipu Keponakan Sendiri
Nginget kejadian-kejadian dulu bikin aku ngerasa bloon, apalagi nginget pas aku lagi sama keponakan aku yang namanya fadhli fathul bari. yang anehnya pengen dipanggil Debonz. kepanjangannya Dede Bontot... mungkin alasannya yaitu ia anak Om aku yang paling kecil.. atau paling kuntet ya.. sampe kini aku belom bisa secara rinci mastiin.. hahahaha
kini keponakan
aku ini udah mulai masuk kelas 1 SD, masuk sd bukan berarti bikin ia jadi anak yang baik. malah bikin ia makin keren otaknya.. klo berdasarkan aku itu juga, mungkin alasannya yaitu bergaulnya sama anak-anak yang umurnya di atas dia, jadi aja kebawa yg buruk-buruknya, mulai dari fatwa sampe kata-kata yang kadang ia keluarin rada extreme..
cukup buat penjelasan, kini kita ke inti dari duduk masalah ini sebenarnya.. (Emang Masalahnya Apa Mas Bro ?? kelamaan di Intro Nih sampe lupa sama judulnya tadi apaan ) - (Amnesia Sesaat dengan gaya bloon Patrick Star)
sebenernya mah banyak insiden lucu dari keponakan aku ini.. mpe galau mao dongeng dari mana..
pada suatu hari.. (cie awalan ceritanya kaya princes unyu- unyu nih.. hahaha)
aku yang pada dikala itu sedang ganteng-gantengnya duduk termenung. tiba-tiba dikagetkan sama si debon..
aku yang lagi termangu eksklusif kaget dan dengan segera ngelap iler yang berceceran kemana-mana.. hahaha
(itu iler udah kaya cambuk rodeo, bisa buat nyambukin orang :-) )
gak cukup si debon ngagetin
aku, ia tiba-tiba ngomong
Debon
: "Mas, Tadi kan ada yang Kecelakaan"
Aku
: "Yang bener Bon ?"
Debon
: "Ia, Beneran"
Aku : "Kapan ?"
Debon
: "Tadi"
Aku : "Dimana Bon ?
Tanpa ada tampang berdosa dan bersalah sedikitpun si debon menjawab
Debon
: "Tadi, DI TV ada orang yang kecelakaan"
Aku : ''Whaaaaaaaaaattttttttttttt ??????? "
(sambil muter2 cambuk rodeo,)
arghhhhhhhhhhhhhhh... nie anak masih kecil aja udah bisa nipu...

Anekdot Fiksi
Otak Orang Indonesia Masih Mulus
KONON otak orang Indonesia sangat digemari dan jadi rebutan di antara calon akseptor donor otak manusia. Di bursa pasar gelap, harga otak insan Indonesia dikabarkan paling tinggi. Setiap ada persediaan hampir bisa dipastikan eksklusif laris terjual.
Orang-orang pun heran. Mengapa bukan otak orang Yahudi yang populer cerdas-cerdas itu yang diburu? Mengapa bukan otak orang-orang Jepang, yang tersohor mempunyai kemampuan tinggi dalam bidang teknologi, yang diperebutkan? Atau, mengapa tidak otak orang Cina yang sudah dikenal luas lihai berbisnis? Mengapa justru otak orang Indonesia?
Setelah dilakukan semacam penelitian, ternyata persepsi para akseptor donor otak dalam memilih pilihan bukan pada standar umum menyerupai perkiraan di atas. Jawab mereka: “Habis, otak orang Indonesia rata-rata masih mulus. Soalnya jarang dipakai!”

Anekdot Tokoh Terkenal Nonfiksi
Anggota dewan perwakilan rakyat RI
Ada orang desa yang terpilih menjadi anggota dewan perwakilan rakyat RI. Orang tersebut mendatangi seorang Kyai dikampungya dengan kendaraan beroda empat glamor dan disertai dengan supir serta ajudannya.
Anggota dewan perwakilan rakyat RI : Pak Kyai, irit mana saya dengan pak lurah?
Pak Kyai : Yaa terang hebatan anggota dewan perwakilan rakyat RI, honor 1 banding 1000
Anggota dewan perwakilan rakyat RI : (Tersenyum besar hati kemudian bertanya) Kalau dengan Bupati pak Kyai?
Pak Kyai : Yaa masih ahli dewan perwakilan rakyat RI, punya kewenangan memilih anggaran
Anggota dewan perwakilan rakyat RI : Kalau dengan menteri Kyai?
Pak Kyai : Yaa.. masih hebatan dewan perwakilan rakyat RI, menteri takut dengan dewan perwakilan rakyat RI
Anggota dewan perwakilan rakyat RI : (Tersenyum sambil berkata) Betul..Betul.. Kalau dengan presiden, Kyai?
Pak Kyai : Yaa.. masih heba dewan perwakilan rakyat RI, presiden juga takut sama dewan perwakilan rakyat RI
Anggota dewan perwakilan rakyat RI : Lha, bila dengan Nabi, gimana pak Kyai?
Pak Kyai : (Terdiam sejenak sambil berfikir, kemudian berkata) Yaa.. masih ahli dewan perwakilan rakyat RI
Anggota dewan perwakilan rakyat RI : Kok bisa? pak Kyai ada-ada saja
Pak Kyai : Nabi masih takut sama Tuhan! Kalau DRP RI sudah nggak takut lagi sama Tuhan!!!

Anekdot Tokoh Terkenal Fiksi
Kembalikan kudaku!
Seorang cowboy melaksanakan perjalanan dengan kudanya. Ia kemudian singgah di sebuah kota tua, di mana penghuninya yaitu mantan pengutil. Meskipun hingga dikala ini, mereka masih juga suka mengutil, khususnya orang asing. Sang cowboy itu masuk ke dalam bar, sesudah mengikatkan kudanya di luar. Dipesannya segelas bir dingin. Dan ia menengaknya sekaligus hingga habis. Setelah membayar beberapa sen dollar kepada penjaga bar, ia pun keluar untuk melanjutkan perjalanan. Tapi ia begitu terkejut, ketika melihat kudanya tak ada di kawasan yang seharusnya alias hilang. Jelas saja si cowboy naik pitam. Ia masuk kembali ke dalam kafetaria dan berteriak, "Siapa yang mencuri kudaku?!" Tak ada tanggapan terdengar. Semua pengunjung kafetaria berpura-pura tidak tahu. "Kutanya sekali lagi, siapa yang mencuri kudaku?!" Suasana kafetaria sunyi senyap, beberapa pengunjung kafetaria malah terlihat mulai gelisah.

"Ok, baiklah. Aku akan minum segelas bir lagi! Setelah itu saya akan meninggalkan kafetaria ini! Kalau hingga dikala itu kudaku belum juga kembali... Awas !!! Akan kuulangi apa yang pernah kulakukan di Texas! Terpaksa akan kulakukan itu lagi, walaupun sebetulnya saya tidak menyukainya!"

Mendengar ultimatum itu, beberapa orang berlari meninggalkan kafetaria dengan wajah ketakutan. Dengan tenang, si cowboy memesan segelas bir lagi, kemudian meminumnya hingga habis, kali ini tidak cepat-cepat. Setelah ia keluar dari bar, ia tersenyum alasannya yaitu ternyata kudanya sudah berada di tempatnya semula. Bartender kafetaria kemudian menghampiri si cowboy. Ia berkata, "Nah, kuda Anda sudah kembali. Syukurlah tidak terjadi pertumpahan darah di sini. Maafkan kami atas kelancangan kota ini."

"Ya, sudahlah lain kali jangan hingga diulang kembali," jawab si cowboy sambil menaiki kudanya.

"Kalau begitu boleh saya tahu apa yang telah Anda lakukan di Texas?"

"Ooohhh,” kata si cowboy sambil tersenyum, ”Waktu di Texas saya harus pulang jalan kaki alasannya yaitu kudaku juga hilang."

Anekdot Sufi
Cerita Seorang Sufi
Seseorang yang dianggap sudah mati diusung oleh teman-temannya ke kuburan. Ketika peti sudah hampir dimasukkan dalam liang lahat, orang itu tiba-tiba hidup kembali dan mulai memukul-mukul tutup peti.
Peti dibuka. Orang itu bangkit. ‘Apa yang kalian lakukan?’ katanya kepada orang banyak yang berkumpul di sekelilingnya. ‘Aku ini hidup. Aku tidak mati.’
Kata-katanya ditanggapi dengan suasana membisu penuh keheranan. Akhirnya salah seorang pelayat berkata: ‘Saudara, para dokter bersama dengan para imam menyatakan bahwa engkau sudah mati. Orang-orang sepandai itu mustahil salah.’
Maka tutup peti disekrup lagi dan ia dimakamkan sebagaimana mestinya.

Anekdot Kritik
Arti Kata Politik
Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata POLITIK.Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya. Sang Ayah yang menginginkan si anak sanggup berpikir secara kreatif kemudian menawarkan penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan denga perumpamaan, misalkan Ayahmu yaitu orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah yaitu investor. Ibumu yaitu pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita masukkan ia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah klarifikasi ayah ini bisa kamu pahami?"Si anak kemudian pergi ke kawasan tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun alasannya yaitu mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapat ibunya sedang tidur nyenyak. Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di kawasan tidur bersama pembantunya.Akhirnya ia mengalah dan kembali ke kawasan tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.
Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan kiprah yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya: "Politik yaitu hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan."

Anekdot Hiburan
Berita Buruk
Cerita lucu pendek kali ini mau menceritakan seorang jongos berjulukan Idum yang menelepon tuannya berjulukan Didi gara-gara ada informasi buruk. Bagaimana ceritanya? Baca saja, dijamin ngakak kebahak-bahak...
Pada suatu sore yang sunyi, HP Pak Didi berbunyi keras-keras. Ketika diangkat, ternyata yang nelepon Idum, kepala pengurus villa Pak Didi. "Hallo, Pak Didi?” tanya Idum, “Ini saya, Idum, kepala pengurus villa bapak."
Pak Didi : "Oh iya. Ada apa Dum? Ada masalah?"
Idum : "Anu... saya nelepon cuma mau kasih tahu, burung kakaktua bapak mati."
Pak Didi : "Kakaktua saya mati? Yang pernah menang di Lomba Tingkat Dunia itu??"
Idum : "Betul, tuan, yang itu."
Pak Didi : "Waduh sial juga ya. Lumayan banyak keluarin duit buat ngelatih burung itu. Kenapa bisa mati, Dum?"
Idum : "Gara-gara makan daging busuk, Tuan!"
Pak Didi : "Daging busuk?? Siapa kasih ia daging busuk??!!"
Idum : "Nggak ada tuan. Dia cuman makan daging kuda yang sudah mati."
Pak Didi : "Kuda mati? Kuda mati apa??"
Idum : "Kuda punya Tuan."
Pak Didi : "Kuda yang menang pacuan internasional itu?!!!"
Idum : "Iya, Tuan, ia mati kecapean sehabis narik gerobak tong air."
Pak Didi : "Lu gila ya? Gerobak air apaan?"
Idum : "Gerobak air buat madamin api, Tuan."
Pak Didi : "Ya ampun, api apaan?"
Idum : "Api di rumah Tuan! Ada lilin jatuh dan apinya kena tirai, terus merembet deh."
Pak Didi : "Ja... jadi... maksud lu villa glamor gua itu ancur acak-acakan gara-gara lilin?!!!"
Idum : "Begitulah, Tuan."
Pak Didi : "Tapi di situ kan banyak lampu? Buat apa ada lilin?"
Idum : "Buat pemakaman, Tuan."
Pak Didi : "Demi Tuhan, pemakaman apa Dum?"
Idum : "Pemakaman istri Tuan. Suatu malam ia berjalan-jalan di dalam rumah pas gelap gulita. Saya pikir maling, jadi saya gebukin pakai tongkat golf Nike milik Tuan!"
Ada jeda cukup panjang hingga di sini. Sunyi cukup lama. Lalu Pak Didi berkata lagi, "Dum, lu bakal dalam ancaman besar bila itu tongkat hingga patah!"
Idum : “Oh, damai saja Tuan, tongkat itu tidak patah.”


Tugas 2
·         Membuat Teks Anekdot dan Tentukan Strukturnya

Orang Kaya Yang Baik Hati
Pada suatu hari seorang yang kaya raya mengendarai mobilnya di suatu pedesaan. Ia menghentikan mobilnya ketika ia melihat ada seorang ibu sedang memakan rumput. Ia bertanya pada ibu itu mengapa ia memakan rumput. Ibu itu dengan duka berkata, “Ya saya sangat miskin, saya sudah tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan.”
“Kalau begitu ayo ikut saya ke rumahku.”
“Tetapi saya mempunyai tujuh orang anak.”
“Dimana mereka?”
Ibu untuk menunjuk ke suatu tempat. Di situ ia melihat ada tujuh orang anak yang juga sedang memakan rumput.
“Ayo ajak mereka sekalian.” Mereka pun masuk ke kendaraan beroda empat orang kaya itu. Ibu itu yang merasa terharu akan kebaikan orang itu bertanya,“Pak, apa yang mendorong bapak begitu baik untuk mengajak kami semua?”
Orang itu hanya menjawab, “Kebetulan rumput di rumah saya sudah panjang-panjang.”



Abstraksi
Pada suatu hari seorang yang kaya raya mengendarai mobilnya di suatu pedesaan.
Orientasi

Ia menghentikan mobilnya ketika ia melihat ada seorang ibu sedang memakan rumput.
Krisis
Ia bertanya pada ibu itu mengapa ia memakan rumput. Ibu itu dengan duka berkata, “Ya saya sangat miskin, saya sudah tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan.”
Reaksi
Orang Kaya itu mengajak Ibu dan tujuh orang anaknya. Mereka pun masuk ke kendaraan beroda empat orang kaya itu. Ibu itu yang merasa terharu akan kebaikan orang itu bertanya,“Pak, apa yang mendorong bapak begitu baik untuk mengajak kami semua?”
Koda
Orang itu hanya menjawab, “Kebetulan rumput di rumah saya sudah panjang-panjang.”




Tugas 3
·         Menganalisis Struktur Teks Anekdot dan Unsur Sastra serta Unsur Kebahasaan

Kembalikan kudaku!
Seorang cowboy melaksanakan perjalanan dengan kudanya. Ia kemudian singgah di sebuah kota tua, di mana penghuninya yaitu mantan pengutil. Meskipun hingga dikala ini, mereka masih juga suka mengutil, khususnya orang asing. Sang cowboy itu masuk ke dalam bar, sesudah mengikatkan kudanya di luar. Dipesannya segelas bir dingin. Dan ia menengaknya sekaligus hingga habis. Setelah membayar beberapa sen dollar kepada penjaga bar, ia pun keluar untuk melanjutkan perjalanan. Tapi ia begitu terkejut, ketika melihat kudanya tak ada di kawasan yang seharusnya alias hilang. Jelas saja si cowboy naik pitam. Ia masuk kembali ke dalam kafetaria dan berteriak, "Siapa yang mencuri kudaku?!" Tak ada tanggapan terdengar. Semua pengunjung kafetaria berpura-pura tidak tahu. "Kutanya sekali lagi, siapa yang mencuri kudaku?!" Suasana kafetaria sunyi senyap, beberapa pengunjung kafetaria malah terlihat mulai gelisah.

"Ok, baiklah. Aku akan minum segelas bir lagi! Setelah itu saya akan meninggalkan kafetaria ini! Kalau hingga dikala itu kudaku belum juga kembali... Awas !!! Akan kuulangi apa yang pernah kulakukan di Texas! Terpaksa akan kulakukan itu lagi, walaupun sebetulnya saya tidak menyukainya!"

Mendengar ultimatum itu, beberapa orang berlari meninggalkan kafetaria dengan wajah ketakutan. Dengan tenang, si cowboy memesan segelas bir lagi, kemudian meminumnya hingga habis, kali ini tidak cepat-cepat. Setelah ia keluar dari bar, ia tersenyum alasannya yaitu ternyata kudanya sudah berada di tempatnya semula. Bartender kafetaria kemudian menghampiri si cowboy. Ia berkata, "Nah, kuda Anda sudah kembali. Syukurlah tidak terjadi pertumpahan darah di sini. Maafkan kami atas kelancangan kota ini."

"Ya, sudahlah lain kali jangan hingga diulang kembali," jawab si cowboy sambil menaiki kudanya.

"Kalau begitu boleh saya tahu apa yang telah Anda lakukan di Texas?"

"Ooohhh,” kata si cowboy sambil tersenyum, ”Waktu di Texas saya harus pulang jalan kaki alasannya yaitu kudaku juga hilang."









1.     Struktur Teks Anekdot
Abstraksi
Seorang cowboy melaksanakan perjalanan dengan kudanya. Ia kemudian singgah di sebuah kota tua, di mana penghuninya yaitu mantan pengutil.
Orientasi
Meskipun hingga dikala ini, mereka masih juga suka mengutil, khususnya orang asing.
Krisis
Tapi ia begitu terkejut, ketika melihat kudanya tak ada di kawasan yang seharusnya alias hilang. Jelas saja si cowboy naik pitam. Ia masuk kembali ke dalam kafetaria dan berteriak, "Siapa yang mencuri kudaku?!" Tak ada tanggapan terdengar.
"Ok, baiklah. Aku akan minum segelas bir lagi! Setelah itu saya akan meninggalkan kafetaria ini! Kalau hingga dikala itu kudaku belum juga kembali... Awas !!! Akan kuulangi apa yang pernah kulakukan di Texas! Terpaksa akan kulakukan itu lagi, walaupun sebetulnya saya tidak menyukainya!"
Reaksi
Semua pengunjung kafetaria berpura-pura tidak tahu. "Kutanya sekali lagi, siapa yang mencuri kudaku?!" Suasana kafetaria sunyi senyap, beberapa pengunjung kafetaria malah terlihat mulai gelisah.
Mendengar ultimatum itu, beberapa orang berlari meninggalkan kafetaria dengan wajah ketakutan.
Koda
Bartender kafetaria kemudian menghampiri si cowboy. Ia berkata, "Nah, kuda Anda sudah kembali. Syukurlah tidak terjadi pertumpahan darah di sini. Maafkan kami atas kelancangan kota ini."
"Kalau begitu boleh saya tahu apa yang telah Anda lakukan di Texas?"
"Ooohhh,” kata si cowboy sambil tersenyum, ”Waktu di Texas saya harus pulang jalan kaki alasannya yaitu kudaku juga hilang."

2.     Unsur Sastra
Unsur Intrinsik
·         Tema : Cowboy yang kehilangan kudanya
·         Alur : Maju, alasannya yaitu dongeng ini menceritakan jalan dongeng dari awal hingga akhir
·         Latar :
Tempat  : Di sebuah kota tua
Waktu    : (Tidak diketahui)
Suasana : Ketakutan, Panas, Senyap
·         Penokohan : Cowboy, Bartender
·         Sifat : Cowboy : Pemarah, Bartender : Sopan
·         Sudut Pandang : Orang Ketiga Pelaku Utama
·         Amanat : Jangan suka menakuti orang-orang yang tidak melaksanakan kesalahan
Unsur Ekstrinsik
·         Nilai Moral : Jangan suka menakuti orang-orang yang tidak melaksanakan kesalahan dengan gertakan yang menciptakan mereka takut
·         Nilai Sosial : Jangan pernah mencuri barang yang bukan milik kita, sebelum orang tersebut marah
3.     Unsur Kebahasaan
a)      Jenis-jenis Kalimat
1.      Kalimat Tanya
·         Siapa yang mencuri kudaku?!
·         Kutanya sekali lagi, siapa yang mencuri kudaku?!
·         Kalau begitu boleh saya tahu apa yang telah Anda lakukan di Texas?
2.      Kalimat Perintah
·         Ok, baiklah. Aku akan minum segelas bir lagi! Setelah itu saya akan meninggalkan kafetaria ini! Kalau hingga dikala itu kudaku belum juga kembali... Awas !!!
3.      Kalimat Berita
·         Seorang cowboy melaksanakan perjalanan dengan kudanya. Ia kemudian singgah di sebuah kota tua, di mana penghuninya yaitu mantan pengutil. Meskipun hingga dikala ini, mereka masih juga suka mengutil, khususnya orang asing.
·         Akan kuulangi apa yang pernah kulakukan di Texas! Terpaksa akan kulakukan itu lagi, walaupun sebetulnya saya tidak menyukainya!
·         Waktu di Texas saya harus pulang jalan kaki alasannya yaitu kudaku juga hilang.
b)     Konjungsi
1.      Konjungsi Koordinatif
·         Dan ia menengaknya sekaligus hingga habis.
·         Tapi ia begitu terkejut, ketika melihat kudanya tak ada di kawasan yang seharusnya alias hilang.
2.      Konjungsi Subordinatif
·         Meskipun hingga dikala ini, mereka masih juga suka mengutil, khususnya orang asing.
·         Sang cowboy itu masuk ke dalam bar, setelah mengikatkan kudanya di luar.
·         Setelah membayar beberapa sen dollar kepada penjaga bar, ia pun keluar untuk melanjutkan perjalanan.
·         Setelah ia keluar dari bar, ia tersenyum alasannya yaitu ternyata kudanya sudah berada di tempatnya semula.
3.      Konjungsi Antarkalimat
·         Ia kemudian singgah di sebuah kota tua, di mana penghuninya yaitu mantan pengutil.
·         Akan kuulangi apa yang pernah kulakukan di Texas! Terpaksa akan kulakukan itu lagi, walaupun sebetulnya saya tidak menyukainya!
·         Bartender kafetaria kemudian menghampiri si cowboy.
 

Sumber http://raidikayasa.blogspot.com

0 Response to "Teks Anekdot"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel