Cara Budidaya Tanaman Cengkih Sesuai Dengan Teknik
Cara Budidaya Tanaman Cengkih Sesuai dengan Teknik
Sedulurtani.com Budidaya cengkih merupakan salah satu peluang perjuangan yang memilki prospek yang menjanjikan. Pasalnya kebutuhan akan cengkih begitu besar dan nilai ekonomisnya pun juga tinggi alasannya cengkih sangat berperan dalam beberapa Industri terutama perusahaan rokok.
Di Indonesia cengkih banyak dibudidayakan dI NAD, Sumatra Utara (Tapanuli), Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah (Banyumas dan Temanggung), Sulawesi Utara (Minahasa), Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Pada dasarnya budidaya cengkih tidaklah sulit, akan tetapi ada beberapa hal perlu diperhatikan supaya tumbuhan ini sanggup berproduksi dengan baik.
Berikut ini yakni tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan budidaya tumbuhan cengkih :
1. Syarat Tumbuh Tanaman Cengkih
Tanaman cengkih sanggup tumbuh pada tempat yang terletak antara 20o LU dan 20oLS, dengan suhu antara 21o-35o C. Tanaman ini sanggup tumbuh pada elevasi 0-900 m dpl. Akan tetapi ketinggian yang ideal untuk tumbuhan cengkih antara 200-300 m dpl, sehingga tumbuhan sanggup tumbuh dan produktif di dataran rendah.
Tanaman ini menghendaki iklim dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Karena curah hujan ini kuat besar terhadap pertumbuhan dan kualitas cengkih yang dihasilkan.
Tanaman cengkih menghendaki bulan berair 9 bulan dan bulan kering 3 bulan dengan curah hujan tahunan berkisar 2.000-3.500 mm per tahun.
Pada umumnya tumbuhan cengkih akan tumbuh dengan baik pada kondisi tanah yang tingkat kesuburanya sedang. Dimana tanah tersebut harus mempunyai struktur tanah gembur dan solumnya dalam serta drainasinya pun baik.
Selain itu hal yang perlu diperhatikan, yaitu pH yang sesuai untuk budidaya tumbuhan cengkih. pH tanah yang optimum untuk pertumbuhan tumbuhan cengkih antara 5,5- 6,5.
Sementara itu, lahan yang anggun untuk budidaya tumbuhan cengkih mempunyai topografi yang miring, dengan tujuan supaya air sanggup mengalir dengan lancar, sehingga tidak menggenang pada lahan.
Akan tetapi pada kondisi lahan yang datar pun juga tidak menutup kemungkinan untuk ditanamani tumbuhan cengkih. Asalkan, drainasenya baik dan kedalaman air tanah lebih dari 3 m dan tidak ada lapisan kedap air.
Oleh alasannya itu perlu dibuatkan rorak. Dimana rorak ini mempunyai kegunaan sebagai penghambat lepasnya air hujan dan menampung larutan tanah halus. Selain itu, rorak juga mempunyai kegunaan untuk menimbun pupuk hijau dan sisa-sisa tanaman.
2. Pembibitan Tanaman Cengkih
Secara umum bibit cengkeh diperbanyak secara generatif memakai biji. Dimana sebelum ditanam pada lahan biji tersebut disemaikan terlebih dahulu. Langkah awal dalam persemaian ini yaitu melaksanakan pengolahan tanah dan menciptakan bedengan.
Bedengan dibentuk dengan ukuran tinggi kurang lebih 30 cm dan lebar antara 1,5- 2 m, serta panjang menyesuaikan kondisi lahan dan kebutuhan bibit. Tempat pembibitan ini perlu diberi naungan supaya tidak tekena hujan secara pribadi dan terlindungi dari terik matahari.
Hal tersebut bertujuan supaya bedengan tidak rusak dan mengurangi laju traspirasi yang terlalu tinggi. Selain itu, media tanam untuk persemaian menghendaki tanah yang gembur, tetap lembab, dan bebas penyakit.
Benih ditanam dengan jarak tanam 20 x 20 cm untuk pemindahan umur 1 tahun, sedangkan untuk pemindahan umur 2 tahun memakai jarak tanam 30 x 30 cm.
Bibit tumbuhan cengkeh untuk umur satu tahun sanggup dipindah ke kebun sesudah tumbuhan mempunyai tinggi 60 cm. Sedangkan bibit tumbuhan cengkeh yang berumur 2 tahun siap dipindahkan ke lahan sesudah mempunyai tinggi lebih dari 125 cm.
Selain itu, terdapat cara lain untuk menyemaikan bibit cengkeh dengan cara menyemaikan bibit cengkeh pada bedengan salama 3-4 bulan. Kemudian bibit tersebut dipindahkan ke polibag untuk dipelihara pada kebun pembibitan 1-2 tahun. Jarak yang dipakai antar polibag sekitar 60 x 60 cm.
3. Persiapan Lahan
Sebelum melaksanakan penanaman, maka terlebih dahulu supaya menyiapkan lahan minimal 6 bulan sebelum tanam. Langkah pertama dalam persiapan lahan ini yaitu, pencucian lahan dari pepohonan dan semak-semak serta sampah plastik.
Berbeda dengan yang lain untuk penanaman cengkih tidak perlu melaksanakan pengolahan tanah atau pembajakan, melainkan cukup menggali tanah sekeliling ajir. Ajir juga mempunyai kegunaan sebagai penanda jarak tanam.
Jika kemiringan tanah sangat curam, maka perlu dibentuk teras dingklik (berbentuk menyerupai kursi). Sedangkan untuk kemiringan landai, cukup dibuatkan teras guludan.
Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan 3 bulan sebelum dilakukan penanaman bibit cengkih. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki strutur tanah, menghilangkan senyawa beracun, dan membunuh bibit penyakit melalui pencahayaan matahari.
Lubang tanam dibentuk dengan ukuran 80 x 80 x 80 cm dan diantara lubang tanam dibentuk parit-parit drainase untuk mencegah air tergenang. Tanah galian tersebut dibagi menjadi dua, yaitu yang top soil (bagian atas) dan sub soil (bagian bawah).
Satu bulan sebelum tanam tanah top soil dimsukan terlebih dahulu pada lubang. Baru kemudian tanah sub soil dicampur dengan pupuk kompos yang sudah jadi dengan takaran 5-10 kg dan dolomit 150 g sesudah itu dimasukan.
Lubang tanam yang sudah ditimbun tersebut sebaiknya ditandai memakai bambu supaya lebih gampang untuk mencarinya ketika akan dilakukan penanaman.
Sebagai upaya untuk mengurangi erosi, maka area tanam cengkih sebaiknya diberi pohon pelindung, menyerupai Flemingia sp. dan Maghonia macrophyla.
Penanaman tumbuhan pelindung ditanam 5 bulan sebelum penanaman cengkih dan dipertahankan hingga cengkih berumur 3 tahun.
4. Penanaman Bibit Cengkih
Tanaman cengkih ditanam dengan jarak tanam 8 x 8 m untuk mengurangi kompetisi dalam mendapat sinar matahari dan unsur hara. Biasanya untuk jarak tanam tersebut sesudah tumbuhan berumur 20 tahun sering kali terjadi kompetisi didalam mendapat sinar matahari.
Dimana diusia tersebut tumbuhan tumbuh menjadi besar dan rimbun, sehingga menutupi tumbuhan yang lain. Oleh alasannya itu akan lebih baik bila jarak tanam diperlebar dengan jarak 10 x 10 m, supaya tumbuhan akan tetap hidup dengan baik.
Sementara itu, untuk lubang tanam dibentuk dengan ukuran 0,8 m x 0,8 m x 0,8 m. Perhatikan lubang tanam, apabila terdapat lapisan kedap air, maka harus dihilangkan supaya tidak menggangu pertumbuhan akar.
Bagi akar tunggang yang patah atau bengkok sebaiknya dipotong dengan hati-hati. Usahakan supaya tanah dalam media polibag tidak pecah pada ketika ditanam pada lahan. Setelah bibit cengkih ditanam, selanjutnya padatkan tanah yang berada disekitar media bibit supaya sanggup tumbuh dengan tegak.
5. Pemeliharaan Tanaman Cengkih
Secara umum pemeliharaan tumbuhan cengkih mencakup penyiraman dan penyulaman, penyiangan, pemupukan, serta penggemburan tanah. Berikut ini yakni uraian dari pemeliharaan tersebut :
a. Penyiraman dan Penyulaman
Penyiraman pada bibit cengkih dilakukan 2-3 hari sekali pada waktu sore hari. Terutama pada ketika ekspresi dominan kemarau penyiraman harus diperhatikan dengan baik.
Sementara itu, penyulaman dilakukan hingga maksimal tumbuhan berumur 2 tahun, dengan cara mengganti bibit yang mati. Kedua hal tersebut penting untuk diperhatikan, oleh alasannya itu tumbuhan harus sering-sering diamati.
b. Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan area pertanaman dari gulma atau tumbuhan pengganggu. Hal tersebut dilakukan semoga gulma tidak menjadi pesaing tumbuhan cengkih didalam mendapat unsur hara.
Penyiangan ini sanggup dilakukan pada awal dan simpulan ekspresi dominan hujan. Supaya tumbuhan sanggup tumbuh dengan baik bersamaan dengan penyiangan tersebut sanggup dilakukan penggemburan tanah.
c. Pemberian Pupuk
Pupuk diberikan untuk meningkatakan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemberian pupuk sangkar untuk tumbuhan cengkih memakai takaran 30-40 kg tiap satu tumbuhan per tahun. Pupuk sangkar diberikan dengan menciptakan alur melingkar sejauh kanopi tumbuhan cengkih.
Selain pupuk sangkar juga perlu diberi pemanis pupuk NPK dan Urea. Pupuk ini diberikan dua kali dalam satu tahunya, yaitu pada awal ekspresi dominan hujan dan awal ekspresi dominan kemarau.
d. Penggemburan Tanah
Pengemburan tanah dilakukan dengan cara pencangkulan dan pembalikan tanah semoga tumbuhan cengkih sanggup berproduksi dengan maksimal. Drainase yang baik dan pembalikan tanah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan penyakit pada akar oleh aktiviitas mikroba terutama cendawan akar.
Selain itu, pembalikan tanah juga berfungsi mengganti dan memperbaiki siklus pemakaian unsur hara oleh tanaman.
Baca juga :
- Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cengkih (Tepat)
- 7 Teknik Penting Cara Budidaya Cabai Supaya Berbuah Lebat
- Cara Budidaya Tanaman Kelengkeng Dalam Pot|Sedulur Tani
- Cara Budidaya Tanaman Coklat (Kakao) Dengan Tepat
Demikian artikel tentang, Cara Budidaya Tanaman Cengkih Sesuai dengan Teknik. Semoga sanggup menjadi rujukan bagi Anda. Kunjungi terus Sedulurtani.com dan temukan info terkait pertanian secara terpercaya.
Follow juga saya diFacebook.
Sumber https://www.sedulurtani.com
0 Response to "Cara Budidaya Tanaman Cengkih Sesuai Dengan Teknik"
Posting Komentar