Cara Membangun Sistem Administrasi Gudang Yang Benar (Bag.2)
Pada kesempatan sebelumnya kami sudah membahas mengenai 4 tahapan pertama dari 8 tahapan pengelolaan administrasi gudang. Sebagaimana sudah kami janjikan kali ini kita akan mengulas mengenai 4 tahapan kedua dari pengelolaan administrasi pergudangan untuk melengkapi gosip kami sebelumnya.
Tetapi sebelum kita lebih lanjut membahas mengenai tahapan tersebut, mari kita melihat apa sebabnya sebuah perusahaan berkepentingan mengelola administrasi gudang? Untuk Anda yang belum membaca potongan pertama, silakan klik artikel Cara Membangun Sistem Manajemen Pergudangan Yang Benar Bag.1.
Pada dasarnya pergudangan menjadi mediator antara potongan pembelian atau produksi dengan potongan penjualan. Mari kita asumsikan ini ialah pergudangan produk jadi, lantaran notabene ada banyak jenis pergudangan yang mungkin akan kita ulas lebih lanjut pada kesempatan berikutnya.
Bagian pembelian atau produksi berkepentingan untuk memastikan produk yang sudah mereka sediakan tersimpan dengan layak dan aman. Sedang potongan penjualan berkepentingan dapat mendapat produk yang akan mereka jual dalam kondisi terbaiknya. Penjualan akan gagal bila barang yang akan dijual tidak tersedia dalam gudang atau mengalami kerusakan.
Karenanya duduk perkara pergudangan bukan hanya soal bagaimana melaksanakan perhitungan barang masuk dan keluar, tetapi soal mekanisme penyimpanan, tata letak dalam gudang dan sistem anutan barang. Oleh lantaran itu, untuk memastikan anutan barang terjadi dengan kondusif dan teratur, Anda harus mengatur sistem sehingga anutan barang berada dalam kendali yang jelas, juga tercatat dengan baik. Catatan ini akan menjadi bahan pelaporan sekaligus bahan contoh estimasi berikutnya.
Baca juga: Pentingnya Arus Kas Dalam Manajemen Keuangan Perusahaan
Cara Membangun Sistem Manajemen Gudang Yang Benar
Dan untuk lebih jelasnya, berikut ini ialah 4 tahapan kedua dari pengelolaan administrasi gudang.
Atur tata letak persediaan
sumber gambar: brint.com.au
Pada tahap ke 4 dalam bahasan administrasi gudang yang pertama, kami sudah mengulas mengenai huruf produk. Dan sebagai tindak lanjut dari poin 4, Anda juga harus menetukan duduk perkara lay out atau tata letak dalam gudang.
Tata letak berkaitan dekat dengan keputusan untuk menerapkan metode FIFO atau LIFO, berkaitan dekat dengan jenis barang mana yang lebih banyak terjual dan mana yang tidak terlalu banyak terjual, atau dengan jenis barang mana yang perlu mendapat penyimpanan dengan perlakuan khusus.
Tata letak ini nantinya akan berurusan dengan duduk perkara kepraktisan. Jangan hingga barang yang paling sering terjual justru sulit dijangkau lantaran tersimpan terlalu dalam. Jangan hingga Anda kesulitan menerapkan metode LIFO lantaran barang yang paling gres justru Anda simpan di potongan lebih dalam dari gudang.
Baca juga: Strategi Bisnis Tahan Banting Di Masa Krisis
Buat budgeting persediaan
sumber gambar: biolap.co.uk
Sudah dengan urusan estimasi persediaan dan mekanisme penyimpanan persediaan, saatnya mengatur budget untuk potongan pergudangan. Anda tidak berurusan dengan penyediaan barang masuk gudang atau penyaluran barang keluar gudang.
Anda nantinya akan berurusan dengan biaya yang harus potongan gudang keluarkan ketika barang masuk dan keluar, biaya untuk melaksanakan penyimpanan, biaya untuk melaksanakan penataan dan pelabelan, biaya perawatan ruang gudang, biaya tenaga gudang dan lain sebagainya.
Baca juga: 4 Cara Bisnis Online Shop Tanpa Modal
Atur sistem anutan barang
sumber gambar: slideshare.net
Sekarang kalau Anda sudah mengatur dengan baik sistem penyimpanan dan tata kelola ruang dalam gudang, saatnya Anda mengelola sistem anutan barang. Jangan lantaran gudang berkaitan dengan potongan pembelian, produksi dan penjualan lantas barang dapat masuk dan keluar dengan seenaknya.
Anda harus mengatur sebuah sistem otorisasi, dimana anutan barang masuk, penempatan, pelabelan, pendataan hingga barang keluar berada di bawah sebuah sistem yang terawasi penuh.
Bila barang mengalir tanpa sistem otorisasi, pendataan akan sulit dilakukan dan Anda akan kesulitan menjaga barang dari kehilangan. Bahkan dapat jadi produk diletakan tanpa sesuai tata letak yang sudah ditentukan. Itu sebabnya selalu pastikan ada sistem otorisasi dalam anutan barang dan penempatan barang dalam gudang.
Kelola pendataan
sumber gambar: solverusa.com
Sudah dengan otorisasi, saatnya melaksanakan pencatatan. Pencatatan dalam gudang bersifat sangat krusial, sekalipun produk dalam gudang bukan jenis barang yang kompleksitas tinggi. Anda tetap berkewajiban melaksanakan pencataan dan pendataan.
Anda dapat gunakan software khusus pergudangan yang belakangan tersedia di dunia maya, atau cukup dengan ms excel. Anda hanya harus mencatat, tanggal produk masuk, jenis, dan kuantitas. Juga mencatat hal serupa untuk barang keluar. Melakukan akumulasi data untuk mengetahui jumlah ketersediaan barang di gudang sesuai dengan item masing-masing.
Lakukan pembiasaan untuk jenis barang yang memang disimpan untuk periode akan datang, atau untuk beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan estimasi awal. Ini akan memandu Anda untuk melaksanakan estimasi di masa akan datang.
Baca juga: Pro Kontra Cara Membangun Usaha Dengan Modal Dana Kartu Kredit
Anda mulai mempunyai citra bukan? Seperti apa bahu-membahu mengelola administrasi gudang. Estimasi, penyimpanan, sistem anutan barang dan pencatatan ialah potongan tepenting dalam administrasi gudang yang akan berkaitan dekat dengan kualitas barang dan layanan penjualan kepada konsumen.
Sumber https://www.pojokbisnis.com
0 Response to "Cara Membangun Sistem Administrasi Gudang Yang Benar (Bag.2)"
Posting Komentar