iklan

Cara Mengatasi Anak Badung Di Kelas. Ternyata....Nomer 7 Yang Sering Kita Lakukan.


Salam hangat kepada semua guru MTs NW Boro'Tumbuh, Pada kesempatan ini kami menyebarkan cara mengatasi siswa-siswi nkal di dalam kelas. Selamat membaca.

Saat mengajar murid baru, Bapak/Ibu Guru tidak pernah tahu murid menyerupai apa yang akan dihadapi. Kalau mendapat murid yang ulet dan rajin rasanya senang sekali. Apalagi bila mereka juga mau mendengarkan setiap kata-kata yang Bapak/Ibu berikan, wah niscaya mengajar menjadi semakin menyenangkan ya!

Tapi... gimana bila Bapak/Ibu Guru menghadapi murid yang susah diatur? Rasanya menyerupai cobaan hidup, apalagi harus menghadapi murid tersebut paling tidak untuk setahun kedepan. Well, mau sesusah apapun murid diatur, sudah menjadi tanggung jawab Bapak/Ibu Guru untuk sanggup menghadapi murid biar kegiatan berguru mengajar sanggup berjalan dengan baik.

Nah, maka dari itu Ruangguru.com ingin menyebarkan cara-cara sempurna yang sanggup Bapak/Ibu terapkan untuk menangani murid yang susah diatur ini. Makara jangan panik dulu ya! Ayo, mari pelajari bagaimana cara penanganan yang sempurna dengan cara-cara menyerupai ini:

1. Rencanakan bermacam-macam metode mengajar

Setiap murid mempunyai keunikan dan karakternya masing-masing, inilah yang menciptakan setiap murid tidak sanggup ditangani dengan cara yang sama. Di sini, Bapak/Ibu Guru harus pintar-pintar nih untuk antisipasi dengan banyak sekali metode belajar. Bisa saja di kelas A, muridnya lebih senang berguru dengan metode diskusi bersama. Sedangkan kelas B, lebih senang berguru dengan metode simulasi untuk lebih mengerti.


Jadi, sebelum mengajar, coba untuk persiapkan banyak sekali metode ya! Lagipula, dengan memakai metode berguru yang variatif tentu menciptakan kelas Bapak/Ibu Guru lebih seru, jadinya murid pun senang ketika di kelas dan mengurangi sikapnya yang susah diatur itu.


Baca juga...
2. Daripada berteriak, beri peringatan secara nonverbal saja

Saat mengajar kelas yang susah diatur, niscaya selalu ada saja murid yang menciptakan gaduh. Yang tadinya kelas tenang, tiba-tiba pribadi menjadi berisik seisi kelas. Mau menandakan apapun di kelas juga tidak terdengar. Daripada berteriak di depan murid, lebih baik gunakan gestur nonverbal saja ya! Misalnya, sanggup dengan menaruh jari telunjuk di depan lisan untuk menawarkan instruksi “jangan berisik”. Bisa juga ketika ada yang berisik, tatap murid yang menciptakan keributan hingga kesudahannya sadar bila diperhatikan dan membisu sendiri.


Sebisa mungkin hindari untuk berteriak ya. Dengan berteriak, selain menguras emosi, tentunya secara tidak pribadi mengajarkan murid bahwa di kelas boleh berteriak. Jadi, cobalah tetap bersikap damai selalu!

3. Sebisa mungkin tidak berkata “jangan”.

Saat menghadapi murid yang susah diatur, tidak jarang menciptakan Bapak/Ibu Guru habis kesabaran. Salah satu hal yang sering dilakukan yakni dengan menawarkan peringatan kepada murid mengenai sikap murid yang kurang diterima tersebut. Nah, ketika hendak mengingatkan murid, coba gunakan ucapan yang berkonotasi konkret daripada negatif ya!


Misalnya saja, ketika Bapak/Ibu Guru sedang menandakan di depan kelas, mulai ada murid yang malah asik ngobrol sendiri dan malah mengganggu murid yang lain. Apabila Bapak/Ibu Guru hanya mengingatkan dengan berkata “jangan berisik!” atau “jangan mengobrol!”, mungkin awalnya murid akan diam. Tapi lama-kelamaan niscaya akan mengulanginya lagi, alasannya tidak ada alasan solutif dari ucapan tersebut.

Sebaiknya ketika menegur, sambil menawarkan alasan solutif mengapa perlu memperhatikan guru menyerupai “ayo perhatikan ke depan, kalian mau kan mendapat nilai manis di ujian nanti dan bebas remed?”. Biasanya ini akan lebih ampuh, murid akan membisu dan mulai memikirkan akhir yang mereka dapatkan. Akhirnya, murid pun akan lebih menyimak guru deh!

4. Fokus pada sikap konkret murid

Sebagai manusia, kadang kita terlalu fokus dengan keburukan saja dan lupa akan hal konkret atau kebaikan yang dilakukan murid. Nah, coba deh mulai perhatikan lebih secama sikap murid yang susah diatur. Bisa saja murid itu memang berisik ketika di kelas, tetapi di sisi lain selalu rajin mengerjakan kiprah atau bahkan sekedar rajin tunjuk tangan untuk bertanya. Sesekali, cobalah untuk memuji sikap baik ini ya! Murid itu senang sekali lho setiap mendapat pujian, apalagi dari guru.


Ketika murid merasa dihargai sekecil apapun tindakan yang sudah diperbuat, mereka akan senang untuk terus berperilaku baik pula. Eh, tapi bukan berarti hanya fokus memuji ke salah satu murid saja ya! Jangan lupa untuk memuji tindakan murid lainnya, biar tidak disangka “anak emas” oleh murid lainnya. Hihi….

5. Bisa jadi murid tidak sanggup membisu alasannya hiperaktif

Mengingat setiap murid mempunyai abjad yang berbeda, tidak menutup kemungkinan murid yang susah diatur merupakan anak yang hiperaktif! Buat murid menyerupai ini, sulit sekali untuk sanggup duduk, diam, dan perhatikan guru di depan. Mereka membutuhkan acara yang sanggup dilakukan biar energinya sanggup tersalurkan. Berhubung di kelas hanya sanggup duduk saja, kesudahannya murid ini bosan dan kesudahannya berisik sendiri.


Cara menanganinya yakni dengan menawarkan metode berguru yang banyak melibatkan aktivitas. Bisa dengan mengadakan games, diskusi, atau menyerupai role playing. Dengan begitu, energi murid sanggup tersalurkan secara konkret dan bukannya malah mengobrol sama teman.

6. Belajar mendengar murid

Coba deh, sesekali ajak ngobrol murid yang susah diatur secara personal. Bisa saja, sesungguhnya ia punya duduk kasus internal menyerupai keluarga atau bahkan sahabat yang menciptakan dirinya susah fokus untuk di kelas dan jadinya malah mencari perhatian. Dengan mencoba mendengarkan kisah murid, Bapak/Ibu Guru pun juga akan lebih mengerti kondisi murid tanpa harus bersikap murka terus.


Positifnya sesudah menyebarkan cerita, murid akan merasa ada kedekatan dengan Bapak/Ibu Guru alasannya mau mendengarkan dan mengerti mereka. Murid pun akan jadi lebih menghormati guru dan akan lebih menjaga sikap untuk tidak terus-menerus menciptakan onar suasana kelas.

7. Beri eksekusi positif

Kalau mau cara apapun tetap menciptakan murid susah diatur, kadang tidak ada salahnya juga untuk menawarkan eksekusi bagi murid yang melanggar. Tapi, buat eksekusi ini yang sifatnya membangun dan konkret ya, bukan yang malah jadi ngomelin murid saja.


Bisa saja nih, Bapak/Ibu Guru menerapkan siapa pun yang tidak mengerjakan kiprah harus traktir permen untuk teman-teman sekelasnya. Tentu, murid tidak mau hingga uang jajannya terpotong alasannya tidak mengerjakan kiprah kan? Hehe. Tapi sebelumnya pastikan semua murid sudah oke dengan peraturan ini ya! Pastikan juga untuk tetap mewajibkan murid untuk mengumpulkan tugas, biar eksekusi ini tidak disalahgunakan.

8. Berkoordinasi dengan orang tua



Dalam hal ini, butuh adanya koordinasi dengan pihak orang tua. Rutinlah mengadakan pertemuan sehingga sanggup mengetahui perkembangan yang terjadi pada siswa. Mulai dari sikap siswa di rumah, lingkungan pertemanan, kebiasaan siswa, dan sebagainya.

9. Tetap sabar dan ceria

Meski lelah menghadapi murid yang susah diatur. Bapak/Ibu Guru tetap harus sabar dan ceria ya! Dengan bersabar, mau menghadapi kondisi apapun akan menciptakan Bapak/Ibu Guru tetap damai menangani banyak sekali sikap murid yang sanggup bikin kesal. Tetap juga ceria dan menyenangkan ketika mengajar, dengan cita-cita para murid merasa dipedulikan. Jadi, yang sabar ya Bapak/Ibu Guru!


Itulah cara-cara sempurna untuk menangani murid yang susah diatur! Semoga dengan cara ini sanggup membantu Bapak/Ibu Guru untuk tetap damai dalam menghadapi tingkah laris murid yang susah diatur ya. Tetap semangat untuk mengajar ya Bapak/Ibu Guru, kami bangga!.

Demikian, semoga bermfaat.

Sumber http://englishinfocusversionwakamadkurikulum.blogspot.com

0 Response to "Cara Mengatasi Anak Badung Di Kelas. Ternyata....Nomer 7 Yang Sering Kita Lakukan."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel