Integritas Nasional : Pengertian, Contoh, Penghambat, Pendorong
Integritas Nasional – Setiap warga negara Republic of Indonesia sangat perlu untuk memahami apa itu integritas nasional. Hal ini sangat penting demi terjalinnya persatuan dan keutuhan dari bangsa Indonesia. Hal itu memang bukan hal yang mudah. Bagaimana tidak susah, Republic of Indonesia saja memiliki suku etnik yang jumlahnya lebih dari 300 dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Setiap etnik memiliki kebudayaan dan adat istiadat masing-masing. Hal yang terpenting harus diingat yaitu susah bukan berarti tidak mungkin. Di dunia ini bila terus berusaha, pasti akan menjadi bisa. Sebelum membahas lebih lanjut, Anda perlu memahami mulai dari pengertian, faktor pendukung, tindakan yang mencerminkan hal ini, dan hal-hal lainnnya yang dapat disimak sebagai berikut.
Pengertian Integritas Nasional
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap manusia, demi terbentuknya pola pikir yang rasional dan mampu bertoleransi dengan orang. Jadi pendidikan yang dimaksud tidak hanya mengenai IQ saja, melainkan mengenai EQ.
Pendidikan di Republic of Indonesia mewajibkan paling tidak harus selama 12 tahun. Pada saat mendulang pembelajaran selama 12 tahun ini, setiap murid akan diajarkan mengenai kewarganegaraan. Pendidikan ini akan menyinggung istilah Bhineka Tunggal Ika yang berasal dari bahasa Sansekerta.
Arti dari kata-kata tersebut adalah meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua. Istilah ini lebih tepatnya berasal dari kitab Sutasoma yang merupakan karangan dari Empu Tantular. Bahkan sejal jaman dahulu, pengetahuan mengenai pentingnya persatuan dengan berbagai perbedaan sudah diterapkan dari jaman dahulu.
Di jaman ini, istilah modern dari Bhineka Tunggal Ika disebut integritas nasional. Jadi pengertian dari istilah ini adalah tindakan dan proses untuk mempersatukan berbagai perbedaan yang terdapat dalam suatu negara. Tujuannya adalah terciptanya persatuan, keserasian, dan keselarasan untuk dapat melancarkan pembangunan negara.
Partisipasi Integritas Nasional
Pasti akan ada pertanyaan mengenai siapa saja yang perlu untuk berperan dalam melaksanakan integritas nasional. Tentu saja jawabannya adalah seluruh rakyat Republic of Indonesia diwajibkan untuk berpartisipasi demi mewujudkan hal tersebut.
Pemerintah memang memiliki andil yang terbesar dalam mewujudkan hal ini. Bahkan pemerintah harus dapat meningkatkan mutu dari pendidikan moral dari bangsa juga, sehingga besar persentase rakyat yang membudayakan toleransi dan tidak mudah terprovokasi mengenai hal-hal yang dapat memisahkan atau memecah-belah rakyat Indonesia.
Selain dari segi pemerintahan, rakyat Republic of Indonesia sangat harus belajar mengenai budaya toleransi yang baik. Kemudian, mengajarkan hal tersebut kepada anak masing-masing dan berbagai generasi muda berikutnya. Selain itu, budayakan untuk banyak mendengarkan berita, membaca, dan mendalami tentang pentingnya untuk tidak menyinggung SARA.
SARA adalah hal yang sangat sensitif di Indonesia. Maka dari itu, setiap generasi muda Republic of Indonesia harus dapat saling menghargai dan tidak menyinggung SARA. Budayakan untuk selalu saling menghormati satu-sama lain. Bila ada oknum yang bertindak kejahatan jangan menghakimi SARA tertentu. Salahkan oknum tersebut yang melakukan tindakan buruk tersebut.
Misalkan saja, isu mengenai agama. Hal ini benar-benar dapat sangat memicu perpecahan antara umat beragama di Indonesia. Kemudian, perpecahan tersebut dapat berujung pada perpecahan bangsa. Padahal, setiap agama selalu mengajarkan untuk saling toleransi antara sesame umat beragama. Jadi saat terjadi suatu kejahatan, jangan sampai menyalahkan agama.
Salahkan orang yang bertindak kejahatan, karena semua agama selalu melarang terjadinya kekerasa, pembunuhan, pencurian, perampokan, dan tindakan buruk lainnya. Ingatlah bahwa setiap agama selalu mengajarkan bahwa manusia itu harus selalu berbuat kebaikan terhadap sesame manusia. Hidup rukun dan saling menghargai.
Beberapa Faktor Pendorong Integritas Nasional
Ada banyak sekali faktor pendorong integritas Nasional yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia. Beberapa faktor tersebut akan dibahas di bawah ini.
1. Rasa Senasib dan Seperjuangan
Pada jaman dahulu, para p0juang Republic of Indonesia selalu bersatu untuk melawan para penjajah. Seluruh rakyat Republic of Indonesia juga mendukung dengan berpartisipasi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Rasa persatuan seperti ini terjadi akibat rasa senasib yang mana tidak suka hidup terjajah dan disiksa oleh para penjajah.
Pada saat itu, seluruh rakyat Republic of Indonesia turut merasakan nasib yang sama mulai dari Sabang hingga Merauke. Bahkan, rakyat Republic of Indonesia saling tolong-menolong dalam memerangi penjajah dengan tidak lagi peduli mengenai asal-usul suku, agama, ras, dan golongan.
Perasaan senasib dan seperjuangan ini perlu untuk dipertahankan sampai kapan pun. Penerapan toleransi seperti ini akan menumbuhkan rasa empati dan juga prihatin terhadap saudara lainnya yang kurang beruntung. Kemudian, pada akhirnya ikut menolong dengan memberikan ilmu agar dapat bertahan hidup dan juga berbagai cara baik lainnya.
Jika dilakukan oleh banyak rakyat Indonesia, tentu saja kesenjangan sosial akan terus berkurang. Sampai pada akhirnya, tingkat kriminalitas berkurang dan pembangunan menjadi lancar atau bahkan berkembang dengan sangat pesat.
2. Adanya Rasa Nasionalisme Yang Tinggi
Nasionalisme perlu untuk dilakukan oleh seluruh rakyat yang berada di suatu negara tersebut. Ada banyak sekali perwujudan dari rasa nasionalisme dan salah satunya dengan selalu mengusahakan untuk menggunakan produk anak bangsa.
Tentu saja pada era ini, rasa nasionalisme tidak lagi diwujudkan dengan mengangkat senjata. Hal tersebut disebabkan oleh negara Republic of Indonesia sudah merdeka. Cara lain yang dapat dilakukan adalah belajar yang rajin dan membekali diri dengan berbagai kemampuan untuk turut membantu dalam pembangunan bangsa suatu hari nanti bagi seorang murid.
Sedangkan bagi orang yang sudah bekerja, Anda bisa saja dengan sering menggunakan pakaian batik ke kantor. Kemudian, bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memajukan perusahaan tempat Anda bekerja. Selain itu, membayar pajak tepat waktu. Tindakan-tindakan tersebut akan sangat berguna bagi negara dan berarti sudah secara langsung terlibat dalam pembangunan negara.
Bahkan, bila Anda adalah seorang ibu, Anda juga dapat turut berpartisipasi dalam mewujudkan rasa nasionalisme ini. Caranya adalah mengajarkan kepada anak-anak Anda mengenai pentingnya ilmu-pengetahuan dan juga turut membangun rasa nasionalisme sang anak.
Perlu diingat bahwa jasa seorang ibu akan sangat besar dan berpengaruh dalam mewujudkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia, karena ibu adalah sekolah paling pertama untuk membangun karakter sang anak.
3. Munculnya Ancaman dari Luar Negara
Biasanya integritas nasional akan maju dengan sangat saat adanya ancaman penjajahan dari luar negeri yang akan muncul. Apabila ada negara lain yang hendak datang menjajah, baik secara langsung atau tidak langsung, maka rasa cinta tanah air dan persatuan akan menjadi utuh kembali.
Faktor Penghambat Integritas Nasional
Faktor yang berkaitan dengan pertumbuhan integritas nasional itu tidak hanya meliputi faktor pendukung saja. Ada juga faktor yang mampu menghambat rasa persatuan dari seluruh rakyat. Beberapa faktor penghambat tersebut harus dihindari dan terus diperbaiki, sehingga keutuhan Republic of Indonesia dapat terus terjaga. Beberapa faktor tersebut dapat disimak sebagai berikut.
1. Berkurangnya kesadaran akan pentingnya toleransi terhadap SARA
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini generasi muda Republic of Indonesia sedang mengalami krisis moral. Hal tersebut membuat ada banyak sekali kasus tawuran yang terjadi antara sesama pelajar. Contoh lainnya yaitu adanya budaya saling menyindir antara umat beragama saat ada kejadian buruk yang kebetulan dilakukan oleh oknum yang memiliki suatu agama.
Ingat sekali lagi SARA itu tidak boleh disinggung sama sekali. Bila dilanggar sudah pasti dampaknya akan menjadi sangat heboh dan akan terjadi kekacauan yang dapat menyebabkan keretakan dalam persatuan Indonesia. Bila ada orang yang bersalah, maka jangan salahkan suku, agama, ras, dan golongan dari oknum tersebut.
Salahkan oknum tersebut yang telah berbuat tindakan penyimpangan dari moral. Hal yang perlu sekali lagi untuk dipahami adalah suku, agama, ras, dan golongan tidak pernah mengajarkan untuk saling membunuh. Dimanapun pembunuhan tidak dibenarkan, kecuali dalam rangka mempertahankan diri maupun mempertahankan tanah air saat dijajah.
Selain itu, pembunuhan merupakan hal yang keji. Jadi jangan lagi mengatakan bahwa suatu suku, agama, ras, dan golongan adalah jahat. Anda tidak boleh menganggap suatu suku, agama, ras, dan golongan itu jahat. Ingat bahwa yang jahat itu hanyalah sang oknum.
Jadi menjaga perkataan untuk tidak menyinggung SARA adalah hal yang penting. Bila dilanggar, maka orang yang melanggar tersebut telah turut andil dalam menghambat persatuan dan kesatuan dari Indonesia.
2. Adanya rasa iri dan dengki akibat kesenjangan social
Kesenjangan sosial dapat menjadi salah satu faktor yang meretakkan rasa persatuan dan kesatuan akan negara ini. Maka dari itu, seluruh generasi dari bangsa ini sebisa mungkin untuk terus berkarya dan banyak membuka lapangan pekerjaan.
Semakin banyak pengusaha yang sukses, maka pengusaha tersebut telah turut serta dalam menurunkan kesenjangan sosial, mengentaskan angka kemiskinan, dan mengurangi jumlah pengangguran. Selama angka kesenjangan sosial ini tidak berkurang, maka integritas nasional tidak mudah terwujud.
Contoh lain dari tindakan yang menyebabkan kesenjangan sosial adalah pembangunan yang tidak merata dan hanya terpusat di ibu kota saja. Maka dari itu, pihak pemerintah juga harus giat untuk melakukan pembangunan dengan pesat di daerah lainnya.
Faktor Pendukung Integritas Nasional
Indonesia terdiri dari beragam suku yang jumlahnya sangat banyak. Tentu saja hal itu kan berdampak pada banyaknya hal yang berkaitan dengan budaya di Indonesia. Untuk membuat seluruh rakyat dapat berkomunikasi dengan baik, maka lahirlah bahasa Indonesia. Hal ini, hanya merupakan salah satu dari faktor pendukung integritas nasional.
1. Pemegangan Teguh Pancasila
Pancasila mengandung makna yang sangat mendalam bagi Indonesia. Bahkan, perancangannya sudah mempertimbangan banyak aspek kehidupan yang mana paling mendasar bagi seluruh suku di Indonesia. Selain itu, Pancasila juga selalu menghargai adanya perbedaan meskipun berbeda SARA. Dengan mengajarkan Pancasila dan mengamalkannya akan dapat mendukung terwujudnya integritas nasional.
2. Adanya Jiwa Semangat Bergotong-Royong
Manusia adalah makhluk sosial. Maka dari itu, pemenuhan kebutuhan hidup tidak dapat dilakukan sendiri. Selalu membutuhkan orang lain untuk melakukan banyak hal juga. Jadi jiwa gotong royong sangat diperlukan, sehingga orang lain atau masyarakat sekitar juga akan menjadi ringan tangan dalam membantu kebutuhan hidup Anda.
Budaya individualis itu tidak baik. Orang yang menerapkan hidup seperti itu akan cenderung menjadi apatis terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya. Perlu diingat bahwa manusia hidup itu tidak selamanya sehat. Suatu saat pasti akan memerlukan pertolongan orang lain. Maka dari itu, manusia perlu untuk menumbuhkan jiwa semangat bergotong royong ini sejak dini.
Contoh Integritas Nasional dalam Lingkup Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang akan mendidik watak dan pola pikir generasi muda. Beberapa contoh dari integritas nasional dalam lingkup keluarga.
1. Saling Menolong Terhadap Anggota Keluarga
Kebudayaan saling menolong dalam anggota keluarga mencerminkan adanya sifat empati. Sifat ini akan berdampak juga pada saat sang anak sudah besar dan banyak berinteraksi dengan masyarakat. Budaya saling menolong ini menunjukkan juga adanya rasa saling menyayangi antara anggota keluarga.
Sikap saling menolong ini tidak membutuhkan alasan apapun dan hanya berdasarkan asas kemanusiaan. Dengan membudayakan saling menolong sejak dini, anak akan memiliki rasa keinginan untuk menolong yang kuat.
2. Saling Menghargai dan Menghormati Pendapat
Setiap anggota keluarga pasti memiliki prinsip yang berbeda-beda. Bahkan, dalam berpendapat seringkali akan terdapat perbedaan. Setiap prinsip dan pendapat perlu untuk dihargai dan dihormati selama masih dalam konteks yang baik.
3. Patuh Pada Orang Tua
Setiap agama selalu mengajarkan untuk pada patuh kepada orang tua. Patuh kepada orangtua bukan berarti sang anak tidak boleh sama sekali memiliiki pendapatnya sendiri atau tidak teguh pendirian. Tetap saja sang anak dapat memiliki pendapat sendiri dan diperbolehkan untuk dapat menentukan keputusan sendiri selama itu masih dalam lingkup yang baik.
Maka dari itu, patuh pada orang tua merupakan salah satu bagian dari integritas nasional dalam lingkup yang kecil. Membangun karakter dalam hal yang terkecil ini adalah hal yang sangat penting. Hal itu disebabkan oleh tindakan dan hal yang besar selalu dimulai dari hal yang kecil. Pembentukan karakter untuk patuh kepada orang tua sangat penting hari ini.
4. Rajin Beribadah
Kebiasaan untuk dapat rajin beribadah juga mulai dibentuk sejak sang anak masih kecil. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing perlu untuk dibentuk sejak dini. Ajarkanlah kepada anak bahwa manusia hidup itu harus selalu bertindak yang baik dan harus selalu patuh kepada perintah Tuhan.
Misalkan jika ada keluarga beragama Islam, maka ajarkan kepada sang anak mengenai pentingnya solat lima waktu dan juga mengaji. Pembelajaran mengenai rajin beribadah ini juga merupakan hal yang penting, karena kelak saat sang anak sudah besar, dia akan menyadari bahwa tindakan memecah-belah persatuan bukan tindakan baik.
Dengan rajin beribadah, manusia akan menyadari bahwa tindakan mengejek dan tidak dapat toleransi terhadap orang-orang yang berbeda agama merupakan hal yang tidak baik. Pembelajaran mengenai hal yang paling mendasar seperti ini, hanya akan didapatkan pertama kali dalam lingkup keluarga.
Contoh Integritas Nasional dalam Sekolah
Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah keluarga yang juga sama pentingnya. Di Republic of Indonesia menerapkan proses wajib belajar paling tidak selama 12 tahun. Pada saat bersekolah ini, sudah pasti akan diajarkan juga beragam tindakan yang berkaitan dengan integritas nasional. Salah satu contoh darin tindakan integritas nasional di sekolah adalah mengenakan seragam.
Pemakaian seragam terhadap anak-anak ini dapat mengajarkan bahwa anak dengan berbagai macam condition ekonomi tetap perlu memperhatikan norma-norma yang berlaku di sekolah. Dengan membiasakan diri seperti ini, saat sang anak sudah besar, maka anak tersebut akan terbiasa untuk selalu patuh terhadap peraturan yang berlaku.
Penggunaan seragam juga membuat seluruh siswa diajarkan mengenai rasa senasib dan seperjuangan dengan tidak membedakan SARA juga. Seragam mengajarkan kepada anak akan budaya untuk saling menghormati dan menghargai SARA.
Ada banyak cara yang tepat untuk dapat menumbuhkan integritas nasional sejak dini. Hal ini sudah pasti harus diterapkan mulai dari lingkup keluarga terlebih-dahulu, kemudian dilanjutkan kearah pengembangan integritas nasional yang berikutnya yaitu dengan bersekolah. Kedua hal ini sangat penting, agar sang anak suatu hari nanti dapat berguna terhadap masyarakat dan juga bangsa.
Sumber https://olympics30.comBoleh re-create paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih
0 Response to "Integritas Nasional : Pengertian, Contoh, Penghambat, Pendorong"
Posting Komentar