Makalah Bahasa Indonesia Wacana Paragraf
Apa itu paragraf ? paragraf atau juga disebut alinea ialah wacana atau pecahan yang penulisanya menjorok ke dalam antara lima atau enam spasi.untuk lebih jelasnya mari kita bahas pengertian,bentuk,wacana dan lain sebagainya tentang paragraf dalam sebuah makalah berikut :
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta karunia Nya sehingga kami bisa menuntaskan makalah ini.Untuk menuntaskan kiprah mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami menyadari di dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan,oleh lantaran itu kami mengharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Tidak lupa kami megucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun pembuatan makalah ini,khususnya kepada ibu Lyswidia Andriarsih,M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Tegal,19 November 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam goresan pena tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraf, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea ialah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragrafh, yang perlu diperhatikan ialah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang kala kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian lantaran disamping bentuknya yang kurang ideal jikalau ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang digunakan dalam goresan pena ilmiah. Paragraf diharapkan untuk mengungkapkan pandangan gres yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan perihal paragraf sebetulnya sudah memasuki daerah wacana atau karangan alasannya formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian paragraf
Paragraf yang sering juga disebut alinea ialah pecahan wacana atau pecahan dalam suatu karangan yang mengungkapkan satu pandangan gres pokok dan penulisannya dimulai dengan garis yang menjorok ke dalam kira-kira lima atau enam ketuk(spasi).Sebuah paragraf terdiri atas satu kalimat topik dan beberapa kalimat pengembang atau pendukung yang berfungsi memperluas keterangan, memperjelas, menganalisis atau menerangkan kalimat topik. Jika dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu kalimat,maka paragraf tersebut sanggup dikatakan tidak ditata dengan baik.
Paragraf mempunyai dua ciri utama yaitu :
1. Terdiri atas dua kalimat atau lebih yang saling berhubungan,
2. Terdiri atas satu pandangan gres pokok atau satu gagasan utama.
Meskipun demikian,kadang-kadang ditemukan paragraf yang hanya mempuyai satu kalimat.Paragraf ibarat itu terutama ditemukan di dalam karya-karya sastra,seperti cerpen ataupun novel.Akan tetapi,secara umum paragraf dibuat oleh beberapa buah kalimat dan kalimat-kalimat itu mengusung satu pandangan gres pokok.
2.2 Struktur paragraf
Struktur paragraf merupakan pola-pola kalimat yang menyusun sebuah paragraf.Paragraf yang baik dibuat oleh satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas.
Gagasan utama merupakan pokok pikiran yang menjadi dasar pengembangan suatu tajuk.keberadaan gagsan utama itu sanggup diketahui setelah membaca paragraf itu secara intensif.Namun demikian,tidak sedikit pula tajuk yang menempatkan gagasan utamanya sebagai kalimat pertamanya.Paragraf ibarat akan lebih cepat dan lebih gampang bagi pembaca untuk memahami paragraf tersebut.
Gagasan utama itu akan disertai dengan gagasan-gagasan penjelas atau sanggup pula disebut dengan gagasan pendukung.Gagasan-gagasan pendukung dikembangkan berdasarkan gagasan utama.
Gagasan utama dijabarkan oleh lebi dari satu gagasan pendukung.Gagasan-gagasan pendukung dituangkan setiap paragraf pembentuk tajuk itu.
Gagasan utama biasanya berbentuk frasa (kumpulan kata) dan bentuk katanya ialah kata benda. Sedangkan kalimat utama berbentuk kalimat utuh yang minimal terbentuk dari unsur subjek, predikat (berupa kata kerja), dan objek, kiata singkat (SPO). Gagasan utama maupun kalimat utama ini bersifat umum sehingga perlu dikembangkan lagi dengan gagasan-gagasan penjelas maupun kalimat-kalimat penjelasnya.
Contohnya ialah sebagai berikut:
Dampak negatif dan dampak positif perkembangan teknologi. (gagasan utama)
Gagasan utama di atas berupa frasa dan merupakan kata benda.
Perkembangan teknologi mempunyai dampak negatif dan dampak positif. (kalimat utama)
Kalimat di atas merupakan kalimat utama yang mengandung unsur subjek (perkembangan teknologi),predikat (memiliki), objek (dampak negatif dan dampak positif).
Gagasan penjelas merupakan pandangan gres pendukung dari sebuah gagasan utama. Gagasan ini tertuang dalam kalimat penjelas. Sama halnya dengan gagasan utama dan kalimat utama, gagasan penjelas berbentuk frasa dan kata benda, sementara kalimat penjelas merupakan kalimat utuh yang menjelaskan atau menjabarkan kalimat utama dan bersifat khusus. Kalimat penjelas ini berciri khas mengulang sebagian kata pada kalimat utama, selain itu juga sanggup pula memakai kata ganti ibarat ini, itu, tersebut lantaran fungsinya sebagai menjelaskan kalimat utama.
Contohnya ialah sebagai berikut:
1. Perkembangan teknologi mempunyai dampak negatif dan dampak positif. (kalimat utama)
2. Kecanduan sebagai dampak negatif perkembangan teknologi. (gagasan penjelas 1)
3. Dampak negatif dari perkembangan teknologi ialah kecanduan. (kalimat penjelas 1)
4. Kemudahan mendapatkan informasi dan pengetahuan (gagasan penjelas 2)
5. Dampak positif dari perkembangan teknologi ialah akomodasi untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan tanpa dibatasi tempat dan waktu. (kalimat penjelas 2)
Baca Juga : Makalah Strategi Pembelajaran Terpadu
2.3 Jenis-jenis paragraf
1.Paragraf berdasarkan urutannya
Sebuah karangan umumnya terdiri atas (1) paragraf pembuka,(2) paragraf isi,dan (3) paragraf penutup.Ketiga jenis paragraf tersebut merupakan satu kesatuan dan tidak sanggup dipisahkan dalam sebuah karangan.
Paragraf pembuka menggambarkan pandangan gres pokok secara umum,paragraf isi menjelaskan pandangan gres pokok itu secara rinci,dan paragraf epilog memperlihatkan simpulannya.Paragraf pembuka mempertanyakan sesuatu,paragraf isi menjelaskan balasan pertanyaan itu secara jelas, dan paragraf epilog menyimpulkan balasan pertanyaan tersebut.
a. Paragraf pembuka
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang terletak pada awal karangan,dan berfungsi mengantarkan pokok bahasan yang akan disampaikan pada paragraf berikutnya(paragraf isi).Fungsi paragraf pembuka ini ialah untuk mengantarkan pembaca pada perkara yang dikemukakan dengan menjelaskan topik karangan.Oleh lantaran itu,paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian supaya pembaca mengikuti dan membaca seluruh isi karangan.Jumlah paragraf pembuka tergantung pada keluasan topik yang dibahas.Karya tulis yang mempunyai topik bahasan yang luas mempunyai jumlah paragraf pembuka lebih banyak daripada jumlah paragraf pembuka dalam karya tulis yang hanya menyajikan satu topik bahasan yang tidak luas.Contoh paragraf pembuka.
Semuanya itu terlihat dalam sebuah pesta kesenian rakyat yang telah berlangsung empat taun terakhir di Malang.Festival itu berjulukan festival lima gunung.Festival ini mempertemukan acara kesenian tradisi rakyat dari lima gunung yang mengelilingi Magelang,yakni Gunung Merapi, Gunung Merbabu,Gunung Sumbing,Gunung Andong,dan Gunung Manoreh.Festival keempat tahun 2005 ini dipusatkan di Desa petung,Kecamatan Pekis,di lereng Gunung Merbabu.
Paragraf pembuka dari kutipan di atas mengemukakan topik pembicaraan perihal pesta kesenian rakyat.Paragraf pembuka tersebut dipaparkan dengan memperkenalkan nama pesta kesenian rakyat tersebut.Paragraf pembuka tersebut juga sanggup mengantar pembaca pada asal kesenian yang ikut dalam festival tersebut.
b. Paragraf isi
Paragraf isi terletak diantara paragraf pembuka dan paragraf penutup.Paragraf isi ini berfungsi untuk mengembangkan dan menerangkan pokok perkara yang telah ditentukan.Pengembangan itu sanggup dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang dikemukakan dan sanggup pula dengan memperlihatkan bukti-bukti.Jumlah paragraf isi bergantung pada ketuntasan pokok pikiran yang dikemukakan.Contoh paragraf isi:
Dalam sepuluh terakhir tema-tema urban acapkali muncul dalam pameran-pameran besar di dunia.Sebagian besar pameran-pameran itu cenderung beranggapan persoalan-persoalan urban pada setiap kota mempunyai kesamaan.Padahal bagi negara-negara bekas koloni di daerah Asia dan Afrika,persoalan urban memperlihatkan persoalan-persoalan yang sangat spesifik.Di Indonesia,misalnya,masyarakat urban(civil society)terbentuk pada final kala kesembilan belas bersamaan dengan perkembangan kota-kota di masa kolonial.
Kedua paragraf isi pada contoh di atas memperlihatkan keterpaduan dan keterkaitan yang erat.Hal itu ditandai dengan kata penggunaan padahal pada awal paragraf isi kedua.
c. Paragraf penutup
Paragraf epilog berfungsi untuk mengahiri dan menutup sebuah karangan atau karya tulis.Paragraf epilog berisi penitikberatan pada pokok-pokok pikiran yang harus diingat pembaca,memberi saran terakhir,harapan,acuan,atau ajakan.Dengan kata lain,isi paragraf epilog ini sanggup berupa simpulan atau rangkuman yang menandai berakhirnya suatu pembahasan.Contoh paragraf penutup:
Saat ini sudah ada 24 perpustakaan yang dibina sebagai rumah mencar ilmu CCFI yang tersebar di 14 provinsi,mulai dari jakarta hingga sulawesi.Beberapa perpustakaan yang sudah mendapatkan pemberian CCFI antara lain perpustakaan umum Jakarta Selatan,Perpustakaan Prof.Dody Tisna Amidjaja,Perpustakaan Desa Pundung Sari(Gunung Kidul),Perpustakaan Yogyakarta study center,Perpustakaan daerah Sulawesi Selatan,dan Perpustakaan Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin yang merupakan satu-satunya sentra dokumentasisastra modern Indonesia.
Paragraf epilog pada contoh di atas memperlihatkan bagaimana final atau simpulan dari tema perihal rumah mencar ilmu yang di kembangkan dan dibantu oleh Coca-Cola Fondation Indonesi(CCFI).
2.Paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya
a) Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif ialah paragraf yang gagasan utamanya terletak diawal paragraf.Gagasan utama atau pokok perkara paragraf itu dinyatakan dalam kalimat pertama.Contoh:
Industialisasi di negara kita mendorong didirikannya banyak sekali macam pabrik yang memproduksi beraneka barang.Pabrik-pabrik itu memperlihatkan lapangan kerja kepada ribuan tenaga kerja baik yang berasal dari masyarakat di sekitar pabrik maupun di daerah-daerah lain.Dengan demikian,adanya berbgai pabrik sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Di samping itu,beraneka barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik tersebut telah meningkatkan ekspor nonmigas serta menghasilkan deisa bagi negara.
Kutipan diatas memperlihatkan bahwa kalimat pertama merupakan kalimat yang mengandung gagasan utama.Kalimat tersebut merupakan dasar atau induk dari perumusan gagasan – gagasan yang ada di bawahnya.Dinyatakan dalam paragraf tersebut bahwa didirikannya pabrik sebagai adanya industrialisasi sanggup memperlihatkan lapangan kerja,meningkatkan kesejahteraan,dan meningkatkan ekspor nonmigas serta menghasilkan devisa negara.
b) Paragraf Induktif
Paragraf induktif ialah paragraf yang gagasan utamanya terletak di final paragraf atau pada kalimat epilog paragraf itu.Contoh:
Gerakan pencinta alam dengan dasar “sadar lingkungan sehat” telah mulai menggejala secara di kalangan remaja.Tidak sedikit perkumpulan pencinta lingkungan yang anggotanya terdiri atas siswa-siswa sekolah,baik itu siswa SLTP maupun SLTA.Keberanian untuk melaksanakan penelitian ilmiah telah makin meluas,khususnya di tingkat SLTA.Fenomena-fenomena semacam itu merupakan bukti bahwa dewasa pada tahun-tahun terakhir ini tidak selalu bernilai negatif.
Paragraf di atas dengan terang mengungkapkan gagasan bahwa dewasa tidak selalu bernilai negatif.Gagasan tersebut terdapat dalam kalimat terakhir.Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan bukti-bukti yang membuktikan fenomena positif kiprah kalangan remaja.
c) Paragraf Campuran
Paragraf adonan ialah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir.Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan bukti-bukti yang membuktikan fenomena positif kiprah kalangan remaja.Contoh:
Saya berkeyakinan kalau Indonesia memfokuskan diri pada sektor agronisnis,tidak ada negara lain yang bisa menandingi kita.Agar reformasi tersebut sanggup terjadi,yang over valued harus dihindari. Memang krisis ekonomi yang sedang berlangsungtelah mengoreksi nilai tukar kita.Dalam hal ini,pemerintah tidak perlu memaksa rupiah menguat,tetapi biarkan prosedur pasar menemukan keseimbangannya.Yang perlu dilkukan ialah beradaptasi terhadap nilai tukar yang ada dengan mendorong industri-industri yang bisa survive pada nilai tukar yang ada,yakni sektor agrobisnis,semakin melemah rupiah asal stabilakan semakin baik.Apabila sektor ini sudah berjalan engan baik,tidak tidak mungkin negara kita akan menjadi salah satu negara yang ekonomisnya tertangguh di dunia.
Gagasan utama paragraf tersebut ialah agrobisnis merupakan sektor terpenting bagi bangkitnya perekonomia Indonesia.Gagasan tersebut dinyatakan dalam kalimat pertama.Setelah diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas,gagasan tersebut ditegaskan kembali dalam kalimat terakhir dengan rumusan yang berbeda.
3.Paragraf Berdasarkan Bentuk Wacana
Berdasarkan bentuk wacananya paragraf terbagi kedalam paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
a. Paragraf Naratif
Paragraf naratif ialah paragraf yang menceritakan suatu insiden atau kejadian.Contoh :
Aku mau membantah.Tapi,sebelum saya sanggup menentukan kata-kata,dia berkata lagi.”Seperti tadi saja.Kalau bukan saya yanag menyapamu,kau takkan tahu siapa aku,bukan?Sedangkan matamu melihatku tadi,kau seperti melihat pengemis yang dijijiki.Alangkah cepatnya segalanya berubah.Dan lebih cepat lagi seseorang melupakan seseorang lainnya meski pernah orang itu dicintainya.”(“Angin dari Gunung”A.A Navis).
b. Paragraf Deskriptiif
Karangan deskriptif ialah jenis karangan yang menggambarkan suatu hal baik itu benda,peristiwa,keadaan,ataupun manusia.Dengan paragraf ini,pembaca sanggup seperti menyaksikan atau mencicipi hal diceritakan itu.Contoh :
Tak ingin menyia-nyiakan liburan.Esoknya kami menuju Tanjung Lesung Resort.Air maritim yang hening memberi keindahan tersendiri ketika memandangnya dari beranda krakatau Bar,Tanjung Lesung Resort.sebuah pemandangan yang menakkjubkanserasa berada persis di bibir pantai lantaran pantulan warna air dari bak renang di depan kafe seakan menyatu dengan air laut.Tak berlebihan jikalau banyak yang melukiskan keindahan pantai ini laksana surga
c. Paragraf Ekspositoris
Paragraf ekspositoris ialah paragraf yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek dengan sejelas-jelasnya.Paragraf Eksposisi memakai contoh,grafik, serta menyebarkan bentuk fakta dan data lainnya untuk memperjelas perkara yang di kemukakan.Contoh:
Rampak bedug (sunda) berarti sekumpulan orang yang memukul bedug.Bedug biasanya digunakan masyarakar sunda sebagai alat komunikasi itu untu menggambarkan informasi kematian,Kelahiran,atau informasi khusus lain kepada warga.Lama-kelamaan bedug dijadikan ajang kompetisi antar kampung hingga lahirlah kesenian rampak bedug.
d. Paragraf Argumentasi
Argumen bermakna ‘alasan’.Argumentasi berarti ‘pemberian alasan yang besar lengan berkuasa dan meyakinkan’.Dengan demikian,paragraf argumentasi ialah paragraf yang mengemukakan alasan,contoh,dan bukti-bukti yang besar lengan berkuasa dan meyakinkan.Alasan-alasan,bukkti,dan sejenisnya,digunakan penulis untuk mempengaruhi pembaca supaya mereka menyetujui pendapat,sikap,atau keyakinan.Contoh:
Industrialisasi di negara kita mendorong didirikannya banyak sekali macam pabrik yang memproduksi beraneka barang.Pabrik-pabrik itu memperlihatkan lapangan kerja,baik yang berasal dari masyarakat di sekitar pabrik maupun dari daerah-daerah lain.Dengan demikian,adanya menyebarkan macam pabrik sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Di samping itu,beraneka barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik tersebut telah meningkatkan ekspor nonmigas serta menghasilkan devisa bagi negara kita.
e. Paragraf Persuatif
Paragraf persuatif ialah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi emosionalitas pembaca.Paragraf ini juga membutuhkan data dan contoh-contoh nyata mempengaruhi pembaca.Contoh:
Jadi,teman-teman,dengan banyaknya teknologi dan kebebasan,memang kita bisa berbuat apa saja.Kita bisa tampil beda dengan orang lain.Akan tetapi,harus benar lho ya:mau melakukannya lantaran kita ingin”mengespresikan diri”secara beda.Kita melakukannya bukan sekedar mengikuti tren indie itu sendiri.Percaya deh,kalau kita serius dengan satu bidang,kita bisa jadi pribadi yang beda.Tidak peduli hal itu indie atau bukan.
Baca Juga : Contoh teks Narasi,Deskripsi,Argumentasi dan Eksposisi
2.4 Pola Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf biasanya dilakukan untuk merinci secara cermat gagasan utama yang terkandung dalam kalimat topik. Sebuah paragraf sanggup dikembangkan dengan dua pola atau lebih. Berikut macam-macam model untuk mengembangkan paragraf:
1. Pengembangan Paragraf dengan Contoh
Paragraf sanggup dikembangkan melalui pemberian contoh terhadap apa yang telah disebutkan dalam kalimat topik. Contoh-contoh tersebut sanggup diberikan sebelum atau sehabis kalimat topik. Hal itu bergantung pada cara berpikir yang digunakan (apakah berpikir deduktif atau induktif).
2. Pengembangan Paragraf dengan Definisi
Pengembangan paragraf dengan definisi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu istilah yang dianggap mengandung konsep gres bagi pembaca. Pengembangan paragraf yang baik melalui definisi ini bergantung pada cara menciptakan definisi yang baik.
3. Pengembangan Paragraf dengan Perbandingan
Pengembangan paragraf dengan perbandingan merupakan pengembangan paragraf dengan mengemukakan persamaan atau perbedaan diantara dua hal. Pengembangan paragraf ibarat ini juga sering disebut pengembangan paragraf dengan pengontrasan atau persamaan perbedaan.
4. Pengembangan Paragraf dengan Sebab akibat
Pengembangan paragraf dengan alasannya akhir sering dilakukan jikalau kita menulis perihal sesuatu yang akan terjadi setelah atau sehabis insiden tertentu. Dalam pengembangan ini kekerabatan kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf berbentuk alasannya akibat. Suatu paragraf mungkin berisi satu alasannya dengan banyak akhir atau sebaliknya berisi satu akhir dengan satu sebab.
5. Pengembangan Paragraf dengan Klasifikasi Divisi
Pengembangan paragraf dengan pembagian terstruktur mengenai divisi dilakukan baik melalui beberapa pengelompokan maupun dengan pemecahan. Kalimat topik dalam paragraf ini sanggup berupa pengelompokan beberapa bentuk, sanggup pula berupa pemecahan sesuatu atas bagian-bagian atau unsur-unsurnya.
6. Pengembangan Paragraf dengan Kronologi
Pengembangan paragraf dengan kronologi pada umumnya sanggup digunakan dalam paragraf pisahan dengan mengembangkan setiap pecahan dalam proses. Pengembangan itu dilakukan dengan memperlihatkan suatu peristiwa, menciptakan atau melaksanakan sesuatu secara berurutan, selangkah demi selangkah, secara kronologis.
7. Pengembangan Paragraf dengan Klasifikasi Divisi
Pengembangan paragraf dengan ilustrasi digunakan untuk menyajikan suatu citra umum atau khusus perihal suatu prinsip atau konsep yang dianggap belum dipahami oleh pembaca. Pengembangan dilakukan dengan memaparkan sesuatu yang dilihat penulis, kesan demi kesan yang ditangkap oleh indra penglihatannya.
8. Pengembangan Paragraf dengan Analogi
Pengembangan paragraf dengan analogi merupakan pengembangan paragraf dengan ilustrasi yang khusus. Maksudnya ialah memperlihatkan suatu contoh citra yang berbeda, tetapi mempunyai kesamaan baik dalam hal bentuk maupun fungsi, untuk memperlihatkan klarifikasi kepada pembaca terhadap sesuatu yang tidak dipahaminya dengan baik.
9. Pengembangan Paragraf dengan Repetisi
Pengembangan paragraf dengan repetisi atau pengulangan sering digunakan untuk mengingatkan kembali pada pokok bahasannya. Jadi, pokok bahasan yang telah diuraikan pada awal paragraf diulangi lagi pada final paragraf sebagai suatu simpulan.
10. Pengembangan Paragraf dengan Kombinasi
Pengembangan paragraf dengan kombinasi sanggup dilakukan dengan mengombinasikan dengan beberapa teknik atau model, ibarat memadukan repetisi dan analogi cara pengembangan paragraf ibarat ini paling gampang dilakukan karna penulis seolah olah tidak mengenal model pengembangan paragraf yang baik.
2.5 Karakteristik Paragraf yang Baik
Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan bersahabat antara yang satu dengan kalimat yang lain.Kalimat-kalimat tersebut disusun berdasarkan hukum tertentu, sehingga makna yang dikandungnya sanggup dibatasi, dikembangkan, dan diperjelas. berikut ini ialah ciri-ciri atau karakteristik paragraf yang baik.
1. Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau pandangan gres pokok yang relevan dengan pandangan gres pokok keseluruhan karangan. Dalam setiap paragraf hanya ada satu pokok pikiran.
2. Pada umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
3. Pargraf ialah satu kesatuan ekspresi pikiran.
4. Pargraf ialah kesatuan yang koheren dan padu.
5. Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf yang sering juga disebut alinea ialah pecahan wacana atau pecahan dalam suatu karangan yang mengungkapkan satu pandangan gres pokok dan penulisannya dimulai dengan garis yang menjorok ke dalam kira-kira lima atau enam ketuk (spasi).
Paragraf mempunyai dua ciri utama yaitu :
1. Terdiri atas dua kalimat atau lebih yang saling berhubungan,
2. Terdiri atas satu pandangan gres pokok atau satu gagasan utama.
Pengembangan paragraf biasanya dilakukan untuk merinci secara cermat gagasan utama yang terkandung dalam kalimat topik. Sebuah paragraf sanggup dikembangkan dengan dua pola atau lebih. Berikut macam-macam model untuk mengembangkan paragraf:
1. Pengembangan Paragraf dengan Contoh
2. Pengembangan Paragraf dengan Definisi
3. Pengembangan Paragraf dengan Perbandingan
4. Pengembangan Paragraf dengan Sebab akibat
5. Pengembangan Paragraf dengan Klasifikasi Divisi
6. Pengembangan Paragraf dengan Kronologi
7. Pengembangan Paragraf dengan Klasifikasi Divisi
8. Pengembangan Paragraf dengan Analogi
9. Pengembangan Paragraf dengan Repetisi
10. Pengembangan Paragraf dengan Kombinasi
Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
1. Paragraf Narasi,
2. Paragraf Deskripsi,
3. Paragraf Persuasi,
4. Paragraf Eksposisi,
5. Paragraf Argumentasi.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus memakai aturan-aturan yang sudah disepakati, lantaran masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
meowwwhoney.blogspot.com/search?q=makalah-strategi-pembelajaran-terpadu
https://typoonline.com/blog/mengenal-gagasan-utama-dan-gagasan-penjelas-dalam-menulis/
Tim Studi Literasi.2009.Tata Bahasa Indonesia.Bandung:Cipta Dea Pustaka.
Yanti, Dr. Prima Gusti, M. Hum,dkk.2016.Bahasa Indonesia Konsep Dasar dan Penerapan.Jakarta:Grasindo.
0 Response to "Makalah Bahasa Indonesia Wacana Paragraf"
Posting Komentar