Makalah Laporan Ketimpangan Sosial Di Masyarakat
Tugas sekolah kali ini akan membagikan laporan sosial ihwal kehidupan masyarakat di kawasan kabupaten tegal yang telah dilakukan dan dibentuk oleh siswa/siswi MAN Kota Tegal dengan tujuan saling membuatkan pengalaman dan membuatkan ilmu serta bermanfaat untuk kita semua. Berikut makalah laporan Ketimpangan Sosial :
KETIMPANGAN SOSIAL
DI KECAMATAN SURADADI KABUPATEN TEGAL
RT 04 RW 01
( Gambar Logo MAN Kota tegal )
XII IIS2
Disusun oleh
1. Anggi utari
2. Dewi nur azizah
3. Rizki iffatun najah
4. Syafriya ali rosyid
5. Indah afriyani
6. Novella metta ariyanti
7. Puspita murdiani
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA TEGAL
Jl. Pendidikan Pesurungan Lor, Margadana Kota Tegal
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadiran Allah Swt. atas limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga laporan mapel sosiologidari hasil survei di lingkungan Kelurahan Muarareja dengan judul “Ketimpangan Sosial di Desa Suradadi Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal RT 04 RW 01”. Sholawat serta salam, kami haturkan kepada Rasulullah Muhammad saw. beserta keluarga dan pengikutnya. Semoga kita selaku pengikutnya sanggup menjalankan ibadah wajib dan sunnah sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Adanya laporan ini diperlukan sanggup menjadi motivasi terciptanya komunitas berguru dilingkungan madrasah dan siswa siswi sanggup memahami ketimpangan yang terjadi di lingkungan sekitar. Guru tidak lagi menjadi sentral dan penentu segala keputusan yang terkait dengan pembelajaran. Akan tetapi, kreativitas, serta keterlibatan siswa dalam seluruh aspek pembelajaran menjadi sasaran yang harus diprioritaskan. Disinilah pentingnya ketersediaan sumber berguru di lingkungan madrasah aliyah yang harus dihadirkan.
Laporan ini diperlukan memperlihatkan alternatif penuntun berguru yang sanggup diterapkan dan dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi, kreatifitas, kemandirian, dan integritas prestasi berguru siswa yang berorientasi pada tuntunan masa depan.
Akhirnya, kami menyadari masih ada kekurangan pada laporan survei ini. Kritik dan saran dari guru mapel sosiologi, siswa, dan semua pihak yang berkompeten merupakan suatu hal berharga dan berarti dalam menyimpulkan laporan survei ini. Semoga laporan ini bermanfaat dan Allah selalu meridai perjuangan untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa ini.
Tegal 21 November 2018
Penulis (Kelompok 2)
KETIMPANGAN SOSIAL
DI DESA SURADADI.
A. Keadaan Kelurahan Suradadi
Berdasarkan hasil interview di desa suradadi kecamatan suradi kabuapaten tegal tepatnya di RT 04 RW 01. Kami mendapat informasi mengenai ketimpangan sosial dari ketua RT 04 setempat, sanggup kami simpulkan bahwa jumlah penduduk di desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal rt 04 rw 01 sebanyak 453 jiwa. Yang terdiri pria 203 jiwa dan wanita 250 jiwa.
Mayoritas penduduk di desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal berprofesi sebagai nelayan alasannya ialah lingkungan yang mereka tempati erat dengan bahari sehingga mata pencaharian mereka sebagai nelayan ,bukan hanya nelayan ada juga yang berprofesi sebagai petani, pedagang, wiraswasta dan sebagian lagi berprofesi sebagai pegawai negri sipil, TNI, atau POLRI dan karyawan swasta. Ada pula sebagian penduduk di desa surdadi yang bekerja di luar negri dan bekerja di sektor industri dan sektor informal. Sebagian penduduk ada yang bekerja di penangkapan ikan di negara jepang, korea selatan, spanyol dan lain-lain.
Mayoritas dari mereka penduduk orisinil di desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal rt 04 rw 01 ada 80 % penduduk orisinil dan 20 % penduduk pendatang dari desa lain.
Yang tertera dari penduduk Rt tersebut sekitar 20 hingga 25 kepala keluarga yang di katakan sebagai keluarga kurang bisa di desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal mendapat pemberian dari pemerintah ibarat KIS ( kartu indonesia sehat), KIP ( kartu indonesia pintar), PKH (program keluarga sejahtera) dan pemberian sosial lainnya.
Misal pemberian tersebut dari pemerintah yaitu PKH ( kegiatan keluarga sejahtera). Syarat-syaratmendapatkan PKH :
1. Mendapatkan surat permintaan dari pusat berupa SUPA ( surat permintaan pertama)
2. Mempunyai anak balita
3.Mempunyai anak prasekolah
4. Mempunyai anak yang masih SD, SMP, SMA, Sekolah Menengah kejuruan atau sederajat.
5. Dalam satu rumah ada lansia berusia 70 tahun.
6. Mempunyai kepala keluarga yang berpenghasilan kurang dari Rp. 1.500.000./perbulan
Bantuannya berupa :
1) Anak usia pra sekolah mendapat pemberian dari KIP (Kartu Indonesia Pintar)
2) Anak SD mendapat pemberian sebesar Rp 450.000 dalam satu tahun.
3) Anak Sekolah Menengah Pertama mendapat pemberian sebesar Rp 750.000 dalam satu tahun
4) Anak Sekolah Menengan Atas mendapat pemberian sebesar Rp 1.000.000 dalam satu tahun.
5) Warga kurang bisa mendapat pemberian beras, gula, dan uang dari PKH (Program Keluarga Harapan)
B. Kehidupan Ibu Mirah
Ibu mirah merupakan warga orisinil di desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal rt 04 rw 01 tepatnya di jalan klitik no 38. Beliau tergolong dalam kategori penduduk miskin alasannya ialah keadaanya yang sangat memperhatikan serta rumahnya yang kurang layak untuk di tempati, temboknya yang terbuat dari materi bambu yang di sebut gribig. Atapnya tidak layak di pakai karna pada ketika hujan rumahnya kebocoran. Beliau kini berusia 90 tahun dan keadanya sedang sakit bahkan matanya kurang bisa melihat , dia juga hanya tinggal sendirian.
Setiap harinya dia hanya mengharapkan pemberian dari tetangganya yang memberi masakan seadanya, dengan kondisi ibarat itu ibu rantun tidak bisa bekerja karna tidak bisa untuk bekerja.
Harapan ibu mirah pemerintah lebih memperhatikannya pada rakyat yang kurang mampu, besar harapnnya ibu rantun mendapat bantuanya semoga mengurangi bebanya.
Baca Juga : Makalah Pendidikan usia Dini
B. Kehidupan Ibu Kartini
Ibu kartini merupakan salah satu warga orisinil dari desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal rt 04 tw 01 tepatnya di jalan klitik gang 38. Ibu kartini termasuk keluarga penduduk miskin alasannya ialah keadaan dan tempat tinggal sangat sederhana tetapi masih layak ti tempati meskipun masih dalam keadaan dengan lantainya berkeramik , temboknya belum di lepa atau belum di lebur, tetapi pintu masuk belum ada hanya memakai triplek saja.
Ibu kartini berusia 52 tahun. Beliau tidak bekerja hanya mengharapkan dari suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunan, pekerjaan tersebut tergantung adanya pekerjaan yang dikerjakan dan pengsilannya tidak seberapa hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ibu kartini mempunyai 2 anak pria dan perempuan, ana yang pertama pria sudah pisah karna sudah berkeluarga sedang yang wanita kini menduduki di dingklik SMA.
Harapan bukartini pemerintah harus lebih memperhatikan rakyatnya dan berharap semoga ada tindak kepanya berupa pemberian untuk meringankan bebannya.
C. Kehidupan Ibu Rantun
Ibu rantun merupakan warga orisinil di desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal rt 04 rw 01 tepatnya di jalan klitik no 38 . Beliau merupakan salah satu warga yang kurang bisa tempat tinggal yang sederhana tetapi layak di tempati, lantainya berkeramik di depan teras, dengan usia yang sudah bau tanah 80 tahun dia sering sakit sakitan dan tidak bekerja karna tidak berpengaruh untuk bekerja, keadaanya sangat memperhatinkan. Beliau tinggal dengan kedua cucunya yaitu wanita dan pria tetapi kedua cucunya menderita kekurangan mental sehingga tidak ada yang bisa membantu. Kehidupan sehari-harinya ibu rantun hanya mengharapkan kepada menantunya yang setiap harinya memberi masakan dan mengharapkan pada tetangganya bila mana ada tetangga yang memberi makanan.
Harapan ibu rantun kepada pemerintah, pemerintah harus memperhatikan dan memberi bantuanya kepadanya. Agarbeban dia lebih ringan untuk kehidupan sehari-harinya.
Baca Juga : Makalah Konflik Sosial
D. Kehidupan Ibu Yunah
Ibu yunah merupakan warga orisinil dan warga yang termasuk kurang bisa di desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal rt 04 rw 01 tepanya di jalan kh. Rais. Beliau kini berusia 62 tahun dan tinggal bersama cucunya laki- laki, tempat tinggal yang di tempati kurang layak di tempati dengan tembok yang belum di lebur dan lantai yang masih tanah atapnya yang penuh plastik untuk berjaga - jaga ketika hujan semoga tidak bocor, ibu yunah hanya di rumah tidak bekerja, ibu yunah hanya mengharapkan cucunya yang bekerja sebagai mayang harian yang gajinya tidak seberapa dan tidak menentu. Beliau juga tidak mendaptkan pemberian dari pemerintah..
Harapan ibu yunah pemerintah Dapat lebih memperhatikan warga semoga memberi pemberian yang layak. Dan dia juga berharap kepada pemerintah semoga dia mendapat pemberian untuk beban yang di tanggung karna ekonomi yang kurang terpenuhi.
E. Kehidupan Ibu Daronah
Ibu daronah merupakan warga orisinil dari desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal rt 04 rw 01 yang tepatnya di jalan kh rais. Beliau termasuk warga yang salah satu kurang mampu. Beliau berusia 50 tahun dan tinggal sendiran karna anaknya sudah berkeluarga ibu doranah.
Setiap harinya bekerja buruh harian yang penghasilan setiap harinya hanya 30.000 ribu per harinya, tetapi pekerjaan tersebut tidak setiap harinya, sedari ada pekerjaan ia bekerja. Tempat tinggalnya yang sederhana tetapi masih layak untuk di tempati. Beliau tidak mendapat pemberian dari pemerintah.
Harapan ibu daronah pemerintah lebih memperhatikan warga yang perlu di bantu, dan ibu daronah pemerintah secepatnya memberi pemberian kepadanya untuk meringankan bebanya.
F. Kehidupan Ibu Wasri
Ibu wasri merupakan warga orisinil dari desa suradadi kecamatan suradi kabupaten tegal rt 04 rw 01/ tepatnya di jalan kh rais. Ibu warsi termasuk warga kurang bisa di desa suradadi dengan keadaan tempat tinggal yang kurang ayak di tempati terbuat dari gribig lantainya masih dari tanah, dia tinggal berdua dengan cucunya yang menemaninya, cucunya kini masih sekolah sd.
Setiap harinya ibu wasri bekerja sebagai buruh basuh yang perharinya hanya 25.000. Hasilnya tersebut untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, bahkan pekerjaanya jikalau ada yang menyuruhnya, ibu warsih telah mendapat pemberian dari pemerintah yaitu berupa sembako.
Harapan ibu wasri pemerintah lebih memperhatikan warga yang perlu di bantunya baik dalam ekonomi maupun lainnya.
G. Kehidupan Ibu Ningsih
Ibu ningsih merupakan warga orisinil desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal tepatnya di jalan kh. Rais. Beliau kini berusia 87 tahun, dia di kategorikan warga kurang bisa dengan keadaan rumahnya yang kurang layak di tempati, rumahnya tersebut terbuat dari gribik lantainya yang masih tanah kini dia hanya tinggal sendiri dengan keadaan fisik yang kurang sehat , sering sakit sakitan.
Setiap harinya ibu ningsih bekerja sebagai buruh basuh yang hanya di honor 25.000 perhari, pekerjaan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhanya sehari-hari. Dengan keadaan yang hanya sendirian ibu ningsih terkadang menangis karna tidak ada yang menemaninya karna merasa sudah sering sakit-sakitan.
Harapan ibu ningsih kepada pemerintah cepat bertindak kepadanya untuk memperlihatkan pemberian ekonomi, semoga beban yang di tanggung sedikit ringan untuk hidup sehari-harinya.
KESIMPULAN
Dari hasil wawancara kami di desa suradadi kecamatan suradadi kabupaten tegal. Bahwa kami menyimpulkan tujuh keluarga tersebut di kategorikan sebagai warga kurang bisa baik dari pendapatan, ekonomi dan lingkungan sekitarnya. Rata-rata pendapat kepala keluarga mereka berpenghasilan 700.000 hingga 1.000.000 perbulan dari penghasilan tersebut terkadang mereka tidak sesuai yang mereka sesuaikan. Walaupan dari keluarga tersebut ada yang mendapat pemberian dari pemerintah setempat.
Pesan dari mereka kepada pemerintah, sebaiknya pemerintah pusat sebelum memperlihatkan pemberian kepada mereka harus melaksanakan survei eksklusif semoga pemerintah tahu mana yang benar-benar membutuhkannya. Sehingga ketimpangan sosial yang terjadi di indonesia lebih meminimalisir.
0 Response to "Makalah Laporan Ketimpangan Sosial Di Masyarakat"
Posting Komentar