iklan

Makalah Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup

        Menjaga kelestarian lingkungan hidup merupakan suatu tanggung kita bersama dan tidak hanya tanggung jawab pemerintah semata melainkan tanggjung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat,berikut saya bagikan makalah kelestarian lingkungan hidup berdasarkan Alqur'an dan Hadis :


MAKALAH AL-QUR’AN HADIS
MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

XI.IIS 2
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3


1.      ERMAWAN DWI
2.      ERNA WATI
3.      INDAH ALFIANI
4.      INTAN JUWITASARI
5.      PUSPITA MURDIANI
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MADRASAH ALIYAH NEGERI TEGAL
Jl. Pendidikan Pesurungan Lor, Margadana Kota Tegal
Telepon (0283) 325056


KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, Karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami sanggup menyusun makalah ini dengan baikdan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Ayat-ayat Tentang Menjaga Kelestarian Lingkungan”.
Makalah ini dibentuk dengan aneka macam observasi dan beberapa pemberian dari aneka macam pihak. Oleh Karena itu, kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Kami juga berterimakasih kepada pembimbing kami yaitu guru ‘Al-quran dan hadis” yang sudah memberi bimbingan kepada kelompok kami yang hingga ke babak penyelesaian dengan hasil yang memuaskan .
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang fundamental pada makalah ini. Oleh alasannya yaitu itu kami beri saran serta kritikan yang sanggup membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan malakah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini sanggup memperlihatkan manfaat bagi kita semua.


 Tegal, 3 oktober 2018

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan yang gres dan termasuk yang penting untuk masa kini yaitu pendidikan lingkungan. Pendidikan tersebut berkenaan dengan kepentingan lingkungan di sekitar insan dan menjaga aneka macam unusrnya yang sanggup mendatangkan bahaya kehancuran, atau perusakan.
Pendidikan lingkungan telah di ajarkan oleh rosulullah SAW kepada para sahabatnya. Bahwa debu darda menyampaikan bahwa ditempat berguru yang di asuh oleh rosulullah di ajarkan pentingnya bercocok tanam, dan menanam pepohonan, serta pentingnya usaha mengubah tanah yang tandus menjadi subur. Perbuatan tersebut mendatangkan pahala yang besar dan merupakan amal ibadah kepada allah SWT.
Pendidikan lingkungan yang di ajarkan oleh rosululah berdasarkan wahyu, sehingga banyak di jumpai ayat-ayat ilmiah al-qur’an yang membahas wacana lingkungan.Oleh lantaran itu , dalam makalah ini penyusun akan mencoba membahas secara luas mengenai al-qur’an dan lingkungan, lantaran di al-qur’an menjelaskan tentang  pentingnya menjaga lingkungan dengan melatakkan dasar dan  prinsipnya secara global.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa sebenarnya lingkungan dan bagaimana kondisinya pada ketika itu ?
2.      Bagaimana pandangan al-qur’an yang berkaitan dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan?

C.    TUJUAN MASALAH
1.      Mengetahui apa dan bagaimana kondisi lingkungan ketika ini
2.      Mengetahui dan betapa pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan
3.      Mengetahui bagaimana cara menjaga lingkungan ibarat yang terdapat pada
al-qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kondisi lingkungan pada masa ini
Masalah lingkungan hidup pandai balig cukup akal ini telah menjadi isu global lantaran menyangkut aneka macam sector dan aneka macam kepentingan umat islam manusia. Hal ini terbukti dengan munclnya isu-isu kerusakan lingkungan yang semakin santer terdengar. Diantaranya isu dampak rumah kaca, lampiasan ozon yang menipis, kanaikan suhu udara, mencaarinya es di kudub, dll.
timbulnya kerusakan alam atau lingkungan hidupsebagian besar yaitu hasil perbuatan manusia. Karena manusialah yang diberi tanggung jawab sebagai khlaifah di bumi. Manusia mempunyai daya inisiatif dan kreatif, sedangkan makhluk-makhluk lainnya tidak memilikinya. Kebudayaan insan makin usang makin maju sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi. Sejarang dengan kemajuan tersebut, perkembangan persenjataan dan alat perusak lingkungan makin maju pula. Kerusakan lingkungan diperparah lagi dengan banyaknya kendaraan bermotor,dan pabrik-pabrik yang menimbulkan pencemaan udara atau polusi. Pencemaran tersebut membayangkan keselamatan hidup insan dan kehidupan sekelilingnya. Limbah-limbah pabrik sering kali dibuang seenaknya ke sungai yang balasannya bermuara ke laut. Demikian pula kapal-kapal tanker yang membawa minyaknya tumpah ke laut. Akibatnya, air sungai dan bahari beracun yang menimbulkan mati atau tercemarnya ikan dengan zat beracun.
Mungkin selama inimanusia terlalu jumawa dengan kemampuan yang mereka miliki untuk engolah lingkumngan yang ada. Padahal seharusny insan sebagi makhluk yang dimuliakan dengan akal, seharusnya bisa berbuat apapun asalkan tetap memegang amanah dan beranggung jawab dalam mengolah bumi. Seharusnya kita sebagai umat islam kembali kepada aliran Al-quran dan hal mengolah lingkungan. Supaya kita dapatlebih bijak dan bertanggung jawab. Sehingga nantinya dengan sendirinya akan lahirlah prinsip pembangunan berkelanjutan atau pebangunan berwawasan lingkungan.

B.     Pandangan Al-Qur’an yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan
Al-Qur’an sebagainya kita suci agama islam di dalamnya banyak terangkum ayat-ayat yang membahas mengenai lingkungan, ibarat perintah untuk mejaga lingkungan, larangan untuk mrtusaknya, dan lain sebagainya ibarat yang dibahas berikut ini.

1.      Q.S. Ar-Ruum Ayat 41-42

41. telah nampak kerusakan di darat dan di bahari disebabkan lantaran perbuatan tangan manusi, supay Allah mencicipi kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).
42. Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu yaitu orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”

Sejarah Surat Ar-Ruum dan Isi Kandungannya.
Surat Ar-Ruum (bahasa Arab: الرّوم) yaitu surah ke-30 dalam al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 60 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Surat ini diturunkan sehabis surah Al-Insyiqaq. Dinamakan Ar-Rum yang berarti Bangsa Romawi (Bizantium), lantaran pada permulaan surat ini, yakni ayat 2, 3 dan 4 (30:2-30:4) terdapat ramalan Al-Qur’an wacana kekalahan dan kemudian kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia.
Secara khusus kandungan surat Ar-Rum yaitu sebagai berikut:
·                      Informasi dari Allah Swt bekerjsama terjadinya kerusakan di daratan dan lautan yaitu jawaban ulah tangan manusia
·                Perbuatan buruk itu bersifat merusak dan akan kembali pada yang melakukannya.
·                Yang membuat kerusakan dan ingkar pada Allah akan binasa di dunia dan akhirat
·                     Semua petaka pada hakikatnya yaitu peringatan dari Allah supaya insan kembali ke jalan   yang benar
·                Manusia di amanati oleh Allah untuk menjaga dan melestarikan alam
·                      Allah mengutus para nabi dan rosul untuk membimbing insan dalam memanfaatkan dan menjaga alam
·                      Kebudayaan insan semakin usang semakin maju sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Perilaku dalam kehidupan sehari-hari atas kandungan QS. Ar-Rum 41-42 sebagai berikut :
·         Mensyukuri nikmat Allah
·         Merawat dan memelihara alam
·         Mengambil keuntungannya secara benar
·         Tidak membuat kerusakan di muka bumi
·         Menyayangi semua makhluk ciptaan Allah
·         Senantiasa ingat kepada Allah atau mendekatkan diri kepada Allah supaya dijauhkan dari bencana
·         Mempelajari sejarah umat-umat terdahulu kemudian mengambil pelajaran darinya

PENJELASAN SURAT AR RUM AYAT 41-42
       Surah Ar-Rum ayat 41 menjelaskan bahwa di dunia ini telah positif terjadi aneka macam kerusakan atau tragedi , baik di darat maupun di laut. Kerusakan dan tragedi itu yaitu jawaban perbuatan manusia. Sudah sepatnyalah ayat ini lebih kita perhatikan dan renungkan dengan secama.
      Dalam ayat tersebut, Allah menjelaskan bahwa telah tampak kerusakan di darat, ibarat kekeringan, paceklik, dan hilangnya rasa aman; kerusakan di laut, ibarat tenggelamnya kapal-kapal  dan kekurangan hasil bahari serta sungai. Semua itu disebabkan lantaran perbuatan tangan insan yang durhaka. Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kerusakan , ibarat kemusyirikan, kemunafikan, dan kesesatan pikiran manusia. Mereka tidak menaati perintah dan menjauhi larangan Allah yang disampaikan oleh para rasul-Nya.
      Pada Ayat 42, Allah memerintahkan kepada insan supaya mengadakan perjalanan di muka bumi ini. Manusia dibutuhkan sanggup memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang terdahulu. Selanjutnya, mereka sanggup mengambil pelajaran dari tingkah laris dan perbuatan mereka melalui pengamatan langsung, penelitian peninggalan sejarah, atau media-media yang lain. Di antara mereka itu ada yang memperoleh kejayaan dan ada pula yang mengalami kerugian, penderitaan, kesengsaraan, jawaban kerusakan atau tragedi yang menimpa mereka.
      Adanya perintah untuk melihat dengan mata kepala dan pikiran, menandakan perintah untuk memakai daya pikir serta fisik guna mencapai kebenaran. Dengan mengoptimalkan keduanya, dibutuhkan sanggup menggugah daya kalbu, sehingga insan beriman secara benar dan baik.

2.      Q.S. Al-A’raf Ayat 56-58


56 Dan janganlah kau membuat kerusakan di muka bumi, sehabis (Allah)   memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan cita-cita (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat erat kepada orang-orang yang berbuat baik
57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa isu besar hati sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu kawasan yang tandus, kemudian Kami turunkan hujan di kawasan itu, maka Kami keluarkan dengan alasannya yaitu hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kau mengambil pelajaran
58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi gejala kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur
Pembahasan Mengenai Kandungan Ayat :
Ada banyak hal yang sangat wacana dari surah ini. Salah satunya dongeng para nabi. Para nabi itu menjadi media pendidikan dan pengembangan ruhani Rasulullah SAW. Lewat dongeng itu, dia diingatkan bahwa penderitaan yang dialaminya tidak lebih parah daripada nabi sebelumnya.

Empat muatan penting dari surah al-A'raaf.

1.      Perintah Allah untuk menjadikan Alquran sebagai hudan atau petunjuk;
2.      Ulasan wacana musuh abadi 'manusia, yakni iblis, berikut langkah-langkah iblis ketika menarik hati manusia;
3.      Pengutusan para nabi dan rasul untuk mencerahkan kehidupan manusia;
4.      Pengkhianatan kaum Yahudi terhadap perjanjian dengan Allah. setelah perjanjian itu disepakati.

Ayat 56-58 ini sangat menarik untuk dikaji lantaran memperlihatkan bukti-bukti positif wacana kekuasaan Allah. Ayat ini pun memberi citra wacana pengkhianatan kaum Yahudi terhadap perjanjian dengan Allah.
·         Larangan mengadakan kerusakan lingkungan di bumi. Dalam ayat lain, larangan Allah dibarengi oleh ancaman.
·         Doa artinya permohonan. Dalam Islam, doa merupakan otaknya ibadah. Doa juga menjadi senjata ampuh bagi usaha seorang muslim. Rasulullah SAW rnenyebut orang yang tak pernah berdoa sebagai al-kibr (sombong). Bagaimana cara berdoa yang baik?

1.      Mengetahui waktu utama yang ijabah (sa'atul Sabah)
2.      Berdoa dengan rasa takut dan penuh harap (akan dikabulkan)
3.      Menjauhi segala hal yang sanggup menghalangi terkabulnya doa dan mematuhi seluruh perintah-Nya
4.      Diucapkan dengan nada lirih dan hati yang sungguh-sungguh.
·         Tanda-tanda kekuasaan Allah yang tampak terang di alam semesta memberi manfaat bagi kehidupan insan dan makhluk lainnya, ibarat :
1.      Angin berhembus untuk mengawali datangnya hujan. Angin mengarak awan yang ada di antara langit dan bumi. Angin itu sanggup dimanfaatkan untuk mengawinkan tumbuhan. "Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan (QS al-Hijr, 22).
2.      Air hujan sanggup menyuburkan tanah. Tanah yang subur mempercepat pertumbuhan tanaman, termasuk buah-buahan.
Adakah hubungan antara doa dan pengungkapan ayat-ayat-Nya tersebut? Doa hanya bisa disampaikan kepada Dzat Yang Maha Sempurna. Kesempurnaan-Nya tidak sanggup ditandingi oleh siapa dan apa pun. Tidak ada yang sanggup memenuhi seluruh keinginan insan kecuali Dzat Yang Maha Sempurna itu ; Allah. Jadi, pengungkapan ayat-ayat-Nya itu untuk meyakinkan insan bahwa hanya Dia yang layak menjadi tempat kembali urusan manusia.
3.      Q.S. Sad Ayat 27-28
Artinya :

27. Dan Kami tidak membuat langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu yaitu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu lantaran mereka akan masuk neraka
28. Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat

Pembahasaan mengenai ayat tersebut:
Pada Surah Sad Ayat 27 merupakan penegasan bahwa allah membuat langit, bumi, dan apa yang ada diantara keduanya semuanya dengan benar-benar, tidak sia-sia. Allah Swt. Menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya dengan tata hukum yang demikian rapi, indah, dan harmonis.
Selanjutnya, pada Ayat 28, Allah menegaskan bahwa tidak akan pernah sama antara orang-orang yang selalu berbuat amal saleh. Orang-orang yang bertakwa akan selalu melaksanakan amal saleh dan berbuat untuk kebaikan di ala mini. Adapun orang-orang yang berbuat jahat akan senantiasa membuat kerusakan berdasarkan hawa nafsu mereka. Allah akan memperlihatkan jawaban sesuai dengan amal masing-masing.
Pada kehidupan di dunia, kalau dilihat sepintas kehidupan orang yang bertakwa dengan kehidupan orang durhaka ibarat sama. Bahkan secara lahiriah kemungkinan orang yang durhaka atau banyak maksiat kelihatan lebih baik. Namun, di sisi Allah mereka sangat jauh berbeda. Itulah keadilan yang akan diberikan Allah kepada semua hamba-Nya.  


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bekerjsama itu semua menjadi alasan mengapa Allah menyebutkan secara ekplisit dalam al-Qur’an wacana pentingnya lingkungan hidup dan cara-cara islami dalam mengola dunia ini.
Kualitas sebagai indicator pembangunan dan aliran islam sebagai teknologi untuk mengolah dunia terang merupakan pesan strategis dari Allah SWT untuk diwujudkan dengan sungguh-sungguh oleh setiap muslim.
Adanya tragedi lebih lantaran insan melaksanakan ekspliotasi berdasarkan kemauan hawa nafsunya untuk memperoleh laba yang sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan tragedi yang ditimbukan. Maunia tersebut tidak mampunyai pengetahuan mengenai ekosistem dan memandang baik perbuatannya yang salah tersebut tanpa pengetahuan, dalam Al-Qur’an disebutkan sebagai insan yan dzalim. Sebagaimana Mengingatkan :
“ Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan, maka siapakah yang akan menujuki orang yang telah disesatkan Allah? An tiadalah bagi mereka seorang penolong pun”(Q.S.Ar-Rum 30:29)
Bahaya yang diakibatkan menurtkan kehendak nafsu sangat terang dampaknya pada kehancuran bumi. Hal ini sanggup berupa ekspliotasi yang berlebihan dan tidak mempertimbangkan daya dukung lingkungan, pemborosan, menguras sesuatu yang tidak penting dan tidak efisien, bermewah-mewah dalam konsumsidan gaya hidup seterusnya. Manusia yang melaksanakan cara ibarat tu tentu mengelola bumi tapa landasan dan petunjuk al-khalik sesuai denan apa yang di isyaratan kepadanya selaku hamba Allah. Syariat yaitu frman dimana bumi hanya sanggup terjadi kefatalan. Tanpa standar nilai-nilai syaiat tersebut, insan cenderung melihat kebenaran berdasarkan hawa nafsu.
B.     Saran
Islam mengajarkan supaya umat insan senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini seringkali tercermin dalam beberapa pelaksanaan ibadah, ibarat ketika menunaikan ibadah haji. Dalam haji, umat islam dihentikan menebang pohon-pohon dan membunuhbinatang. Apanila larangan itu terdengar maka ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT melarang insan berbuat kerusakan di muka bumi.
Hendaknya kita sebagai umat islam kembali kepada ajran agama kita dalam mengelola lingkungan. Dengan adanya hal tersebut, seharusnya insan menjadi lebih bijak dalam mengelola lingkungan. Sehingga nantinya dibutuhkan apabila dalam acara pengelolahan lingkungan akan tumbuh pemahaman pembangunan berwawasan lingkungan maupun spirit pembangnan berkelanjutan.
Hal diatas bukan mustahil akan tereliminasikan. Asalkan insan mau kembali kepada aliran agam yang utuh dan sanggup memahaminya. Sehingga nantinya akan tumbuh uman insan dalam mengelola lingkungannya. Sangat terang dalam Al-Quran terdapat begitu banyak ayat-ayat yang membahas mekanisme pengelolaan alam yang bijak. Perintah untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Dll.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Kebenaran Al-Qur’an dan Hadis 3 , http://www.tigaserangkai.com
Buku lks Al-Qur’an-Hadits , http://kisahmuslim.com
http://hidupterusberlanjut.blogspot.com/2016/01ayatayatal-quram-temtanglingkunganhidup


Sumber http://sekolahmaning.blogspot.com

0 Response to "Makalah Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel