Pengantar Bahan Ilmu Fisika
Penelitian tanda-tanda fisis (alam) telah dimulai semenjak dari jaman purba, yang terdokumentasi mulai dari kurun ke enam sebelum masehi (?) hingga sekarang. Peristiwa gejala-gejala fisis telah banyak dilakukannya penelitian oleh aneka macam bangsa di permukaan bumi. Banyak nama dari aneka macam bangsa telah tercatat turut mengem bangkan fisika. Phytagoras (filsuf Yunani abab ke enam sebelum masehi) hingga kini dengan mereka-mereka yang mendapat hadiah nobel. Pengembangan serta pembicaraan tanda-tanda fisis diawali dari sistem yang disebut klasik hingga yang disebut modern (walaupun fisika modern kini sudah tidak modern lagi alasannya fisika ini telah berkembang semenjak awal kurun 20). Dimulai dari tanda-tanda fisis yang paling sederhana hingga kompleks. Dimulai dari tanda-tanda fisis yang sering dijumpai di sekitar kita hingga yang ada di luar jangkauan manusia. Penelitian tanda-tanda fisis telah dilakukan dari alam sekeliling kita hingga merambah ke luar bumi (alam semesta).
Pengamatan tanda-tanda fisis dimulai dari pengamatan yang tanpa memakai alat bantu (menggunakan indra penglihatan eksklusif atau mata) hingga pengamatan yang memakai alat bantu penglihatan (alat laboratorium). Peralatan laboratorium yang dipakai mulai dari alat yang paling sederhana hingga modern (kompleks). 0byek pengamatan fisis (benda maupun gejala) dimulai dari yang berukuran besar (teramati dengan indera langsung) hingga pada skala ukur-an kecil ± 10-10 m (teramati bila memakai alat bantu indera alat laboratorium). Dengan ditemukannya alat pembesar (alat bantu indera mata misal lup, teropong dan sejenisnya) pengamatan fisis maju menjadi semakin cepat sehingga perkembangannya juga semakin pesat. Apalagi dengan dikemukakannya mekanisme penelitian atau metoda ilmiah dalam menganalisis ilmu pengetahuan sehingga semakin cepat pula perkembangan ilmu pengetahuan (khususnya pengetahuan alam) dalam hal ini Galileo menjadi pionirnya.
Metoda ilmiah menuntun bagaimana kita melaksanakan pendekatan dan bagaimana menuntaskan suatu duduk kasus (baik ilmu pengetahuan secara umum maupun fisika pada khususnya). Makara metoda ilmiah merupakan langkah penyelesaian suatu masalah atau tanda-tanda di dalam ilmu pengetahuan. Semua cabang ilmu pengetahuan dibangun didasarkan hasil karya sebelumnya dan ilmu pengetahuan alam (dalam hal ini fisika modern) tidak terkecuali.
Teori atau aturan fisika yang disusun juga mengalami pasang surut (mengalami kemajuan ataupun kemunduran). Teori dan aturan fisika konsepsinya mengalami revisi juga perbaikan (konsepnya ada yang mengalami penyempurnaan atau justru ada yang ditinggalkan alasannya tidak cocok). Gejala fisis hingga kini masih banyak yang menjadi misteri. Dengan demikian ada konsep fisika yang dibangun (dikomunikasikan kepada masyarakat) menurut postulat (anggapan dasar pembenaran) maupun dengan pengamatan alam. Hasil analisis pengamatan maupun postulat tersebut dibangun menjadi suatu konsep wacana tanda-tanda alam. Ternyata terdapat beberapa hasil eksperimen yang tidak sanggup dijelaskan dengan konsep atau aturan yang telah diperoleh sebelumnya. Sehingga perlu perombakan konsep untuk memenuhinya (penjelasan konsep atau tanda-tanda yang baru).
Pada kurun ke sembilan belas dipandang sebagai dikala pergantian dari zaman fisika klasik ke zaman fisika modern. Batas tersebut muncul alasannya pada dikala itu ada beberapa hasil eksperimen yang diperoleh tidak sanggup diterangkan atau di-jelaskan menurut teori-teori yang telah dikembangkan pada zaman sebelum-nya. Salah satu inovasi dari Arthur Holly Compton (1892 - 1962) jago berke bangsa Amerika pada tahun 1922 wacana sifat bahan cahaya. Mulai dari sinilah muncul batas, konsep sebelumnya disebut fisika klasik dan sesudahnya disebut fisika modern (muncul bentuk pengertian batas antara fisika klasik dan modern). Setelah A. H. Compton banyak para jago ilmu pengetahuan alam (biologi, fisika dan kimia) yang berperan untuk menerapkan maupun menjelaskan (menemukan) tanda-tanda gres di dalam fisika modern (keberadaan cahaya ↔ materi). Fisika klasik dianggap sebagai keadaan khusus dari fisika modern. Penjelasan wacana tanda-tanda alam tersebut dinformasikan kepada masyarakat dalam bentuk formulasi matematik. Karena matematika dipandang merupakan bahasa dalam ilmu pengetahuan (khususnya ilmu pengetahuan alam).
Fisika modern biasanya dikaitkan dengan dengan aneka macam perkembangan yang dimulai dengan teori relativitas dan kuantum. Bidang studi ini menyangkut penerapan kedua teori gres tersebut untuk memahami sifat atom, inti atom dan aneka macam partikel penyusunnya. Pada dasarnya terdapat dua permasalahan yang tercakup di dalam fisika modern yakni :
- menyangkut konsep ruang waktu dan bahan serta pembicaran dari sistem ini dicakup dalam teori relativitas
- menyangkut sistem berskala atom dan pembicaran dari sistem ini dicakup dalam teori kuantum.
Dengan demikian umumnya pembicaraan fisika modern diawali dari teori relativitas. Hampir semua percobaan yang mendukung fisika modern mempunyai ketelitian dengan orde 10-6 atau lebih. Formula duduk kasus fisis dan besarannya dirangkum serta diinformasikan dalam suatu sistem satuan tertentu. Dalam pembicaraan ini formulasi besaran serta satuan dinyatakan dalam sistem internasional (SI atau MKSC).
Sumber http://sainsmini.blogspot.com
0 Response to "Pengantar Bahan Ilmu Fisika"
Posting Komentar