Akuntansi Dan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Akuntansi dan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur |Akuntansilengkap.com – Materi bahasan perusahaan manufaktur kali ini adalah:
- Pengertian Perusahaan Manufaktur
- Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
- Harga Pokok Produksi
- Laporan Neraca Perusahaan Manufaktur
- Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
- Jurnal Penutup Perusahaan Manufaktur
- Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Isi Artikel
Pengertian Perusahaan Manufaktur
Pengertian perusahaan manufaktur yaitu perusahaan yang acara utamanya mengolah materi mentah (bahan baku) menjadi barang jadi lalu menjual barang jadi tersebut. Kegiatan ini sering disebut proses produksi.
Klasifikasi persediaan pada perusahaan manufaktur adalah
- Persediaan Bahan Baku
- Persediaan Dalam Proses
- Persediaan Barang Jadi
Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Laporan keuangan perusahaan manufaktur intinya hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Sebagai gosip bagi yang sedang belajar akuntansi, perbedaannya hanya terletak pada bab Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Laba-Rugi. (Baca: 16 Software keuangan terbaik )
Laporan Neraca Perusahaan Manufaktur
Perbandingan neraca perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur bisa kita lihat pada tabel berikut:
Baca Juga:
Laporan Rugi-Laba Perusahaan Manufaktur
Laporan keuntungan rugi perusahaan manufaktur yang melaporkan keadaan harga pokok penjualan bisa kita lihat di tabel perbandingan dengan perusahaan dagang berikut ini:
Perbandingan diatas bisa dilihat penjelasannya di gambar berikut ini:
Perusahaan manufaktur memerlukan banyak rekening untuk menentukan/menghitung harga pokok produksi, tetapi yang ditampilkan dalam Laporan Laba Rugi hanya totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.
Contoh Skedul Harga Pokok Produksi sebagai (lampiran Laporan Laba Rugi diatas)
Harga Pokok Produksi
Pengertian harga pokok produksi yaitu sering disebut juga dengan biaya produksi yaitu kumpulan dari biaya-biaya yang dikorbankan untuk memperoleh dan mengolah materi baku hingga menjadi barang jadi.
Kumpulan biaya tersebut terdiri dari:
- Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
- Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
- Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)
Biaya Bahan Baku
Biaya materi baku yaitu harga perolehan (harga pokok) dari materi yang terdapat pada barang jadi.
Bahan baku yaitu bab dari barang jadi yang sanggup di telusuri keberadaannya.
Bahan baku pada sebuah pabrik sanggup juga berasal dari barang jadi pabrik yang lain.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Pengertian tenaga kerja eksklusif yaitu tenaga kerja yang mempunyai relasi dan kinerja eksklusif dikala proses pengolahan barang, baik memakai kemampuan fisik atau dengan proteksi mesin.
Jadi, biaya tenaga kerja eksklusif yaitu semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.
Biaya Overhead Pabrik
Pengertian biaya overhead pabrik yaitu seluruh biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak sanggup digolongkan dalam biaya bahanbaku atau biaya tenaga kerja langsung.
Yang termasuk dalam biaya overhead pabrik antara lain:
- Biaya materi penolong, yaitu jenis materi yang sangat kecil kuantitasnya yang dipakai dalam proses pengolahan, dan tidak bisa ditelusuri keberadaannya pada barang jadi.
- Biaya tenaga kerja tidak langsung, contohnya upah pengawas, mekanik, mandor dan bab reparasi.
- Biaya penyusutan gedung pabrik, contohnya biaya penyusutan mesin.
Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Siklus akuntansi perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.
Akuntansi perusahaan manufafaktur dengan sistem fisik:
- Rekening Persediaan Bahan Baku dalam perusahaan manufaktur dipakai hanya untuk mencatat nilai materi baku yang tersisa, baik di awal periode maupun tamat periode.
- Transaksi Pembelian Bahan Baku dalam perusahaan manufaktur tidak dicatat ke dalam rekening Pembelian Bahan Baku.
Contoh :
Mei 17 | Pembelian Bahan Baku | Rp. 100.000 | |
Kas/Utang Dagang | Rp. 100.000 |
- Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya dipakai untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses baik di awal periode maupun tamat periode.
- Rekening Persediaan Barang Makara digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal periode dan tamat periode.
- Jurnal adaptasi perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan jurnal adaptasi perusahaan dagang.
- Neraca lajur perusahaan manufaktur dengan neraca lajur perusahaan dagang pada prinsipnya sama saja, hanya ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.
Jurnal Penutup Perusahaan Manufaktur
Jurnal epilog perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Rekening Harga Pokok Produksi dalam Perusahaan Manufaktur dipakai untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini lalu di transfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.
Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Manufaktur:
Demikianlah pembahasan Akuntansi dan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur. Semoga bermanfaat menambah wawasan sobat semua. Terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂
Kunjungi Juga Artikel Lainnya:
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
0 Response to "Akuntansi Dan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur"
Posting Komentar