[Lengkap] Pengertian Sentralisasi Dan Desentralisasi Beserta Asas + Kelebihan
Pengertian Sentralisasi Dan Desentralisasi Beserta Asas, Kelebihan, Contoh | Akuntansilengkap.com – Sentralisasi yakni seluruh wewenang manjadi terpusat pada pemerintahan pusat sedangkan desentralisasi yakni penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Selengkapnya akan dijelaskan pada artikel ini. Semoga bermanfaat. 🙂
Isi Artikel
Sentralisasi berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata Centre yang artinya pusat atau tengah. Pengertian Sentralisasi yakni pemusatan wewenang kepada seseorang (sejumlah manajer) yang berada di posisi puncak dalam suatu struktur organisasi. Prinsip Sentralisasi pernah diterapkan pemerintah usang di Indonesia yakni sebelum adanya otonomi daerah.
B.N. Marbun dalam bukunya Kamus Politik
Definisi sentralisasi atau paham sentralisme merupakan pola kenegaraan yang memusatkan seluruh pengambilan keputusan ekonomi, politik, sosial di satu pusat. Sentralisasi yakni seluruh wewenang manjadi terpusat pada pemerintahan pusat.
Berdasarkan klarifikasi sebelumnya, sistem sentralisasi sanggup diartikan bahwa seluruh keputusan dan kebijakan (decition) diatur dan dikeluarkan oleh pemerintah pusat, dan pemerintah daerah tinggal menunggu isyarat dari pusat untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan berdasarkan UU. Kelemahan sistem sentralisasi yakni pada durasi pengambilan keputusan yang lebih usang dikarenakan harus di putuskan di pemerintahan pusat yang kemungkinan tidak hanya mengurus satu atau dua masalah daerah saja.
Contoh Sentralisasi adalah
1. Lembaga Keamanan NKRI oleh Tentara Nasional Indonesia yang melindungi baik dari darat, air dan udara.
2. Bank Indonesia sebagai bank sentral yang bertugas mengatur semua kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Baca juga:
Dampak Positif Dan Negatif Sentralisasi
- Segi Ekonomi
Dampak positifnya yakni perekonomian lebih teratur dan terarah lantaran hanya pemerintah pusat sajalah yang mengatur perekonomian. Dampak negatifnya, seakan-akan daerah tidak dibiarkan berkembang dan memilih sendiri kebijakan perekonomiannya masing- masing dan hanya dijadikan sapi perahan saja dan sehingga juga menimbulkan pemusatan keuangan pada Pemerintah Pusat.
- Segi Sosial Budaya
Sistem desentralisasi akan menyatukan perbedaan-perbedaan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, sehingga setiap daerah tidak saling menonjolkan kebudayaan masing-masing dan lebih menguatkan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan persatuan bangsa Indonesia.
- Segi Politik
Dampak positif sentralisasi pada bidang politik yakni pemerintah daerah tidak dibebankan oleh permasalahan yang muncul akhir perbedaan pengambilan keputusan lantaran seluruh kebijakan sudah dikordinir oleh pemerintah pusat. Sehingga pemerintah daerah tinggal mendapatkan keputusan tersebut dan melaksanakannya secara maksimal kebijakan tersebut. Dampak negatifnya, pemerintah pusat sangat mayoritas dalam menggerakkan kegiatan negara. Dominasi ini akan menghilangkan eksistensi daerah sebagai tatanan pemerintah lokal yang mempunyai dinamika sosial budaya yang unik, dalam jangka waktu panjang keadaan ini akan mengakibatkan ketergantungan kepada pemerintah pusat dan akan mematikan kreasi dan inisiatif lokal dalam membangun lokalitasnya.
- Segi Keamanan
Dampak postif dari sentralisasi keamana yakni lebih terjamin suatu daerah dari konflik antar daerah. Di sisi lain sentralisasi keamanan juga membawa dampak negatif ibarat lebih menonjolnya suatu organisasi yang mempunyai hak lebih dibandingkan organisasi lainnya, misalnya organisasi kemiliteran.
Baca juga:
Pengertian desentralisasi yakni penyerahan wewenang kepada para manajer atau orang-orang pada level bawah di suatu organisasi dalam menciptakan keputusan atau kebijakan. Definisi desentralisasi juga sanggup di artikan sebagai penyerahan kewenangan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah guna mengatur sendiri urusan rumah tangganya dengan cara menghimpun aspirasi pengajuan dan persetujuan rakyatnya.
Rondinelli & Cheema (1983)
Dari sudut pandang kebijakan dan administrasi:
“Desentralisasi yakni transfer perencanaan, pengambilan keputusan, atau otoritas administrative dari pemerintah pusat kepada organisasinya di lapangan, unit -unit administrative lokal, organisasi semi otonom dan organisasi parastatal, pemerintahan lokal, atau organisasi nonpemerintah”.
Litvack & Seddon (1999)
“transfer of authority and responsibility for public function from central to sub-ordinate or quasi-independent government organization or the private sector “.
UU Nomor 22 Tahun 1999, pasal 1 aksara (e)
Menyebutkan bahwa desentralisasi adalah: “penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Daerah Otonom dalam kerangka NKRI”. Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah yakni kesatuan masyarakat aturan yg mempunyai batas daerah tertentu yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan NKRI (pasal 1 aksara I UU 22/1999).
Munculnya otonomi pemerintahan daerah disebabkan oleh adanya desentralisasi. Pada sistem pemerintahan yang gres sentralisasi sudah tidak diterapkan lagi, melainkan memakai sistem otonomi daerah (otda) yang menawarkan kewenangan pada pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah pusat.
Contoh Desentralisasi adalah:
1. Dinas Ketenagakerjaan Provinsi yang mengatur kebijakan perihal ketenagakerjaan pada suatu provinsi.
Kelebihan Dan Kekurangan Serta Tujuan Desentralisasi
Kelebihan dari sistem desentralisasi yakni sebagian keputusan yang ada di daerah tidak terdapat campur tangan pemerintah pusat sehingga tidak menghabiskan waktu usang untuk mengambil keputusan dan sanggup dilakukan upaya yang lebih cepat lantaran daerah lebih mengetahui apa yang dibutuhkan untuk kemajuan wilayahnya sendiri bersama dengan masyarakatnya.
The Liang Gie (Jose Riwu Kaho, 2001 Hal 8 ) menyebutkan tujuan desentralisasi yang berdasarkan kepada landasan filosofis bagi penyelenggaraan pemerintah daerah yaitu:
- Dalam bidang Politik, desentralisasi dipakai sebagai permainan kekuasaan yang bertujuan untuk mencegah penumpukan kekuasaan di suatu daerah.
- Dalam bidang Politik, dsentralisasi dianggap sebagai pendemokrasian, dalam rangka menarik minat rakyat untuk berpartisipasi dalam pemerintahan (pendidikan Politik).
- Dalam persfektif teknik organisatoris pemerintah desentralisasi dimaksud unutk mencapai efensiensi.
- Dari bidang kultur desentralisasi dibutuhkan perhatian sepenuh nya ditumpahkan kepada daerah, seperti, ekonomi, geografi, kondisi masyarakat, politk dan kultur.
- Diharapkan pemerintah daerah lebih memfokuskan pembangunan di daerah tersebut.
Kekurangan asas desentralisasi yakni pada daerah tertentu kewenangan yang berlebihan akan dimanfaatkan untuk laba langsung atau golongan akhir sulit dikontrol pemerintah pusat.
Dampak Positif Dan Negatif Desentralisasi
- Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi laba yang sanggup didapat yakni mudahnya pemerintah daerah untuk mengelola dan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki. Sumber daya yang dikelola secara maksimal akan meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat. Di sisi lain, penerapan sistem ini membuka peluang bagi pejabat daerah (pejabat yang tidak benar) untuk melalukan praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
- Segi Sosial Budaya
Dampak asas desentralisasi akan memperkuat ikatan sosial budaya pada suatu daerah dikarenakan pemerintah akan gampang dalam menyebarkan kebudayaan yang dimiliki oleh daerah tersebut. Di sisi lain, daerah yang saling menonjolkan kebudayaannya masing-masing dikhawatirkan akan melunturkan kesatuan yang dimiliki bangsa Indonesia.
- Segi Keamanan dan Politik
Dampak positif desentralisasi, menjadi suatu upaya untuk mempertahankan kesatuan Negara Indonesia dari daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI (daerah yang kurang puas terhadap sistem pemerintahan Indonesia).
Dibidang politik, dampak positif yang didapat melalui desentralisasi yakni sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah sanggup diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Sehingga pemerintah daerah sanggup lebih aktif dalam mengelola daerahnya.
“Negara Kesatuan Republik Indonesia memidahkan kekuasaannya yang luas ke kabupaten-kabupaten dan kota-kota (tingkat kedua pemerintahan daerah setelah provinsi) pemindahan ini diikuti dengan pemindahan keuangan (fiskal) yang cukup banyak dari pusat.
Dalam peraturan desentralisasi penciptaan daerah gres baik provinsi dan kabupaten juga dibolehkan dengan cara penggabungan unit-unit administratif atau pemekaran yaitu pemecahan secara administratif. Dari beberapa kabupatendan provinsi gres tersebut menggambarkan garis etnis dan peningkatan ekonomi yang cepat bagi politik daerah, ada ketakutan akan timbulnya konflik gres dalam soal sumber daya, tanah atau perbatasan. Namun di sisi lain, proses desentralisasi telah meningkatkan upaya pencegahan dan manajemen konflik yang lebih baik melalui pemerintahan lokal yang lebih dipercaya.”
Itulah tadi penjelasan [Lengkap] Pengertian Sentralisasi Dan Desentralisasi Beserta Asas + Kelebihan. Semoga bermanfaat menambah wawasan kita. Terimakasih banyak kunjungannya. 🙂
Kunjungi juga artikel lainnya:
- Pengertian Giro (Rekening Koran) Beserta Fungsi, Jenis-Jenis Dan Manfaat
- Pengertian Deposito Beserta Manfaat, Jenis-Jenis Dan Karakteristik
- Pengertian Agunan (Jaminan) Beserta Tujuan Dan Asas-Asas
- Pengertian Kliring Beserta [Jenis-Jenis, Sistem, Akuntansi]
- Pengertian Depresiasi (Penyusutan) Beserta Metodenya
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
0 Response to "[Lengkap] Pengertian Sentralisasi Dan Desentralisasi Beserta Asas + Kelebihan"
Posting Komentar