Cara Penulisan Mata Uang
Penulisan tanda mata uang rupiah yang umumnya dijumpai dan juga sering di praktikkan yaitu Rp diikuti spasi kemudian nilai nominal, contohnya Rp 5.000. Ternyata cara penulisan menyerupai itu salah. Cara penulisan yang benar yaitu yang tidak diikuti spasi, yaitu Rp5000.
Dalam hukum penulisan kependekan dalam bahasa Indonesia, Rp yang merupakan kependekan dari rupiah tidak perlu diikuti tanda titik. Jadi, selain tidak perlu diberi spasi antara tanda mata uang dan nominal uang, setelah kependekan tidak perlu diikuti tanda titik.
Perhatikan pola berikut :
1. Rp10000 (SALAH)
2. Rp10.000 (BENAR)
3. Rp 10.000 (SALAH)
Keterangan :
Ø Pada pola nomor satu, cara penulisan kependekan sudah benar, tetapi ada kesalahan pada cara penulisan nominal. Seharusnya setelah angka 5 diberi tanda titil (.) sebagai penanda ribuan.
Ø Sedangkan kesalahan pada nomor 3 alasannya yaitu ada spasi antara kependekan rupiah dan nominal.
Dalam penulisan nominal juga sering dijumpai dua angka dibelakang koma (contoh : Rp20.000,00). Dua angka dibelakang koma membuktikan nilai desimal.
Dua angka dibelakang koma mungkin tidak berarti dalam penulisan nominal utuh. Namun nilai nominal berfungsi untuk nilai uang dalam bentuk serpihan sen. Uang logam 1 sen setara dengan Rp0,01.
Adapun jikalau dalam bentuk ejaan, rupiah tidak perlu disingkat Rp. Maka bias ditulis dengan memakai kalimat. Contoh Rp20.000,00 (dapat ditulis dua puluh ribu rupiah)
Itulah cara penulisan mata uang, jikalau ada koreksi dan masukan, mohon ditulis pada kolom komentar.
Terimakasih
0 Response to "Cara Penulisan Mata Uang"
Posting Komentar