Jenis-Jenis Tanah, Persebaran Dan Pemanfaatan
Tanah ialah lapisan bumi paling atas yang terdiri dari materi padat, cair, gas dan mikroorganisme yang secara tolong-menolong merupakan tempat tumbuhnya tanaman. Tanah berasal dari bebatuan yang mengalami pelapukan. Berubahnya batuan menjadi partikel-partikel tanah disebabkan oleh suhu, air dan organisme.
Komponen-komponen tanah pada setiap tempat tergantung pada jenis tanah, lapisan tanah, efek cuaca dan iklim serta campur tangan manusia. Perbandingan komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tumbuhan ialah ; Bahan Mineral 45%, materi organic 5%, air 25%.
Factor-faktor pembentuk tanah mencakup ; materi induk, iklim, organism, bentuk wilayah/topografi, dan waktu.
Horison tanah terdiri dari horison, 0, A, B, C dan R. kedalaman masing-masing horison dari permukaan tanah ialah : Horison A kedalamannya 0-60cm, Horison B kedalamannya 60-140cm, Horison C kedalamannya 140-170cm. Horison A disebut tanah atas (Top Soil), Lapisan B disebut tanah bawah (Sub Soil), Lapisan A dan B disebut Solum.
JENIS-JENIS TANAH, PERSEBARAN DAN PEMANFAATAN.
1. Tanah Vulkanis (Tanah Gunung Api)
Tanah Vulkanis ialah tanah hasil pelapukan materi padat dan materi cair yang dikeluarkan oleh gunung berapi. Tanah tersebut sangat subur lantaran mengandung unsure hara atau mineral yang dibutuhkan tanaman. Jenis tanah ini terdapat di pilau Jawa, Sumatera, Bali, Lombok. Pemanfaatannya dipergunakan didaerah pertanian dan perkebunan. Tanah Vulkanis terdiri dari 2 jenis yaitu :
a. Regosol
Memiliki cirri-ciri berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning, cocok untuk tumbuhan palawija, tembakau dan buah-buahan,
b. Andosol
Memiliki cirri-ciri berbutir halus, tidak gampang tertiup angin, berwarna abu-abu, tanah ini sangat subur cocok untuk pertanian.
2. Tanah Aluvial
Tanah alluvial adalah jenis tanah yang berasal dari pasir atau lumpur yang dibawa oleh fatwa sungai kemudian diendapkan pada tempat dataran rendah atau lembah. Unsure hara yang terkandung dalam tanah alluvial sangat bergantung pada asal wilayahnya dan tanah ini berwarna kelabu. Persebaran tanah alluvial ini banyak terdapat pada tempat Pantai Timur Sumatera, Pantai Utara Jawa. Pemanfaatannya dipergunakan untuk tempat persawahan.
3. Tanah Gambut atau orgasonol (Tanah Rawa)
Tanah Gambut berwarna hitam, mempunyai kandungan air dan materi organic yang tinggi, tingkat keasaman (PH) juga tinggi, miskin unsure hara, drainase buruk dan pada umumnya kurang subur. Persebarannya : Kalimantan, Sumatera selatan, Riau, Jambi, dan Papua kepingan selatan. Pemanfaatan tanah gambut untuk persawahan, palawija, dan tumbuhan perkebunan menyerupai karet dan kelapa.
4. Tanah Podzoliq
Tanah ini terbentuk dari batuan kuarsa, banyak ditemukan di Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya. Jenis tanah ini berwarna merah hingga kuning, bersifat asam sekali. Kandungan materi organic sedikit, dan kandungan unsure hara rendah. Pemanfaatan tanah podzoliq ini cocok untuk tumbuhan karet, pinus dan akasia.
5. Tanah Kapur/Mediterania (Terarosa)
Tanah kapur yaitu jenis tanah hasil pelapukan dari batuan kapur (batuan endapan). Tanah ini terdapat di daerah-daerah pegunungan kapur, menyerupai pegunungan Kidul, dan Pegunungan Kendeng di Jawa Tengah. Tanah ini berwarna hitam dan miskin unsure hara, sehingga jenis tanah ini kurang subur. Tanah kapur baik untuk tumbuhan Jati dan Palawija.
6. Tanah Litosol.
Tanah Litosol adalah jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak begiti tebal. Tanah ini berasal dari jenis batuan-batuan keras yang belum mengalami proses pelapukan secara tepat sehingga sukar ditanami dan kandungan unsure haranya sangat rendah. Jenis tanah litosol banyak ditemukan dilereng gunung dan pegunungan diseluruh Indonesia. Tanah litosol secara umum tidak bias dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang bias dimanfaatkan untuk tumbuhan pohon-pohon besar dihutan, palawija dan padang rumput.
7. Tanah Latosol.
Tanah latosol merupakan jenis tanah tua, tanah ini terbentuk dari kerikil api yang kemudian mengalami proses pelapukan lebih lanjut. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah. Jenis tanah Latosol bersifat asam dan kandungan materi organiknya rendah hingga sedang. Tanah ini cocok untuk hutan tropis.
8. Tanah Fodzol (Tanah Pucat)
Tanah ini terbentuk lantaran efek suhu rendah dengan curah hujan yang tinggi, berwarna merah hingga kuning. Tanah fodzol banyak terdapat di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Tanah fodzol mengandung unsure hara yang sangat miskin, tidak subur dan sulit ditanami. Tanah ini baik untuk tumbuhan kelapa dan jambu mete.
9. Tanah Mergel
Tanah mergek adalah adonan tanah liat, kapur dan pasir. Persebaran tanah mergel terdapat di Kediri dan Madiun (Jawa Timur) serta Nusa Tenggara. Tanah ini subur dan cocok dimanfaatkan untuk tumbuhan Jati.
10. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah hasil pembersihan lantaran efek suhu rendah dan curah hujan tinggi, mengakibatkan banyak sekali mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan larut dan meninggalkan sisa oksidasi besi dan alumunium sehingga tanah ini tidak subur. Tanah laterit terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Pemanfaatannya cocok untuk keplapa dan jambu mete.
11. Tanah Humus
Tanah humus terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Tanah humus sangat subur dan sanggup ditemukan dibawah batuan dan tumbuh-tumbuhan yang lebat. Tanah humus biasanya berwarna hitam.
0 Response to "Jenis-Jenis Tanah, Persebaran Dan Pemanfaatan"
Posting Komentar