Pengertian Filsafat Berdasarkan Para Ahli
Beberapa ahli/filsuf menawarkan citra mengenai ilmu filsafat secara berbeda-beda. Tokoh filsuf dunia Plato (427–348 SM) mengatakan “filsafat yaitu ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli”.
Sedangkan Aristoteles (382-322 SM) mencoba mendefinisikan filsafat secara lebih komprehensif sebagai “ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estitika”.
Immanuel Kant (1724-1804) menyampaikan “filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan yanf didalamnya meliputi empat pertanyaan:
- apa yang sanggup diketahui;
- Apa yang seharusnya kita kerjakan;
- Sampai dimanakah keinginan kita;
- Apakah yang dinanamakan insan ?”
Sementara Drs. Hasbulah Bakry, filsuf dari tanah air menyampaikan “ilmu filsafat adalah ilmu yang menilik segala sesuatu secara mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan insan sehingga sanggup menghasilkan pengetahuan ihwal sebagaimana perilaku insan itu bahwasanya sesudah mencapai pengetahuan itu”.
Sedangkan Prof. Mohamad Yamin mendefinisikan filsafat “adalah pemusatan pemikiran, sehingga insan menemui kepribadiannya seraya dalam kepribadiannya itu dialaminya kesungguhan”.
Gambar: Pengertian Filsafat |
Kegunaan Filsafat
Berdasarkan sejara kelahirannya filsafat mula-mula berfungsi sebagai induk atau ibu ilmu pengetahuan. Pada waktu itu belum ada ilmu pengetahuan lain sehingga filsafat harus menjawab segala macam hal, soal insan filsafat yang membicarakannya, demikian pula soal masyarakat, soal ekonomi, soal negara, soal kesehatan dan sebagainya.
Kemudian lantaran berkembang keadaan dari masyarakat banyak problem yang tidak sanggup dijawab lagim oleh filsafat. Lahirnya ilmu pengetahuan sanggup menawarkan balasan terhadap problem-problem tersebut, contohnya ilmu pengetahuan alam, Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Ilmu Pengetahuan Kedokteran, Ilmu Pengetahuan Manusia, Pengetahuan Ekonomi dan lain-lain. Ilmu pengetahuan tersebut kemudian berpecah-pecah lagi menjadi lebih khusus. Demikianlah lahirnya banyak sekali disiplin ilmu yang sangat banyak dengan kekhususannya masin-masing.
Spesialisasi terjadi sedemikian rupa sehingga kekerabatan antara cabang dan ranting ilmu pengetahuan sangat kompleks. Hubungan-hubungan tersebut ada yang masih bersahabat tetapi ada pula yang telah jauh. Bahkan ada yang seolah-oleh tidak mempunyai hubungan. Jika ilmu-ilmu pengetahuan tersebutterus bersusaha memperdalam dirinya kesannya hingga juga pada filsafat. Sehubungan dengan keadaan tersebut diatas filsafat sanggup berfungsi sebagai interdisipliner sistim. Filsafat sanggup berfungsi menghubungkan ilmu-ilmu pengetauhuan yang telah kompleks tersebut. Filsapat sanggup berfungsi sebagai daerah bertemunya banyak sekali disiplin ilmu pengetahuan .
Cara ini sanggup pula di gunakan untuk menuntaskan problem yang ada. Cara ini sanggup saya gambarkan sepertiorang sedang meneliti sebuah pohon wajib meneliti ke seluruh pohon tersebut, ia tidak hanya meperhatikan daunnya, pohonnnya akarnya, bunganya, buahnya dan sebagian lagi, akan tetapi keseluruhannya dalam menghadapi suatu problem dibutuhkan memakai berbaga disiplin untuk mengatasinya. Misalnya ada problem sosial ihwal kenaikan tngkat kejahatan. Hal ini belum sanggup di selesaikan dengan tuntas bila hanya menghukum para pelangarnya saja. Di samping itu perlu di cari lantaran pokok. Langkah ini mungkin sanggup menemukan banyak sekali lantaran yang saling berkaiatan satu sama lain, contohnya adanya tuna karya, tuna wisma, urbanisasi, kelenbihan penduduk, kurangnya lapangan kerja dan sebagainya. Dari inovasi ini sanggup kita ketahui bahwa problem kejahatan menyangkut banyak sekali disiplin. Oleh lantaran itu untuk mengatasi hal tersebut harus dilakukan pula oleh banyak sekali disiplin
Berdasarkan atas uraian diatas, filsafat mempunyai kegunaan sebagai berikut:
- Melatih diri untuk berfkir kritik dan runtuk dan menyusun hasil pikiran tersebut secara sistematik
- Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas supaya tidak berfikir dan bersifat sempit dan tertutup.
- Melatih diri melaksanakan peneltian, pengkajian dan memutuskan atau mengabil kesipulan mengenai suatu hal secara mendalam dan komprehensif.
- Menjadikan diri bersifat dinamik dan terbuka dalam menghadapi banyak sekali problem Membuat diri menjadi insan yang penuh toleransi dan empati Menjadi alat yang mempunyai kegunaan bagi insan baik untuk kepentngan prbadinya maupun dalam kekerabatan dengan orang lain
- Menyadari akan kedudukan insan baik sebagai eksklusif maupun kekerabatan dengan orang lain alam sekitar dan yang kuasa yang maha esa.
Sumber:
- Ali Maksun. 2011.Pengantar Filsafat: dari masa klasik hingga postmodernis. Jogjakarta: ar-ruzzi media cet. IV
- Anas Salahudin. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Sekian uraian ihwal Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat.
Sumber http://infodanpengertian.blogspot.com
0 Response to "Pengertian Filsafat Berdasarkan Para Ahli"
Posting Komentar