Pengertian Gempa Bumi Dan Tsunami
Pengertian Gempa Bumi - Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang sanggup disebabkan oleh buatan/akibat kegiatan insan maupun akhir insiden alam. Akibat dari kedua tersebut tanah menjadi bergetar sebagai imbas dari menjalarnya gelombang energi yang memancar dari sentra gempa/fokus.
Energi yang memancar dari fokus yaitu akhir dari insiden mekanik (tumbukan, gesekan, tarikan) ataupun insiden khemis (ledakan akhir insiden reaksi kimia), energi yang terjadi akhir peristiwa-peristiwa tersebut menyebar kesegala arah pada media tanah.
Gempa Bumi |
Sumber Energi Gempa
Menurut Pujianto, menjelaskan wacana sumber gempa antara lain sebagai berikut:
a. Pergerakan Lempeng Tektonik (Tectonic Movement).
Tectonic movement yaitu gerakan plat tektonik dunia yang akan menjadikan dua plat tektonik saling bertubrukan , saling menggeser, saling tarik dan kombinasi diantaranya. Gempa menyerupai ini disebut dengan Tectonic Earthquakes. Dua pelat yang saling membentur, menggeser, menarik yang akan menjadikan terjadinya akumulasi energi, sedangkan gerakan pelat tektonik disebabkan oleh adanya driving force atau gerakan magma panas yang membentuk suatu siklus yang disebut conective flow.
b. Sumber Panas bumi
- Tumbukan antar material pada rotasi Nebula (awan, gas, hidrogen, helium, debu, dan material-material lainnya)
- Proses memadatnya/menyusutnya bumi lantaran adanya gaya gravitasi, sebagaimana diketahui bahwa tekanan batuan akhir gaya gravitasi akan menimbulkan panas.
- Reaksi kimia akhir disintegrasi zat-zat radioactive menyerupai uranium dan thorium yang ada didalam bumi. Reaksi kimia atas zat-zat radioactive tersebut telah berlangsung milyaran tahun sehingga menjadikan akumulasi panas.
c. Material Bumi
Material bumi yang besar biasanya cenderung karam dalam inti bumi dan menyimpan panas yang besar, akhir dari insiden tersebut yaitu adanya panas yang akan menimbulkan gerakan.
d. Aktifitas meletusnya Gunung Berapi (Volcanic Eruption)
Letusan gunung berapi juga sanggup menjadikan gempa bumi, sebagaimana bila pada kedalam lebih dari 250 km suhu batuan sudah mencapai 1400° C, maka pada suhu tersebut batuan akan meleleh yang akan terjadi lapisan astherosphere dan lithospher relatif lemah yang memungkinkan adanya retakan-retakan atau pecahan-pecahan pada tempat tersebut, insiden tersebut magma sanggup muncul keatas menciptakan tempat retakan-retakan menjadi ikut leleh dan bercampur dengan magma yang akhirnya mencapai permukaan tanah dan terjadilah lava, aktifitas naiknya atau munculnya magma kepermukaan secara lambat dan cepat ataupun dinamik fluktuatif itulah yang akan menjadikan getaran tanah sebagai volcanic earthquake atau gempa vulkanik.
Karateristik Gempa Bumi
Berbagai Karakteristik gempa bumi yang biasa terjadi ketika adanya peristiwa gempa bumi ini mengakibatkan timbulnya sifat dan kebiasaan yang terjadi, berikut yaitu karakteristik gempa bumi yaitu sebagai berikut:
- Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat atau bisa dihitung dengan satuan detik.
- Lokasi insiden tertentu atau random tidak mengenal tempat kejadian, dan biasanya terjadi diwilayah patahan dan juga jalur sesar tanah.
- Akibatnya gempa bumi yang berlangsung akan menimbulkan peristiwa alam.
- Gempa bumi berpotensi terulang lagi atau biasa disebut kala ulang dalam gempa bumi yang menerangkan rentang waktu antara satu gempa dengan gempa berikutnya yang mempunyai skala yang sama.
- Bencana gempa bumi hingga kini belum bisa diprediksi kapan dan dimana akan terjadi gempa bumi.
- Bencana gempa bumi tidak sanggup dicegah, namun peristiwa yang timbul akhir gempa bumi sanggup dikurangi.
Parameter Dasar Gempa Bumi
Beberapa parameter dasar gempa bumi yaitu sebagai berikut:
- Hypocenter, yaitu sentra terjadinya gempa atau pergeseran lempeng atau tanah di dalam bumi
- Epicenter, yaitu sentra titik yang ditujukan sempurna berada di atas hypocenter pada permukaan bumi.
- Bedrock, yaitu tanah keras tempat mulai bekerjanya gaya gempa.
- Ground acceleration, yaitu percepatan pada lapisan permukaan bumi akhir gempa bumi.
- Amplification factor, yaitu faktor pembesaran percepatan gempa yang terjadi pada permukaan tanah akhir jenis tanah tertentu.
- Skala gempa, yaitu suatu ukuran kekuatan gempa yang sanggup diukur dengan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran kekuatan gempa secara kuantitatif dilakukan pengukuran dengan skala Richter yang umumnya dikenal sebagai pengukuran magnitudo gempa bumi.
Kerugian Akibat Terjadinya Gempa
Pada umumnya kerusakan akhir gempa yaitu sebagai berikut:
- Hilangnya nyawa seseorang dan kecacatan.
- Kerusakan alam dan bangunan struktur yang terdampak gempa bumi.
- Kerugian secara finansial yang biasanya tidak sedikit.
Pengertian Bencana TSunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan “tsu” berarti lautan, “nami” berarti gelombang ombak. Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak bahari raksasa yang timbul lantaran adanya pergeseran di dasar bahari akhir gempa bumi (BNPB No.8 Tahun 2011).
Tsunami |
Menurut Bakornas PB (2007), Tsunami sanggup diartikan sebagai gelombang bahari dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan spontan dari dasar laut. Gangguan impulsive tersebut bisa berupa gempabumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran.
Kecepatan tsunami bergantung pada kedalaman perairan, alhasil gelombang tersebut mengalami percepatan atau perlambatan sesuai dengan bertambah atau berkurangnya kedalaman perairan, dengan proses ini arah pergerakan arah gelombang juga berubah dan energi gelombang bias menjadi terfokus atau juga menyebar. Di perairan dalam tsunami bisa bergerak dengan kecepatan 500 hingga 1000 kilometer per jam sedangkan di perairan dangkal kecepatannya melambat hingga beberapa puluh kilometer per jam, demikian juga ketinggian tsunami juga bergantung pada kedalaman perairan. Amplitudo tsunami yang hanya mempunyai Universitas Sumatera Utara ketinggian satu meter di perairan dalam bias meninggi hingga puluhan meter di garis pantai.
Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007, Bencana sanggup didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian insiden yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor insan sehingga menjadikan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana sanggup terjadi lantaran ada dua kondisi yaitu adanya insiden atau gangguan yang mengancam dan merusak (hazard) dan kerentanan (vulnerability) masyarakat. Hubungan keduanya sanggup digambarkan bila gangguan atau bahaya tersebut muncul kepermukaan tetapi masyarakat tidak rentan, maka berarti masyarakat sanggup mengatasi sendiri insiden yang mengganggu tersebut, sementara bila kondisi masyarakat rentan tetapi tidak terjadi insiden yang mengancam maka tidak akan terjadi bencana.
Adapun Bencana dibagi ke dalam tiga kategori yaitu:
- Bencana alam yaitu peristiwa yang diakibatkan oleh insiden atau serangkaian insiden yang disebabkan oleh alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
- Bencana non alam yaitu peristiwa yang diakibatkan oleh insiden atau rangkaian insiden nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
- Bencana sosial yaitu peristiwa yang diakibatkan oleh insiden Universitas Sumatera Utara atau serangkaian insiden yang diakibatkan oleh insan yang mencakup konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror. (UU RI No 24 Tahun 2007).
Mekanisme Terjadinya Tsunami
Mekanisme tsunami akhir gempa bumi sanggup diuraikan dalam 4 (empat) tahap yaitu kondisi awal, pemisahan gelombang, amplifikasi, dan rayapan.
a) Kondisi Awal.
Gempa bumi biasanya bekerjasama dengan goncangan permukaan yang terjadi sebagai akhir perambatan gelombang elastik (elastic waves) melewati batuan dasar ke permukaan tanah. Pada tempat yang berdekatan dengan sumber-sumber gempa bahari (patahan), dasar lautan sebagian akan terangkat (uplifted) secara permanen dan sebagian lagi turun ke bawah (down-dropped), sehingga mendorong kolom air naik dan turun. Energi potensial yang diakibatkan dorongan air ini, lalu berkembang menjadi gelombang tsunami atau energi kinetik di atas elevasi muka air bahari rata-rata (mean sea level) yang merambat secara horisontal. Kasus yang diperlihatkan yaitu keruntuhan dasar lereng kontinental dengan lautan yang relatif dalam akhir gempa. Kasus ini sanggup juga terjadi pada keruntuhan lempeng kontinental dengan kedalaman air dangkal akhir gempa.
b) Pemisahan Gelombang.
Setelah beberapa menit insiden gempa bumi, gelombang awal tsunami akan terpisah menjadi tsunami yang merambat ke samudera yang disebut sebagai tsunami berjarak (distant tsunami), dan sebagian lagi merambat ke pantai-pantai berdekatan Universitas Sumatera Utara yang disebut sebagai tsunami lokal (local tsunami). Tinggi gelombang di atas muka air bahari rata-rata dari ke dua gelombang tsunami, yang merambat dengan arah berlawanan ini, besarnya kira-kira setengah tinggi gelombang tsunami awal. Kecepatan rambat ke dua gelombang tsunami ini sanggup diperkirakan sebesar akar dari kedalaman bahari ( gd ). Oleh lantaran itu, kecepatan rambat tsunami di samudera dalam akan lebih cepat dari pada tsunami lokal.
c) Amplifikasi.
Pada waktu tsunami lokal merambat melewati lereng kontinental, sering terjadi hal-hal menyerupai peningkatan amplitudo gelombang dan penurunan panjang gelombang Setelah mendekati daratan dengan lereng yang lebih tegak, akan terjadi rayapan gelombang.
d) Rayapan.
Pada ketika gelombang tsunami merambat dari perairan dalam, akan melewati penggalan lereng kontinental hingga mendekati penggalan pantai dan terjadi rayapan tsunami . Rayapan tsunami yaitu ukuran tinggi air di pantai terhadap muka air bahari rata-rata yang dipakai sebagai acuan. Dari pengamatan aneka macam insiden tsunami, pada umumnya tsunami tidak mengakibatkan gelombang tinggi yang berputar setempat (gelombang akhir angin yang dimanfaatkan oleh peselancar air untuk meluncur di pantai). Namun, tsunami tiba berupa gelombang berpengaruh dengan kecepatan tinggi di daratan yang berlainan menyerupai diuraikan pada Amplikasi, sehingga rayapan gelombang pertama bukanlah rayapan tertinggi.
Sumber Utama terjadinya Tsunami
Menurut BNPB (2012) Sejarah tsunami di Indonesia menawarkan bahwa kurang lebih 172 tsunami yang terjadi dalam kurun waktu antara tahun 1600 – 2012. Sumber pembangkitnya diketahui bahwa 90% dari tsunami tersebut disebabkan oleh kegiatan gempa bumi tektonik, 9% akhir kegiatan vulkanik dan 1% oleh tanah longsor yang terjadi dalam badan air (danau atau laut) maupun longsoran dari darat yang masuk ke dalam badan air. Berdasarkan sumber terjadinya gempa bumi tektonik sangat berpotensi terjadinya tsunami.
Gempa bumi yaitu berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif kegiatan gunungapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempa bumi akhir kegiatan gunung api dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan pembahasan pada gempa bumi akhir tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.
Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan jenis gempa yang paling banyak merusak bangunan yang terjadi lantaran ada pelepasan stress energi yang tertimbun di dalam watu – batuan lantaran pergerakan dalam bumi.
Sumber: Dikutip dari aneka macam sumber.
Sekian uraian wacana Pengertian Gempa Bumi dan Tsunami, agar bermanfaat.
Sumber http://infodanpengertian.blogspot.com
0 Response to "Pengertian Gempa Bumi Dan Tsunami"
Posting Komentar