[Lengkap] Perbedaan Akuntansi Syariah Dan Akuntansi Konvensional
AkuntansiLengkap.com – Akuntansi Syariah (Islamic Accounting) ialah akuntansi yang memiliki tujuan untuk membantu mencapai keadilan sosial ekonomi baik bagi individu atau masyarakat dan sebagai upaya untuk mengenal sepenuhnya akan kewajiban kepada Tuhan. Semua unsur yang terlibat kegiatan ekonomi menyerupai akuntan, auditor, pemilik, manajer dan pemerintah sebagai bentuk sarana ibadah.
Akuntansi syariah lebih berorientasi ke bidang sosial. Akuntansi syariah mencakup informasi yang tidak umum dibahas pada akuntansi konvensional. Pada prinsipnya kegiatan akuntansi syariah dalam kegiatan ekonomi harus berlandaskan prinsip dan kaidah syariah yang telah ditentukan.
Dalam praktiknya akuntansi syariah tidak sepenuhnya terbebas dari dampak akuntansi konvensional. Namun kedua jenis ini akan terang terlihat dari perbedaan prinsip yang di anut.
Prinsip Umum Akuntansi Islam
Akuntansi syariah merupakan akuntansi yang memiliki 3 komponen prinsip diantaranya prinsip pertanggungjawaban (Accountability), prinsip keadilan dan prinsip kebenaran yang berdasarkan pada aturan syariah dan bersifat universal.
- Prinsip Pertanggungjawaban (Accountability)
Prinsip bidang akuntansi memfokuskan kepada dua hal, yaitu akuntabilitas dan pelaporan. Maksud dari akuntabilitas ini sanggup tercermin melalui tauhid yang berarti bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini harus berjalan sesuai dengan aturan dari Alloh SWT dan insan yang berperan sebagai khalifah Allah di Bumi. Dan maksud dari pelaporan ialah bentuk pertanggungjawaban insan kepada Allah dan insan lainnya.
Implikasinya dalam bisnis dan akuntansi yaitu bahwa individu yang terlibat pada praktik akuntansi harus melaksanakan pertanggungjawaban atas seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait.
- Prinsip Keadilan
Islamic Account (Akuntansi Syariah) ialah akuntansi yang memiliki prinsip untuk membantu mencapai keadilan sosial ekonomi (Al-Falah) baik bagi individu atau masyarakat dan sebagai upaya untuk mengenal sepenuhnya akan keajiban kepada Tuhan. Semua unsur yang terlibat kegiatan ekonomi menyerupai akuntan, auditor, pemilik, manajer dan pemerintah sebagai bentuk sarana ibadah.
- Prinsip Kebenaran
Setiap kegiatan dalam akuntansi akan selalu menemukan duduk masalah perihal pengukuhan & pengukuran laporan. Aktivitas pelaporan dan pengukuhan dalam akuntansi syariah dilakukan dengan mencatat setiap transaksi dengan nominal yang bahu-membahu (tidak lebih atau kurang). Aktivitas yang dilandaskan dengan kebenaran akan membuat nilai keadilan dalam mengakui, mengukur serta melaporkan transaksi ekonomi.
Perbedaan Akuntansi Syariah dan Akuntansi Konvensional
Perbedaannya dengan konvensional berdasarkan Husein Syahatah, dalam buku Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam, diantaranya ialah sebagai berikut:
Akuntansi Konvensional
- Sering terjadi perbedaan pendapat cara memilih nilai/harga untuk melindungi modal pokok alasannya konsep modal pokok (capital).
- Modal yang terbagi menjadi 2 yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yg beredar (aktiva lancar).
- Menerapkan praktek teori pencadangan & ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan.
- Mengenyampingkan keuntungan yang bersifat mungkin.
- Menerapkan praktek prinsip keuntungan universal, mencakup keuntungan dagang, modal pokok.
- Laba tercipta hanya ketika terjadi transaksi jual beli.
Akuntansi Islam
- Konsep modal pokok dalam islam berlandaskan nilai tukar yang berlaku, yang tujuannya melindungi modal pokok dari kemampuan produksi di masa yang akan tiba dalam perusahaan yang berlangsung secara kontinyu (berkelanjutan).
- Jenis barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock).
- Mata uang (emas, perak dsb) bukan tujuan sesungguhnya, melainkan hanya sebagai mediator untuk pengukuran & penentuan nilai/harga (sebagai sumber harga/nilai).
- Penentuan nilai/harga berdasarkan nilai tukar yang berlaku.
- Membentuk cadangan untuk kemungkinan ancaman dan resiko.
- Membedakan antara keuntungan dari kegiatan pokok dan keuntungan yang berasal dari modal (capital) pokok dengan keuntungan yang berasal dari transaksi.
- Wajib menjelaskan asal sumber pendapatan.
- Berusaha menghindari & menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih.
- Menghindari keuntungan dari sumber yang kurang dipercayai alasannya dikhawatirkan bersifat “haram”.
- Laba akan muncul ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual atau Akan tetapi jual beli merupakan suatu keharusan untuk menyatakan keuntungan serta keuntungan dihentikan dibagi sebelum kasatmata keuntungan itu diperoleh.
Itulah klarifikasi mengenai perbedaan akuntansi syariah dan akuntansi konvensional. Segala kekurangannya penulis memohon maaf dan supaya bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. Sekian dan Terimakasih.
Artikel Terkait:
Baca Juga:
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
0 Response to "[Lengkap] Perbedaan Akuntansi Syariah Dan Akuntansi Konvensional"
Posting Komentar