Prinsip Akuntansi Adalah: Dan 10 Prinsip Dasar Akuntansi
Ilmu akuntansi intinya yaitu ilmu yang mempelajari perihal segala hal yang berkaitan dengan acara pencatatan, terutama laporan keuangan pada sektor ekonomi. Sehingga untuk menyusun dan menerapkan ilmu akuntansi tersebut seorang akuntan atau perusahaan harus memperhatikan prinsip dasar yang dijadikan aliran untuk menciptakan laporan keuangan semoga sanggup disusun sesuai mekanisme akuntansi.
Jadi prinsip akuntansi sanggup diartikan sebagai konsep fundamental yang dipergunakan sebagai pola didalam seluruh acara akuntansi.
Nah berikut ini AkuntansiLengkap.com akan menjelaskan perihal 10 prinsip dasar akuntansi.
1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
Prinsip Entitas Ekonomi atau prinsip kesatuan entitas diartikan sebagai konsep kesatuan usaha. Dengan kata lain akuntansi menganggap bahwa perusahaan merupakan sebuah kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan entitas ekonomi lain bahkan dengan langsung pemilik.
Dengan begitu akuntansi memisahkan dan membedakan seluruh pencatatan transaksi baik kekayaan maupun kewajiban perusahaan dengan langsung pemilik perusahaan.
2. Prinsip Periode Akuntansi
Pada Prinsip Periode Akuntansi atau prinsip kurun waktu yaitu evaluasi dan pelaporan keuangan perusahaan yang dibatasi oleh periode waktu tertentu. Misalnya sebuah perusahaan menjalankan usahanya menurut periode akuntansi, mulai pada tanggal 1 Januari sampai tanggal 31 Desember.
3. Prinsip Biaya Historis
Prinsip ini mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh lalu dicatat menurut semua biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkannya. Sehingga apabila terjadi pembelian dengan proses tawar menawar, contohnya dikala perusahaan hendak membeli bangunan yang di iklannya terpasang harga 150 juta namun sehabis dinego hanya 100 juta maka yang dinilai/dicatat yaitu harga yang menjadi komitmen yaitu 100 juta.
4. Prinsip Satuan Moneter
Pada prinsip ini, pencatatan transaksi hanya dinyatakan didalam bentuk mata uang dan tanpa melibatkan hal hal non-kualitatif. Semua pencatatan hanya terbatas pada segala yang sanggup diukur dan dinilai dengan satuan uang. Transaksi non kualitatif (mutu, prestasi dsb) tidak sanggup dilaporkan atau tidak sanggup dinilai dalam bentuk uang.
5. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)
Prinsip ini menganggap bahwa sebuah entitas ekonomi/bisnis akan berjalan secara terus menerus atau berkesinambungan tanpa ada pembubaran atau penghentian kecuali terdapat insiden tertentu yang sanggup menyanggahnya
6. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)
Laporan keuangan harus memiliki prinsip pengungkapan penuh dalam menyajikan informasi informasi yang informatif serta dimaklumkan sepenuhnya. Dan apabila terdapat informasi yang tidak sanggup disajikan dalam laporan keuangan maka diberi keterangan pemanis informasi yang diharapkan yang tidak terdapat di dalam laporan keuangan. Informasi pemanis ini sanggup berupa catatan kaki atau lampiran
7. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan timbul akhir kenaikan harta yang dihasilkan oleh acara perjuangan menyerupai penjualan, penerimaan bagi hasil dan yang lainnya. Pendapatan diakui dikala ada kepastian perihal jumlah/nominal baik besar/kecil yang sanggup diukur secara sempurna dengan harta yang diperoleh dari transaksi penjualan barang maupun jasa.
8. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Maksud dari prinsip mempertemukan (matching) dalam akuntansi yaitu biaya yang di pertemukan (di-matchingkan) dengan pendapatan yang diterima dengan tujuan memilih besar/kecilnya keuntungan higienis setiap periode. Contohnya pada transaksi: Pendapatan diterima dimuka. Prinsip ini sangat tergantung pada penentuan pendapatan, bila ratifikasi pendapatan ditunda maka pembebanan pada biaya juga tidak sanggup dilakukan.
9. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Prinsip Konsistensi diartikan sebagai prinsip akuntansi yang dipakai dalam pelaporan keuangan tetap dipakai secara konsisten (tidak berubah-ubah metode dan prosedur).
Tujuannya semoga laporan keuangan yang dihasilkan sanggup dibandingkan dengan laporan keuangan pada periode periode sebelumnya sehingga sanggup menunjukkan manfaat lebih bagi penggunanya.
Sebenarnya, tidak ada pelarangan bagi perusahaan bila ingin mengganti prinsip akuntansinya, namun perusahaan harus sanggup menjelaskan alasan pergantiannya dan apakah alasan tersebut sanggup diterima atau tidak.
10. Prinsip Materialitas
Prinsip akuntansi memiliki tujuan untuk menyeragamkan seluruh aturan. Namun kenyataannya tidak semua penerapan akuntansi itu mentaati teori yang ada, maka tak jarang terjadi pengungkapan informasi yang sifatnya material atau immaterial. Semuanya diterapkan sesuai dengan ranah akuntansi yang orientasinya kepada pengguna laporan keuangan.
Demikian klarifikasi perihal Definisi dan 10 Prinsip Akuntansi yang berlaku umum, semoga bermanfaat.
Kunjungi Juga:
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
0 Response to "Prinsip Akuntansi Adalah: Dan 10 Prinsip Dasar Akuntansi"
Posting Komentar