iklan

Syawal-An Tradisi Masyarakat Jawa Setelah Lebaran

Halo, apa kabar mas-mas yang ganteng dan mbak-mbak yang anggun ? Sehat-sehat saja bukan?, oh ya by the way (ngomong² hhehe) berhubung kini masih hari raya Idul Fitri (hari yang penuh kemenangan) maka di hari yang penuh kemenangan ini saya mengucapkan minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin untuk semuanya yang merayakannya. Oh ya ngomong-ngomong soal Idul Fitri atau biasa juga disebut Idulfitri tentunya tidak lepas dari yang namanya ketupat bukan? Kalau diantara kalian ada yang arif buat ketupat patut diacungi 5 jempol, sebab saya sendiri tidak sanggup buatnya hhihihi jadi aib saya (: . Kalau sudah ada ketupat tinggal yang satu ini nih namanya Opor yah rasanya tidak lengkap saja jikalau ada ketupat tapi tidak ada Opor ibarat konser tanpa musik (waduh sepi juga ya hhehe), Oh ya selain makanan tentu tidak lengkap jikalau tidak kumpul-kumpul bareng keluarga ya, jikalau sudah kumpul bareng, ngobrol sana ngobrol sini, lebaran muter-muter ke rumah tetanga dan lain-lain, tentu agar pikiran fresh saat mau kerja lagi tentunya butuh jalan-jalan bukan, nah jikalau di tempat saya ( Purworejo, Jawa Tengah ) ada satu tradisi saat setelah lebaran beberapa hari kira-kira 5 hari setelah hari raya ada tradisi pergi ke pantai ramai-ramai bareng keluarga dan temen-temen (asyik juga ya) jikalau di tempat jawa namanya Syawal-an.

  berhubung kini masih hari raya Idul Fitri  Syawal-an tradisi masyarakat Jawa sehabis Lebaran
Yah dari namanya saja sudah tertangkap lembap Sya-wa-lan tentunya tradisi ini dilakukan tiap bulan syawal setiap satu tahun sekali. Kalau di tempat saya mengatakannya tilik maritim atau sejenak melihat air laut, asal-usul tradisi ini berdasarkan beberapa orang di sekitar saya katanya untuk 'mengingat kembali, adanya ratu pantai selatan (nyi roro kidul)' , katanya jikalau setiap satu tahun sekali di pantai selatan didatangi banyak orang, makhluk yang ada disana katanya akan sangat bahagia dilihat banyak orang. 

  berhubung kini masih hari raya Idul Fitri  Syawal-an tradisi masyarakat Jawa sehabis Lebaran
tradisi ini ialah tradisi yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat pesisir pantai, sebab hanya saat tradisi ini mereka sanggup menjual barang dagangan mereka dalam jumlah banyak, sehingga sanggup dikatakan mereka menerima laba yang lebih dari adanya tradisi syawal-an, namun juga tradisi ini juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan antara masyarakat pesisir dengan masyarakat pedesaan, sehingga setiap satu tahun sekali mereka sanggup lebih dekat untuk saling menyapa dan berbincang-bincang. Kalau saya sendiri kemaren sudah syawal-lan ramai-ramai bareng temen-temen saya, mandi di pantai bareng temen-temen hingga ada satu temen saya yang sandalnya kebawa arus waktu mandi, yah hasilnya gitu lah pulangnya ia gak pakai ganjal kaki alias nyeker men hhahaha.

  berhubung kini masih hari raya Idul Fitri  Syawal-an tradisi masyarakat Jawa sehabis Lebaran
Syawal-an ini selain sebagai sarana liburan juga sebagai sarana untuk menambah mitra dan sobat bicara. Ini ialah suatu manfaat konkret yang sanggup diambil dari tradisi ini. Kalau kalian bagaimana ? Kalau ada dongeng yang menarik silahkan komentar dibawah, Terimakasih telah membaca dan sekian

Sumber http://mmustanger.blogspot.com

0 Response to "Syawal-An Tradisi Masyarakat Jawa Setelah Lebaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel